Anda di halaman 1dari 39

KELOMPOK

& TIM KERJA

Metha Djuwita S, S.Si., MM.


PETUNJUK :
1. Buatlah rangkuman dari materi yang dipaparkan oleh Dosen.
2. Capture/Foto hasil rangkuman Anda.
3. Upload di MS Teams pada Assignment Rangkuman Kuliah sebagai bukti Anda
memperhatikan perkuliahan.
Memahami Kelompok Kerja
° Dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain sehingga masing-masing orang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh satu sama lain. (Griffin & Moorhead, 2010)
° Dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang datang bersama-sama untuk mencapai
sasaran tertentu (Robbins & Judge, 2015)
° Dua atau lebih pekerja yang berinteraksi satu sama lain dengan cara dipengaruhi oleh perilaku dan/atau kinerja
anggota lain.
° Sekumpulan orang dengan keahlian yang beragam, dimana mereka sepakat dalam suatu kegunaan, tujuan, dan
pedekatan (Kreitner & Kinicki)

à Kelompok adalah himpunan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang melakukan interaksi secara bebas,
memiliki norma dan sasaran tertentu serta memiliki identitas bersama.
KELOMPOK KERJA Pegawai 1
Pegawai 2
Masing-masing anggota diarahkan oleh manajer
atau penyelia seperti biasa, tetapi anggota
individual tidak perlu saling melakukan
kolaborasi untuk menyelesaikan tugas mereka.
Atasan
Harvard Business Essentials menggambarkan
cara kelompok kerja sbb :
Kolaborasi terjadi antara manajer dengan
pekerja individual, tetapi tidak perlu diantara
para pekerja. Pegawai 4
Pemimpin membuat semua keputusan penting Pegawai 3
dan mengintegrasikan berbagai bagian
pekerjaan.
Keuntungan dan Kelemahan
° Semua keterampilan yang dibutuhkan untuk ° Memerlukan waktu bagi manajer menghimpun semua
mencapai tujuan terwakili dalam kelompok informasi
° Pekerjaan didelegasikan dengan tepat ° Meletakkan semua kewenangan pengambilan
keputusan dalam tangan satu orang
° Sedikit diperlukan kebutuhan koordinasi
Dibentuk oleh
organisasi untuk
melakukan
pekerjaanya
Formal
Contoh : kelompok
pengembangan
produk baru
Jenis kelompok

Tidak ditentukan
secara organisasional
Informal
Contoh : kelompok
travelling, kelompok
pertemanan
KELOMPOK FORMAL

Adalah kelompok yang dicipatakan oleh organisasi, dirancang secara intensional untuk mengarahkan anggotanya mengarah pada beberapa
tujuan organisasi.

Terdiri atas :
° Kelompok KOMANDO (Command Group)
à kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasinya, terdiri dari para bawahan yang melapor secara langsung kepada seorang
manajer tertentu.
° Kelompok TUGAS (Task Group)
à kelompok yang ditentukan oleh organisasi yang terdiri dari tenaga kerja yang bekerja bersama untuk menyelesaikan pekerjaan.
kelompok tugas dapat terdiri dari tenaga kerja yang berasal dari satuan-satuan kerja lain dalam organisasi dan hanya bersifat sementara
KELOMPOK INFORMAL

Ø Kelompok yang berkembang secara alamiah di antara orang, tanpa pengarahan dari organisasi di mana mereka bekerja.

Ø Kelompok informal tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu.

Ø Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan itu menjadi dasar bagi bertemunya
kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama (hubungan sosial).

Ø Terdiri atas :

° Kelompok KEPENTINGAN (informal)

à Pada kelompok informal berdasarkan minat atau kepentingan, para anggotanya memiliki minat atau kepentingan yang sama. Misalnya minat pada
bidang olahraga yang sama, minat pada kesenian yang sama, dan lain-lain. Dapat juga para anggotanya mempunyai kepentingan yang sama.
Misalnya masing-masing anggotanya merasa perlu mendalami atau menguasai keterampilan khusus yang sama yang dirasakan perlu untuk masa
depan mereka.

° Kelompok PERSAHABATAN (informal)


à Sedangkan pada kelompok informal persahabatan para anggotanya merasa saling tertarik, merasa saling cocok dengan ciri, dan sifat yang dimiliki
masing-masing. Mereka memiliki nilai, pandangan, dan kebiasaan yang sama. Misalnya gank-gank pada remaja-remaja dan mahasiswa.
à ada kesamaan karakteristik
TEORI
PEMBENTUKAN
KELOMPOK

PROPINQUITY INTERACTION BALANCE


THEORY THEORY THEORY

EXCHANGE
THEORY
INTERACTION
PROPINQUITY
THEORY
THEORY

Semakin banyak AKTIVITAS yang dilakukan bersama :


- semakin besar frekuensi interaksi
Teori ini menyatakan bahwa kelompok
- semakin kuat perasaan keterikatan/kebersamaan
terbentuk karena kedekatan dalam ruang,
atau kedekatan secara geografis
Semakin banyak INTERAKSI antar orang-orang
Dalam suatu kantor pegawai-pegawai
yang bekerja dalam ruangan yang sama
tersebut:
- semakin banyak aktivitas yang mereka lakukan
atau yang berdekatan akan mudah
bersama
bergabung dan membuat hubungan yang
- perasaan keterikatan semakin kuat
menimbulkan adanya kelompok,
dibandingkan dengan pegawai yang
secara fisik terpisah satu sama lain.
Semakin kuat PERASAAN antar sesama orang :
- semakin banyak aktivitas bersama
- semakin banyak interaksi
BALANCE
Teori ini menyatakan bahwa orang saling tertarik satu sama lainnya
THEORY
berdasarkan pada kesamaan sikap dan nilai terhadap obyek-obyek dan
tujuan tertentu yang relevan.
Dalam gambar diperlihatkan bahwa X akan tertarik pada Y, dan akan
cenderung untuk berkelompok, karena adanya kesamaan sikap dan nilai (Z)

Agama
Politik
Gaya hidup
Pernikahan
X Y Pekerjaan
Otoritas

Z
(Kesamaan Sikap & Nilai)
EXCHANGE
THEORY

Teori ini mengatakan bahwa kelompok terbentuk berdasarkan pada


pertimbangan “cost-reward” (untung-rugi).

Yang dimaksud dengan “reward” disini antara lain berupa terpenuhinya


kebutuhan; sedangkan “cost”-nya antara lain adalah kecemasan, frustrasi,
rasa malu, kelelahan.

» Orang akan tertarik untuk membentuk kelompok, atau untuk bergabung


dalam satu kelompok, bilamana reward-nya lebih besar daripada cost-nya.
ALASAN PRAKTIS PEMBENTUKAN KELOMPOK
° COMPANIONSHIP
Kebutuhan akan adanya orang-orang lain yang mau memandang dirinya sebagai individu,
dengan segala perasaannya, dll.
° IDENTIFIKASI
Orang yang bekerja pada perusahaan tertentu, perlu merasakan bahwa dirinya adalah bagian
dari perusahaan/organisasi tersebut. Bila perusahaan terlalu besar, identifikasi bisa dilakukan
pada kelompok kerjanya.
° UNDERSTANDING FROM FRIENDS
Perlu teman senasib untuk meredakan ketegangan/stres; untuk menyalurkan keluhan/frustrasi
° GUIDE TO ACCEPTABLE BEHAVIOR
Perlu bantuan untuk mengetahui “aturan main” perusahaan
° HELP IN SOLVING WORK PROBLEMS
Ketika menghadapi kesulitan dalam kerja, adakalanya ragu bertanya pada atasan
° PROTECTION
Untuk perlindungan terhadap tekanan dari pihak manajemen.
TAHAP PERKEMBANGAN
KELOMPOK
(teori Robbins)

FORMING

STORMING

NORMING

PERFORMING

ADJOURNING
Tahap 1 : Forming (Membentuk)

sifatnya masih mencari-cari, misalnya siapa pemimpinnya? apa tujuan yang ingin
dicapai?, bagaimana cara mencapainya?

° Tahapan untuk menentukan:


• Keterkaitan dengan tugas, tanggung jawab masing-masing anggota
• Tujuan/sasaran/hasil yang diinginkan
• Struktur dan proses kelompok
• Sosok yang akan menjadi/dijadikan pimpinan
° Perasaan yang terjadi:
• Rasa bangga terpilih/diterima dlm kelompok
• Antisipasi tentang hal-hal yang bisa dilakukan
• Kecurigaan, ketakutan, dan kecemasan tentang hal-hal yang mungkin terjadi
• Keterikatan awal dengan kelompok

Tahap ini selesai Ketika anggota mulai berpikir diri mereka sebagai bagian dari kelompok
Tahap 2 : Storming (Beradu Pendapat)

beradu pendapat (Konflik) karena perbedaan-perbedaan pandangan para anggota menerima baik
eksistensi kelompok, tetapi melawan kendala-kendala yang dikenakan kelompok terhadap individualitas
° Hal-hal yang biasa terjadi:
• Pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan kompleksitasnya, dan dampak terhadap interaksi antar
anggota
• Mengembangkan posisi berlawanan (membanding-bandingkan dengan anggota lain)
• Keragu-raguan terhadap kompetensi pimpinan
• Tingkat emosi dan ketegangan yang tinggi
• Konflik intrakelompok yang meningkat
° Perasaan:
• Kecemburuan, keterpecahan
• Naik-turunnya (fluktuasi) kualitas hubungan
• Berbagai perasaan cepat muncul secara bergantian
• Perhatian berlebihan terhadap beban kerja (terlalu berat vs terlalu ringan)
• Mempertanyakan keterlibatan dan komitmen anggota

Ketika tahap ini selesai, akan terdapat hirearki kepemimpinan yang relative jelas dalam kelompok
Tahap 3 : Norming (Menyusun Norma)

pembentukan aturan yang digunakan sebagai norma perilaku kelompok dan para anggotanya
dalam mencapai tujuan; berkembang hubungan yang karib. Karenanya timbul perasaan kuat atas
identitas dan persahabatan.
° Hal-hal yang biasa terjadi:
• Mulai bisa menerima anggota-anggota lain dan menyadari tanggung jawab pribadi
• Mulai ditemukannya norma yang sesuai untuk diterapkan, baik diungkapkan secara terbuka atau
hanya disimpan dalam hati
• Kelompok mulai belajar bagaimana cara mengelola konflik
• Kompetisi “power” sudah berakhir
• Kelompok mulai menerima kenyataan tentang perlunya dilakukan perubahan
° Perasaan yang biasa muncul:
• Kelegaan karena beberapa masalah terpecahkan
• Semangat kebersamaan atau semangat yang sama di antara anggota

Tahap ini selesai Ketika struktur kelompok menguat dan kelompok telah mensimulasikan harapan
Bersama tentang apa yang menjadi perilaku anggota yang benar.
Tahap 4 : Performing (Pelaksanaan Tugas)

struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima dengan baik; energi kelompok bergeser
dari mencoba memahami satu sama lain ke pelaksanaan tugas di depan mata

° Hal yang biasa terjadi:


• Mampu menangani dan memecahkan masalah yang muncul
• Anggota kelompok menjadi pendukung mereka sendiri - mengarahkan perilaku mereka sendiri
• Grup dengan teguh berfokus pada produktivitas
• Saling ketergantungan yang tinggi di antara kelompok
° Perasaan yang umum:
• Kepuasan dalam pencapaian
• Refleksi dan kegembiraan dengan belajar
• Toleransi dan memahami perbedaan anggota individu

Untuk kelompok kerja yang permanen, tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengembangan
kelompok. Tetapi untuk kelompok yang bersifat sementara, masih ada tahapan berikutnya.
Tahap 5 : Adjourning (Pembubaran)

Selesainya pencapaian tujuan, kelompok beristirahat bekerja atau bubar, khususnya


kelompok yang tujuannya spesifik dalam waktu yang terbatas atau sementara

° Biasa terjadi untuk tugas-tugas projek atau penugasan yang bersifat sementara (temporary)
° Hal yang biasa terjadi:
• Perhatian kelompok terfokus pada menata kembali hasil kerja
• Anggota kelompok mempertanyakan apakah masih akan tetap bergabung atau
mencari/membentuk kelompok lain karena sudah bergesernya prioritas
kebutuhan/keinginan
° Perasan yang umum:
• Muncul pengelompokan perasaan:
• Sebagian berwarna positif: puas, optimis, dsb.
• Sebagian berwarna ketidakpuasan, kekecewaan, depresi
Alasan Orang Bergantung Pada Kelompok

° Pemenuhan (sebagian besar) kebutuhan/ keinginan memerlukan orang lain. Untuk


memenuhi kebutuhan/keinginan yang tidak dapat dicapai oleh diri sendiri, orang
bergabung dalam kelompok/tim, misalnya:
° Security Need Satisfaction à mengurangi ketidakamanan dalam kesendirian, lebih aman
jika melakukan bersama orang lain untuk mencapai kebutuhan-2 tertentu.
° Power need satisfaction à ada kekuasaan/pengaruh lebih besar jika dilakukan dlm
kelompok/perasaan lebih kuat (powerful )
° Social Need Satisfaction à memenuhi kebutuhan sosial
° Esteem Need Satisfaction à perasaan bahwa dirinya berharga, ingin diakui, diterima
lingkungan
° Proximity & Attraction à karena adanya faktor kedekatan & ketertarikan
° Group Goals à Pencapaian tujuan, banyaknya orang bisa berbagi tugas atau tambahan
pengetahuan yang bisa saling melengkapi.
° Economic Reasons
Properti Kelompok
Peran : Rangkaian pola perilaku yang diharapkan Norma : standar perilaku yang diterima di dalam
dan dikaitkan dengan seseorang yang menduduki kelompok dan berlaku di antara para anggota
posisi tertentu dalam unit sosial. kelompok

Status : suatu posisi yang didefinisikan secara Size atau besaran kelompok : jumlah anggota
sosial atau peringkat yang diberikan kepada dalam kelompok yang menggambarkan
kelompok atau para anggota kelompok oleh orang besarannya
lain

Kekompakan : keadaan dimana para anggota


tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap
bertahan dalam kelompok
Peran
° Rangkaian pola perilaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang yang menduduki posisi
tertentu dalam unit sosial.
° Robbin & Judge (2011) membahas peran seseorang dalam terminologi role perception, role
expectation, dan role conflict.
• role perception : pandangan individu tentang bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu. Kita
terikat dalam tipe perilaku tertentu didasarkan pada kita percaya bagaimana kita diharapkan berperilaku.
• role expectation : bagaimana orang lain percaya seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu.
• role conflict : situasi dimana individu dihadapkan oleh perbedaan harapan peran. Sebagai akibatnya
seseorang yang mengalami konflik peran akan berada dalam suasana terombang-ambing, terjepit, dan
serba salah. Konflik peran dapat membuat individu tidak dapat mengambil keputusan mana yang lebih baik
di antara peran-peran yang dilakukannya. Contoh dari konflik peran yaitu Sebagai ketua PKK, Ibu Herni
harus menghadiri rapat. Namun pada saat yang sama, ia harus mengantar anaknya kerumah sakit. Dalam
contoh kasus Ibu Herni tersebut terlihat bahwa ada dua hal yang harus dilakukan secara bersamaan
sehingga harus membuat Ibu Herni mengambil keputusan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu
Norma
° Norma : standar perilaku yang diterima di dalam kelompok dan berlaku di antara para anggota
kelompok
° Norma :
• Performance norms : memberi isyarat secara eksplisit tentang seberapa keras anggota harus bekerja, berapa tingkat hasil
seharusnya, bagaimana pekerjaan dapat terlaksana, dsb.
• Appearance norms : menyangkut etika berpakaian, aturan yang tidak dibicarakan Ketika kelihatan sibuk, dsb.
• Social arrangement norms : menyangkut dengan siapa makan siang Bersama, bagaimana jika membentuk persahabatan di
dalam dan diluar pekerjaan, dsb.
Status
° Status : suatu posisi yang didefinisikan secara sosial atau peringkat yang diberikan kepada
kelompok atau para anggota kelompok oleh orang lain. Dikenal adanya formal status sebagai
prestise yang dimiliki sso krn sifat dari posisi resminya dalam organisasi. Informal status merupakan
prestise yang disepakati dengan karakteristik ttt yang tidak secara formal dikenal oleh organisasi.
° Status cenderung ditarik dari salah satu dari tiga sumber, yaitu:
• Kekuasaan sso menguasai atas orang lain : karena mengontrol sumber daya kelompok, orang yang mengontrol hasil
cenderung dirasakan sebagai mempunyai status tinggi.
• Kemampuan orang memberikan kontribusi pada tujuan organisasi : orang yang mempunyai kontribusi penting pada
keberhasilan kelompok cenderung memiliki status tinggi.
• Karakteristik personal individu : sso yang karakteristik personalnya dinilai positif oleh kelompok (seperti tampan, cerdas,
uang atau kepribadian bersahabat) umumnya memiliki status lebih tinggi daripada sso dgn atribut nilai lebih sedikit.
MENGAPA BERGABUNG DALAM KELOMPOK ?

KEBUTUHAN &
KEINGINAN

Ya Bisa Tidak
diPUASkan
sendiri?
TIDAK perlu
BERGABUNG
bergabung

TIM Kelompok
(Team) (Group)
KELOMPOK DAN TIM
° KELOMPOK (GROUP) adalah sejumlah orang yang berkumpul
terutama untuk tujuan saling bertukar informasi dan mengambil
keputusan untuk membantu satu sama lain agar bisa menyelesaikan
tanggung jawab di bidangnya masing-masing secara bertanggung jawab.
° TIM (TEAM) adalah sejumlah (kecil) orang yang saling mengandalkan
secara timbal-balik untuk tanggung jawab bersama, sehingga kinerja tim
akan lebih baik daripada hasil penjumlahan kerja individual dari anggota-
anggota tim.
KELOMPOK DAN TIM
° Sebuah tim adalah sejumlah kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi
yang terikat pada tujuan bersama, sasaran kinerja, dan model pendekatan yang
memungkinkan anggota tim untuk saling mengandalkan secara timbal balik (mutually
accountable).
° Tim bisa:
• Bermula atau merupakan kelanjutan dari kelompok
• Salah satu jenis kelompok dengan kualitas interaksi dan tingkat kinerja (performance) yang
lebih baik
• Menjadi bagian atau berada di dalam kelompok
Team team

Development

group

individuals
TIM KERJA Pegawai 1
Pegawai 2
Harvard Business Essentials menjelaskan ciri
yang membedakan antara kelompok kerja
dengan tim kerja:
Dalam suatu kelompok kerja maka tidak
terdapat interaksi antara anggota kelompok. Atasan
Sedangkan dalam suatu tim kerja, anggota tim
dapat melakukan interaksi satu sama lain.

Pegawai 4
Pegawai 3
Tipe Tim
Tim pemecahan Permasalahan : Terdiri dari pegawai dari departemen
yang sama dan bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk
membahas cara-cara untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan
lingkungan kerja.

Tim Kerja yang Dikelola Sendiri : Terdiri dari pekerja yang diberi
wawasan administratif seperti perencanaan, penjadwalan, monitoring, dan
pengisian staf.
Tipe Tim
Tim Fungsional Silang : Para karyawan dari level hirearki yang kira-kira
sama, tetapi dari area kerja yang berbeda, yang datang bersama-sama untuk
menyelesaikan suatu tugas.

Tim Virtual : Tim yang menggunakan teknologi komputer untuk


mengikat bersama-sama secara fisik yang para anggotanya tersebar agar
mencapai tujuan umum.
TUGAS
° Menyusun Bahan Paparan sesuai dengan topik yang didapatkan.
° Topik :
• Komunikasi (Minggu depan (1))
• Kepemimpinan dan Kekuasaan (minggu ke 2)
• Konflik dan Negosiasi (Minggu ke 3)
• Dasar Struktur Organisasi (Minggu ke 4)
• Budaya Organisasi (Minggu ke 5)
• Perubahan Organisasional dan Manajemen Stress (Minggu ke 6)
° Sumber bahan paparan harus dicantumkan. Utamakan sumber dari buku/e-book Perilaku Organisasi.
° Semua anggota kelompok harus memahami topiknya, presenter akan dipilih oleh dosen.
THANK YOU
(Lanjut kolom Chat MS Teams)
Menciptakan Tim
Konteks: yang Efektif
- Sumber daya yang memadai
- Kepemimpinan & struktur
- Iklim kepercayaan
- Evaluasi kinerja dan sistem imbalan
Komposisi:
- Kemampuan dari para anggota
- Kepribadian
- Mengalokasikan aturan
EFEKTIVITAS TIM
- Keragaman
- Besaran tim
- Fleksibilitas Anggota
- Pilihan Anggota
Proses:
- Tujuan umum
- Tujuan spesifik
- Keberhasilan tim
- Level konflik
- Kemananan sosial
SOAL 1
Menurut Anda, mengapa orang-orang
membentuk kelompok?
SOAL 2
Ketika tiga orang karyawan dari
unit/departemen berbeda yang secara
teratur makan siang atau minum kopi
bersama, termasuk dalam kelompok jenis
apa?
SOAL 3
Menurut Anda, apa manfaat kelompok bagi
organisasi?
SOAL 4
Jelaskan kembali perbedaan kelompok dan tim
menurut pendapat Anda!
SOAL 5
Adanya kebijakan WFH (work from home) sebagai
akibat dari adanya pandemi covid-19, memaksa
organisasi dan individu yang ada di dalamnya
untuk bekerja secara virtual. Menurut pendapat
Anda, bagaimana caranya agar tim virtual
menjadi efektif ?

Anda mungkin juga menyukai