BUPATI BLITAR
PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI BLITAR,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksudkan dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Blitar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar.
3. Bupati adalah Bupati Blitar.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar.
5. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
selanjutnya disingkat BKPSDM adalah Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Blitar.
6. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat
BPKAD adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Blitar.
7. Beras adalah biji-bijian tidak berkulit, diolah atau tidak diolah yang
Berasal dari spesies Oryza Sativa.
8. Beras Premium adalah jenis Beras yang memiliki spesifikasi derajat
sosoh 90% - 95% (sembilan puluh persen sampai dengan sembilan puluh
lima persen), kadar air maksimal 14% (empat belas persen) dan butir
patah maksimal 25% (dua puluh lima persen).
9. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai
Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
10. Penyalur Beras adalah koperasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
bidang aneka usaha, dan/ atau Lembaga lain yang mampu yang ditunjuk
oleh Pemerintah Kabupaten Blitar sebagai penyalur Beras PNS.
11. Mitra Lokal adalah pengusaha pemasok beras lokal binaan Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar.
12. Harga Eceran Tertinggi Beras yang selanjutnya disingkat HET adalah
harga jual tertinggi Beras kemasan dan/atau curah di pasar rakyat, toko
modern dan tempat penjualan eceran lainnya.
-5-
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai dasar hukum pelaksanaan
penyediaan Beras bagi PNS.
(2) Penyediaan Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk :
a. mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan pangan bagi PNS yang
berkualitas dengan harga yang terjangkau dan mudah didapat;
b. mendukung terjaminnya ketersediaan dan stabilitas harga Beras, dan
c. mendukung pengendalian inflasi melalui ketahanan pangan.
BAB III
RUANG LINGKUP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi:
a. sasaran;
b. pelaksanaan;
c. pendataan;
d. kelas mutu Beras dan kemasan;
e. jumlah dan harga;
f. pembiayaan.
Bagian Kedua
Sasaran
Pasal 4
Sasaran penerima penyediaan Beras adalah PNS di lingkungan Pemerintah
Daerah.
-6-
Bagian Ketiga
Pelaksanaan
Pasal 5
(1) Dalam rangka pelaksanaan penyediaan Beras bagi PNS, Bupati
menugaskan penyalur Beras.
(2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. penyediaan; dan
b. pendistribusian.
(3) Penyalur Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab
secara penuh terhadap penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Penunjukan lembaga sebagai penyalur Beras sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (3) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 6
Penyalur Beras dalam melaksanakan tugas penyediaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a harus memberikan pelayanan
terbaik dan menjaga mutu serta kualitas Beras yang disediakan.
Pasal 7
Penyediaan dan pendistribusian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(2) dilaksanakan oleh penyalur Beras melalui kerja sama dengan Mitra Lokal.
Bagian Keempat
Pendataan
Pasal 8
(1) Pelaksanaan penyiapan data penerima Beras bagi PNS yang ditetapkan
Kepala BKPSDM.
(2) Pelaksanaan penyiapan data daftar gaji bagi PNS yang ditetapkan Kepala
BPKAD.
(3) Data daftar gaji bagi PNS yang ditetapkan Kepala BPKAD sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diserahkan kepada Kepala BKPSDM sebagai
dasar penyusunan PNS penerima Beras.
-7-
Bagian Kelima
Kelas Mutu Beras dan Kemasan
Pasal 9
(1) Penyediaan Beras bagi PNS ditetapkan dengan kelas mutu Beras
Premium atau jenis lain yang setara.
(2) Beras bagi PNS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat dalam
kemasan paling sedikit 5 kg (lima kilogram) dan mencantumkan
informasi kelas mutu Beras.
Bagian Keenam
Jumlah dan Harga
Pasal 10
(1) Jumlah Beras yang disediakan bagi PNS paling sedikit 5 kg (lima kilo
gram) per orang per bulan.
(2) Harga Beras bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan HET.
(3) Penetapan harga Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan
hasil rapat koordinasi antara instansi Daerah terkait dan pemangku
kepentingan.
Bagian Ketujuh
Pembiayaan
Pasal 11
Pembiayaan penyediaan Beras bagi PNS di lingkungan Pemerintah Daerah
dibebankan pada penerimaan gaji pegawai.
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN
Bagian Kesatu
Verifikasi dan Pendataan Ulang
Pasal 12
(1) Berdasarkan data daftar gaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(2) Kepala BKPSDM melakukan verifikasi dan pendataan ulang jumlah
PNS penerima Beras.
-8-
(2) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya oleh
Kepala BKPSDM dibuatkan daftar penerima Beras.
(3) Daftar penerima Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan
kepada (Bendahara Gaji) Bank Jatim Cabang Blitar dengan tembusan
Kepala BKPSDM dan Kepala BPKAD.
(4) Kepala BPKAD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyampaikan
rekapitulasi daftar PNS penerima Beras kepada Penyalur Beras.
Bagian Kedua
Penyediaan dan Pendistribusian
Pasal 13
(1) Penyediaan dan pendistribusian Beras bagi PNS dilakukan pada setiap
bulan bersamaan dengan pencairan gaji.
(2) Penyalur Beras mempersiapkan, menyediakan, dan mendistribusikan
Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke BKPSDM sesuai
rekapitulasi data daftar PNS penerima Beras sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (4).
(3) Penyalur Beras mendistribusikan Beras sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaksanakan paling lambat 2 (dua) minggu setelah pencairan gaji.
Bagian Ketiga
Pembayaran
Pasal 14
(1) Pembayaran penyediaan Beras bagi PNS dilakukan dengan pemotongan
gaji setiap bulannya.
(2) Besaran pemotongan gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan
oleh Bank Jatim Cabang Blitar melalui transfer kepada Penyalur Beras.
BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 15
(1) Dalam rangka menjaga mutu, kualitas dan ketersediaan serta jaringan
pendistribusian, Bupati membentuk tim pemantauan dan evaluasi.
(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas melakukan
pemantauan dan evaluasi secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali atau
sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
-9-
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Blitar
pada tanggal 27 November 2019
BUPATI BLITAR,
Ttd.
RIJANTO
Diundangkan di Blitar
pada tanggal 27November 2019
Ttd.
TOTOK SUBIHANDONO
Ttd.