Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENYALAHGUNAAN OBAT DAN ZAT KIMIA

“Penyalahgunaan Kokain”

Dosen: Nurul Qurrota Ayun, M.SI.,APT.

Kelompok 3_5Q

Elfirah 1804015009
Febryna Chairunnisa 1804015202
Muhammad Fadhillah A 1804015280
Yulia Elvira Ely 1804015292
Nirmala Dewi 1804015307

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Ciri Penyalahgunaan
Kokain tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada
Penyalahgunaan Obat dan Zat. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang kokain.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu dosen pengampu


atas tugas yang telah diberikan ini karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tim Penulis

Jakarta
09 November 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Makalah................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................................................3
A. Pengertian Kokain............................................................................................3
B. Proses Ketergantungan Kokain.......................................................................3
C. Ciri Penyalahgunaan Kokain...........................................................................5
D. Manfaat Kokain................................................................................................6
E. Dosis Penggunaan..............................................................................................6
BAB III...................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
Kesimpulan................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sampai ke tingkat yang sangat


mengkhawatirkan, korban narkoba meluas ke semua lapisan masyarakat dari pelajar,
mahasiswa, artis, ibu rumah tangga, pedagang, supir angkot, anak jalanan, pekerja,
dan lain sebagainya. Narkoba dengan mudahnya diperoleh, bahkan dapat diracik
sendiri yang sulit dideteksi, pabrik narkoba secara ilegalpun sudah didapati di
Indonesia.
Pemakaian narkoba di luar indikasi medik, tanpa petunjuk atau resep dokter, dan
pemakaiannya bersifat patologik (menimbulkan kelainan)dan menimbulkan hambatan
dalam aktivitas di rumah, sekolah atau kampus, tempat kerja dan lingkungan social.
Ketergantungan narkoba diakibatkan oleh penyalahgunaan zat yang disertai dengan
adanya toleransi zat (dosis semakin tinggi)dan gejala putus asa, yang memiliki sifat-
sifat keinginan yang tak terhankan, kecenderungan untuk menambah takaran (dosis),
ketergantungan fisik dan psikologis.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
narkoba istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik Narkoba ataupun Napza,
mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki resiko kecanduan bagi
penggunanya. Menurut pakar kesehatan, Narkoba sebenarnya adalah senyawa-
senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi
atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalah artikan
akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya. Narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika digolongkan menjadi tiga
golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang
termasuk jenis narkotika adalah Tanaman papaver, opium mentah, opium masak
(candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan

1
damar ganja, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan
tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses ketergantungan kokain


2. Apakah pengertian dari Toleransi kokain
3. Bagaimana Ciri-ciri penyalahgunaan kokain

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui proses ketergantungan kokain


2. Untuk mengetahui pegertian dari toleransi kokain
3. Untuk mengetahui ciri-ciri penyalahgunaan kokain

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kokain

Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi tumbuhan Erythroxylon coca. Bentuk


kokain berupa Kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free base.
Free base tidak berwarna / putih, tidak berbau dan rasanya pahit.
Kokain adalah senyawa sintesis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat
cepat.Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca,
yang berasal dari amerika selatan, dimana daun dari tanaman ini bisanya dikunyah
oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulant”.
Saat ini kokain masih digunakan sebagai anestetik local, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung, dan tenggorokan, karena efek vasokontriksifnya juga
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika,bersama dengan morfin
dan heroin karena efek adiktif.
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain adalah gelisah dan denyut nadi
meningkat, rasa gembira berlebihan, banak bicara dan kewaspadaan meningkat,
kejang dan tekanan darah meningkat, berkeringat dan mudah berkelahi, penyumbatan
pembuluh darah, dystonia (kekakuan otot leher).
Gejala putus kokain diantaranya depresi (murung, sedih, rasa bersalah, keinginan
bunuh diri, rasa letih, lesu, tidak bersemangat, gangguan tidur, insomnia, gangguan
mimpi, sulit tidur, ketika bisa tidur mengalami banyak mimpi sehingga tidak nyaman.
Diagnosa penyakit, penggunaan kokain bisa terlihat pada seseorang yang hiperktif
dengan pupil yang melebar dan denyut jantung yang meningkat. Pada pengguna kelas
berat, timbul kecemasan dan rasa tidak menentu,merasa sangat berkuasa dan
euphoria. Pencandu seringkali menunjukkan paranoid. Penggunaan kokain bisa
terlihat pada pemeriksaan air kemih dan darah.

B. Proses Ketergantungan Kokain

Mekanisme kerja kokain dengan cara menghambat pengembalian norepinefrin,


serotonin, dan dopamine kembali ke terminal presinapsis tempat transmitter tersebut
dilepaskan. Penghambatan ini memperkuat dan memperpanjang kerja katekolamin

3
pada SSP dan susunan saraf perifer. Sebagian, pepanjangan efek dopamin paling
banyak terjadi pada system yang membawa kenikmatan dalam otak (system limbik),
menghasilakn rasa gembira yang berlebihan akibat pengaruh kokain. Penggunaan
kronik akan menghabiskan dopamine. Kekosongan ini akan menimbulkan siklus
visius, ingin mendapatkan kokain yang akan menghilangkan depresi berat untuk
sementara. Efek kokain pada tingkah laku merupakan akibat dari rangsangan kuat
pada korteks dan sambungan otak. Kokain meningkatkan kesadaran mental dan
memberikan perasaan sehat, dan euphoria yag serupa dengan yang disebabkan oleh
amfetamin. Seperti amfetamin, kokain dapat menimbulkan halusinasi, delusi, dan
paranoid.
Over dosis kokain menyebabkan kesadaran berkurang, pernafasan tak teratur,
gemetaran, pupil mata melebar, denyut nadi meningkat, tekanan darah meningkat.
Pengobatan : metode paling efektif untuk mengatasi penyalahgunaan kokain adalah
penyuluhan dan psikoterapi. Kadang kelainan psikis yang sering terjadi pada pecandu
kokain (depresi dan manik – depresi), diobati dengan obat anti-depresi atau litium.
Diazepam itravena barangkali diperlukan untuk mengobati kejang akibat kokain dan
propanolol untuk aritmia jantung. Mungkin pecandu harus di rumah sakit atau pusat
rehabilitas.
Sigmund Freud terkenal mengusulkan penggunaannya untuk mengobati depresi
dan ketergantungan alkohol, tetapi kecanduan dengan cepat mengakhiri gagasan ini.
Kokain hidroklorida adalah garam yang larut dalam air yang dapat disuntikkan atau
diserap oleh selaput lendir apa pun (misalnya, ingus hidung). Kapan dipanaskan
dalam larutan alkali, ia diubah menjadi basa bebas, "kokain crack," yang kemudian
dapat dihisap. Kokain crack yang dihirup adalah cepat diserap di paru-paru dan
dengan cepat menembus ke dalam otak, menghasilkan "terburu-buru" yang hampir
seketika.
Dalam sistem saraf perifer, kokain menghambat saluran natrium dengan gerbang
tegangan, sehingga menghalangi inisiasi dan konduksi kerja potensi.Dalam sistem
saraf pusat, kokain memblokir penyerapan dopamin, noradrenalin, dan serotonin
melalui transporter masing-masing. Itu blok pengangkut dopamin (DAT), dengan
meningkatkan konsentrasi dopamin di nukleus accumbens, telah terlibat dalam efek
menguntungkan dari kokain.
Di dalam kokain terkandung senyawa karbonmonoksida yang dapat menurunkan
kadar oksigen di dalam darah. Apabila hal ini terjadi, maka tubuh akan kekurangan

4
oksigen sehingga jantung harus memompa darah lebih cepat dari biasanya, hal inilah
yang dapat memicu serangan jantung, bahkan pada orang sehat. Jika terdapat
pembuluh darah yang menipis di otak, maka tidak menutup kemungkinan pembuluh
darah tersebut menjadi pecah hingga menyebabkan stroke hemoragik. Apabila otak
mengalami kerusakan, maka akan memicu kelumpuhan segala aspek kehidupan. Di
samping itu, pengonsumsian kokain juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah
di otak (vasokontriksi).
Pengonsumsian kokain dengan dosis yang tidak benar, bukan pada tujuan dan
berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan fungsi jantung, mulai dari
ketidakteraturan irama denyut jantung, penyempitan pembuluh darah koroner,
menghambat pasokan darah, hingga serangan jantung. Selain itu, penyuntikan kokain
juga menyebabkan koplasnya saluran vena serta risiko masuknya bakteri lewat
pembuluh darah dan klep jantung.

C. Ciri Penyalahgunaan Kokain

Penyalahgunaan kokain dapat diketahui dari kesalahan dosis yang


digunakan.Salah satunya kelebihan dosis.Overdosis kokain dapat menyebabkan
hipertermia, koma, dan kematian.
Penggunaan zat golongan stimulant dapat membuat pupil mata membesar,
meningkatnya suhu badan, meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, sakit
kepala, kesulitan tidur, mudah cemas, gelisah, mudah tersinggung, sakit perut dan
mual, selera makan berkurang dan kehilangan berat badan, meningkatnya agresi dan
kekerasan, menurunnya respon seksual (terjadi pada dosis tinggi) dan halusinasi atau
paranoid.
Pengguna zat golongan stimulant seperti kokain bisa dikenali dari:
 Berat tubuh yang menurun, namun pada beberapa kasus, pengguna stimulan
tidak mengalami efek penurunan badan.
 Pengguna zat stimulant bisa tidak tidur selama 24 jam, bahkan lebih, tapi
setelah itu wajah dan tubuh mereka akan terlihat kelelahan dan tidak berdaya.
Jelas,
 Mereka lebih sering minum air putih atau minum penyegar/energy daripada
makan, karena mereka untuk mengunyah makanan yang masuk di mulut
sulit

mereka.

5
 Pemakaian berlebihan akan menyebabkan kesulitan fokus, meskipun mereka
sangat aktif.

Pada kasus penyalahgunaan, kokain biasanya digunakan dengan cara:


 Injeksi iv. Pada kasus ini kokain yang biasa digunakan adalah kokain
hidroklorid. Jalur pemakaian secara iv bisa menjadi perantara penyebaran HIV
AIDS jika terjadi sharing jarum suntik.
 Menghirup melalui lubang hidung (snorting)kokain yaitu membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan
benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan
menggunakan penyedot atau gulungan kertas.
 Dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
 Diabsorpsi melalui mukosa

D. Manfaat Kokain

Di dunia medis, kokain masih digunakan sebagai anestetik (penghilang rasa


nyeri/menghilangkan kesadaran secara keseluruhan) lokal khususnya pada kasus
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan. Hal ini dikarenakan kokain memiliki
efek vasokostriksi yang dapat membantu proses pembedahan. Kokain juga dapat
digunakan sebagai antidot (penawar racun) pada kasus ketergantungan morfin.

E. Dosis Penggunaan

Dosis kokain yang dapat menimbulkan efek psikostimulatori 0,3 sampai 0,6
mg/kg.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca,


yang berasal dari amerika selatan, dimana daun dari tanaman ini bisanya dikunyah
oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulant”.

Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain adalah gelisah dan denyut nadi
meningkat, rasa gembira berlebihan, banak bicara dan kewaspadaan meningkat,
kejang dan tekanan darah meningkat, berkeringat dan mudah berkelahi, penyumbatan
pembuluh darah, dystonia (kekakuan otot leher).

Pada kasus penyalahgunaan, kokain biasanya digunakan dengan cara injeksi IV,
Menghirup melalui lubang hidung, Dibakar bersama tembakau, Diabsorpsi melalui
mukosa.
Di dalam kokain terkandung senyawa karbonmonoksida yang dapat menurunkan
kadar oksigen di dalam darah. Apabila hal ini terjadi, maka tubuh akan kekurangan
oksigen sehingga jantung harus memompa darah lebih cepat dari biasanya,HaL ini
bisa memicu terjadinya penyakit-penyakit kronis seperti serangan stroke dan juga
penyakit jantung.

7
DAFTAR PUSTAKA

Tanjung, Ain.2004.Pahami Kejahatan Narkoba.  Jakarta: Lembaga Terpadu


Pemasyarakatan Anti Narkoba

iii

Anda mungkin juga menyukai