Anda di halaman 1dari 15

Bab 11

Biaya Overhead

Praktikum Akuntansi Biaya


Pabrik
(Departemenisasi)
Bab 11 Biaya Overhead Pabrik (Departemenisasi) 195

KASUS 11.1 PT MITRA PACKINDO

1. Alokasi biaya overhead pabrik departemen jasa ke departemen produksi dengan menggunakan
metode langsung.
Keterangan Jumlah Biaya Departemen Produksi Departemen Jasa

Pemotongan Penyelesaian Pemeliharaan Mesin Administrasi Pabrik


BOP sebelum alokasi 30.500.000 15.000.000 10.000.000 3.000.000 2.500.000
Alokasi oleh:
Departemen pemeliharaan mesin 2.400.000 600.000
(3.000.000)
Departemen administrasi pabrik 937.500 1.562.500
(2.500.000)
BOP setelah alokasi 30.500.000 18.337.500 12.162.500 0 0

2. Alokasi biaya overhead pabrik departemen jasa ke departemen produksi dengan menggunakan
metode bertahap.
Keterangan Jumlah Biaya Departemen Produksi Departemen Jasa

Pemotongan Penyelesaian Pemeliharaan Mesin Administrasi Pabrik


BOP sebelum alokasi 30.500.000 15.000.000 10.000.000 3.000.000 2.500.000
Alokasi oleh:
Departemen administrasi pabrik 30/90*2.500.000 50/90*2.500.000 10/90*2.500.000
= 833.333,33 = 1.388.888.889 = 277.777,778 (2.500.000)
Departemen pemeliharaan mesin 1.920/2.400 x 480/2.400 x (3.277.777,778)
3.277.777,778 = 3.277.777,778 =
2.622.222,224 655.555,5556
BOP setelah alokasi 30.500.000 18.455.555,555 12.044.444,444 0
Bab 11 Biaya Overhead Pabrik (Departemenisasi) 195

Tarif BOP pada departemen pemotongan dan departemen penyelesaian.


a. Departemen pemotongan berdasarkan biaya bahan
langsung (BBL).

…………………… 30.500.000
Tarif BOP = -------------------------------------------
...........
× 100%
……………………
18.455.555,555
...........

= Rp 165,26 % dari BBL

b. Departemen penyelesaian berdasarkan biaya tenaga


kerja langsung (BTKL).

…………………… 30.500.000
Tarif BOP = ------------------------------------------- × 100%
...........
……………………
12.044.444,444
...........
253,22%
= Rp ………................. % dari BTKL
KASUS11.2
KASUS 11.2 PT
PTKHARISMA
KHARISMAJAYAJAYA SENTOSA
SENTOSA

1. a. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi dengan
menggunakan metode langsung.

Praktikum Akuntansi Biaya


Departemen Produksi Departemen Jasa
Jumlah
Keterangan Biaya Persiapan Pembangkit
Pemotongan Penjahitan Perakitan Kafetaria
Bahan Listrik
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen pembangkit listrik
(.....................)
Departemen kafetaria
(.....................)
Departemen persiapan bahan
(.....................)

1. b. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi dengan
menggunakan metode bertahap.
Departemen Produksi Departemen Jasa
Jumlah
Keterangan Biaya Persiapan Pembangkit
Pemotongan Penjahitan Perakitan Kafetaria
Bahan Listrik
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen pembangkit listrik
(.....................)
Departemen kafetaria
(.....................)
Departemen persiapan bahan
(.....................)
Bab 11 Biaya Overhead Pabrik (Departemenisasi) 193

2.Tarif BOP pada departemen pemotongan, penjahitan, dan perakitan.


a. Tarif BOP departemen pemotongan bedasarkan jumlah unit.

……………………
Tarif BOP = -------------------------------------------
...........
……………………
...........

= Rp ………......................... / Unit

b. Tarif BOP departemen penjahitan berdasarkan jam kerja.

……………………
Tarif BOP = -------------------------------------------
...........
……………………
...........

= Rp ………......................... / Jam Kerja

c. Tarif BOP departemen perakitan berdasarkan jam mesin.

……………………
Tarif BOP = -------------------------------------------
...........
……………………
...........

= Rp ………......................... / Jam Mesin


KASUS11.3
KASUS 11.3 PT
PTCITRA
CITRA BUANA
BUANA

1. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi dengan menggunakan
metode langsung.

Praktikum Akuntansi Biaya


Departemen Produksi Departemen Jasa
Keterangan Jumlah
Biaya Pengemasan Persiapan Inspeksi
Pencampuran Pemanasan Pengemasan
Bahan
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen persiapan bahan
(....................)
Departemen inspeksi
(....................)
BOP setelah alokasi

2. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi dengan menggunakan
metode bertahap.
Departemen Produksi Departemen Jasa
Keterangan Jumlah
Biaya Pengemasan Persiapan Inspeksi
Pencampuran Pemanasan Pengemasan
Bahan
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen inspeksi
(....................)
Departemen persiapan bahan
(....................)
BOP setelah alokasi
Tarif BOP pada departemen pencampuran, pemanasan, dan pengemasan.
a. Tarif BOP departemen pencampuran berdasarkan jumlah unit.

……………………
Tarif BOP = -------------------------------------------
...........
……………………
...........

= Rp ………......................... / Unit

b. arif BOP departemen pemanasan berdasarkan jumlah unit.

……………………
Tarif BOP = -------------------------------------------
...........
……………………
...........

= Rp ………......................... / Unit

c. Tarif BOP departemen pengemasan berdasarkan jumlah unit.

……………………
Tarif BOP = -------------------------------------------
...........
……………………
...........

= Rp ………......................... / Unit
KASUS11.4
KASUS 11.4 PT
PTSEGAR
SEGAR INDO MURNI
INDO
MURNI

1. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi dengan menggunakan
metode langsung.

Praktikum Akuntansi Biaya


Departemen Produksi Departemen Jasa
Keterangan Jumlah Biaya
Pengolahan Pengemasan Inspeksi Personalia
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen personalia
(....................)
Departemen inspeksi
(....................)
BOP setelah alokasi

2. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi


dengan menggunakan metode bertahap.
Departemen Produksi Departemen Jasa
Keterangan Jumlah Biaya
Pengolahan Pengemasan Inspeksi Personalia
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen personalia
(....................)
Departemen inspeksi
(....................)
BOP setelah alokasi
KASUS 11.4 PT SEGAR INDO
MURNI

3. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi


dengan menggunakan metode aljabar (simultan).
Departemen Produksi Departemen Jasa
Keterangan Jumlah Biaya
Pengolahan Pengemasan Inspeksi Personalia
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen personalia
(....................)

(Departemenisasi)
Bab 11 Biaya Overhead Pabrik
Departemen inspeksi
(....................)
BOP setelah alokasi
KASUS11.5
KASUS 11.5 BAJA
BAJAPRIMA
PRIMA ANUGRAH
ANUGRAH

1. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi dengan menggunakan
metode aljabar (simultan).

Praktikum Akuntansi Biaya


Departemen Produksi Departemen Jasa
Keterangan Jumlah
Biaya Pemotongan Pengelasan Penggulungan Listrik Personalia Pemeliharaan
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen pemeliharaan
(....................)
Departemen personalia
(....................)
Departemen listrik
(....................)
BOP setelah alokasi

2. Total biaya pada departemen produksi setelah


mendapatkan alokasi biaya dari departemen jasa.

Departemen pemotongan = Rp…………………………………………………

Deprtemen pengelasan = Rp…………………………………………………

Departemen penggulungan = Rp…………………………………………………


3. Jurnal untuk mencatat alokasi biaya dari departemen jasa ke departemen produksi.
Tanggal B/T Akun dan Keterangan P/R Debit Kredit
2015

(Departemenisasi)
Bab 11 Biaya Overhead Pabrik
KASUS
KASUS 11.6 PT
11.6 PTSENTOSA
SENTOSA ABADI
ABADI

1. Alokasi biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen produksi berdasarkan metode
langsung.

Praktikum Akuntansi Biaya


Departemen Produksi Departemen Jasa
Keterangan Jumlah
Biaya Back Mirror Stay Mirror Press Assembling PPIC Pemeliharan
BOP sebelum alokasi
Alokasi oleh:
Departemen PPIC
(....................)
Departemen pemeliharaan
(....................)
BOP setelah alokasi

2. Jumlah biaya overhead pabrik pada departemen produksi setelah alokasi.

Departemen back mirror = Rp…………………………………………………

Deprtemen stay mirror = Rp…………………………………………………

Departemen press = Rp…………………………………………………

Departemen assembling = Rp…………………………………………………


Total biaya produksi

Jumlah unit

Biaya produksi per unit

3. Biaya produksi per unit pada masing-masing departemen produksi.

Biaya Produksi
Elemen Biaya
Back mirror Stay mirror Press Assembling
Biaya bahan langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik
Praktikum Akuntansi iaya

LEMBAR PENGESAHAN
Nomor Mahasiswa :
Nama Mahasiswa :
Perguruan Tinggi :

Telah Mengerjakan: Nilai


KASUS 11.1 PT MITRA PACKINDO
KASUS 11.2 PT KHARISMA JAYA SENTOSA
KASUS 11.3 PT CITRA BUANA
KASUS 11.4 PT SEGAR INDO MURNI
KASUS 11.5 PT BAJA PRIMA ANUGRAH
KASUS 11.6 PT SENTOSA ABADI

Nama Dosen Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai