Anda di halaman 1dari 4

SIKAP DAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Untuk memenuhi tugas Individu MA. Komunikasi Keperawatan

Disusun oleh:

Burhandiah Gerhandi S 0906619195

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Program Ekstensi Sore

2010
TINJAUAN KASUS

A. Strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan


1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien

Tn.H (24 tahun) dengan riwayat penyakit panas sudah 3 hari, tanda-tanda vital
saat ini: tekanan darah: 110/70 mmHg, suhu: 38,8˚C, rr: 25x/mnt, nadi 88x/mnt

Diagnosa Keperawatan

hipertermi

b. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi keluhan klien
2) Melakukan interaksi dengan klien menggunakan sikap dan teknik
terapeutik
3) Membantu klien memperjelas dan mengurangi beban perasaan serta
pikiran.
4) Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien.
5) Memberikan rasa nyaman pada klien
6) Suhu tubuh kliendalam rentang normal 36˚-37˚C

c. Tindakan keperawatan
1) Pantau tanda-tanda vital klien
2) Pantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan linen tempat tidur sesuai
indikasi.
Rasional : suhu ruangan / jumlah selimut harus diubah untuk
mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal.
3) Berikan posisi yang nyaman.
4) berikan kompres dingin / hangat.
Rasional : untuk membantu dalam penurunan suhsu tubuh pada pasien.
5) Kolaborasi medis untuk pemberian terapi antipiretikum.
Rasional : antipiretikum bekerja untuk menurunkan adanya kenaikan suhu
tubuh.
2. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
ORIENTASI
a. Salam terapeutik:
“Selamat pagi mas H, masih ingat dengan saya? saya suster dyah yang
akan merawata mas hari ini dari jam 8 s/d jam 2 siang nanti (sambil
berjabat tangan)
Evaluasi/validasi:
“Bagaimana perasaan mas h pagi ini? Apa semalam tidurnya pulas?
Bagaimana masih demam? Tadi sudah minum obat mas?”
b. Kontrak (topik, waktu, tempat):
“ karena masih demam, bagaimana kalau sekarang ditempat tidur mas
saya ajarkan dan lakukan kompres hangat, mungkin keluarga yang
menungu dapat belajar juga, sebentar saja saya sedikit jelaskan baru saya
lakukan kompres hangat”

FASE KERJA

“Sebelum saya ajarkan dan lakukan kompres demam saya akan jelaskan tujuan dan
manfaat tindakan ini”.

“tujuan kompres hangat adalah membantu tubuh beradaptasi dengan suhu tubuh
yang meningkat agar tidak lebih meningkat lagi, dan memberikan rasa nyaman”.

“alat-alat yang digunakan adalah baskom air hangat , 2 handuk sedang, 1 hamduk
kecil”

“caranya mas akan kita posisikan nyaman terlebih dahulu, lalu suhu ruangan akan
kita buat sejuk agar nyaman, mas kita anjurkan menggunakan pakaian yang
menyerap keringat, setelah itu kita alaskan handuk dibawah kepala baru kita
kompres hangat dari air hangat yang sudah disiapkan ya”.

“bagaimana sudah siap?”

“mari kita posisikan yang nyaman… iya bagus mas kebetulan sudah mamakai kaus
yang menyerap keringat dan nyaman, kamar kita buat suhu 22˚C yaa…. Handuk
sedangny a kita pasang dibawah kepala yaa, handuk kecil ini yang sudah dibilas air
hangat saya letakkkan didahi ya mas?...”

“kompres hangat bisa mas ulang bila handuk yang dikompres sudah dingin atau
bial sudah lebih baik kompres bisa dihentikan…”.
“Sejauh ini, apa yang bapak rasakan? Apakah lebih nyaman?”

“ Ada pertannyaan?”

TERMINASI

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi subjektif:
“Bagaimana perasaan mas setelah dikompres hangat? bisa bapak sebutkan
persiapan dan cara melakukannya?”
Evaluasi Objektif:
Menunjukkan lebih nyaman, lebih rileks
b. Tindak lanjut klien
Wah… mas h hebat bisa menyebutkan dengan sempurna. Oh iya mas…… ada
baiknya minum lebih banyak air putih lebih dari 2lt per hari menbantu
menstabilkan kehilangan cairan karena suhu tubuh yang meningkat, bila ada
perubahan dapat kita lihat 1-2 jam setelah ini saya akan observasi datang
kembali..,,”.
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat):
“karena saya rasa mas sudah lebih baik saya sudahi dulu nanti saya akan
mengecek kembali suhu mas pada jam 10 siang, disini yaa untuk
mengobservasi kembali apakah suhu tubuh sudah tidak demam”

Anda mungkin juga menyukai