Anda di halaman 1dari 5

Website: semnasppm.undip.ac.

id

Optimalisasi Pemanfaatan Daun Mangrove Menjadi Sabun dan Handsanitizer di


Desa Mangunharjo, Tugu, Semarang
Suryanti Suryanti1*, Churun A’in1, Siti Rudiyanti1
1
Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro. Tembalang Semarang. 50275
1suryantidr@gmail.com

Abstrak — Kondisi pandemic Covid – 19 yang saat ini mewabah di Indonesia menjadikan seluruh masyarakat diimbau
untuk selalu menjaga kebersihan dan melakukan physical distancing. Wilayah pesisir Mangunharjo dikenal sebagai
ekosistem perairan yang memiliki potensi yang sangat besar dan dapat dikembangkan untuk mendukung keberhasilan
pembangunan. Daya dukung sumberdaya alam dan manusia yang ada di kawasan tersebut harus memberikan sinergitas
agar pemanfaatan dan pengelolaan wilayah pesisir dapat memberikan manfaat berkesinambungan. Kelurahan
Mangunharjo merupakan tipe desa pesisir dengan panjang pantai 5,39 km dengan luasan mangrove sebesar 9 hektar. Daun
mangrove yang gugur dan berserakan akan mengganggu pandangan mata dan mengurangi nilai estetika, oleh karena itu
sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sabun (cair dan padat) serta handsanitizer. Dari hasil penelitian Daun
mangrove mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu steroid atau triterpenoid, saponin, flavonoid, dan tanin,
sehingga berpeluang dapat dimanfaatkan menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan saat pandemic Covid-19 melalui
Edukasi dan Pelatihan kepada mitra dan ibu-ibu PKK Mangunharjo dari sampah lingkungan mampu menghasilkan nilai
lebih yang bermanfaat bagi peningkatan pendapatan mitra dari produk hasil olahan daun mangrove

Kata Kunci — Covid – 19, daun mangrove, sanitasi

I. PENDAHULUAN dan Ibu-Ibu PKK ini ditawarkan sebagai solusi


untuk mengatasi permasalahan limbah anorganik
Kepulauan Indonesia memiliki luas hutan dan organik agar berdaya guna, tidak hanya
mangrove terbesar di Asia. Diperkirakan luas menjadi sampah lingkungan akan tetapi mampu
hutan mangrove di Indonesia sekitar 2,5 juta menghasilkan nilai lebih yang justru akan
dengan lebih kurang 20 jenis dari 44 jenis bermanfaat bagi peningkatan pendapatan mitra.
mangrove yang khas yang ada di dunia. Potensi Program ini juga dimaksudkan sebagai langkah
mangrove di Indonesia bila dibandingkan dengan dalam mengurangi limbah limbah daun dan buah
potensi mangrove di Negara-negara Asia terlihat mangrove yang berserakan sehingga secara tidak
memiliki potensi terbesar di Asia. Pemanfaatan langsung akan menrungi nilai estetika dari
mangrove sebagai bahan makanan, minuman, lingkungan di desa Mangunharjo yang berpotensi
kosmetik, obat dan sabun sebenarnya telah hutan mangrove untuk pembuatan hand sanitizer
berkembang sejak dulu dan merupakan salah satu dan sabun antiseptic. Diharapkan limbah
kearifan tradisional masyarakat sekitar ekosistem mangrove dapat bermanfaat dari limbah yang
mangrove. Akan tetapi, dalam perkembangannya tidak bernilai guna menjadi sesuatu yang bernilai
banyak dilupakan dan hanya beberapa daerah guna tinggi, dan secara tidak langsung dapat
yang masih melakukannya. meningkatan kualitas sumberdaya manusia ,
Kelurahan Mangunharjo merupakan tipe desa konservasi alam, tingkat sanitasi di Kelurahan
pesisir dengan panjang pantai 1,96 km. Luas desa Mangunharjo meningkat, tingkat perekonomian
ini adalah 632.802 hektar. Desa ini memiliki warga meningkat karenaadanya adanya produk
Panjang pantai 5,39 km dengan luasan mangrove terbaru yang diciptakan.
sebesar 9 hektar. Panjang mangrove tepi pantai Kondisi pandemic Covid – 19 yang saat ini
0,77 km dengan perbandingan tutupan mangrove mewabah di Indonesia menjadikan seluruh
desa terhadap mangrove total adalah 10,78%, masyarakat diimbau untuk selalu menjaga
sedangkan perbandingan pantai bermangrove dan kebersihan dan melakukan physical distancing.
tidak bermangrove sebesar 1,36% (Ambriyanto Mangrove merupakan tumbuhan atau vegetasi
dan Sugiyanto, 2012). pantai tropis yang hidup di wilayah pesisir yang
Kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui luas dan terbuka. Mangrove banyak ditemukan
program kemitraan kelompok peduli lingkungan terutama di daerah beriklim tropis yang berfungsi

Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020 329


menjaga garis pantai, sebagai penahan angin, produk sanitasi seperti sabun (cair dan padat),
ombak, pengendali banjir dan pencegah intrusi air disinfektan, dan handsanitizer khususnya di
laut ke daratan, serta sebagai habitat bagi Kelurahan Mangunharjo untuk menghadapi
biotabiota laut kecil (Wahyudi, dkk., 2014). wabah Covid – 19 yang menuntut masyarakat
Tanaman mangrove telah diketahui secara luas untuk selalu menjaga kebersihan, baik itu
dapat digunakan sebagai antiviral, antibakteri, lingkungan, keluarga dan diri sendiri terutama
antibisul, dan antiinflamasi (Agoramoorthy et al. kebersihan tangan.
2008; Premanathan et al. 1999). Daun mangrove
memiliki kandungan mineral yang cukup besar, II. PERMASALAHAN
seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium
(Miswanto, 2006). Senyawa metabolit sekunder Kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui
yaitu steroid atau triterpenoid, saponin, flavonoid, program kemitraan kelompok peduli lingkungan
dan tanin (Guntara, 2019; Prabowo, dkk., 2019). dan Ibu-Ibu PKK ini ditawarkan sebagai solusi
Adanya kandungan senyawa metabolit tersebut untuk mengatasi permasalahan limbah daun
dapat menyebabkan daun mangrove digunakan mangrove yang berserakan agar berdaya guna,
sebagai tanaman obat yang berkhasiat. tidak hanya menjadi sampah lingkungan akan
Senyawa fenolik yang terkandung dalam daun tetapi mampu menghasilkan nilai lebih yang justru
mangrove memiliki sifat antibakteri. Tanin akan bermanfaat bagi peningkatan pendapatan
berperan sebagai pendenaturasi protein serta mitra. Program ini juga dimaksudkan sebagai
mencegah proses pencernaan bakteri, sedangkan langkah dalam optimalisasi potensi hutan
flavonoid yaitu senyawa yang mudah laru dalam mangrove yang ada di kelurahan Mangunharjo
air untuk kerja antimikroba dan antivirus. melalui pembuatan hand sanitizer, sabun
Mekanisme kerjanya dalam menghambat bakteri antiseptic.
dilakukan dengan cara mendenaturasi protein dan Tujuan yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
merusak membran sel bakteri dengan cara peningkatkan citra Universitas Diponegoro
melarutkan lemak yang terdapat pada dinding sel. sebagai PT pentransfer iptek bagi desa,
Senyawa ini mampu melakukan migrasi dari fase pemanfaatan limbah yang tidak bernilai guna
cair ke fase lemak. Terjadinya kerusakan pada menjadi sesuatu yang bernilai guna tinggi,
membran sel mengakibatkan terhambatnya peningkatan kualitas sumberdaya manusia ,
aktivitas dan biosintesa enzim-enzim spesifik konservasi alam, tingkat sanitasi di Kelurahan
yang diperlukan dalam reaksi metabolisme dan Mangunharjo meningkat, tingkat perekonomian
kondisi ini yang pada akhirnya menyebabkan warga meningkat karena adanya adanya produk
kematian pada bakteri (Naiborhu, 2002). terbaru yang diciptakan.
Flavonoid merupakan salah satu senyawa
antioksidan yang dapat menghambat
penggumpalan keping-keping darah, merangsang III. PELAKSANAAN DAN METODE
produksi nitrit oksida yang dapat melebarkan
(relaksasi) pembuluh darah, dan juga A. Pembuatan Ekstrak Daun Mangrove
menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, Alat yang digunakan adalah pisau, neraca
Flavonoid bekerja sebagai antibakteri dengan analitik, ember, blender, kain. Sedangkan bahan
beberapa mekanisme aksi, diantaranya yang dipakai yaitu Daun Mangrove dan aquadest.
menghambat sintesis asam nukleat, menghambat Metode ekstraksinya dengan menggunakan
fungsi membran sitoplasma dan menghambat Teknik maserasi basah menggunakan pelarut
metabolisme energi dari bakteri (Manik dkk., Aquadest. Maserasi dilakukan selama 1x24 jam.
2014). Ambil 50 gram daun mangrove segar dan potong
Menurut Rosyidah, dkk (2010), pertumbuhan kecil kecil. Masukkan daun mangrove yang telah
bakteri yang terhambat atau kematian bakteri dipotong kecil kedalam 150 ml aquadest
akibat dari adanya penghambatan terhadap (Perbandingan berat daun mangrove : aquadest =
sintesis protein. Senyawa terpenoid, steroid, 1:3). Hancurkan campuran daun mangrove dan
saponin dan tannin, dapat menghambat aquadest menggunakan blender. Tuang kedalam
pertumbuhan bakteri dengan mekanisme wadah dan tutup menggunakan plastik/kain agar
penghambatan terhadap sintesis protein karena terhindar dari sinar matahari. Diamkan selama 24
terakumulasi dan menyebabkan perubahan jam. Setelah 24 jam, ambil cairan yang berwarna
komponen - komponen penyusun sel bakteri itu coklat (lapisan atas). Ekstrak daun mangrove siap
sendiri. digunakan.
Hasil penelitian daun mangrove mengandung
senyawa antibakteri sehingga dapat dijadikan B. Pembuatan Handsanitizer

Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020 330


Alat dan Bahan yang digunakan dalam sendok plastik / kayu, jangan memakai alat yang
pembuatan handsanitizer yaitu : Ekstrak Daun terbuat dari Alumunium. Aduk hingga larut, yaitu
Mangrove, Alkohol 70% atau IPA (Isopropil ketika larutan berwarna jernih. Kemudian
Alkohol) 2 liter, Gliserol 100 ml, Aquadest 1,5 diamkan dan simpan ditempat yang aman. Tunggu
liter, Esensial oil 5 ml atau sesuai selera, Ember suhu hingga 43℃. Tahap pembuatan sabun
sedang dan pengaduk. dimulai dengan menuangkan minyak kelapa,
Formula handsanitizer mengacu pada standar minyak sawit, dan minyak zaitun kedalam panci.
WHO yang dimodifikasikan, dimana ekstrak daun Panaskan hingga suhu mencapai 43℃. Setelah itu,
mangrove yang merupakan zat antibakteri tuang kedalam wadah. Kemudian tambahkan
ditambahkan. Langkah pembuatannya yaitu, larutan NaOH sedikit demi sedikit sambil diaduk
campurkan 2 liter alkohol 70%, 100 ml gliserol, dengan penganduk plastik/kayu sampai warna
dan 1,5 liter ekstrak daun mangrove ke dalam berubah menjadi kuning keruh. Tambahkan
ember . Kemudian tambahkan 5 ml esensial oil ekstrak daun mangrove dan pewangi kedalam
(pengharum) atau sesuai selera. Setelah itu, larutan. Aduk hingga larutan benar-benar
tambahkan aquadest 1 liter dan campuran diaduk tercampur. Kemudian tuangkan kedalam cetakan
hingga merata. Tuang campuran ke dalam botol dan tunggu selama 3 jam. Setelah sabun mengeras,
semprot, dan hand sanitizer siap digunakan. keluarkan dari cetakan. Kemudian diamkan
selama 4 minggu untuk proses curing.
C. Pembuatan Sabun
1) Sabun Cair IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat dan Bahan yang digunakan dalam
pembuatan sabun cair yaitu : Wadah plastik, Botol A. Pengolahan Produk Sabun, dan Handsanitizer
kemasan, Corong plastik, Ekstrak daun mangrove, Kondisi pandemic COVID-19 yang terjadi saat
500 gram Emal N270 (Sodium Laureth Sulfate), ini menuntut kita untuk selalu menjaga
20 ml Amphitol (Cocamide Propyl Betaine), ¼ kg kebersihan, terutama kebersihan tangan. Dalam
NaCl, 50 gr Sodium Benzoat, 20 ml Aroma Apel, penelitian ini, produk sanitasi yang dibuat
5 ml Tergitol NP10, 10 ml Gliserin, 5 Liter ditambahkan dengan ekstrak daun mangrove yang
Aquadest. memiliki senyawa antibakteri sehingga dapat
Cara pembuatan Sabun Cair yaitu : Tuang membunuh bakteri dan mencegah adanya
sodium laureth sulfate, amphitol, NaCl dan penularan virus dan penyakit, khususnya virus
sodium benzoat ke dalam wadah. Masukkan Covid – 19.
aquadest sebanyak 2 liter ke dalam wadah Hand sanitizer ini merupakan salah satu
tersebut. Aduk rata campuran yang terbentuk alternative yang dapat digunakan untuk
hingga menghasilkan larutan putih keruh. membersihkan tangan apabila sedang bepergian
Diamkan selama kurang lebih satu hari. Setelah dan tidak terdapat sabun untuk mencuci tangan.
didiamkan larutan akan menjadi bening.
Masukkan aroma apel, tergitol NP10, dan gliserin
ke dalam wadah dan aduk hingga rata. Masukkan
ekstrak daun mangrove dan aduk hingga rata.
Sabun cuci tangan ekstrak daun mangrove telah
siap digunakan.

2) Sabun Padat
Bahan dan Alat yang digunakan dalam
pembuatan sabun padat yaitu : Ekstrak Daun
Mangrove, 450 gram Minyak Sawit, 250 gram Gbr. 1 Produk handsanitizer dari ekstrak daun
Minyak Kelapa, 150 gram Minyak Zaitun, mangrove.
Aquadest, 122 gram NaOH ( Natrium
Hidroksida), 24 gram pewangi, Wadah Plastik, Produk sabun cuci tangan dari ekstrak daun
Sendok plastik / kayu, Panci, Kompor, Saringan, mangrove ini dibuat untuk menjawab masalah
Cetakan Silikon. yang dialami masyarakat selama pandemi ini
Tahapan pembuatan sabun padat dibagi sebagai upaya pencegahan terhadapp penyebaran
menjadi 2 yaitu, tahap pembuatan larutan NaOH COVID-19. Produk ini diformulasikan dengan
serta tahap pembuatan sabun itu sendiri. Tahap kandungan ekstrak daun mangrove yang kaya
pembuatan larutan NaOH diawali dengan akan zat antibakterial, zat antioksidan, anti
menuangkan NaOH kristal kedalam 300 ml inflamasi dengan aroma apel sehingga selain
aquadest. Kemudian aduk dengan menggunakan berfungsi membersihkan tangan dari virus, kuman

Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020 331


dan bakteri juga dapat menyegarkan. Dalam telah beredar di pasaran.
penelitian ini terdapat dua bentuk sabun yang c. Warna handsanitizer yang menjadi coklat
dihasilkan, yaitu sabun cair dan sabun padat. membuat orang enggan menggunakannya.
d. Perlu Esensial oil dengan jumlah yang
lebih banyak karena bau dari ekstrak
mangrove yang cukup menyengat.
e. Bahan-bahan aktif kimia seperti NaOH
yang sulit didapatkan di Mangunharjo.
f. Sabun batang yang dihasilkan belum dapat
diaplikasikan dalam skala besar karena
perlu memikirkan packaging yang cocok
dan strategi pemasarannya.

Gbr. 2 Produk sabun cair dari ekstrak daun V. PENUTUP


mangrove
A. Kesimpulan
Daun mangrove khususnya di Kelurahan
Mangunharjo mengandung senyawa fenolik dan
flavonoid yang merupakan senyawa anti bakteri,
sehingga daun mangrove berpotensi dapat
dimanfaatkan menjadi produk sabun (cair dan
padat) dan handsanitizer untuk menghadapi
wabah Covid – 19 yang sedang melanda.

B. Saran
Analisa ekonomi produk perlu dilakukan lebih
Gambar 3. Produk sabun padat dari ekstrak daun
mangrove
lanjut sehingga produk dapat diproduksi secara
berkelanjutan untuk dipasarkan.
B. Peserta, Tempat, dan Kegiatan
Peserta program IDBU ini adalah masyarakat UCAPAN TERIMA KASIH
Desa Mangunharjo khususnya mitra yaitu Ucapan terima kasih disampaikan kepada
kelompok tani dan kelompok RW 1 dan RW 4. LPPM Universitas Diponegoro atas Hibah IDBU
Tempat kegiatan sosialisasi dilaksanakan di balai yang telah membiayai pengabdian masyarakat ini
kelurahan dan rumah ketua RW dan PKK dengan No. 234-08/UN7.6.1/PM/2020
setempat, sementara demo alat dan peletakan
permanen bertempat di balai mitra kelompok tani DAFTAR PUSTAKA
[1] Agoramoorthy G, Chen F, Venkatesalu V, Kuo
(RW 1) dan tempat inventaris RW 3 Kelurahan
DH, Shea, PC. 2008. Evaluation of antioxidant
Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. polyphenols from selected mangrove plants of
Waktu kegiatan dimulai pada 1 Juli 2020 sampai India. Asian Journal of Chemistry 20(2): 1311-
dengan 12 Agustus 2020 (1 Bulan 11 hari). 1322.
Kegiatan dimulai dengan tahapan sosialisasi dan [2] Ambariyanto dan Denny N. Sugiyanto. 2012.
demo alat oleh tim IDBU. Selanjutnya, Kajian Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di
pemindahan alat menuju lokasi dimana alat Kota Semarang. Riptek. 6(11), 29 – 38.
pirolisis akan dimanfaatkan secara permanen. [3] Guntara, Sanda. 2019. Analisis Kandungan
Kegiatan ini diharapkan memberi manfaat Senyawa Daun Mangrove yang Ada di Kampung
berupa pemberdayaan sumber daya manusia yang Tanjung Sebauk. Riau: Universitas Maritim Raja
Ali Haji.
peduli terhadap kebersihan lingkungan dan
[4] Manik, Dellyna Feronica, Triana Hertiani, dan
meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan diri Hady Anshory. 2014. Analisis Korelasi Antara
dengan memanfaatkan daun mangrove menjadi Kadar Flavonoid Dengan Aktivitas Antibakteri
sabun, disinfektan, dan handsanitizer masyarakat Ekstrak Etanol Dan Fraksi – Fraksi Daun Kersen
sekitar pesisir Kelurahan Mangunharjo. (Muntingia calabura L.) Terhadap Staphylococcus
C. Kendala aureus. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
a. Biaya kemasan botol plastik yang cukup [5] Miswanto, 2006. Kandungan Eleemn Na, K, Ca,
mahal daripada biaya bahan baku sabun. dan Mg Pada Daun Mangrove di Pesisir Pantai
b. Harga produk sabun cuci tangan ekstrak Utara Subang Jawa Barat. Bogor: Institut
daun mangrove belum dapat bersaing Pertanian Bogor.
dengan produk sabun cuci tangan yang
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020 332
[6] Naiborhu PE. 2002. Ekstraksi dan Manfaat Saponin dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi
Ekstrak Mangrove (Sonneratia alba dan (Mangifera casturi). ALCHEMY. 1(2), 53 – 103.
Sonneratia caseolaris) Sebagai Bahan Alami [9] Wahyudi, Agus, Boedi Hendrarto, Agus Hartoko.
Antibakterial pada Patogen Udang Windu, Vibrio 2014. Penilaian Kerentanan Habitat Mangrove di
harveyi. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor. Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota
[7] Prabowo, Yudi., Irawan, Henky., Pratomo, Arief. Semarang Terhadap Variabel Oseanografi
2019. Ekstraksi Senyawa Metabolit Sekunder yang Berdasarkan Metode CVI (Coastal Vulnerability
Terdapat Pada Dau Mangrove Xylocarpus Index).Diponegoro Journal of Maquares. 3(1), 89
granatum dengan Pelarut yang Berbeda. Riau: – 98.
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
[8] Rosyidah, K, S.A. Nurmuhaimina, N. Komari,
M.D. Astuti. 2010. Aktivitas Antibakteri Fraksi

Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020 333

Anda mungkin juga menyukai