Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KIMIA LINGKUNGAN
PENCEMARAN TANAH

DISUSUN OLEH :
1. Afif luthfi
2. Annisa miftahulrahmah
3. Aura adilla
4. Azura Aprilia
5. Ayu pratiwi
6. Cut hafiza zuhra

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN
VOKALISASI INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – SMTI
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah mengenai “Pencemaran Tanah” ini dapat
terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari segi isi maupun
penulisan, jadi besar harapan kami atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca sehingga dapat menjadi suatu masukan untuk kesempurnaan tugas-tugas berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Banda Aceh, 25 Januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Latar Belakang...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pencemaran Tanah...........................................................................................2
2.2 Penyebab Pencemaran Tanah............................................................................................3
2.3 Dampak Penanganan Dan Pencegahan Pencemar Tanah..................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA….…………………………………………………………………………..10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama di
negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan kendaraan bermotor (Chandra, 2006).
Sekitar 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan
bermotor. Kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber pencemaran udara di kota-
kota besar mencapai 60-70%. Gas buangan dari cerobong asap industri berkisar antara 10- 15%,
sedangkan sisanya berasal dari sumber pembakaran lain seperti pembakaran sampah serta
kebakaran hutan. Jarang disadari bahwa, penyebab utama pencemaran udara terbesar adalah gas
dan partikel yang diemisikan oleh kendaraan bermotor (Anies, 2015).
Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengalami peningkatan jumlah
kendaraan bermotor untuk setiap tahunnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012
menunjukkan bahwa, jumlah kendaraan yang terdapat di Indonesia adalah sebanyak 94.373.324
unit, dan data terakhir tahun 2013 jumlah kendaraan bermotor telah mencapai 104.118.969 unit.
Hal ini menunjukkan, secara tidak langsung pencemaran udara di Indonesia akan semakin
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor tersebut (Badan Pusat
Statistik, 2015).
1.2 Latar Belakang
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Pencemaran Udara ?
1.2.2 Apa saja penyebab dari Pencemaran Udara ?
1.2.3 Bagaimana dampak, penanganan dan pencegahan dari Pencemaran Udara ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Tanah


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan
tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan
teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat
fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.”
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP
No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.
Selain udara dan air, tanah juga terkena pencemaran oleh setiap aktivitas – aktivitas yang
dilakukan oleh manusia modern bagi kehidupan. Tanah sangatlah penting, terutama bagi
kehidupan seluruh makhluk hidup. Sebaliknya tanah juga berfungsi sebagai media bagi
penyebaran penyakit-penyakit yang dapat menggangu kesehatan makhluk hidup dan lingkungan
di sekitarnya.

2
2.2 Penyebab Pencemaran Tanah
Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan
limbah pertanian.
A. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan
dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman,
bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
B. Limbah industri
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan
dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan
pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya
sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam.
C. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman,
misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman misalnya DDT.

3
2.3 Dampak Penanganan Dan Pencegahan Pencemar Tanah
A. Dampak Pencemaran Tanah
Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan menimbulkan berbagai
dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah ini. Jika udara dan air yang tercemar akan
menimbulkan berbagai macam dampak negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada berbagai
macam dampak negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam dampak pencemaran
tanah antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi kesuburan tanah
Dampak pertama yang akan kita rasakan dari adanya tanah yang tercemar pastinya akan
menurunkan kesuburan pada tanah itu sendiri.  seperti yang kita ketahui sebelumnya
bahwasannya tanah ini pada dasarnya mempunyai keunggulan. Salah satu keunggulan tanah
adalah mempunyai nilai kesuburan sehingga banyak tanaman bisa hidup dengan subur.
Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai macam zat yang merugikan (baik
zat kimia maupun non kimia), hal ini akan menurunkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Tanah
akan menjadi tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah
tersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik.

2. Membuat tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati


Masih serangkaian dengan dampak pencemaran tanah yang akan menurunkan tingkat
kesuburan. Hal ini juga akan berakibat pada masa hidup tanaman. Tamanan yang awalnya
tumbuh dengan subur, lama- kelamaan akan menjadi layu, bahkan akan mati.
Selain tanaman, pencemaran pada tanah ini juga akan berdampak pada makhluk hidup
lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat polutan yang ada di dalam tanah akan masuk ke
dalam janrungan tumbuhan. Dan ketika tumbuhan tersebut dimakan oleh manusia maupun
binatang, maka efek negatifnya dapat tersalurkan pada binatang atau manusia yang memakan
tumbuhan tersebut.

3. Menyebabkan pencemaran pada udara


Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini karena zat- zat yang
mencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam jangka waktu yang lama akan membuat
udara yang ada di sekitarnya menjadi tidak sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak

4
nyaman untuk dihirup. Selain itu, apabila yang membuat pencemaran pada tanah adalah sampah,
maka ketika akan terjadi proses dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang begitu
mneyengat. Dan inilah yang disebut dengan pencemaran udara.

4. Menimbulkan wabah penyakit


Dampak pencemaran tanah yang selajutnya adalah menyebabkan timbulnya banyak bibit
penyakit. Tanah yang tercemar merupakan rumah yang sangat nyaman bagi patogen- patogen
yang menimbulkan banyak penyakit. Hal ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan
menyebabkan berbagai penyakit datang dan siap menyerang  makhluk hidup yang ada dan
menempati tanah yang tercemar tersebut. Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidak
hanya manusia saja, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya.

5. Merusak ekosistem
Ekosistem merupakan wujud interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan serta
komponen- komponen yang ada di dalamnya (baik komponen biotik maupun komponen abiotik).
Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik sehingga tercemarnya tanah pastinya akan
menyebabkan menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya lingkungan
menjadi tidak nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya didapatkan justru akan berubah
menjadi suatu wujud kerugian.

6. Merusak keindahan atau estetika


Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah adalah rusaknya nilai
keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan lingkungan tidak hanya terdapat pada apa yang
kita lihat saja, namun juga apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran tanah
akan banyak sekali merusak nilai- nilai keindahan tersebut.
Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan menyebabkan
kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak nyaman sama sekali. Terlebih apabila
pencemarah tanah tersebut disebabkan oleh sampah. Sampah- sampah akan membuat berbagai
macam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap dipandang mata, sampah juga akan
menyebabkan bau yang sangat menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat
bermukim.

5
Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat kita rasakan. Selain dampak-
dampat tersebut masih banyak lagi dampak yang dapat kita rasakan baik kita sadari maupun
tidak. Oleh karenai itulah kita sebagai manusia harus menjaga tanah dari berbagai bentuk
pencemaran. Menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat buangan sampah plastik, pecahan kaca,
logam, dan karet sulit diuraikan oleh organisme dekomposer dalam tanah.

Dampak Pencemaran Tanah Lainnya :


 Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen dan residu
pestisida dalam tanah.
 Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari permukaan tanah
 Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal dari hujan asam.
Adapun perubahan keasaman tanah ini akan berpengaruh buruk terhadap penyerapan hara
dari tanah oleh tanaman.

B. Penanganan Dari Pencemaran Tanah


Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode
pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui diantaranya:
 Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.
 Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
 Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
 Jenis tanah.
 Kondisi tanah (basah, kering).
 Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
 Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).

6
1. Remediasi in situ
Remediasi in situ adalah pembersihan atau  pengolahan tanah terkontaminasi di lokasi.
Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan
daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.

2. Remediasi ex situ
Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di suatu unit
pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah,
penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan
kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih
mahal dan rumit.

3. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K),
perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.

C. Pencegahan Dari Pencemaran Tanah


Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk
dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan
secara berlapis-lapis dengan tanah.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu

7
tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-
partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan
proses pemurnian.
4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki
dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat
yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar
lautan yang sangat dalam.
5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan
aturan dan tidak sampai berlebihan.
6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Penanggulangan pencemaran tanah akibsat tumpahan minyak industri dapat melalui
beberapa cara, seperti:
1. Bioremediasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan memanfaatkan
mikroba, tanaman enzim atau enzim mikroba
2. Fitoremidiasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan menggunaan
tanaman/tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi, menghilangkan, menstabilkan
atau menghancurkan bahan pencemar khususnya logam berat maupun senyawa
organik lainnya

3.2 Saran
Sebaiknya pemerintah dan masyarakat, tidak boleh membuang sampah sampah
sembarangan demi menjaga kelestarian alam kita.

9
DAFTAR PUSTAKA

Chandra B. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/menkes/SK/XI/2002 Tahun


2002tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri.

10

Anda mungkin juga menyukai