Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No.

2:131-135 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i2.2951
EISSN : 2528-6021
EFEKTIVITAS BAKTERI ASAM LAKTAT NIRA LONTAR DALAM
SILASE JERAMI PADI

Nancy Foeh1, Annytha Detha2*, Nemay Ndaong3, Frans Umbu Datta3, Putri
Ludji Pau4

1
Laboratorium Klinik, Reproduksi, Patologi dan Nutrisi Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Nusa Cendana
2
Laboratorium Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana
3
Laboratorium Anatomi, Fisiologi, Farmakologi dan Biokimia Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana
4
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana
*Korespondensi e-mail : detha.air@staf.undana.ac.id

ABSTRACT
One of feed preservation method in the form of an airtight silo (anaerobic)
is silage. The addition of Lactic Acid Bacteria (LAB) in rice straw can increase
the quality and quantity of silage products. The purpose of this research is to
determine whether the lactic acid bacteria isolated from palm sap can be used as
a starter in making silage and to determine the level of damage and pH of jerami
silage up to day 14. The stages of this method include: making probiotics, making
silage with treatment: (P0: EM4; P1: LAB 50 ml; P2 LAB 75 ml; P3: LAB 100
ml; P4 LAB 125 ml; P5: LAB 150 ml; P6: LAB 175 ml). The results showed that
lactic acid bacteria from palm sap can be used as a starter in rice straw, at P1
with the addition of 50 ml lactic acid bacteria showed better silage results when
compared to other treatments, which was characterized by light brown silage
quality (golden yellow), soft texture, sour smell, 4,54% silage presentation
damage and pH 5.

Keywords: silage, rice straw, lactic acid bacteria, palm sap, pH, level of silage
damage

PENDAHULUAN

Bakteri asam laktat sering merupakan salah satu


ditemukan secara alamiah dalam mikroorganisme yang dapat
bahan pangan dan erat kaitannya digunakan dalam mengontrol
dengan proses fermentasi pangan, pertumbuhan bakteri patogen dalam
sehingga menjadi salah satu alternatif bahan pangan karena mampu
dalam industri pangan fermentasi menurunkan pH dan menghasilkan
(Kusmiati dan Malik 2002). Menurut bakteriosin. Dalam dunia kedokteran
Leverentz et al.(2006) menyebutkan hewan, menyediakan pakan yang
bahwa bakteri asam laktat bermutu di musim kemarau

131
Foeh et al Jurnal Kajian Veteriner

merupakan salah satu faktor yang nutrisi yang dibutuhkan ternak. Oleh
perlu mendapatkan perhatian khusus. sebab itu perlu dilakukan upaya
Salah satu alternatif untuk peningkatan daya guna dari limbah
penyediaan pakan yang murah dan tersebut melalui teknologi pakan
kompetitif adalah melalui yang tepat guna. Salah satu upaya
pemanfaatan limbah, baik limbah untuk menigkatkan nilai nutrisi dari
pertanian, limbah peternakan jerami padi yaitu dengan teknik
maupun limbah industri. Jerami padi pembuatan silase yang melibatkan
merupakan salah satu limbah bakteri asam laktat yang berasal dari
pertanian yang belum banyak nira lontar. Tujuan dari penelitian ini
dimanfaatkan. Penggunaan jerami adalah untuk mengetahui pengaruh
padi secara langsung sebagai pakan bakteri asam laktat dalam konsentrasi
tidak dapat memenuhi pasokan berbeda pada jerami padi.

MATERI DAN METODE

Bahan penelitian yang konsentrasi berbeda yaitu 50 ml, 75


digunakan antara lain jerami padi, ml, 100 ml, 125ml, 150 ml and 175
urea, tepung jagung, larutan gula, ml. Setelah penyimpanan 14 hari
akuades, Isolat Starter BAL Nira dilanjutkan dengan mengamati
Lontar. Tahap penelitian meliputi: parameter organoleptik salah satunya
tahapan pembuatan probiotik asal adalah pH dan tingkat kerusakan
nira lontar, tahapan pembuatan silase dari silase.
jarami padi dengan tingkat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Derajat keasaman merupakan (Kurniawan dkk., 2015) Kadar pH


salah indikator penilaian kualitas yang rendah akan menghambat
silase jerami padi. Nilai pH yang pertumbuhan bakteri yang tidak
baik yaitu antara 4,2 – 4,5. H yang diinginkan (Clostridium and
tinggi ( >4,8) dan pH yang rendah Enterobacterium, ragi dan jamur
(<4,1) menunjukkan bahwa silase yang dapat mengakibatkan
yang dihasilkan berkualitas rendah kebusukan (Hidayat, 2011).

Tabel 1. Hasil Pengukuran pH Silase jerami padi setelah 14 hari


P PO P1 P2 P3 P4 P5 P6
pH 4.2 5 5 5,3 6,3 6,0 6,1

132
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No. 2:131-135 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i2.2951
EISSN : 2528-6021
Hasil penelitian pengujian pH Pada hasil penelitian ini, pH di
silase menunjukkan adanya atas 4,5 ini terjadi karena tingginya
perbedaan nilai pH dari P0 sampai kadar air pada proses pembuatan
P6. Nilai pH pada kelompok P0 silase yang dapat menyebabkan
(4,2), P1 (5), P2 (5), P (5,3), P4 (6,3), peningkatan pH sehingga dapat
P5 (6,0) dan P6 (6,1). Hasil ini memicu pertumbuhan bakteri
menunjukan bahwa nilai pH terbaik pembusuk. Sementara itu, tingginya
berada pada kelompok P0 (4,2). nilai pH silase yang dibuat di daerah
Pada penelitian ini pengujian kualitas tropis dapat disebabkan oleh rumput
silase dilakukan dengan beberapa tropis yang pada umumnya
metode, sehingga jika di lihat dari berbatang, serat kasarnya tinggi dan
hasil penilaian warna, bau, ada memiliki kandungan karbohidrat
tidaknya jamur dan berat silase, yang rendah (Hidayat dkk., 2012).
silase tersebut masih memiliki
kualitas yang cukup baik.

Tabel 2. Hasil Presentase Kerusakan Silase Jerami Padi setelah 14 hari


Kerusakan silase
Presentase
Total silase Total silase
Perlakuan Total silase kerusakan silase
menggumpal menyebar
P0 380 g 60 g 320 g 15,78%
P1 440 g 20 g 420 g 4,54%
P2 410 g 60 g 350 g 14,63%
P3 320 g 40 g 280 g 12,5%
P4 380 g 110 g 270 g 28,94%
P5 400 g 60 g 340 g 15%
P6 300 g 40 g 260 g 13,33%

Persentase kerusakan silase menunjukan jumlah silase yang


diukur dengan melihat banyak menyebar lebih banyak dibandingkan
sedikitnya silase yang menyebar dan dengan jumlah silase yang
menggumpal dari kelompok P0 menggumpal. Perhitungan persentase
hingga P6. Hasil penggujian kerusakan silase jerami padi dihitung
presentasi kerusakan silase menggunakan rumus :

Berdasarkan hasil tersebut kerusakan silase terendah berada


dapat dilihat bahwa persentasi pada kelompok P1 yaitu 4,54 %.
kerusakan silase tertinggi ada pada Secara keseluruhan persentase
kelompok P4 yaitu 28,94 % tingkat kerusakan silase masih dalam
sedangkan jumlah persentasi jumlah yang sedikit. Hal ini

133
Foeh et al Jurnal Kajian Veteriner

membuktikan bahwa keberadaan pembuatan yang salah, terjadi


bakteri asam laktat dalam proses kebocoran silo, sehingga tidak
fermentasi silase dapat mengurangi tercapai suasana anaerob di dalam
tingkat kerusakan silase. Kerusakan silo, karbohidrat terlarut tidak
silase disebabkan salah satunya oleh tersedia dengan baik, berat kering
keberadaan jamur. Pada saat silase awal rendah sehingga silase menjadi
dipanen, kebanyakan jamur hanya terlalu basah dan memicu
tumbuh pada bagian permukaan pertumbuhan organisme pembusuk
silase sedangkan bagian lainnya tidak yang tidak diharapkan. Jamur dapat
terdapat kontaminasi jamur. Hal ini tumbuh apabila kondisi anaerob di
disebabkan karena adanya oksigen dalam silo tidak tercapai. Keadaan
serta kelembaban yang tinggi. ini dapat disebabkan karena pada
Menurut Prabowo dkk.,(2013) proses pengisian silo, proses
Kegagalan dalam pembuatan silase pemadatannya kurang sempurna.
juga dapat disebabkan karena proses

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan dengan kualitas silase warna coklat


bahwa bakteri asam laktat yang terang (kuning keemasan), tekstur
diisolasi dari nira lontar dapat lembut, bau asam, presentasi
dijadikan starter dalam jerami padi, kerusakan silase 4,54% dan pH 5 ada
hasil terbaik pada perlakuan P1(50 pada kelompok perlakuan.
mL inokulum bakteri asam laktat)

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada pendanaan penelitian ini dan terima


Kemenristek Dikti dan LP2M kasih kepada seluruh rekan kolega
Univeristas Nusa Cendana, atas yang terlibat didalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, N dan Indrasanti, D. 2011, Hidayat, N., Widiyastuti, T., dan


Kajian Metode Modified Suwarno. 2012, The Usage
Atmosfir dalam Silo dan of Fermentable
Penggunaan Berbagai Carbhydrates and Level of
Additif pada Pembuatan Lactic Acid Bacteria on
Silase Rumput Gajah. Physical and Chemical
Laporan Penelitian. Characteristics of Silage.
Fakultas Peternakan. Prosiding Seminar
Universitas Jendaral Nasional “Pengembangan
Soedirman. Purwokerto. Sumber Daya Pedesaan

134
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8 No. 2:131-135 (2020)
ISSN : 2356-4113 DOI:https://doi.org/10.35508/jkv.v8i2.2951
EISSN : 2528-6021
dan Kearifan Lokal Applied. Environ.
Berkelanjutan II”. Microbiol. 72: 1135-1140.
Purwokerto Prabowo, A., Susante, A.E., Karman,
Hidayat, N., Suprapto dan Hudri., A. J. 2013. Pengaruh
2012. Kajian Karbohidrat Penambahan Bakteri
Fermentabel Sebagai Asam Laktat Terhadap Ph
Additif dan Bakteri Asam Dan Penampilan Fisik
Laktat Pada Pembuatan Silase Jerami Kacang
Silase Rumput Gajah. Tanah. Seminar Nasional
Laporan Penelitian. Teknologi Peternakan dan
Fakultas Peternakan. Veteriner. Balai
Unsoed. Purwokerto. Pengkajian Teknologi
Kusmiati dan Malik, A. 2002, Pertanian (BPTP)
Aktivitas Bakteriosm dan Sumatera Selatan. .
Bakteri Leuconosotc Reddy, G., Altaf, M.D., Naveena,
esenteroides pbac I pada B.J., Venkateshwar, M.,
Berbagai Media. Jurnal and Kumar, E.V. 2008,
Makara Kesehatan, 6(1) : Amylolytic Bacterial
1-6. Lactic Acid Fermentation,
Kurniawan, D., Erwanto dan Fathul, a review. Journal
F. 2015, Pengaruh Biotechnology Advances
Penambahan Berbagai 26: 22–34.
Starter Pada Pembuatan Rahayu, E.S., Wardani, A.K., dan
Silase Terhadap Kualitas Margino, S. 2004, Skrining
Fisik Dan Ph Silase Bakteri Asam Laktat dari
Ransum Berbasis Limbah Daging dan Hasil
Pertanian. Jurnal Ilmiah Olahannya sebagai
Peternakan Terpadu. 3(4): Penghasil Bakteriosin.
191-195 Agritechnology.
Leverentz, B.W.S., Conway, W., Yogyakarta.
Janisiewicz, M., Abadias, Ratnakomala, S., Ridwan, R.,
C.P., Kurtzman., and Kartina, G., dan
Camp, M.J. 2006, Widyastuti, Y. 2006,
Biocontrol of the Food- Pengaruh Inokulum
Borne Pathogens Listeria Lactobacillus plantarim
monosytogene and 1A-2 dan 1B-L terhadap
Salmonella enterica Kualitas Silase Rumput
Serovar Poona on Fresh- Gajah (Pennisetum
Cut Apples with Naturally purpureum). Jurnal
Occuring Bacterial and Biodiversitas. 7(2): 131-
Yeast Antagonists. Journal 134.

135

Anda mungkin juga menyukai