Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MID

MANAJEMEN INFRASTRUKTUR

YUSRIL IRMAWAN
E1F1 18 003

REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
TUGAS :

1. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tentang Pedoman Pemeliharaan


Dan Perawatan Bangunan Gedung. Pasal 2 dan 3 Pemeliharaan bangunan
gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana
dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi. Perawatan bangunan
gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan
gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar
bangunan gedung tetap laik fungsi.

2. *Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan  dengan interval


waktu tertentu untuk mempertahankan gedung pada kondisi yang diinginkan /
sesuai. Contohnya pengecatan dinding luar gedung  2 tahunan, pengecatan
interior 3 tahunan, pembersihan dinding luar, dll.

* Pemeliharaan remedial adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan


berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini
mengacu pada rangkaian proses produksi.

3. Tugas dan tanggung jawab dari manajer gedung dan kepala bagian teknik.
a. Manager gedung bertugas untuk
1. Mengkoordinir pekerjaan Kepala Kepartemen Teknik ( Chief
Engineering ), Kepala Departemen Tata Grha ( Chief Finance
House Keeping ), Kepala Departemen Administrasi dan Keuangan,
layanan pelanggan ( Chief Finance and Administration dan Chief
Costumer Care ),
2. Mengkoordinir dan mengawasi pelasanaan pemeliharaan
peralatan / perlengkapan gedung, instalasi dan utilitas bangunan,
3. Mengadakan inspeksi langsung secara teratur ke seluruh ruangan
bangunan untuk memeriksa kondisi mesin, peralatan /
perlengkapan gedung, instalasi dan utilitas bangunan,
4. Menerapkan system pengarsipan yang teratur untuk seluruh
dokumen, surat – surat, buku – buku manual pengoperasian,
pemeliharaan dan perawatan, serta laporan – laporan yang ada.
Sedangkan tanggung jawab manager yaitu menyelesaikan tujuan
organisasi atau perusahaan dengan mengelola staf sesuai dengan
departemen yang dipimpin, bertanggung jawab tentang
perencanaan dan evaluasi kegiatan suatu organisasi atau
perusahaan.
b. Kepala Bagian Teknik bertugas untuk :
1. Memberikan petunjuk tentang tata cara penggunaan dan perawatan
mesin – mesin dan alat bantu mesin agar dapat digunakan secara
efisien,
2. Mengesahkan system dan prosedur kerja untuk kegiatan teknik,
penyediaan dan pemeliharaan fasilitas,
3. Mengkoordinir, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan
teknik dan utility,
4. Membuat jadwal preventif dan melaporkan kepada direktur
mengenai aktivitasnya,
5. Melaksanakan pekerjaan modifikasi, instalasi baru dan perbaikan
pada waktu yang diperlukan. Sedangkan tanggung jawab Kepala
Bagian Teknik adalah : 1. Bertanggung jawab kepada direktur
berkenaan dengan tugas – tugasnya, 2. Bertanggung jawab terhadap
pengelolaan jaringan listrik untuk suplay ke mesin – mesin, 3.
Bertanggung jawab terhadap segala tindakan perbaikan mesin –
mesin dan pemeliharaan alat – alat yang telah menjadi inventaris
perusahaan.

4. LCC (life cycle costing) merupakansalah satu analisa yang mengukur nilai
ekonomi dari sebuah keputusan dalam suatu proyek infrastruktur, termasuk
bangunan gedung. LCC dapat dijelaskan sebagai sebuah penilaian secara
ekonomi dalam menentukan alternatif desain dengan memperhitungkan seluruh
biaya signifikan selamamasa pakai gedung yang ditentukan dari masing-masing
alternatif, yang dinyatakan dalam nilai dolar ekuivalen.

5. Komponen penyusun Life Cycle Cost dari suatu bangunan/infrastruktur


terdapat tiga komponen yaitu: Biaya, Waktu, dan Discount rate.

6. Intensitas kerusakan bangunan adalah rusaknya serta tidak berfungsinya


bangunan atau komponen bangunan yang diakibatkan karena penyusutan/
berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia, atau akibat perilaku
alam seperti gempa bumi, penurunan tanah, dll, atau akibat beban fungsi yang
berlebih, atau akibat pengaruh fisis/kimia/serangga yang mengakibatkan
rusaknya pada bangunan tersebut.

7. Work Breakdown Structure Komponen Pemeliharaan Bangunan Gedung.

Tindak pemeliharaan komponen bangunan dimaksudkan agar komponen


pendukung bangunan berada dalam kondisi baik sehingga bangunan tetap laik
fungsi. Tindak pemeliharaan pada bangunan terbagi menjadi beberapa
komponen, yaitu komponen struktur, tata ruang latar, elektrikal, utilitas dan tata
ruang luar.

8. Lingkup Pemeliharaan bangunan gedung merupakan pekerjaan permeliharaan


meliputi jenis pembersihan, perapihan, pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan
penggantian bahan atau perlengkapanbangunan gedung, serta kegiatan sejenis
lainnya berdasarkan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan bangunan
gedung tersebut.

9. Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi –fungsi sistem sosial


dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari mesyarakat. Sistem
infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur
dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat
(Grigg, 2000).

10. Dari gambar di bawah ini dapat dikatakan bahwa lingkungan alam
merupakanpendukung dasar dari semua sistem yang ada. Peran infrastruktur
sebagai mediator antara sistem ekonomi dan social dalam tatanan kehidupan
manusia dengan lingkungan alam menjadi sangat penting. Infrastruktur yang
kurang (bahkan tidak) berfungsi akan memberikan dampak yang besar bagi
manusia. Sebaliknya , infrastruktur yang terlalu berlebihan untuk kepentingan
manusia tanpa memperhitungkan kapasitas daya dukung lingkungan akan
merusak alam yang pada hakekatnya akan merugikan manusia termasuk
makhluk hidup yang lain. Berfungsi sebagai suatu sistem pendukung sistem
sosial dan sistem ekonomi, maka infrastruktur perlu dipahami dan dimengerti
secara jelas terutama bagi penentu kebijkan.
10 Dampak pembangunan jalan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi,
pendapatan rakyat, manfaat sosial dan manfaat ekonomi yang diterima oleh
masyarakat kota Semarang. Meskipun membawa dampak positif,
pembangunan infrastruktur jalan juga membawa dampak negatif diantaranya
(Kementrian Pekerjaan Umum RI, 2010):
1. Berkurangnya lahan produktif pertanian.
2. Adanya pengurangan luasan lahan terbuka hijau.
3. Rusaknya lingkungan hidup di sekitar pembangunan infrastruktur jalan.

Anda mungkin juga menyukai