Mempengaruhi Hasil
1
Uttam C Saini, 2Mandeep S Dhillon, 3Udai Cheema, 4Rajesh K Rajnish
1
Assistant Professor, 2Professor and Head, 3,4
Senior Resident 1-4
Department of
Orthopaedics, Postgraduate Institute of Medical Education and Research,
Chandigarh, India
ABSTRAK
Fraktur terbuka pergelangan kaki merupakan salah satu cedera yang jarang terjadi
di antara semua fraktur pergelangan kaki dan biasanya terjadi akibat trauma
kecelakaan lalu lintas berkecepatan tinggi yang mengakibatkan hilangnya
sejumlah jaringan lunak, periosteal, kontaminasi mikroba, kerusakan tulang, dan
cedera vaskular. Penanganan fraktur terbuka pergelangan kaki menjadi tugas yang
menakutkan karena kompleks osseo-ligamentous complex, dimana jaringan
lunaknya yang relatif tipis di sekitar sendi, sehingga berisiko terjadinya infeksi
pada luka dan komplikasi, serta risiko terhadap gangguan kemampuan fungsional.
Penanganan di ruang gawat darurat meliputi stabilisasi awal pada pasien,
menanyakan riwayat kejadian, dan evaluasi klinis secara rinci untuk menentukan
tingkat dan jenis cedera, luasnya kontaminasi luka, hilangnya jaringan lunak
dan/atau tulang, dan status neurovaskular dari anggota tubuh yang cedera disertai
evaluasi radiografi. Pemberian antibiotik awal dan penilaian luka, irigasi, tindakan
aseptik, dan pembidaian sementara menjadi dasar untuk stabilisasi ortopedi awal
pada fraktur terbuka. Terdapat kesepakatan umum bahwa semua fraktur terbuka
pergelangan kaki memerlukan debridemen dan fiksasi dini untuk mengembalikan
posisi artikular dan fragmen fraktur walaupun waktu fiksasi internal/definitif
fraktur terbuka pergelangan kaki masih bisa diperdebatkan. Komplikasi yang
sering terjadi meliputi infeksi superfisial dan dalam, nekrosis tepi kulit, sindrom
kompartemen, nonunion/malunion, dan osteoartritis sekunder. Penanganan yang
tepat waktu meningkatkan hasil ortopedi yang baik terhadap pasien.
Kata kunci: Fraktur pergelangan kaki, Debridemen, Penutupan flap, Fraktur kaki,
fraktur terbuka.
PENDAHULUAN
Cedera kaki dan pergelangan kaki merupakan cedera yang paling sering terjadi
(10%) di pusat trauma ortopedi di rumah sakit tersier.1,2 Mayoritas cederanya
berat, sering terjadi pada pria dewasa muda, dan sering diabaikan pada kasus
politrauma. Cedera tulang pada pergelangan kaki (30,6%) paling sering terjadi di
antara cedera kaki diikuti fraktur metatarsal (27,9%) dan fraktur kalkaneus
(21,4%).1,3 Fraktur terbuka pergelangan kaki merupakan cedera yang jarang
terjadi (3 sampai 6%) di antara semua fraktur pergelangan kaki dan juga semakin
sering terjadi pada populasi lansia selain pada pasien muda yang mengalami
trauma. Biasanya terjadi akibat trauma kecelakaan lalu lintas berkecepatan tinggi,
yang mengakibatkan hilangnya sejumlah jaringan lunak, periosteal, kontaminasi
mikroba, kerusakan tulang, dan cedera vaskular. Klasifikasi fraktur terbuka
pergelangan kaki berdasarkan Gustilo dan Anderson5 dan dimodifikasi oleh
Gustilo et al6 membantu dalam deskripsi cedera, keputusan terapi, dan
memprediksi hasil akhir dari cedera.
EPIDEMIOLOGI
Cedera kaki dan pergelangan kaki telah tercatat sebanyak 10% dari total kasus
trauma ortopedi di rumah sakit tersier dari negara berkembang. 1 Sebagian besar
cedera disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas berkecepatan tinggi diikuti oleh
terjatuh dan kecelakaan industri dan merupakan fraktur terbuka. Tinjauan singkat
penelitian yang berkaitan dengan fraktur terbuka pergelangan kaki ditunjukkan
pada Tabel 1.
PENATALAKSANAAN
Meskipun rencana tatalaksana untuk setiap cedera berbeda tiap individual, tujuan
akhir dari tatalaksana fraktur terbuka pergelangan kaki adalah untuk
menyelamatkan nyawa dan anggota tubuh pasien serta mencegah kecacatan
fungsional. Tatalaksana fraktur terbuka pergelangan kaki meliputi:
Primary Care
Stabilisasi Ortopedi
Pemberian antibiotik awal dan penilaian luka, irigasi, tindakan aseptik, dan
pembidaian sementara perlu dilakukan setelah stabilisasi awal dilakukan. Evaluasi
radiografi pada sendi pergelangan kaki dengan dua proyeksi ortogonal harus
dilakukan untuk mengevaluasi luasnya cedera tulang. Posisi tungkai yang sulit
selama tindakan radiografi oleh karena nyeri dan luka yang terbuka dapat
memberikan hasil pencitraan yang kurang optimal dan mempersulit keputusan
dalam terapi yang optimal. Pemeriksaan radiologi tambahan apa pun, seperti CT
scan untuk mengevaluasi fraktur dengan lebih baik dapat dilakukan apabila
anggota tubuh yang cedera telah dibidai .
Debridemen luka
Gustilo dan Anderson5 menunjukkan bahwa debridemen luka fraktur terbuka dan
irigasi sangat penting. Namun, literatur terkini menganjurkan tindakan
debridemen yang "dini" menggantikan tindakan debridemen yang "penting".28
Penelitian terbaru telah melaporkan bahwa debridemen yang adekuat dilakukan
melebihi "golden period" 6 jam disertai dengan terapi antibiotik yang optimal
dapat memberikan hasil yang sebanding dengan yang dilakukan dalam golden
hours saat trauma.17,29,30 Kecukupan debridemen di sekitar sendi pergelangan kaki
sulit untuk dinilai karena kurangnya ketebalan dan panjang otot, oleh karena itu,
tergantung pada jaringan lunak dan kulit di sekitarnya.
Fiksasi
Mengapa fiksasi?
Manfaat fiksasi fraktur terbuka pergelangan kaki meliputi proteksi jaringan lunak
dari cedera tambahan oleh fragmen fraktur, perbaikan perawatan luka,
penyembuhan jaringan dini, kemajuan mobilisasi dan rehabilitasi dini, dan
kemungkinan pengurangan infeksi pada luka. Fiksasi yang baik sangat penting
untuk mencapai hasil ortopedi yang baik karena hilangnya sejumlah besar tulang
dan kerusakan tulang rawan artikular, ketidakmampuan untuk mencapai reduksi
artikular, dan infeksi yang dalam. Semua masalah ini menandakan hasil yang
buruk dan terjadinya nyeri osteoartritis sekunder.16,31 Fiksasi juga membantu
dalam memulihkan kekuatan tungkai, yang kemudian meningkatkan aliran
vaskular dan limfatik. Juga membantu dalam mengidentifikasi luasnya luka dan
kebutuhan akan penutupan jaringan lunak. Selain itu, pemulihan anatomi normal
tungkai dengan fiksasi tidak hanya membantu dalam memahami pola fraktur,
tetapi juga membantu membersihkan ruang yang mati, dimana dapat menjadi
sumber hematoma dan pertumbuhan bakteri. Reduksi artikular umumnya dapat
dilakukan lebih dini, jika permukaan artikular mudah diakses melalui luka fraktur
terbuka. Jika cedera artikularnya ringan dan lukanya bersih, fiksasi segera harus
dipertimbangkan. Fiksasi dini meningkatkan akses luka. Penggunaan bidai dan
penutupan luka yang besar membuat pemeriksaan dan akses luka menjadi sulit.
Stabilisasi fraktur baik dengan perangkat fiksasi internal atau eksternal juga dapat
memudahkan perawatan luka. Intinya, stabilitas fraktur meningkatkan perawatan
pasien secara keseluruhan.
Terdapat kesepakatan umum bahwa semua fraktur terbuka pergelangan kaki perlu
didebridemen sesegera mungkin dan difiksasi untuk mengembalikan posisi
artikular dan fraktur fragmen, tetapi masih terdapat kurangnya literatur/ konsensus
yang baik tentang waktu fiksasi internal/definitif fraktur terbuka pergelangan kaki
(Gbr. 1). Gustilo dan Anderson5 menyarankan untuk menghindari fiksasi internal
primer untuk fraktur terbuka karena risiko infeksi implan. Sebaliknya, penulis
menganjurkan fiksasi sementara dengan pin traksi disertai gips. Selama beberapa
tahun, tidak ada pedoman khusus yang dianjurkan untuk fiksasi internal fraktur
kaki dan pergelangan kaki. Franklin et al.16 melaporkan 38 kasus fraktur terbuka
pergelangan kaki ditangani dengan debridemen segera dan fiksasi internal. Penulis
tidak menemukan adanya infeksi, dan ini dikaitkan dengan stabilisasi tulang itu
sendiri, yang melindungi jaringan lunak, sehingga mengurangi risiko infeksi. 16
Bray et al15 melakukan studi perbandingan dari 31 kasus fraktur terbuka
pergelangan kaki, 16 diantaranya ditangani dengan fiksasi internal segera dan 15
dengan fiksasi internal yang ditunda. Satu infeksi dilaporkan pada setiap
kelompok; Namun, penulis mencatat adanya penurunan waktu perawatan di
rumah sakit untuk pasien yang ditangani dengan fiksasi internal segera.15
Penutupan Luka
Penatalaksanaan Komplikasi
Dalam meta-analisis terbaru dari 498 kasus fraktur terbuka pergelangan kaki,
nekrosis kulit ditemukan pada 14% pasien.32 Infeksi superfisial dan nekrosis kulit
marginal membutuhkan perawatan luka yang reguler dan biasanya diberikan
antibiotik oral dalam waktu yang singkat.
Infeksi yang Dalam
Sindrom Kompartemen
Non/Malunion
Nonunion lebih sering terjadi pada fraktur terbuka pergelangan kaki karena
berbagai alasan, seperti hilangnya jaringan lunak yang menutupi, gangguan suplai
darah ke tulang yang fraktur, dan infeksi yang dalam. Bila tidak sembuh dengan
cara fiksasi ulang konvensional dan bone grafting, dapat mengarah ke
osteoarthrosis sekunder dan mungkin memerlukan arthrodesis pergelangan kaki.44
Osteoartritis Sekunder