Anda di halaman 1dari 4

NAMA/NIM : ELFIRAH/1804015009 || KELAS : POZ 5Q

Detoksifikasi Candu Terhadap


Dopamin Yang Berlebih

Dopamine adalah salah satu hormon dari ratusan hormon pada manusia yang sering
disebut hormon kebahagiaan karena merupakan hormon yang memberi kita motivasi
untuk melakukan sesuatu.Dopamine merupakan neurotransmitter monoamine yaitu
suatu senyawa penghantar sinyal. Dopamine juga merupakan neurotransmitter
katekolamine karena mengandung inti katekol.
Neurotransmiter ini diproduksi di hipotalamus otak dan memiliki berbagai fungsi.
Fungsi utamanya sebagai hormon adalah menghambat pelepasan prolaktin dari
kelenjar hipofisis.Fungsi lain dari dopamine adalah fungsi untuk mengatur
pergerakan, daya ingat, perilaku dan kognitif, daya konsentrasi, pengaturan tidur, dan
kemampuan belajar.
Dopamine disintesis dari asam amino Fenilalanin yang kemudian diubah menjadi
asam amino tirosine dan disintesis menjadi menjadi L-Dopamine yang kemudian
dipecah menjadi dopamine.

Meskipun memiliki dampak yang positif bagi tubuh sebagaimana seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, namun stimulan untuk melepaskan banyak dopamin dapat
menimbulkan kecanduan dalam kadar tinggi.Akibatnya tubuh akan menetapkan
kadar dopamine dalam jumlah yang tinggi sebagai suatu hal normal yang baru.Hal ini
bisa membahayakan tubuh kita sendiri.
Sebagai contoh untuk menggambarkan seberapa bahayanya kadar dopamine tinggi
yang bisa kita atur sendiri dengan tanpa sadar dari pola hidup kita, adalah kabiasaan
seperti mengonsumsi minuman beralkohol.Orang yang jarang minum alkohol atau
belum pernah meminum alkohol akan mabuk dengan sangat cepat ketika
mengonsumsi alkohol.Berbeda dengan orang yang sudah terbiasa mengonsumsi
alkohol maka mereka justru merasa butuh untuk minum lebih banyak alkohol karena
tubuh mereka telah menetapkan toleransi terhadap hal itu.Mereka membutuhkan
jumlah alkohol lebih banyak karena merasa kurang sensitif terhadap efeknya.Itulah
yang dopamin kerjakan.Tubuh kita berusaha mempertahankan homeostasis sehingga
mengatur reseptor dopamin.Jika pada dasarnya otak kita terbiasa memiliki kadar
dopamine yang tinggi dan tingkat itu menjadi hal baru yang normal bagi tubuh maka
tubuh akan mengembangkan toleransi terhadap hal itu.Dengan demikian jika kita
melakukan hal yang tidak sesuai dengan yang biasa kita lakukan yang mana dopamine
dengan kadar yang tingi biasa dihasilkan dengan hal tersebut maka kita akan menjadi
cepat bosan atau lesu dan tidak termotivasi untuk melakukan hal tersebut.
Contoh yang sama juga bisa tergambarkan dari kecenderungan kita menghabiskan
waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat seperti bermain game,
berselancar di media sosial, atau browsing internet untuk hal-hal ngative dan yang
sebenarnya tidak diperlukan.Hal-hal seperti ini banyak melepaskan dopamine.Dalam
era digital seperti sekarang bukan lagi hal yang asing jika kita banyak melihat
fenomena di mana banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk melakukan hal-
hal seperti ini.Akibatnya banyak orang yang menjadi candu untuk terus mengulangi
kegiatan-kegiatan tersebut dan sehingga toleransi dopamine tinggi dalam tubuh
didapatkan dengan cara harus melakukan hal yang sama untuk mendapatkan sumber
kebahagiaan yang sama.
Cara kerja dopamine yang seperti ini juga terjadi pada para pecandu narkoba dan para
perokok.Mereka merasa butuh untuk terus mengonsumsi obat-obatan dengan cara
yang salah atau menggunakan nikotin untuk sekedar menenangkan pikiran mereka
karena itu sudah menjadi kebiasaan yang membuat otak meregulasi kadar dopamin
yang baru bagi tubuh sehingga mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Pernyataan-pernyataan di atas bisa dibuktikan dengan mengulas sedikit tentang kasus
ekstrim tentang kelebihan kadar dopamine dalam tubuh seperti penyakit
skizofrenia.Skizofrenia adalah penyakit yang mempengaruhi sistem saraf yang bisa
dikaitkan dengan disfungsi sistem dopamine. Gangguan ini dapat diartikan sebagai
kombinasi dari beberapa aspek seperti delusi, halusinasi, dan perilaku tidak biasa. Ada
bukti ilmiah yang menyatakan bahwa skizofrenia dipengaruhi oleh perubahan kadar
aktivitas dopamin. Sebagian besar obat antipsikotik untuk pengobatan skizofrenia
mempengaruhi efek dopamin dengan mengurangi aktivitas tersebut.Dari bukti ilmiah
tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa pengobatan untuk kadar dopamine yang
berlebih dalam tubuh secara natural adalah dengan mengurangi kadar dopamine
tersebut.
Beberapa penyakit tertentu yang juga mempengaruhi sistem saraf bisa dikaitkan
dengan disfungsi sistem dopamin. Beberapa obat-obat digunakan untuk
mempengaruhi efek dopamin. Seperti penyakit Parkinson, yakni kondisi degeneratif
yang menyebabkan tremor dan gangguan koordinasi gerakan tubuh, disebabkan oleh
kehilangan neuron yang melepaskan dopamin di area otak tengah yang bernama
substantia nigra. Senyawa prekursornya, L-DOPA, bisa diproduksi secara in vitro.
Levodopa, bentuk murni senyawa L-DOPA adalah obat yang paling banyak digunakan
untuk penyakit Parkinson karena senyawa L-DOPA bisa melintasi sawar darah otak.
Pengobatan dengan obat-obatan kimia bisa dilakukan pada penyakit-penyakit
tertentu yang memang dibutuhkan untuk mengontrol kadar dopamin dalam
tubuh.Namun untuk peningkatan kadar dopamin dalam tubuh yang disebabkan
karena perubahan pola hidup bisa kita kontrol dengan kemampuan tubuh secara
alamiah.Yakni dengan menekan kadar dopamin dengan membiasakan diri untuk
bosan atau meninggalkan batas nyaman kita terhadap sesuatu yang tidak memberikan
manfaat namun justru memberikan dampak merugikan.Hal ini mungkin akan sedikit
sulit dilakukan, karena akan menjadi hal yang sangat membosankan bila kita
membiasakan diri meninggalkan hal-hal yang senang untuk kita lakukan.Prinsipnya
sama seperti rehabilitasi di mana setelah itu diharapkan kadar dopamin kita akan
kembali sesuai kadar seharusnya dengan tanpa ketergantungan atau candu terhadap
hal-hal yang kita senangi dan sering kita lakukan.
Berikut beberapa cara yang juga bisa membantu menekan kadar dopamin dalam
jangka lama untuk meregulasi kadar dopamine dalam tubuh :
1. Mengurangi konsumsi gula
Gula mengubah kimiawi otak dengan dengan mengganggu kadar dopamine.Itulah
salah satu alasan mengapa orang banyak mengalami kadar gula tinggi setelah
makan yang manis-manis.Hal ini tejadi karena makanan manis cenderung disukai
oleh banyak orang dan bisa merangsang otak untuk menginginkan lebih banyak
mengonsumsi gula sehingga bisa menyebabkan gula tinggi.
2. Memperbanyak mengonsumsi protein
Protein adalah sumber asam amino untuk membentuk dopamin.Sel otak
membutuhkan pembuatan neurotransmitter untuk pengaturan mood yang mana
ini membutuhkan asam amino sebagai bahan baku esensial.Dari protein, dibentuk
banyak asam amino untuk melakukan berbagai fungsi tubuh salah satunya asam
amino Fenilalanin yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan
dopamine.Fenilalanin tidak dihasilkan oleh tubuh, itulah sebabnya Fenilalalnin
perlu didapatkan dari sumber makanan seperti protein.Makanan yang
mengandung protein seperti telur, daging, dan buah-buahan seperti pisang, kacang
almond, apel, dan semangka.
3. Mengurangi konsumsi kafein
Meskipun kafein memberi energi seperti halnya gula, namun hanya dalam jangka
waktu yang sementara.Konsumsi kafein berlebih dalam tubuh bisa menyebabkan
kerugian yang sangat berdampak bagi tubuh.
4. Mengstur jadwal dengan baik
Mengatur jadwal rutin mrupakan salah satu cara yang paling gampang untuk
meningkatkan dopamine pola hidup sehat yang rutin, karena pada dasarnya tubuh
sendiri juga telah mengatur jam biologisnya kapan harus beristirahat dan
bekerja.Optimumnya, waktu istirahat adalah tujuh sampai delapan jam dalam
sehari.Kurang tidur atau terlalu banyak tidur dikombinasikan dengan kurang
berolahraga yang teratur dapat menguras dopamin di otak.Hal ini terjadi karena
beristirahat memberikan waktu untuk otak memulihkan diri dari terkurasnya
energi dan zat kimiawi lain seperti dopamine ini untuk di bentuk ulang sebagai
simpanan neurotransmitter.
5. Rajin berolahraga
Rajin berolahraga fisik secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah yang
mempengaruhi keberadaan berbagai hormon di dalam otak sehingga
mempengaruhi kadar dopamine.
6. Menurunkan tingkat stress yang tinggi
Stres juga sangat mempengaruhi defisiensi dopamine.Stress disebabkan oleh dua
sumber, yaitu fungsi adrenal yang buruk dan kehidupan sehari-hari yang
buruk.Sementara itu kita tidak selalu dapat mengontrol keadaan kita.Meskipun
begitu kita perlu selalu mengingat bahwa jiak stress tidak ditangani secara benar
maka dapat merusak kesehatan.Maka kita perlu membuat jadwal atau rencana
kedepannya agar kita bisa lebih mengontrol masalah kita dan menghindari stres
yang berlebihan.
7. Memperbaiki kekurangan magnesium
Kekurangan magnesium di dalam tubuh dapat mengurangi kadar
dopamin.Kekurangan magnesium dapat terjadi apabila terlalu sering mengonsumsi
makanan yang berat seperti junk food, makanan yang mengandung garam atau
karbohidrat sehingga bisa menyababkan sembelit, tekanan darah tinggi, detak
jantung cepat, atau palsipitasi seperti nyeri otot dan kejang, sakit kepala,
kelelahan, dan depresi.

8. Minum vitmain secara teratur


Antioksidan terkandung di dalam vitamin yang menjaga kesehatan saraf otak yang
juga menggunakan dopamin.Karena alasan inilah banyak dokter yang
merekomendasiakn multivitamin harian pada pasien mereka ntuk menjaga dan
melindungi saraf dari kerusakan akibat radikal bebas.

Anda mungkin juga menyukai