DI SUSUN OLEH :
1. Diman Nur Ma’ruf .A (18016)
2. Dwizta Larasati (18018)
3. Fidya Mentari (18021)
4. Galih Ari Hidayah (18024)
5. Melani Nur Safitri (18034)
6. Savitri Tunggal Dewi (18042)
TAHUN 2019/2020
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
NUTRISI SEIMBANG PADA HIPERTENSI
DI SUSUN OLEH:
1. DIMAS NUR MA’ARUF A (18016)
2. DWIZTA LARASATI (18018)
3. FIDYA MENTARI (18021)
4. GALIH ARI HIDAYAH (18024)
5. MELANI NUR SAFITRI (18034)
6. SAVITRI TUNGAL DEWI (18042)
Mengetahui
Ka. Prodi DIII Keperawatan
Mengetahui
Ka. Prodi DIII Keperawatan
I. IDENTITAS
A. IDENTITAS KELOMPOK
1. KETUA :
a. Ketua I : Ns.Sunaryo Joko Waluyo, S.Kp.M.Kes
b. Ketua II : Dimas Nur Ma’aruf (18024)
2. Anggota :
a. Dwizta Larasati (18018)
b. Fidya Mentari (18021)
c. Galih Ari Hidayah (18024)
d. Melani Nur Safitri (18034)
e. Savitri Tunggal D. (18042)
B. IDENTITAS USULAN
Judul : Nutrisi Seimbang pada Hipertensi
II. RINGKASAN
permasalahan, solusi dan target luaran
Di wilayah solo sekitarnya masih banyak warga yang menderita hipertensi dan
banyak yang belum tau mengenai cara diet sehat bagi penderita hipertensi.
Solusi diadakannya promkes di wilayah ini kami akan merencanakan kegiatan
mulai dari pemberian pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk memberi
pemahaman pada masyarakat solo dalam mencegah hipertensi dengan mengatur
asupan yang dimakan serta diet yang tepat untuk mencegah terjadinya hipertensi
dan nutrisi seimbang bagi penderita hipertensi.
Rencana kegiatan :
1. Mengumpulkan warga setempat
2. Menyiapkan media ( ppt dan leaflet )
3. Menyiapkan konsumsi untuk warga
4. Mengajarkan cuci tangan yang benar sebelum makan atau sebelum melakukan
kegiatan apapun itu.
5. Memberikan pengetahuan makanan yang dianjurkan untuk di konsumsi bagi
penderita hipertensi dan makanan yang dihindari akibat timbulnya hipertensi
6. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi yang muncul dan kapan harus periksa
ke dokter.
7. Membuat menu makanan yang nutrisinya seimbang
Target kami : setelah diadakannya promkes dan pengabdian masyarakat,
warga sekitar dapat menerapkan dan menjalankan nutrisi seimbang untuk
mencegah hipertensi dan untuk penderita hipertensi agar tidak terjadi timbul
kembali penyakit tsb.
BAB I
PENDAHULUAN
A. SOLUSI PERMASALAHAN
1. PENYEBAB
Menurut Elsanti (2009), faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi
yang dapat atau tidak dapat dikontrol, antara lain:
a. Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
1) Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia
dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur
55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita. Hal ini
sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause
(Marliani, 2007).
2) Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya,
jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah
yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Hipertensi pada
usia lanjut harus ditangani secara khusus. Hal ini disebabkan pada
usia tersebut ginjal dan hati mulai menurun, karena itu dosis obat
yang diberikan harus benar-benar tepat.
3) Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan
keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini
berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan 70-80%
kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga
(Anggraini dkk, 2009).
b. Faktor Resiko Yang Dapat Dikontrol:
1) Obesitas
Pada usia pertengahan ( + 50 tahun ) dan dewasa lanjut asupan
kalori sehingga mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena
kurangnya aktivitas.
2) Kurang olahraga
Kurangnya aktivitas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi
karena bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk. Latihan fisik
berupa berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari sangat
bermanfaat untuk menjaga jantung dan peredaran darah. Bagi
penderita tekanan darah tinggi, jantung atau masalah pada
peredaran darah, sebaiknya tidak menggunakan beban waktu jalan.
(Rohaendi, 2008).
3) Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok berat
dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna
dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami
ateriosklerosis. (Rahyani, 2007).
4) Mengkonsumsi garam berlebih
Badan kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO)
merekomendasikan pola konsumsi garam yang dapat mengurangi
risiko terjadinya hipertensi. Konsumsi natrium yang berlebih
menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler
meningkat. (Wolff, 2008).
5) Minum alkohol
Banyak penelitian membuktikan bahwa alkohol dapat merusak
jantung dan organ-organ lain, termasuk pembuluh darah.
Kebiasaan minum alkohol berlebihan termasuk salah satu faktor
resiko hipertensi (Marliani, 2007).
6) Minum kopi
Faktor kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu cangkir kopi
mengandung 75 – 200 mg kafein, di mana dalam satu cangkir
tersebut berpotensi meningkatkan tekanan darah 5 -10 mmHg.
7) Stress
Menurut Anggraini dkk, (2009) menagatakan Stress akan
meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung
sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stress
ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi,
dan karakteristik personal.
2. PENCEGAHAN
Pencegahan hipertensi dilakukan melalui dua pendekatan
a. Pemberian edukasi tentang hipertensi. Munculnya masalah
kesehatan seperti hipertensi tidak hanya disebabkan oleh kelalaian
individu, namun dapat juga disebabkan oleh ketidaktahuan
masyarakat sebagai akibat dari kurangnya informasi tentang suatu
penyakit. Rendahnya pengetahuan tenaga kesehatan, pasien, dan
masyarakat tentang hipertensi merupakan penyebab utama tidak
terkontrolnya tekanan darah, terutama pada pasien hipertensi di
Asia. Dari penelitian yang dilakukan ( Armilawaty,2009) 50% dari
penderita Hipertensi dewasa tidak menyadari sebagai penderita
hipertensi sehingga mereka cenderung menjadi hipertensi berat
karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor resiko.
Masih kurangnya informasi tentang perbaikan pola makan bagi
penderita hipertensi juga membuat pengetahuan masyarakat
tentang perbaiakan pola makan masih rendah. Pemberian informasi
kesehatan diharapkan mampu mencegah dan mengurangi angka
kejadian suatu penyakit dan sebagai sarana promosi kesehatan.
Pemberian edukasi mengenai hipertensi terbukti efektif dalam
pencegahan hipertensi.
b. Modifikasi Gaya Hidup. Gaya hidup merupakan faktor penting
yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang tidak
sehat dapat menjadi penyebab terjadinya hipertensi misalnya
aktivitas fisik, pola makan, dan stres, dll. Resiko seseorang untuk
mendapatkan hipertensi dapat dikurangi dengan cara memeriksa
tekanan darah secara teratur; menjaga berat badan ideal;
mengurangi konsumsi garam; jangan merokok; berolahraga secara
teratur; hidup secara teratur; mengurangi stress; jangan terburu-
buru; dan menghindari makanan berlemak. Menjalankan pola
hidup sehat setidaknya selama 4–6 bulan terbukti dapat
menurunkan tekanan darah dan secara umum dapat menurunkan
risiko permasalahan kardiovaskular. Pencegahan Primer yaitu tidur
yang cukup, antara 6-8 jam per hari; kurangi makanan
berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi
berat badan; kurangi konsumsi alcohol; konsumsi minyak ikan;
suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah
tapi kalsium juga cukup membantu.Pencegahan Sekunder yaitu
pola makanam yamg sehat; mengurangi garam dan natrium di diet
anda; fisik aktif; mengurangi Akohol intake; berhenti
merokok.Pencegahan Tersier yaitu pengontrolan darah secara rutin;
olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh
1. Penyampaian Materi
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
D. ANGGARAN
Pemasukan :
1. Kelompok 9
Rp.
Pengeluaran :
1. Rp.
E. JADWAL
JADWAL KEGIATAN
B. SARAN
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih babnyak sumber maupun
referensi yang terkai dengan promosi kesehatan yang berhubungan dengan
hipertensi
2. Peneliti selanjutnya diharapka lebih dapat memperispakan kegiatan promosi
kesehatan lebih matang pengumpulan data lebih akurat sehingga dapat
berjalannya kegiatan promosi kesehatan dengan lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
CONTOH :
Kepada Yth. :
Kepala Kepala Klinik Pratama Mboga, Sukoharjo
Di Tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka Tri Dharma pendidikan tinggi, khususnya bidang pengabdian
kepada masyatakat dan Penelitian, kami dari Akademi Keperawatan Insan Husada
Surakarta Tahun Akademi, dengan ini kami mengajukan Permohonan Ijin untuk
melakukan penelitian Kepada pasien Diabetes mellitus yang tergabung dalam
kegiatan senam diabetes di Klinik Pratama Mboga.
Adapun Dosen yang akan melalukan penelitian adalah sebagai berikut :
“Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Di Klinik Pratama
Mboga, Sukoharjo “
1. Honor
No Uraian Volume Satuan Biaya Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Ketua 1 1 Rp 400.000 Rp 400.000
2 Anggota 3 1 Rp 200.000 Rp 900.000
Jumlah Rp 1.300.000
2. Bahan Habis Pakai
No Uraian Volume Satuan Biaya Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Karton 10 buah Rp 15.000 Rp 150.000
2 ATK 10 buah Rp. 150.000 Rp. 1.500.000
Kenang-
3 kenangan 30 buah Rp 35.000 Rp 1.050.000
4 Doorprize 30 buah Rp 35.000 Rp 1.000.000
5 Biaya print 500 lembar Rp 1.000 Rp 500.000
Jumlah Rp 4.200.000
3.Perjalanan atau transportasi
Belanja
1 peralatan 5 orang Rp 10.000 Rp 50.000
Pelaksanaan
2 kegiatan 7 6 Rp 25.000 Rp 1.050.000
Jumlah Rp 1.100.000
4. Lain-lain(Pembuatan laporan dan seminar)
1 Snack 30 buah Rp 10.000 Rp 300.000
Pembuatan Rp
2
laporan 4 bendel 100.000 Rp 400.000
Sewa
3 Tempat dan
kursi 1 paket Rp 400.000 Rp 400.000
Sewa
4 Sound
system 1 paket Rp 500.000 Rp 500.000
Sewa laptop
5
dan LCD 1 paket Rp 200.000 Rp 200.000
Jumlah Rp 1.400.000
Jumlah Total Rp. 8.000.000
Terbilang : Delapan Juta Rupiah