MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
YUSRIL IRMAWAN
E1F1 18 003
3. Tugas dan tanggung jawab dari manajer gedung dan kepala bagian teknik.
a. Manager gedung bertugas untuk
1. Mengkoordinir pekerjaan Kepala Kepartemen Teknik ( Chief
Engineering ), Kepala Departemen Tata Grha ( Chief Finance
House Keeping ), Kepala Departemen Administrasi dan Keuangan,
layanan pelanggan ( Chief Finance and Administration dan Chief
Costumer Care ),
2. Mengkoordinir dan mengawasi pelasanaan pemeliharaan
peralatan / perlengkapan gedung, instalasi dan utilitas bangunan,
3. Mengadakan inspeksi langsung secara teratur ke seluruh ruangan
bangunan untuk memeriksa kondisi mesin, peralatan /
perlengkapan gedung, instalasi dan utilitas bangunan,
4. Menerapkan system pengarsipan yang teratur untuk seluruh
dokumen, surat – surat, buku – buku manual pengoperasian,
pemeliharaan dan perawatan, serta laporan – laporan yang ada.
Sedangkan tanggung jawab manager yaitu menyelesaikan tujuan
organisasi atau perusahaan dengan mengelola staf sesuai dengan
departemen yang dipimpin, bertanggung jawab tentang
perencanaan dan evaluasi kegiatan suatu organisasi atau
perusahaan.
b. Kepala Bagian Teknik bertugas untuk :
1. Memberikan petunjuk tentang tata cara penggunaan dan perawatan
mesin – mesin dan alat bantu mesin agar dapat digunakan secara
efisien,
2. Mengesahkan system dan prosedur kerja untuk kegiatan teknik,
penyediaan dan pemeliharaan fasilitas,
3. Mengkoordinir, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan
teknik dan utility,
4. Membuat jadwal preventif dan melaporkan kepada direktur
mengenai aktivitasnya,
5. Melaksanakan pekerjaan modifikasi, instalasi baru dan perbaikan
pada waktu yang diperlukan. Sedangkan tanggung jawab Kepala
Bagian Teknik adalah : 1. Bertanggung jawab kepada direktur
berkenaan dengan tugas – tugasnya, 2. Bertanggung jawab terhadap
pengelolaan jaringan listrik untuk suplay ke mesin – mesin, 3.
Bertanggung jawab terhadap segala tindakan perbaikan mesin –
mesin dan pemeliharaan alat – alat yang telah menjadi inventaris
perusahaan.
4. LCC (life cycle costing) merupakansalah satu analisa yang mengukur nilai
ekonomi dari sebuah keputusan dalam suatu proyek infrastruktur, termasuk
bangunan gedung. LCC dapat dijelaskan sebagai sebuah penilaian secara
ekonomi dalam menentukan alternatif desain dengan memperhitungkan seluruh
biaya signifikan selamamasa pakai gedung yang ditentukan dari masing-masing
alternatif, yang dinyatakan dalam nilai dolar ekuivalen.
10. Dari gambar di bawah ini dapat dikatakan bahwa lingkungan alam
merupakanpendukung dasar dari semua sistem yang ada. Peran infrastruktur
sebagai mediator antara sistem ekonomi dan social dalam tatanan kehidupan
manusia dengan lingkungan alam menjadi sangat penting. Infrastruktur yang
kurang (bahkan tidak) berfungsi akan memberikan dampak yang besar bagi
manusia. Sebaliknya , infrastruktur yang terlalu berlebihan untuk kepentingan
manusia tanpa memperhitungkan kapasitas daya dukung lingkungan akan
merusak alam yang pada hakekatnya akan merugikan manusia termasuk
makhluk hidup yang lain. Berfungsi sebagai suatu sistem pendukung sistem
sosial dan sistem ekonomi, maka infrastruktur perlu dipahami dan dimengerti
secara jelas terutama bagi penentu kebijkan.
10 Dampak pembangunan jalan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi,
pendapatan rakyat, manfaat sosial dan manfaat ekonomi yang diterima oleh
masyarakat kota Semarang. Meskipun membawa dampak positif,
pembangunan infrastruktur jalan juga membawa dampak negatif diantaranya
(Kementrian Pekerjaan Umum RI, 2010):
1. Berkurangnya lahan produktif pertanian.
2. Adanya pengurangan luasan lahan terbuka hijau.
3. Rusaknya lingkungan hidup di sekitar pembangunan infrastruktur jalan.