Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
BAB II
TEORI DASAR
Belt Conveyor adalah pesawat angkat sederhana yang mana pesawat tersebut
sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan atau industri (khususnya di PT. Famili Raya)
dimana pesawat tersebut digunakan sebagai alat Mengangkat karet masuk ke dalam mesin
sistem penghematan tenaga kerja yang memperkenankan volume besar bergerak cepat
dalam proses, memperkenankan perusahaan dalam proses produksi yang lebih besar
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian Belt Conveyor adalah
sebagai berikut :
khusus di PT. Famili Raya digunakan sebagai pengangkut karet masuk ke dalam mesin
6
Breaker, Hammermill, Cleaning Tank dan Mixing Tank . Keuntungan Belt Conveyor adalah
Prinsip kerja dari Belt Conveyor ini adalah bahan material dimasukkan kecorong
pengisian dan material berada di atas belt dan berjalan karena putaran pulley yang
digerakkan oleh motor penggerak, kemudian secara tidak langsung idler (pulley kecil)
dibawah dan diatas belt ikut bergerak sebagai penyangga langsung belt dengan bahan
material.
Bagian utama dari Belt Conveyor dapat dilihat pada gambar 2.1.
lampiran 3.
2.3.1 Belt adalah merupakan komponen utama dalam desain sistem belt conveyor
karena:
7
menerima segala perlakuan dari material contohnya pembebanan impact, abrasi dan
lainnya.
3 Belt adalah komponen yang akan aus. Desain yang tidak baik akan mengakibatkan
belt cepat aus dan sobek dan akan menyebabkan biaya yang mahal dalam
perawatan.
Dalam standar lebar belt, PT. Famili Raya memakai lebar belt : 900, 1200, 1400,
1800, 2000. Bahan dasar dari belt conveyor adalah carcas, carcass juga terbuat dari
tersebut adalah : cotton, staple rayon, cotton nylon, rayon nilon dan polyester nylon.
4. Harus fleksibel.
Setelah dapat mengetahui syarat-syarat umum sebuah Belt, maka dapat juga
mengetahui tingkatan lapisan dari Belt. Adapun tingkatan lapisan itu adalah sebagai
berikut :
Untuk melihat tingkatan lapisan belt dapat dilihat pada gambar 2.2.
dua tipe belt yang penamaannya dihubungkan dengan jenis carcass pada belt. Dua tipe
dari belt tersebut adalah Textile fabric belt dan Steel cord belt.
Belt tipe ini mempunyai carcass pabrikan. Pada umumnya cover terbuat dari rubber
(karet). Cover dapat juga terbuat dari bahan PVC. Meurut penamaan dari belt
dikenal luas sebagai “Textile fabric belt“, textile fabric PVC belt dan lainnya.
Belt tipe Steel Cord memiliki carcass (terisi bearing) terbuat dari steel cord
(kadang-kadang ini disebut sebagai sling atau kabel baja). Steel cord diletakkan
paralel dalam satu lapisan dan dilapisi karet untuk membentuk permukaan belt yang
menyambung. Di PT. Famili Raya hanya menggunakan tipe belt jenis “ TEXTILE
FABRIC BELT”
9
2.3.2 Idler
Conveyor Belt membutuhkan penopang antara Head dan Tail Pulley yang berada
berdekatan. Saat belt bergerak, penopang ini harus berada dalam bentuk roller untuk
menghindari belt keluar jalur dari penopangnya. Pergerakan belt sama dengan
pergerakan berputar roller pada kecepatan yang sama, sehingga belt bergerak di atas
roller penopang tanpa keluar dari jalur. Pada dasarnya roller sangat penting bagi
conveyor belt.
Roller menopang belt tanpa memiliki daya, dan berputar didasari karena
pergerakan dari belt. Oleh karena itu roller ini disebut Idler Roler. Penopang yang
menopang belt memiliki satu atau lebih roller dan juga frame untuk dudukan Idler ini.
Umumnya mereka dinamakan : “ idler” atau “set idler” yang artinya penopang
sempurna berdasarkan pada unit roller bersama dengan mounting frame nya atau
sambungan mounting.
b. Untuk menopang belt pada saat kembali, tanpa memperlambat pergerakan belt.
memberikan penempatan yang tepat bagi material di atas belt, dengan resiko
e. Belt merubah bentuknya dari rata menjadi sesuai dengan bentuk Tail Pulley dan
berubah lagi menjadi rata di Head Pulley. Transition idler lah yang merubah
bentuk belt pada lokasi–lokasi ini, dengan peregangan minimal pada belt. Idler
otomatis menempatkan belt centerline dengan conveyor center line. Ini sangat
penting karena kesejajaran yang dilakukan oleh Head dan Tail pulley hanya
Ada beberapa tipe dari Fixed Frame Idler berdasarkan pada fungsi khusus. Di
bawah ini ada beberapa macam idler yang biasanya digunakan pada belt conveyor di
1. Troughing Idler
Biasanya, “Troughing Idler” berisi 3 roller tipe trough idler untuk menahan belt
diposisikan pada sudut 20°, 25°,30°,35°,40° atau 45°. Inklinasi side roller dari garis
horizontal dikenal sebagai sudut troughing. Untuk belt dengan lebar yang pendek
atau sedang, sudut bending nya dalam jangkauan yang rendah karena membending
belt akan menjadi lebih sulit. Aplikasi standar untuk Troughing Idler adalah ke-tiga
roller identik dan dapat ditukar, sehingga mengurangi stok spare-part. Seperti yang
(a) (b)
Gambar 2.3 (a) Through Carrying Idler (b) Through Impact Idler
2. Impact Idler
Impact Idler umumya terdiri dari 3 roller yang dibending. Sudut bending
impact idler, panjang roller, atau kuantitas roller normalnya sama dengan idler-idler
lain yang dibending dalam sebuah conveyor. Impact idler digunakan untuk menopang
belt pada zona penerimaan material. Impact idler dapat diandalkan saat menangani
tumpahan dari material berat dengan menyerap daya benturan yang dihasilkan dari
material yang jatuh dan untuk melindungi belt dari kerusakan. Idler ini terdiri dari 3
yang lebih kuat untuk menyamai kapasitas loading. Roller ini dipasang pada frame baja
yang terukur untuk menyediakan sudut bending dari 20°,25°.30°,35°,40°, atau 45°.
Idler ini digunakan di tempat yang biasanya menggunakan 3 roller Idler. Idler
seperti berbiaya lebih rendah karena tipikal, termasuk hanya menggunakan 4 bearing
bearing tidak berubah dari ukuran minimum yang digunakan. Idler ini tidak
12
pada belt, yang menyebabkan cepatnya belt menjadi terkikis. Idler ini menggunakan
sudut 20° inklinasi. Idler ini biasanya digunakan untuk belt dengan ukuran yang kecil,
dan untuk menghantarkan material ukuran yang terbatas. Seperti yang diperlihatkan
(a) (b)
Gambar 2.4 (a) V-Type Carrying Idler (b) Self-Aligning Carrying Idler
Sumber :PT.Famili Raya
4. Self-Aligning Carriying Idler
Idler ini digunakan pada belt yang bergerak dengan interval antara 15 sampai 21
meter berdasarkan standart untuk idler conveyor. Idler ini menggunakan 3 roller, 2
roller atau single roller yang sangat tepat untuk idler carrying. Idler ini memiliki
roller atas yang dipasang diatas Frame Swiveling, yang tentunya berputar pada
frame stationary. Roller pengarah berbentuk vertical disediakan pada tiap ujung
swiveling-frame, yang akan mendorong belt kearah conveyor center line. Seperti
Flat return idler memiliki single roller untuk member support pada saat belt
conveyor berjalan kembali. Idler ini terdiri dari single roller dan 2 nos bracket yang
13
dipasang di bawah conveyor stinger. Idler ini sangat luas di pakai untuk belt dengan
jangkauan rendah dan juga murah. Seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.5 (a).
(a) (b)
Gambar 2.5 (a) Flat Return Idler (b) Self-Aligning Return Idler
Sumber :PT.Famili Raya
Idler ini digunakan pada belt bergerak dengan interval antara 21 sampai 30
meter, pada tempat yang biasanya return idler berada. Idler ini menggunakan
kekuatannya pada return belt yang bergerak pada saat belt keluar dari garis pusat
conveyor. Idler ini menggunakan single roller atau dua roller yang standar dengan yang
digunakan pada conveyor umumnya. Roller atas dipasang pada swiveling frame, yang
tentunya bergerak pada frame stationary. Frame stationary di mur dengan kuat pada
badan conveyor. Roller pengarah yang berbentuk vertical dipasang pada tiap sisi
Unit penggerak adalah sumber tenaga untuk memutar dan menggerakkan Belt
Conveyor. Bagian ini terdiri dari Drive Pulley atau Head Drum, Gear Box dan Drive
Pulley berbentuk silinder dengan poros yang dihubungkan melalui coupling dengan gear
box dan motor penggerak. Permukaan pulley dilapisi dengan karet untuk memperbesar
koefisien gesek, sebab fungsi pulley ini untuk menarik belt dengan prinsip gaya gesek.
biasa digunakan adalah grafity type (counterweight), dipasang untuk belt panjang dan
mendaki dengan menambah pemberat pada gravity pulley. Gelundungan atau pulley
yang dipasang pada akhir sabuk/belt yang berfungsi untuk menahan serta menstabilkan
Serta menstabilkan tegangan sabuk/belt, seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.8 (a).
1. Counterweighted Carriage take Up dipasang pada tael dan Belt Conveyor, setelah
2. Vertical Counterweihted Take Up, dipasang pada pertengahan atau mendekati drive
unit dan menggunakan tiga pulley, dua sebagai pembantu Belt dan satu lagi untuk
sabuk/belt sehingga belt berjalan diatas rol-rol (carrying idler) yang mendukung belt,
dimana putaran tersebut diterima dari motor penggerak melalui coupling/v-belt dan roda
muatan tidak berdasarkan saat Belt Conveyor menerima dan mencurahkan muatan dari
Berfungsi untuk membersihkan material yang lengket dari permukaan Belt saat
balik, biasanya dipasang saat Belt balik. Dapat dilihat pada gambar 2.8 (a) dan (b).
(a) (b)
yang bergerak baik dalam bentuk gerakan angular maupun gerakan linear. Gerakan
relatif antar komponen mesin akan menimbulkan gesekan, dimana gesekan ini dapat
negatif lainya. Gesekan antara komponen mesin tersebut dapat diminimalkan dengan
menggunakan bantalan atau bearing. Terdapat dua jenis mekanisme yang digunakan
bantalan dalam mengatasi gesekan yaitu mekanisme sliding dan mekanisme rolling.
17
Untuk mekanisme sliding, dimana terjadi gerakan relatif antar permukaan, maka
rolling, dimana tidak boleh terjadi gerakan relatif antara pemukaan yang berkontak,
peran pelumas lebih kecil. Bentuk pelumas dapat berupa gas, cair maupun padat.
beban yang bekerja pada bantalan, seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.10,
3 Bantalan yang mampu menahan kombinasi beban dalam arah radial dan arah
aksial.
18
diklasifikasikan menjadi dua yaitu bantalan luncur (sliding bearing) dan bantalan
1 Bantalan luncur yang sering disebut sliding bearing atau plain bearing
saling bergerak relatif. Diantara kedua permukaan terdapat pelumas sebagai agen
untuk beban arah radial disebut journal bearing dan untuk beban arah aksial
bearing.
gelinding seperti misalnya bola, rol, taper, dll. Kontak gelinding terjadi antara
elemen ini dengan komponen lain yang berarti pada permukaan kontak tidak ada
(a) (b)
Variasi bentuk geometri dan fungsi bantalan untuk masing-masing tipe sangat
Menurut Antony Corder (1992), Perawatan Adalah suatu kombinasi dari setiap
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang untuk memperbaikinya sampai
suatu kondisi bisa diterima. Perawatan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu
dan perbaikan. Pekerjaan yang dilakukan dalam perawatan adalah pekerjaan yang
paling mendasar dalam perawatan, misalnya membersihkan peralatan dari debu maupun
kotoran-kotoran. Debu ini yang menjadi awal penyebab terjadinya proses kondensasi
21
dengan butiran air yang terdapat pada udara. Apabila terjadi kondensasi maka lambat
perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian ke dalam sebuah program
perawatan. Pada umumnya, semakin tinggi aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem,
a) Agar mesin dan peralatan selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal
pelaksanaan operasi.
memberikan layanan yang tepat pada bagian-bagian yang lainnya, seperti berikut :
h) Ketelitian kerja.
menjadi perawatan terencana dan tidak terencana seperti pada gambar 2.22 berikut ini.
menghindari kerusakan fasilitas yang tiba-tiba dan mempertahankan fungsi asset yang
23
tersedia. Perawatan ini dijalankan secara berkala berdasarkan kondisi atau waktu yang
telah ditentukan.
Adalah perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu dengan maksud untuk
d. Bahan setelah habis pakai diganti atau ditambah lagi, misalnya minyak
pelumas.
2) Perawatan Korektif
suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah berhenti untuk
dilakukan apabila fasilitas yang bersangkutan tidak bekerja atau berhenti, dan
perencanaan sebelum atas suatu fasilitas yang telah diduga, sedangkan Running
dilakukan pada saat perawatan sedang beroperasi, cara perawatan ini termasuk jenis
a. Reparasi
b. Overhoul
3) Perawatan Prediktif
peralatan yang ada untuk memperkirakan lebih awal kerusakan yang akan terjadi.
Perawatan tak terencana adalah perawatan yang dilaksanakan di luar dari rencana
yang dijadwalkan. Yang temasuk pada perawatan tak terencana ini adalah Emergency
Maintenance. Emergency Maintenance ini dilakukan apabila mesin sama sekali tidak
hidup dikarenakan kerusakan atau kelalaian yang tidak mungkin untuk dilakukan
pengoperasian.
Dari data-data yang terkumpul segera dilakukan tahap berikutnya, yaitu analisa.
5) Pengalaman.
saran yang membantu dalam melakukan penelitian yang diperlukan untuk menjawab
suatu problem dan banyak hal mencegah terjadinya kerusakan serupa. Esensi analisa
yang saling terkait serta interprestasi secara tepat terhadap fakta-fakta yang saling
berkaitan tersebut. Oleh karena itu kegiatan ini idealnya melibatkan integrasi berbagai
disiplin ilmu pengetahuan dan apabila diterapkan secara sistematis dapat menjawab
problem kerusakan baik yang sederhana maupun yang rumit dalam waktu singkat.
proses sproduksi sedang tidak berjalan. Semakin sering perawatan suatu mesin
dilakukan akan meningkatkan biaya perawatan. Disisi lain bila perawatan tidak
gaji pekerja per jam = gaji pekerja per bulan : 1 bulan / jam
Kehilangan produksi per jam = 1 hari hasil produksi x 1 kg harga bahan jadi
26
perawatan setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung