Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

Oleh :
1. JEFRI AZWAR ANAS (14050974046)
2. ANJAR DWI SASONGKO (14050974047)
3. NURHAYATI NRL (14050974049)
4. NUR AFNI SYARIFAH (14050974050)
5. SYARIF HIDAYATULLAH (14050974051)
6. RISTIAWA KAUTSAR (14050974052)
7. FEBRIAN EDI (14050974053)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
2015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat rahmat, taufiq serta hidayah dari Allah SWT., makalah
yang berjudul “SISTEM PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING” telah selesai.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penulis, Bapak Salamun
Rohman N., yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan untuk
menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman penulis yang sudah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharap adanya kritik maupun saran dari pembaca untuk
melengkapi kekurangan dalam makalah ini.

Harapan penulis dalam menulis makalah ini agar pembaca mendapat


wawasan dan bisa dijadikan referensi untuk mengetahui sistem pembelajaran
dengan metode blended learning.

Surabaya, 19 Februari 2015

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Tujuan Penulisan 1

C. Rumusan Masalah 1

D. Manfaat Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian Blended Learning 3

B. Sejarah Blended Learning 4

C. Tujuan Blended Learning 4

D. Model Blended Learning 5

E. Kelebihan dan Kekurangan 6

BAB III PENUTUP 8

DAFTAR PUSTAKA 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri kemajuan perkembangan teknologi sudah hampir


digunakan dalam segala bidang, termasuk didalamnya adalah bidang
pendidikan. Salah satu kriteria pendidikan yang baik dilihat dari metode
pembelajarannya, metode yang tepat dalam pembelajaran dapat
mempengaruhi kualitas pembelajaran itu sendiri, siswa atau peserta didik,
serta guru atau pendidik.

Salah satu metode yang efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran


adalah dengan menggabungkan antara pembelajaran konvensional atau tatap
muka dan pembelajaran berbasis teknologi. Dengan adanya metode yang
tepat, tidak hanya memudahkan bagi guru atau pendidik tapi juga bagi siswa
atau peserta didik itu sendiri.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami apa itu
Blended Learning, sejarah, tujuan, dan metode Blended Learning, juga
kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran Blended Learning.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Blended Learning?
2. Bagaimana sejarah berkembangnya Blended Learning?
3. Apa tujuan dari Blended Learning?
4. Apa saja model yang digunakan dalam Blended Learning?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan Blended Learning?

1
D. Manfaat Penulisan
1. Memahami pergertian Blended Learning
2. Memahami sejarah berkembangnya Blended Learning
3. Memahami tujuan dari Blended Learning
4. Memahami model yang digunakan dalam Blended Learning
5. Memahami kelebihan dan kekurangan Blended Learning

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Blended Learning

Blended learning terdiri dari kata Blended (kombinasi/ campuran) dan


Learning (belajar). Istilah lain yang sering digunakan adalah Hybrid Course
(hybrid = campuran/kombinasi, course = mata kuliah). Makna asli sekaligus
yang paling umum blended learning mengacu pada belajar yang
mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka (face to
face = f2f) dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline).

Thorne (2003) menggambarkan blended learning sebagai “It represents


an opportunity to integrate the innovative and technological advances offered
by online learning with the interaction and participation offered in the best of
traditional learning”. Sedangkan Bersin (2004) mendefinisikan blended
learning sebagai: “The combination of different training “media”
(technologies, activities, and types of events) to create an optimum training
program for a specific audience. The term “blended” means that traditional
instructor-led training is being supplemented with other electronic formats.
In the context of this book, blended learning programs use many different
forms of e-learning, perhaps complemented with instructor-led training and
other live formats”.

Istilah blended learning pada awalnya digunakan untuk menggambarkan


mata kuliah yang mencoba menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan
pembelajaran online. Saat ini istilah blended menjadi populer, maka semakin
banyak kombinasi yang dirujuk sebagai blended learning.

Dalam metodologi penelitian, digunakan istilah mixing untuk


menunjukkan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Adapula
yang menyebut di dalam pembelajaran adalah pendekatan eklektif, yaitu
mengkombinasi berbagai pendekatan dalam pembelajaran.

3
Namun, pengertian pembelajaran berbasis blended learning adalah
pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaikan pembelajaran
menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline),
dan komputer secara online (internet dan mobile learning).

Dalam definisi dasar dan paling sederhana, Blended Learning adalah


metode pembelajaran, pengajaran dan pembelajaran pendekatan yang
menggabungkan metode kelas tatap muka dengan aktivitas komputer
dimediasi untuk memberikan instruksi. Kekuatan dari pendekatan
pembelajaran ini adalah kombinasi dari kedua tatap muka dan metode
mengajar online menjadi satu pendekatan pembelajaran terpadu.

B. Sejarah berkembangnya Blended Learning

Pembelajaran berbasis Blended learning berkembang sekitar tahun 2000


dan sekarang banyak digunakan di Amerika Utara, Inggris, Australia,
kalangan perguruan tinggi dan dunia pelatihan. Melalui blended learning
semua sumber belajar yang dapat memfasilitasi terjadinya belajar bagi orang
yang belajar dikembangkan. Pembelajaran blended dapat menggabungkan
pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan pembelajaran berbasis
komputer. Artinya, pembelajaran dengan pendekatan teknologi pembelajaran
dengan kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan pengajar
maupun yang dimuat dalam media komputer, telpon seluler atau iPhone,
saluran televisi satelit, konferensi video, dan media elektronik lainnya.
Pebelajar dan pengajar/fasilitator bekerja sama untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

C. Tujuan Blended Learning

Tujuan utama pembelajaran blended adalah memberikan kesempatan bagi


berbagai karakteristik pebelajar agar terjadi belajar mandiri, berkelanjutan,

4
dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih efektif,
lebih efisien, dan lebih menarik.

D. Model Blended Learning


1. Flipped Classroom
Flipped Classroom atau Flipped Learning adalah metodologi
pendekatan untuk belajar, dimana teknologi digunakan untuk
membalikkan peran tradisional jam pelajaran. Jika di masa lalu, jam
pelajaran dihabiskan di perkuliahan untuk siswa, sekarang dalam model
Flipped, kali ini digunakan untuk mendorong pembelajaran individual dan
memberikan satu per satu bantuan untuk siswa, dan juga untuk
meningkatkan interaksi antar siswa dan guru.
Sedangkan isi pembelajaran atau diajar masih tersedia di dalam kelas,
namun konten ini terutama dirancang sedemikian rupa untuk dapat diakses
dari luar kelas yang merupakan cara yang bagus untuk berjuang siswa
untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri.
2. Station Rotation Model
Dalam model Station Rotation, dalam kursus tertentu atau subjek, siswa
berputar pada titik tetap dalam waktu antara stasiun belajar yang berbeda,
setidaknya salah satunya adalah pembelajaran online stasiun station.
Statsiun lainnya mungkin termasuk kegiatan seperti kelompok kecil atau
kelas penuh instruksi, proyek kelompok, bimbingan individu, dan pensil-
dan-kertas tugas. Beberapa implementasi melibatkan seluruh kelas
bergantian antara kegiatan bersama-sama, sedangkan yang lain membagi
kelas menjadi rotasi kelompok kecil. Dalam model Station Rotation, siswa
memutar melalui semua stasiun.
3. Lab Rotation Model
Di Lab Rotation Model, siswa berputar pada titik tetap, antara kelas dan
laboratorium komputer, di mana siswa belajar online. Ruang kelas
umumnya dicadangkan untuk kegiatan belajar lainnya.
Perbedaan antara Model rotasi Lab dan Model rotasi Station:

5
Dalam Station Rotation Model siswa berputar dalam kelas tertentu,
sedangkan dalam Lab Rotation Model mereka benar-benar berputar keluar
ke laboratorium pembelajaran di mana mereka melakukan pembelajaran
online mereka.
4. Flex Model
Dalam model Flex, belajar online merupakan tulang punggung
pembelajaran siswa, bahkan jika itu mengarahkan siswa untuk kegiatan
kantor, dan siswa dapat bergerak fleksibel melalui modalitas belajar yang
berbeda dengan tujuan mengoptimalkan pengalaman belajar mereka
berdasarkan kebutuhan khusus mereka.
Setiap siswa pada dasarnya memiliki jadwal yang disesuaikan antara
modalitas belajar. Guru memberikan dukungan tatap muka pada fleksibel
dan adaptif dasar yang dibutuhkan melalui kegiatan seperti instruksi
kelompok kecil, proyek kelompok, dan bimbingan individu. Beberapa
implementasi memiliki dukungan tatap muka substansial, dan lain-lain
memiliki minimal.

E. Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning


Blended Learning memiliki beberapa kelebihan di antranya :
1. Lebih membuat cara pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien karena
siswa semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.
2. Bagi siswa/mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang kurang,
mereka menjadi lebih bisa dalam mengeluarkan pendapat dengan lebih
bebas.
3. Blended Learning juga membantu pelajar untuk berkembang lebih baik di
dalam proses belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam
belajar mereka masing-masing.
4. Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan pelajar untuk
pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.
5. Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi pelajar, dengan
menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online. Kelas

6
tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para siswa dalam
pengalaman interaktif. Sedangkan kelas online memberikan para siswa
berbagai konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat,
dan di mana saja selama pelajar memiliki akses internet.
6. Pelajar dapat menjadi lebih mandiri dan konvensional.
7. Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi non-stop antara
pengajar dan siswa.
8. Siswa dan pengajar dapat diposisikan sebagai pihak yang belajar.
9. Membantu proses percepatan pengajaran.
10. Lewat blended learning, kita bisa belajar dengan interaktivitas yang
mendekati belajar langsung tatap muka
11. Seseorang juga bisa mengatur jadwal belajarnya masing-masing sesuai
waktu yang tersedia.

Blended Learning juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya :

1. Media yang dibutuhkan beragam, sehingga sulit diterapkan apabila saran


dan prasarana tidak mendukung.
2. Tidak meratanya fasilitas yang dimilki peserta didik, seperti halnya
komputer dan akses internet
3. Kurangnya pengetahuan sumber daya pembelajaran (pengajar, peserta
didik dan orang tua) terhadap penggunaan teknologi.

7
BAB III

PENUTUP

Dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa Blended Learning


merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkat kualitas
pembelajaran, dengan menggabungan metode pembelajaran tatap muka dan
online. Untuk menerapkan metode Blended Learning diperlukan guru dan siswa
yang bisa atau terampil menggunakan teknologi, serta sarana atau fasilitas
pendukung dari Blended Learning.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dwiyogo, Wasis D. 2013, Pembelajaran Berbasis Blended Learning(Online),


(http://id.wikibooks.org/wiki/Pembelajaran_Berbasis_Blended_Learning,
diakses 19 Februari 2015)

Educational Technology and Mobile Learning. 2014, The Four Important Models
of Blended Learning (Online) ,
(http://www.educatorstechnology.com/2014/04/the-four-important-models-
of-blended.html, diakses 19 Februari 15)

Sukarno. __, Blended Learningsebuah Alternatif Model Pembelajaran Mahasiswa


Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan (pdf),
(http://eprints.uns.ac.id/11101/1/77-240-1-PB.pdf, diakses 19 Februari 15)

Anda mungkin juga menyukai