A. Tujuan
1. Siswa diharapkan dapat memahami cara kerja dari Motor Bensin.
2. Siswa diharapkan dapat melakukan analisis awal kerusakan pada kendaraan.
3. Siswa diharapkan dapat melakukan Overhaul engine dengan baik dan benar.
4. Siswa diharapkan dapat mengenali nama-nama komponen dari engine dan cara kerjanya.
5. Siswa diharapkan dapat memahami prosedur kerja yang baik sesuai standarnya.
B. Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah alat pelindung praktikum yang sesuai, seperti wearpak, sepatu, dll.
2. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan cara pemakaian alat yang benar.
3. Berhati-hatilah terhadap komponen yang mudah patah ataupun yang memerlukan kerataan.
4. Perhatikan tanda-tanda yang ada pada bodi komponen.
5. Bekerjalah dengan serius dan selalu patuhi instruksi intruktur.
C. Alat dan Bahan
1. Toolbox Set 6. Feeler Gauge
2. 1 Unit Mobil 7. Kunci Shock
3. V Block 8. Kunci Momen
4. Jangka Sorong 9. Micrometer
5. Silinder Bore Gauge 10. Bensin
D. Teori Singkat
Sesuai dengan tujuan pelaksanaan pekerjaan dasar engine, diperlukan pengetahuan
tentang prinsip dan cara kerja motor bakar, sistem pendinginan, sistem pelumasan,
penghitungan daya motor dan prosedur pembongkaran dan pemasangan komponen engine
serta cara pembersihan engine dengan glass bead. Adapun fungsi pelaksanaan pekerjaan dasar
engine bertujuan :
a. Tujuan primer
1) Menjaga agar engine dapat berfungsi secara optimal dan aman
2) Meningkatkan umur pemakaian
3) Menghemat biaya pemeliharaan
b. Tujuan skunder
Mengorganisasi dan melaksanakan pekerjaan serta membuat catatan pemeliharaan
Prinsip dan cara kerja motor bensin 2 tak dan 4 tak
I. Motor bensin 2 tak :
Disebut motor 2 tak karena dalam menghasilkan satu usaha motor membutuhkan dua
langkah piston. Pada motor 2 tak bahan bakar yang tercampur dengan udara dari karburator
dimasukkan melalui katub pengatur (reed valve) menuju ruang poros engkol.
Selain itu terdapat pula saluran yang mengalirkan bahan bakar dari ruang poros engkol
menuju ruang bakar melalui saluran transfer yang terletak pada silinder blok. Untuk lebih
jelasnya dapat diuraikan seperti berikut :
1) Piston bergerak dari TMA ke TMB
a) Di atas piston
Terjadi langkah usaha, pembuangan dan awal pemasukan campuran bahan bakar ke dalam
ruang bakar.
b) Di bawah piston
Terjadi langkah kompresi terhadap campuran bahan bakar yang berada di dalam ruang
poros engkol untuk di suplai ke ruang pembilasan seperti ditunjukkan gambar 1 bawah ini
2) Piston bergerak dari TMA ke TMB
a) Diatas piston
1) Akhir pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar.
2) Terjadi proses langkah kompresi dan pembakaran bahan bakar oleh busi.
b) Di bawah piston
Terjadi langkah penghisapan campuran bahan bakar dari karburator ke dalam ruang poros
engkol.
II. Motor bensin 4 tak:
Disebut 4 tak karena untuk menghasilkan satu siklus pembakaran terdiri dari empat
langkah torak
1. Langkah Hisap
a) Piston bergerak dari TMA ke TMB.
b) Katup hisap terbuka dan katup buang tertutup.
c) Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan campuran udara dan bahan bakar
masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi
a. Piston bergerak dari TMB ke TMA
b. Katup hisap tertutup dan katup buang tertutup
c. Pada akhir langkah kompresi busi memercikkan bunga api
B) MESIN
1. Cylinder Head
Cylinder head terbuat dari besi tuang (konstruksi mesin lama) saat ini banyak
diaplikasikan cylinder head yang terbuat dari campuran aluminium. Cylinder head berfungsi
sebagai dudukan mekanisme katup, karburator, busi dan sebagai ruang bakar.
a) Pelepasan Cylider Head.
1) Lepaskan semua saluran air pendingin dari radiator.
2) Lepaskan semua komponen seperrti seperti valve case, rocker arm, push rod (untuk cylinder
head dengan konstruksi OHV).
3) Lepaskan semua baut pengikat cylinder head dari baut sisi paling luar menuju baut sisi paling
dalam.
4) Lepaskan katup dari dudukan katup menggunakan special service tool.
b) Pembersihan komponen Cylider Head.
Lakukan pembersihan kerak pada ruang bakar dan semua komponen mekanisme katup
sebelum melakukan pemeriksaan agar hasil pemeriksaan lebih presisi.
c) Pemeriksaan komponen Cylider Head.
1) Kerataan intake manifold.
2) Periksa kerataan permukaan cylinder head.
3) Periksa kebengkokan katup.
4) Periksa kerataan permukaan katup.
d) Pemasangan Cylider Head.
1) Bila permukaan tidak rata lakukan perataan permukaan dengan menyesuaikan batas yang
tersedia pada bagian sisi cylinder head.
2) Lakukan pemasangan sesuai dengan arah kebalikan pembongkaran.
Cara Pengukuran :
o Letakkan Staright Edge pada permukaan blok silinder (posisi berdiri dan pada bagian yang
kecil diletakkan dibawah)
o Lihat celah anata blok dengan straight edge kemudian masukkan bilah feeler gauge yang dapat
masuk
o Lihat/ukur bilah tersebut dengan mikrometer, besarnya penyimpangan kerataan blok silinder
adalah sebesar tebal bilah tersebut.
o Lakukan pengukuran seperti diatas pada enam posisi yaitu: Membujur (kiri dan kanan) dan
melintang (depan, tengah dan belakang).
o Dari beberapa pengukuran ambilah nilai penyimpangan kerataan yang tertinggi dan bila
penyimpangan kerataannya sudah melebihi batas maksimum maka blok silinder harus
diperbaiki dengan jalan di gerinda sampai kerataannya nol.
3) Kelurusan dudukan poros engkol :
Untuk mendukung puritan poros engkol menjadi stabil (getarannya kecil) maka dudukan
poros engkol harus lurus antara satu dengan lainnya, oleh karena itu saat membongkar mesin
kelurusan dudukan harus diukur .
Adapaun peralatan yang dibutuhhkan untuk pengukuran kelurusan adalah :
o Straight Edge
o Feeler gauge dan Mikrometer (bila diperlukan)
Cara Pengukuran :
o Letak blok silinder dengan posisi ruang engkol diatas/dudukan poros engkol diatas
o Letakkan straight edge membujur dari depan kebelakang dengan posisi berdidi dan sisi yang
kecil di bawah.
o Masukkan bilah feeler gauge (yang dapat masuk) pada tiap-tiap dudukan.
o Besarnya penyimpangan kelurusannya adalah sebesar tebal bilah yang dapat masuk.
o Bila penyimpangan kelurusan sudah melebihi batas maksimum maka harus diperbaiki dengan
jalan digerinda.
Cara pengukuran
o Pasang batang torak pada Connecting Rod Aligner (diameter pena engkol disesuaiakan).
o Letakkan pelurus pada pena torak dengan posisi yang benar
o Tempelkan sensor pada dinding alat.
o Lihat sensor lainnya yang masih ada celahnya dan ukur dengan menggunakan feeler gauge.
o Bila celah itu pada sensor bagian atas berarti adalah kebengkokkan.
o Dan bila celah tersebut pada sensor bagian kiri atau kanan berarti celah tersaebut adalah
kepuntirannya.
b) Pengukuran celah bantalan batang torak
Untuk mengukur celah bantalan gunakan plastic gauge dan cara pengukurannya sama
persis dengan saat mengukur celah bantalan poros engkol
c) Pengukuran celah samping batang torak
Alat yang digunakan adalah Dial Indicator, dan cara pengukurannya sama persisi saat
mengukur celah samping poros engkol.
4. Poros Nok
Poros nok berfungsi untuk menggerakkan mekanisme katup pompa bahan bakar dan
distributor.
a. Pelepasan.
1) Lepaskan semua komponen baut pengikat.
2) Bersihkan poros nok
b. Pemeriksaan.
1) Periksa keausan pada permukaan lupe.
2) Ukur besarnya tinggi angkat dengan menguragi diameter terbesar dengan diameter terkecil
pada masing- masing lupe.
3) Sesuaikan dengan spesifikasi yang ada pada buku manual
c. Pemasangan.
Lakukan pemasangan sesuai dengan langkah kebalikan dari pelepasan
Kesimpulan : Komponen Silinder 1 (ex), 2 (ex), 4 (in) masih dalam kondisi baik. Dan yang
lainnya harus diganti karena tidak sesuai spesifikasi.
Masuk Buang
Sisi Manifold a b c d
0,01 mm 0,01 mm 0,02 mm 0,02 mm
Spesifikasi 0,05 mm
Kesimpulan : Kerataan Kepala silinder baik dari sisi Block Silinder maupun sisi Monifold
masih dalam kondisi baik dan tidak perlu di sekur/ diratakan.
Kesimpulan : Kondisi katup dengan dudukannya semuanya baik baik saja dan tidak ada yang
bocor sehingga tidak perlu ada pergantian katup.
Kesimpulan : Katup IN semuanya sesuai spesifikasi dan tidak perlu diganti. Katup EX
semuanya sudah membesar dan dudukan katup sudah di over size dari spesifikasinya. Kondisi
katup baik IN maupun EX semuanya dalam kondisi normal dan tidak perlu diganti. (silinder 1
s.d. silinder 4)
Kesimpulan : Ketebalan Margin katup baik katup hisap maupun buang mulai dari silinder 1
s.d. silinder 4 masih dalam kondisi baik dan sesuai spesifikasi. Serta tidak perlu adanya
pergantian katup.
7) Panjang Katup
Katup Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
Masuk 100,4 mm 100,2 mm 100 mm 100,1 mm
Buang 99,2 mm 99,6 mm 99,2 mm 99,4 mm
Spesifikasi EX = 100,10 mm IN = 99,90 mm
Kesimpulan : Kondisi Katup IN banyak yang sudah bertambah panjang karena over heating,
akan tetapi kondisi katup masih dalam keadaan baik semua dan masih dapat digunakan, akan
tetapi apabila untuk bersekala panjang harus cepat cepat diganti karena mengakibakan
keruskana komponen lain.
8) Panjang Pegas Katup
Katup Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
Masuk 44,50 mm 44,40 mm 44,20 mm 44,55 mm
Buang 44,40 mm 44,20 mm 44,00 mm 44,20 mm
Spesifikasi 46,5 mm
Kesimpulan : Panjang pegas katup sudah sesuai spesifikasi dan tidak perlu adanya pergantian
pegas katup.
Kesimpulan : Gigi sprocet poros engkol dan poros nok masih dalam kondisi baik dan sesuai
spesifikasi. Sehingga tidak perlu adanya pergantian rantai sprocet dan giginya.
10) Diameter Blok Silinder
Silinder Jangka Sorong Silinder Bore Gauge Hasil
Silinder 1 75,00 mm Kanan 0,01 mm 74,98 mm
Silinder 2 75,00 mm Kanan 0,01 mm 74,98 mm
Silinder 3 75,00 mm Kanan 0,02 mm 74,97 mm
Silinder 4 75,00 mm Kanan 0,03 mm 74,96 mm
Spesifikasi 75,00 mm
Kesimpulan : Block Silinder belum terjadi oversize dan hasilnyadapat saya simpulkan bahwa
terdapat celah 0,01 mm setip block silinder dan piston.
Kesimpulan : Diameter piston masih dalam kondisi baik. Dan tidak perlu adanya pergantian.
Serta Piston masih standart dan tidak ada oversize pada piston tersebut.
Kesimpulan : Kondisi Piston End Gap atau Ring piston harus ada pergantian karena tidak
sesuai spesifikasi.
Kesimpulan : Ketinggian Noken sudah tidak sesuai spesifikasi dan perlu adanya pergantian.
Akan tetapi noken masih dapat digunakan. Dengan catatan kalau digunkan jarak jauh harus
segera diganti karena dapat menyebabkan katup tidak bekerja dengan baik serta dapat
menyebabkan kerusakan komponen lain pada mesin.
17) Diameter jurnal poros Nok (camshaft)
Poros Nok Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
Hasil 43,23 mm 43,42 mm 42,68 mm 42,96 mm
Spesifikasi (mm) 43,209-43,225 42,954-42,970 42,704-42,720 42,459-42,475
Kesimpulan : Poros Nok (campshaft) silinder 1 dan silinder 3 masih dalam keadaan baik dan
tidak perlu diratakan. Akan tetapi untuk silinder 2 dan 4 tidak sesuai spesifikasi karena
overheating pada msein. Sehingga perlu adanya perataan agar keolengan pada campshaft
dapat sesuai spesifikasi.
F. KESIMPULAN
Untuk dapat melaksanakan Overhaul Engine perlu diketahui beberapa hal tentang
prinsip dasar berbagai mesin. Overhaul Engine ini dapat dikatakan sebagai perawatan. Dalam
teknik otomotif perawatan yang dilakukan bertujuan untuk mengembalikan kinerja mesin
pada kinerja awalnya. Perawatan tersebut meliputi beberapa sistem seperti:
a) Sistem pendinginan
b) Sistem pelumasan
c) Sistem aliran bahan bakar
Pada kendaraan engine Kijang 4K ini secara keseluruhan masih dalam kondisi baik
dan masih dapat digunkan. Akan tetapi kalau digunakan jarak jauh sudah tidak mampu dan
harus ada pergantian bebarapa komponen yang sudah saya sebutkan diatas. Karena apabila
tidak diganti mengkibatkan mesin tidak dapat berakselerasi secara maksimal.
Setelah membongkar dan memasang komponen diatas kita dapat belajar dari
pengalaman bahwa :
1) Harus ada tanda komponen dalam pada mesin, karena terjadinya over heating pada mesin
mengakibatkan perbedaan pada setiap hal seperti baut kepala silinder, tapped, katup, dll
2) Dalam pelepasan baut harus hati – hati dan tidak boleh salah. Karena apabila salah akan
mengakibatkan baut aus dan tidak dapat digunkan lagi sehingga perlu adanya oversize atau
pergantian.
Taman.............2020
Pembimbing Nilai Praktikum