Anda di halaman 1dari 4

Al-Matin 

adalah salah satu nama Allah al-Husna. Nama ini disebutkan di salah satu
ayat pada surat adz-Dzariyat.
 ٥٨ ُ‫ق ُذو ۡٱلقُ َّو ِة ۡٱل َمتِين‬
ُ ‫إِ َّن ٱهَّلل َ هُ َو ٱل َّر َّزا‬
“Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki, Yang Mempunyai Kekuatan lagi
Sangat Kokoh.” (adz-Dzariyat: 58)
Al-Matin dalam bahasa bermakna syiddah wal quwwah (kekuatan yang sangat
dahsyat). Disebutkan oleh Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma sebagaimana
dalam riwayat ath-Thabari dalam tafsirnya bahwa al-Matin bermakna asy-Syadid,
yakni Yang Sangat Kuat.
Al-Azhari dalam kitabnya, Tahdzibul Lughah, ketika menafsirkan firman Allah di
atas, Dzul Quwwah bermakna Yang Memiliki Kemampuan yang Sangat Kuat. Al-
Matin yang merupakan sifat Allah bermakna al-Qawi (Yang Mahakuat).
Semakna dengan itu disebutkan oleh Ibnu Manzhur dalam Lisanul Arab.
 
Buah Mengimani Nama Allah Al-Matin
Dengan mengimani nama Allah ‘azza wa jalla, al-Matin, kita akan sangat tunduk
kepada Allah ‘azza wa jalla, karena mengimani betapa besar kekuatan Allah ‘azza
wa jalla dan betapa lemahnya seluruh makhluk, termasuk kita semua. Allah ‘azza wa
jalla berfirman,
َ ُ‫ق ٱإۡل ِ ن ٰ َسن‬
٢٨ ‫ض ِع ٗيفا‬ َ ِ‫َو ُخل‬
“Dan manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah.” (an-Nisa: 28)
Lihatlah bagaimana kekuatan Allah yang sedikit digambarkan. Dia-lah yang
menahan langit-langit dan bumi sehingga keduanya tidak hancur dan bergeser. Allah
berfirman,
ٗ ُ‫ض أَن تَ ُزواَل ۚ َولَئِن َزالَتَٓا إِ ۡن أَمۡ َس َكهُ َما ِم ۡن أَ َح ٖد ِّم ۢن بَ ۡع ِد ۚ ِٓۦه إِنَّ ۥهُ َكانَ َحلِي ًما َغف‬
٤١ ‫ورا‬ َ ‫ت َوٱأۡل َ ۡر‬ ُ ‫إِ َّن ٱهَّلل َ يُمۡ ِس‬
ِ ‫ك ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh
jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya
selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.” (Fathir: 41)
Allah ‘azza wa jalla pula yang menciptakan langit dan bumi. Sungguh, penciptaan
keduanya merupakan penciptaan yang luar biasa dengan bukti yang dapat kita lihat,
langit yang begitu luas lagi kokoh, bahkan terdapat tujuh lapis. Begitu pula bumi
yang kita pijak, yang terhampar luas dengan berbagai kandungan yang ada di
dalamnya. Ini semua menunjukkan kebesaran dan kekuatan Penciptanya.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
ٗ‫ء َمٓاء‬Wِ ‫ث فِيهَا ِمن ُك ِّل دَٓاب ٖ َّۚة َوأَن َز ۡلنَا ِمنَ ٱل َّس َمٓا‬
َّ َ‫ض َر ٰ َو ِس َي أَن تَ ِمي َد بِ ُكمۡ َوب‬ ‫أۡل‬ ۡ ۖ
ِ ‫ت بِغ َۡي ِر َع َم ٖد تَ َر ۡونَهَا َوأَلقَ ٰى فِي ٱ َ ۡر‬
ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
َ َ‫خَ ل‬
١٠ ‫َر ٍيم‬ ِ ‫زَو ٖج ك‬ۡ ِّ‫فَأ َ ۢنبَ ۡتنَا فِيهَا ِمن ُكل‬
ٰ َ ‫ٱلظَّلِ ُمونَ فِي‬ ٰ ُ ‫ٰهَ َذا خَ ۡل‬
١١ ‫ين‬ ٖ ِ‫ضلَ ٖل ُّمب‬ َ َ‫ق ٱهَّلل ِ فَأَرُونِي َما َذا َخل‬
‫ق ٱلَّ ِذينَ ِمن دُونِ ِۚۦه بَ ِل‬
“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu;
dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami
turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-
tumbuhan yang baik.
Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah
diciptakan oleh sembahan-sembahan (mu) selain Allah, sebenarnya orang-orang yang
lalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.” (Luqman: 10-11)
ٰ ۡ ُ ‫لَخَ ۡل‬
‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو ِ أۡل‬
ِ َّ‫اس َولَ ِك َّن أَ ۡكثَ َر ٱلن‬
٥٧ َ‫اس اَل يَ ۡعلَ ُمون‬ ِ ‫ض أَ ۡكبَ ُر ِم ۡن َخل‬
ِ َّ‫ق ٱلن‬ ِ ‫ت َوٱ َ ۡر‬
“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ghafir: 57)
Namun, disayangkan, manusia tidak mengagungkan Allah ‘azza wa jalla dengan
pengagungan yang sebenar-benarnya. Banyak manusia yang secara tidak langsung
—dengan perbuatannya—seolah-olah menganggap ketidakmampuan Allah ‘azza wa
jalla. Dia banyak bermaksiat dan menganggap seolah-olah Allah ‘azza wa jalla tidak
mampu mengazabnya. Berbagai maksiat mereka lakukan, sampai mereka
melakukan kemaksiatan terbesar, syirik kepada Allah dan berbagai jenis kekafiran.
Tidak sedikit di antara mereka yang menantang kekuatan Allah ‘azza wa jalla.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
ُ ۢ َّ‫ت َم ۡط ِو ٰي‬
٦٧  َ‫ت بِيَ ِمينِ ِۚۦه س ُۡب ٰ َحنَ ۥهُ َوتَ ٰ َعلَ ٰى َع َّما ي ُۡش ِر ُكون‬ ُ ‫ضتُ ۥهُ يَ ۡو َم ۡٱلقِ ٰيَ َم ِة َوٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
َ ‫ق قَ ۡد ِرِۦه َوٱأۡل َ ۡرضُ َج ِميعٗ ا قَ ۡب‬ ْ ‫َو َما قَ َدر‬
َّ ‫ُوا ٱهَّلل َ َح‬
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya
padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit
digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Rabb dan Mahatinggi Dia dari apa
yang mereka persekutukan.” (az-Zumar: 67)
Terkait dengan ayat ini, tersebut pula dalam hadits yang menggambarkan kekuatan
Allah ‘azza wa jalla, dalam riwayat al-Bukhari hadits ke-4437 Program Maktabah
Syamilah. Dari Abdullah radhiallahu ‘anhu,
ُ ‫ َر‬ ‫إِلَى‬ ‫ح ْب ٌر‬
ِ‫هللا‬  ِ‫سول‬ َ  ‫جا َء‬
َ
َ ‫واأْل َ ْرض‬
 ‫ِين‬ ْ ِ‫إ‬ ‫عَ لَى‬ ِ‫وات‬
َ  ،ٍ‫صبَع‬ َ ‫م‬
َ ‫الس‬
َّ  ‫َل‬
ُ ‫جع‬
ْ َ‫ي‬ ‫ة‬ َ ‫ا ْل ِقيَا‬ ‫م‬
ِ ‫م‬ َ ‫يَ ْو‬ ‫ل‬
َّ ‫ج‬
َ ‫و‬ َ  ‫هللا‬
َ  ‫ع َّز‬ َ   َّ‫إِن‬  ،‫م ُد‬
َّ ‫ح‬
َ ‫م‬
ُ  ‫يَا‬ :‫ل‬ َ
َ ‫فقَا‬
 ِ‫خ ْلق‬
َ ‫ا ْل‬ ‫سائِ َر‬
َ ‫و‬ ْ ِ‫إ‬ ‫علَى‬
َ  ،ٍ‫صبَع‬ َ  ‫وال َّث َرى‬ َ ‫وا ْل‬
َ  ‫ما َء‬ ْ ِ‫إ‬ ‫علَى‬
َ  ،ٍ‫صبَع‬ َ  ‫ج َر‬
َ ‫الش‬
َّ ‫و‬ َ ‫وا ْلجِبَا‬
َ  ‫ل‬ ْ ِ‫إ‬ ‫عَ لَى‬
َ  ،ٍ‫صبَع‬
 ‫ج ُذ ُه‬
ِ ‫وا‬
َ َ‫ن‬ ‫َت‬ َ   ِ‫هللا‬ ‫ول‬
ْ ‫بَد‬ ‫ح َّتى‬ ُ ‫س‬ُ ‫ َر‬ ‫ك‬
َ ‫ح‬
ِ ‫ض‬ َ  : ‫ل‬
َ ‫ف‬ َ  . ‫ك‬
َ ‫قا‬ َ ‫أَنَاا ْل‬ :‫ل‬
ُ ِ‫مل‬ َ  ‫ُّهُن‬
ُ ‫فيَقُو‬ َّ ‫يَ ُهز‬ ‫م‬ ْ ِ‫إ‬ ‫عَ لَى‬
َّ ‫ ُث‬ ،ٍ‫صبَع‬
َ ‫ا ْل‬ ‫ل‬
‫ح ْب ِر‬ ِ ‫ق ْو‬ ً ‫صدِي‬
َ ِ‫ل‬ ‫قا‬ ْ َ‫ت‬.
Seorang ulama Yahudi datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Muhammad,
sesungguhnya Allah k pada hari kiamat menjadikan langit-langit pada satu jari-Nya;
bumi-bumi pada satu jari-Nya; gunung dan pohon pada satu jari-Nya; air dan tanah
pada satu jari-Nya; serta seluruh makhluk pada satu jari-Nya, lalu Dia
menggoyangkan mereka semua. Lalu Allah ‘azza wa jalla berkata, ‘Akulah Sang
Raja’.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa hingga terlihat gigi geraham beliau dalam
rangka membenarkan ucapan ulama Yahudi tersebut.
Beliau lalu membacakan ayat di atas.
Wallahu a’lam
ASMAUL HUSNA
AL-MATIIN

Kelas : X BOP 3
Diana Safaringga
Marina Fadilah
Septian Nugraha
Rifarel Nizar
Cucu Ikhsan Maulan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 1 PANUMBANGAN
2018

Anda mungkin juga menyukai