Disusun Oleh :
NAMA :EDI
NIM : EAA 117 153
M.K : HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
i
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta, sehingga hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga semua ini bisa memberikan kebahagiaan dan
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang……………………………………………………………. 1
B. RumusanMasalah…………………………………………………………. 2
C. Tujuan…………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 13
B. Saran……………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Merek menjadi salah satu kata yang sangat populer yang sering digunakan
dalam hal mempublikasikan produk baik itu lewat media massa seperti di surat kabar,
majalah, dan tabloid maupun lewat media elektronik seperti di televisi, radio dan
barang dan jasa ahkir-akhir ini maka tidak heran jika merek memiliki peranan yang
sangat signifikan untuk dikenali sebagai tanda suatu produk tertentu di kalangan
masyarakat dan juga memilki kekuatan serta manfaat apabila dikelola dengan baik.
Merek bukan lagi kata yang hanya dihubungkan dengan produk atau sekumpulan
barang pada era perdagangan bebas sekarang ini tetapi juga proses dan strategi bisnis.
Oleh karena itu, merek mempunyai nilai atau ekuitas. Dan ekuitas menjadi sangat
penting karena nilai tersebut akan menjadi tolak ukur suatu produk yang ada
dipasaran.
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain di dalam pasar, baik untuk
barang/jasa yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Fungsi merek tidak hanya
sekedar untuk membedakan suatu produk dengan produk lain, melainkan juga
berfungsi sebagai asset perusahaan yang tidak ternilai harganya, khususnya untuk
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat karena melalui merek produk barang atau
jasa sejenis dapat dibedakan asal muasalnya, kualitasnya serta keterjaminan bahwa
suatu produk tersebut Original. Melalui merek sebuah perusahaan telah membangun
1
reputasi bisnis yang meningkat atas penggunaan merek tersebut. Upaya pemilik
merek untuk mencegah pemakaian mereknya oleh pihak lain merupakan hal yang
merek, perdagangan tidak akan berkembang jika merek tidak mendapat perlindungan
merek tentunya tidak hanya merugikan para pengusahanya saja sebagai pemilik atau
pemegang hak atas merek tersebut, tetapi juga bagi para konsumen.
Disini Hak Merek merupakan bagian dari HKI. Merek dianggap sebagai “roh”
dari suatu produk. Bagi pengusaha, merek merupakan aset yang sangat bernilai karena
merupakan ikon kesuksesan sejalan usahanya yang dibangun dengan segala keuletan
termasuk biaya promosi. Bagi produsen merek dapat digunakan sebagai jaminan mutu
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Merek adalah alat untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi
oleh suatu perusahaan dengan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh
barang tertentu dengan nama untuk menunjukkan asal barang dan jaminan
Berdasarkan beberapa ahli yang meneliti dalam bidang hak merek, beberapa
adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka-angka,susunan
warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Hak Atas Merk adalah
hak ekslusif yang diberikan negara kepada pemilik Merek yang terdaftar dalam
Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri
Merek tersebut atau memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakannya.
berasal dari negara yang tergabung dalam Paris Convention For The Protection
3
Organization untuk memperoleh pengakuan bahwa tanggal penerimaan di
negara asal merupakan tanggal prioritas di negara tujuan yang juga anggota
salah satu dari kedua perjanjian itu, selama pengajuan tersebut dilakukan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan berdasarkan Paris Convention For
b. Lisens yakni, Ijin yang diberikan oleh pemilik Merek terdaftar kepada pihak
pengalihan hak) untuk menggunakan Merek tersebut, baik untuk seluruh atau
sebagian jenis barang dan/atau jasa yang didaftarkan dalam jangka waktu dan
syarat tertentu.
d. Merek Jasa yakni, Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh sesorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
e. Merek Kolektif yakni, Merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
sejenis lainnya.
Untuk lebih mengetahui tentang merk itu, maka penulis menyajikan teori
Merek adalah Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
4
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
atau jasa.
“Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau
d. DR. Buchori Alma (2000:105) : “Merek adalah tanda atau simbol yang
memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa
2) Manfaat yakni, Ada manfaat yang bisa diambil dari merek tersebut
5
6) Pemakai yakni, Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli
pengertian yang sama mengenai merek yakni salah satu atribut yang penting dari
sebuah produk, dimana merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi
produk tersebut. Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu
perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah
dikenali oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan memudahkan pada saat
pembelian ulang produk tersebut. Pada dasarnya merek terdiri dari dua bagian
yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama merek, dan bagian yang dapat
Merek yang sudah didaftarkan disebut Merek Terdaftar, sering disimbolkan dengan
melindungi pemilikan atas merek, investasi dan goodwill (nama baik) dalam suatu
merek, dan untuk melindungi konsumen dari kebingungan menyangkut asal usul
suatu barang atau jasa. Perlindungan hak merek dilakukan melalui Pendaftaran
Merek.
argumentasi kreatifitas adalah suatu hal yang lemah, sebagian karena pada saat
6
hubungan antara barang dengan Merek dipicu dan dikembangkan oleh
pedagang, namun peran yang sama besarnya justru diciptakan oleh konsumen
paling meyakinkan dalam hal ini terkait dengan pendapat yang melihat Merek
lewat pencegahan pemalsuan oleh pihak lain, maka akan menekan biaya
belanja dan pembuatan keputusan. Peran iklan dalam dunia industri yang
c. Etis yakni, Argumentasi etis utama bagi perlindungan Merek didasarkan pada
“seseorang tidak boleh memetik dari yang tidak ditanamnya”. Lebih khusus
dikatakan dalam argumentasi ini, bahwa dengan mengadopsi Merek orang lain
maka seseorang telah mengambil keuntungan dari nama baik yang dihasilkan
7
untuk melindungi khalayak ramai dari tiruan barang-barang yang memakai suatu
merek yang sudah dikenalnya sebagai merek barang-barang yang bermutu baik.
yang mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1993. Dengan berlakunya Undang-
undang Merek 1992, Undang-undang Merek 1961 dinyatakan tidak berlaku lagi.
dan perubahan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan merek, guna disesuaikan
Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 110, Tambahan
Lembaran Negara Tahun 4131), yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2001.
a. Manufacturer Brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh
soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit,
b. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor
atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop
cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour
8
yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang
c. produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan
minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga,
2001, yaitu :
2) Merek Jasa yakni, Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
3) Merek Kolektif yakni, Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa
9
a. Individual Branding / Merek Individu : Individual branding adalah memberi
merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari
unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada
wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar
yang beda.
yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang
sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek
gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk
berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya
Ketentuan yang mengatur mengenai syarat dan tata cara Permohonan Merek
Merek.
10
a. Tanggal, bulan dan tahun
c. Pemohon dapat terdiri dari satu orang atau beberapa orang secara
d. Dalam hal Permohonan diajukan oleh lebih dari satu Pemohon yang
hal permohonan diajukan oleh lebih dari satu Pemohon yang secara bersama-sama
berhak atas Merek tersebut, Permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu
Pemohon yang berhak atas Merek tersebut dengan melampirkan persetujuan tertulis
dari para pemohon yang mewakili. Dalam hal Permohonan tersebut diajukan melalui
Kuasa dengan ketentuan yakni Surat Kuasa untuk itu ditandatangani oleh semua pihak
yang berhak atas Merek tersebut. Dan jika penerima Kuasa lebih dari satu orang, dan
dalam surat kuasa tidak terdapat klausul “surat kuasa diberikan kepada kuasa-kuasa
Perlindungan hukum , yaitu segala upaya yang dilakukan untuk menjamin adanya
kepastian hukum yang didasarkan pada keseluruhan peraturan atau kaidah-kaidah yang
ada dalam suatu kehidupan bersama. Keseluruhan peraturan itu dapat dilihat baik dari
11
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis beranggapan bahwa perlindungan hak
repressif.
merk terkenal tidak dapat dipakai oleh orang lain secara salah. Upaya itu dapat berupa
melanggar hak merek orang lain. Akibat kesalahan pendaftaran yang dilakukan oleh
petugas kantor merek, suatu merk yang seharusnya tidak dapat didaftar tetapi akhirnya
didaftar dalam daftar umum merk(DUM) yang mengesahkan merk tersebut. Padahal
merk tersebut jelas-jelas melanggar merek orang lain, karena berbagai hal antara lain
mirip atau sama dengan merk lain yang telah terdaftar sebelumnya.
barang siapa yang telah melakukan kejahatan dan pelanggaran merk sebagaimana
diatur dalam pasal 90, 91, 94 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merek adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana
merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Merek
tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk
identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada
gilirannya tentu akan memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut. Pada
dasarnya merek terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama
merek, dan bagian yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan yaitu tanda merek.
melakukan sosialisasi baik lewat masmedia maupun forum-forum yang yang telah
dibentuk. Sehingga akhirnya bagi pemilik hak tersebut tidak usah khawatir akan
adanya kerugian yang diakibatkan oleh oknum yangtak bertanggung jawab yang ingin
Bahwa telah kita bahas dihalaman sebelumnya tentang perlindungan terhadap
pemilik hak merk sudah sangat ketat dengan melalui beberapa tahap proses
regulasi tersebut dapat menekan berbagai macam tindak kejahatan dibidang Hak
13
3.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan melalui penulisan makalah ini ialah, agar setiap
orang yang membacanya dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan merek serta
bagaimana tahapan- tahapan dalam pendaftarannya, kita juga harus mngerti agar suatu
saat tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan mengenai penetapan merek yang
akan dibuat maupun menjaga merek yang telah dimliki dengan mendaftarkannya
14
DAFTAR PUSTAKA
Saladin, Djaslim, 2003, “Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran”, Cetakan Ketiga,
Alma, Buchari. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Edisi Revisi. Cetakan
Kotler, Philip, 2000, Marketing Management. Edisi Milenium, Prentice Hall Intl, Inc New
Jersey.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1993 tentang Tata Cara Permintaan
Pendaftaran Merek.
15