Anda di halaman 1dari 2

Penataan Sistem Manajemen SDM

Indikator :
1. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi.
a. Inventarisir dokumen beban kerja dan penempatan SDM.
b. Menerapkan rencana kebutuhan pegawai yang mengacu kepada peta jabatan dan
hasil analisis beban kerja.
c. Menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kebutuhan pegawai di unit
kerjanya.
2. Pola mutasi internal
a. Penyusunan kebijakan pola mutasi pegawai.
b. Pelaksanaan mutasi pegawai.
c. Pemantauan hasil mutasi pegawai.
d. Monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi pegawai.
3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi
a. Melakukan need assessment pengembangan pegawai.
b. Melakukan pengembangan pegawai sesuai kebutuhan jabatannya.
c. Monitoring dan evaluasi dampak pengembangan pegawai.
4. Penetapan kinerja individu
a. Penerapan Sistem Kinerja Pegawai (SKP).
b. Penetapan SKP dengan indikator kinerja level diatasnya.
c. Penetapan SKP dilakukan secara periodik.
d. Hasil penilaian SKP individu telah dilaksanakan/diimplementasikan
mulai dari penetapan, implementasi dan pemantauan.
5. Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai
a. Penyusunan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai.
b. Penerapan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai.
c. Pemberian penghargaan bagi pegawai dengan kinerja terbaik.
6. Sistem informasi kepegawaian
a. Menyusun Daftar Urutan Kepangkatan (DUK).
b. Pemutakhiran informasi kepegawaian dilakukan secara berkala melalui
SIMPEG.
Target :
1. Meningkatkan disiplin SDM aparatur pada masing-masing zona integritas menuju
WBK/WBBM melalui pemantauan kehadiran pegawai, ketepatan waktu
pelaksanaan SKP dan melaksanakan e-office.
2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing-
masing zona integritas menuju WBK/WBBM melalui analisis dan evaluasi kinerja
ASN lembaga.
3. Meningkatkan efektivitas manajemen SDM aparatur pada masing-masing zona
integritas menuju WBK/WBBM melalui penempatan ASN sesuai dengan kompetensi
dan kebutuhan unit kerja.
4. Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada masing-masing zona
integritas menuju WBK/WBBM melalui pengembangan kompetensi ASN sesuai
kebutuhan pelaksanaan tusi di masing-masing unit kerja.

Anda mungkin juga menyukai