“KEBIJAKAN MONETER”
Disusun oleh:
3. Wati (1762201035)
FAKULTAS EKONOMI
SAMARINDA
KEBIJAKAN MONETER
kerja penuh.
yang seimbang.
yang tersedia .
masyarakat.
1. Kesempatan Kerja
akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan
karyawan.
2. Kestabilan Harga
Apa kestabilan harga tercapai maka akan menimbulkan
datang.
longgar, yaitu:
uang beredar.
money policy).
bank umum.
pelaku ekonomi.
b. Kredit selektif
yaitu:
return on investment.
kewajibannya.
ekonomi.
G. Pengendalian Moneter
Usaha pencapaian target dalam kebijakan moneter, kondisi
dengan 2 cara:
1. Cara Langsung
moneter, seperti:
c. Rasio Likuiditas
Bank-bank diwajibkan memelihara cadangan primer setiap
d. Kredit langsung/prioritas
tertentu.
e. Kuota rediskonto
f. Instrumen lain
1) Pengguntingan uang
2) Pembersih uang
sekunder.
Cadangan primer
Cadangan sekunder
moneter.
b. Fasilitas diskonto
Fasilitas diskonto adalah fasilitas kredit dan/atau simpanan
c. Fasilitas rediskonto
mekanisme pasar.
g. Fasilitas overdraft
i. Lelang kredit
j. Imbauan
k. Instrumen lainnya
swasta.
3. Lembaga Keuangan
dari:
1. Sistem Keuangan
b. Otoritas Moneter
c. Perbankan
4. Kondisi Perekonomian
a. Laju inflasi
yang sangat tinggi atau mungkin inflasi yang tinggi tidak dapat
besar.
kepada ekspor.
dapat memengaruhi harga barang dan jasa. Oleh karena itu dengan
perlu di perhatikan bahwa tidak hanya melalui satu jalur tertentu saja
requirement bank.
inflasi.
langsung melelui uang primer (MO) dan uang beredar (M1 dan
ekonomi keuangan.
approach.
struktural.
a. Lelang SBI
uang antarbank.
tukar mengambang.
dibedakan menjadi :
Tahun 1964 bahwa setiap devisa yang diterima baik dari hasil
digunakan.
a. Laju inflasi yang tinggi adalah suatu bentuk biaya yang harus
panjang.
antara lain:
kebijakan moneter.
b. Kebijakan nilai tukar adalah mengambang.
kebijakan.
a. Sasaran inflasi
c. Transparansi
sentral.