Anda di halaman 1dari 17

PENGELOLAAN KELAS iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran
sehingga dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Psikologi Pendidikan yang
berjudul “Pengelolaan Kelas”.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada


dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan Bapak Cecep Kustandi, M.Pd yang telah
memberikan pengarahan kepada kami dalam membuat makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembacanya. Namun


demikian, kami sangat menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima setiap kritik dan saran dari pembaca
dengan tangan terbuka.

Terima kasih

Jakarta, 15 November 2012

Penyusun

PENGELOLAAN KELAS v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… v


DAFTAR ISI………………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………… 1
B. Tujuan……………………………………………………………….. 2
C. Rumusan Masalah………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Pengeloaan Kelas.....................................................


B. Berbagai Pandangan Tentang pengelolaan Kelas................
C. Konsep Dasar Pengeloan Kelas.......................................
D. Pentingnya Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaan............
E. Konsep Operasional Pengelolaan Kelas............................
F. Prinsip Pendekatan Dalam Pengelolaan Ruang Kelas.........
G. Memusatkan Perhatian Kepada Perilaku Positif.................
H. Program Pengelolaan Kelas............................................
I. Kedislipinan...........................................................................

BAB III PENUTUP


Kesimpulan……………………………………………………..….

DAFTAR PUSTAKA…………..……………………..………………….

PENGELOLAAN KELAS vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ruang kelas merupakan salah satu tempat dimana seorang guru
memberikan pelajaran kepada peserta didiknya. Dalam proses pengajaran,
kondisi yang nyaman dan menyenangkan akan sangat membantu tersampainya
materi yang diajarkan guru kepada peserta. Kondisi yang seperti itu harus
direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja, agar dapat dihindarkan
dari kondisi yang merugikan atau merusak kenyamanan belajar.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa keberhasilan mengajar seorang
guru tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang berhubungan langsung dengan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seperti perumusan tujuan secara jelas
dan tepat, pemilihan materi yang sesuai, pemilihan metode yang tepat, serta
lengkapnya sumber-sumber belajar dan sebagainya.
Hal lain yang ikut menentukan keberhasilan guru adalah kemampuan guru
dalam mencegah timbulnya tingkah laku peserta didik yang menggaunggu
jalannya kegiatan belajar mengajar serta kondisi fisik tempat belajar mengajar
dan kemampuan guru dalam mengelolanya.
Dengan demikian, suatu kegiatan pengelolaan pengajaran atau
manajemen pengajaran sekaligus di dalamnya terdapat kegiatan pengajaran itu
sendiri dan juga kegiatan pengelolaan kelas. Masalah pengelolaan kelas harus
ditanggulangi dengan tindakan korektif pengelolaa, sedangkan masalah
pengajaran harus ditnggulangi dengan korektif instruksional.(Sunhaji, 2009: 90)
Dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien, maka
kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat bagi
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
PENGELOLAAN KELAS 1
Banyak sekali hal menarik yang terkandung dalam materi pengelolaan
kelas, dan hal-hal inilah yang memotivasi kami untuk membahas lebih dalam
tentang pengelolaan kelas sebagai judul makalah kami diluar dari tugas yang
telah diberikan sebelumnya.

B. Tujuan

Selain untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami dalam mata kuliah
Psikologi Pendidikan, makalah ini dibuat dengan tujuan yaitu, agar pembaca
mengetahui dan memahami tentang pengelolaan kelas serta hal-hal yang
terkandung di dalamnya.

C. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari pengelolaan kelas?
2. Bagaimanakah pandangan tentang pengelolaan kelas?
3. Bagaimanakah konsep pengelolaan kelas?
4. Seberapa pentingkah pengelolaan kelas dalam pembelajaran?
5. Apa saja program pengelolaan kelas?
6. Bagaimana cara menerapkan kedisiplinan dalam pengelolaan kelas?

PENGELOLAAN KELAS 2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pengeloaan Kelas

Pengelolaan kelas berdiri dari dua kata yaitu : pengelolaan dan kelas

Kata Pengelolaan adalah berasal dari kata “kelola” ditambah awalan “pe dan an”.
Istilah lain dari pengelolaan kelas menagemen yang berarti tata pimpinan pengelolan.

Sedangakan kelas menurut ‘’ UMAR HAMALIK (1987;311)’’ adalah kelompok orang


yang melakukan kegiatan belajar bersama yang dapat pengajaran dari guru .
“SUHARSIMI ARIKUNTO” berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar / yang membantu
dengan maksud agar di capai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajarsiswa dapat berjalan dengan lancar dan terciptanya kondisi belajar yang optimal
untuk berlangsungnya kegiatan belajar siswa.

B. Berbagai Pandangan Tentang pengelolaan Kelas

Arti pengelolaan kelas dapat ditinjau dari beberapa pandangan :

1. Pandangan otoriter bahwa pengelolaan kelas sebagai proses mengontrol tingkah


laku siswa atau seperangkat kegiatan guru untuk mempertahankan ketertiban
kelas.
2. Pandangan permisif bahwa pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan
guru untuk memaksudkan kebebasan siswa.

PENGELOLAAN KELAS 3
3. Pandangan behavarior modivikation adalah seperangkat kegiatan guru untuk
mengubah tingkah laku siswa. (proses pengubahan tingkah laku) kearah positif.
4. Pandangan proses kelompok, bahwa pengelolaan keles adalah seperangkat
kegiatan guru untuk menambahkan organisasi kelas yang efektif.

C. Konsep Dasar Pengeloan Kelas

Menurut “ LOIS V Jonson “ dan “Maria bani” (class room menejement) yang di
ikhtibarkan oleh DR. Made Pidarta (1970).

1. Pengelolaan kelas di tinjau dari konsep lama adalah mempertahankan ketertiban


kelas
2. Pengelolaan kelas di tinjau dari konsep moderen adalah proses seleksi dan
penggunaan alat –alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas
3. Konsep dasar pengelolaan kelas sangat perlu dan penting dipahami oleh
seorang pendidik karena konsep dasar pengelolaan kelas berperan penting
dalam menciptakan suasana kelas yang konduksif.

D. Pentingnya Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaan

pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai
guru. Pengelolaan kelas berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan
pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas lebih
berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku
peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran,
penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok
yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.

PENGELOLAAN KELAS 4
Terdapat dua macam masalah pengelolaan kelas, yaitu :

1. Masalah Individual :

• Attention getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian).

• Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan kekuatan)

• Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas dendam).

• Helplessness (peragaan ketidakmampuan).

Keempat masalah individual tersebut akan tampak dalam berbagai bentuk tindakan
atau perilaku menyimpang, yang tidak hanya akan merugikan dirinya sendiri tetapi juga
dapat merugikan orang lain atau kelompok.

2. Masalah Kelompok :

• Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi,
dan sebagainya.

• Penyimpangan dari norma-norma perilaku yang telah disepakati sebelumnya.

• Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.

• “Membombong” anggota kelas yang melanggar norma kelompok.

• Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah


digarap.

• Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena
menganggap tugas yang diberikan kurang fair. Kelas kurang mampu
menyesuakan diri dengan keadaan baru.

PENGELOLAAN KELAS 5
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan

 Behavior – Modification Approach (Behaviorism Apparoach)

Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa perilaku “baik” dan
“buruk” individu merupakan hasil belajar. Upaya memodifikasiperilaku dalam mengelola
kelas dilakukan melalui pemberian positive reinforcement (untuk membina perilaku
positif) dannegative reinforcement (untuk mengurangi perilaku negatif). Kendati
demikian, dalam penggunaan reinforcement negatif seyogyanya dilakukan secara hati-
hati, karena jika tidak tepat malah hanya akan menimbulkan masalah baru.

 Socio-Emotional Climate Approach (Humanistic Approach)

Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa proses belajar
mengajar yang baik didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang baik antara
peserta didik – guru dan atau peserta didik – peserta didik dan guru menduduki posisi
penting bagi terbentuknya iklim sosio-emosional yang baik.

Dalam hal ini, Carl A. Rogers mengemukakan pentingnya sikap tulus dari guru
(realness, genuiness, congruence); menerima dan menghargai peserta didik sebagai
manusia (acceptance, prizing, caring, trust) dan mengerti dari sudut pandangan peserta
didik sendiri (emphatic understanding).

Sedangkan Haim C. Ginnot mengemukakan bahwa dalam memecahkan masalah, guru


berusaha untuk membicarakan situasi, bukan pribadi pelaku pelanggaran dan
mendeskripsikan apa yang ia lihat dan rasakan; serta mendeskripsikan apa yang perlu
dilakukan sebagai alternatif penyelesaian.

Hal senada dikemukakan William Glasser bahwa guru seyogyanya membantu


mengarahkan peserta didik untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi;
menganalisis dan menilai masalah; menyusun rencana pemecahannya; mengarahkan
peserta didik agar committedterhadap rencana yang telah dibuat; memupuk keberanian
menanggung akibat “kurang menyenangkan”; serta membantu peserta didik membuat
rencana penyelesaian baru yang lebih baik.

PENGELOLAAN KELAS 6
Sementara itu, Rudolf Draikurs mengemukakan pentingnya Democratic
ClassroomProcess, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
memikul tanggung jawab; memperlakukan peserta didik sebagai manusia yang dapat
secara bijak mengambil keputusan dengan segala konsekuensinya; dan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati tata aturan masyarakat.

 Group Process Approach

Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa pengalaman belajar
berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan
memelihara kelompok yang produktif dan kohesif. Richard A. Schmuck & Patricia A.
Schmuck mengemukakan prinsip – prinsip dalam penerapan pendekatan group proses,
yaitu : (a) mutual expectations; (b) leadership; (c) attraction (pola persahabatan); (c)
norm; (d) communication; (d) cohesiveness.

dari pemaparan diatas dapat diambilkesimpulan bahwasannya pengelolaan kelas


memang tidak segampang yang kita fikirkan akan tetapi seorang guru harus mengerti
keadaan murid-murinya dan dapat mengatasi hal-hal yang dilakukan oleh murid-
muridnya yang menyimpang dari proses pembelajaran misalkan menjaili temanya
ketika guru menerangkan,, membuat sebuah kegaduhan, dan masi banyak prilaku atau
tinhkah laku murid yang keluar dari proses pembelajaran.

maka dari itu guru dituntut agar dapat mengarti dan memahami keadaan, prilaku ,dan
masala apayang dimiliki murid-muridnya agar tecapainya proses pembelajaran yang
diingikakan, kemudian hal yang harus diperhatkan juga adalah guru harus mengemas
semenarik mungkin materi yang akan disampaikan kepad murid-muridnya supya
pesertadidik tertarik dan bersemangat dalam belajar.

E. Konsep Operasional Pengelolaan Kelas

Agar tercipta suasana belajar yang menggairahkan. Perlu diperhatikan pengaturan


ruang kelas belajar penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya

PENGELOLAAN KELAS 7
memungkinkan anak duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara
leluasa untuk membantu siswa dalam belajar.

Dalam pengaturan ruang belajar, ada beberapa hal yang peerlu diperhatikan:
a. Ukuran dan bentuk kelas
b. Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa
c. Jumlah siswa dalam kelas
d. Jumlah siswa dalam setiap kelompok
Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang kurang pandai dan yang
pandai, pria dan wanita).

F. Prinsip Pendekatan Dalam Pengelolaan Ruang Kelas

Sebagai pekerja professional seorang guru harus mendalami kerangka acuan


pendekatan kelas,sebab di dalam penggunaannya ia harus terlebih dulu
meyakinkan bahwa pendekatan yang di pilihnya untuk menangani suatu kasus
pengelolaaan kelas merupakan alternative yang terbaiksesuai dengan hakikat
masalahnya.

Berbagai pendekatan yang guru lakukandalam rangka pengelolaan kelas :

1. Pendekatan kekuasaan

Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku
anak didik peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi
disiplindalam kelas.

2. Pendekatan ancaman

Dari pendekatan ancaman ini pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses
dalam mengontrol tingkah laku anak didik

3. Pendekatan pengajaran

PENGELOLAAN KELAS 8
Pendekatan ini di dasarkan atas suatu tanggapan bahwa suatu perencanaandan
pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik.

4. Pendekatan perubahan tingkah laku


a. Semua tingkah laku yang baik dan yang kurang baik merupakan hasil
proses belajar.
b. Di dalam prosees belajar terdapat proses psikologis yang tanda mental
berupa penguatan positif.

Dalam rangka memperkecil masalah gangguan oleh pengelolaan kelas, prinsip –


prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan . maka adalah penting bagi guru
untuk mengetahui dan menguasai prinsip – prinsip pengelolaan kelas yang akaan
diuraikan sebagai berikut:

 Hangat dan antusiasi

Hangat dan antusiasi sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.

 Tantangan

Penggunaan kata –kata Tanya atau bahan – bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah anak didik untuk belajar.

 Penanaman disiplin diri

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan
disiplin diri sendri.

G. Memusatkan Perhatian Kepada Perilaku Positif

Murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam mewujudkan
proses belajar mengajar yang efektif. Murid adalah anak-anak yang sedang tumbuh
dan berkembang baik secara fisik maupun psikologis dalam rangka mencapai

PENGELOLAAN KELAS 9
tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal, khusus nya berupa
sekolah.
Murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan yang sangat penting
artinya bagi terciptanya situasi kelas yang dinamis. Setiap murid harus memiliki
perasaan diterima (membership) terhadap kelasnya agar mampu ikut serta dalam
kegiatan kelas.
Kelas merupakan unit tersendiri yang pengelolaannya secara maksimal harus
dilakukan dengan mengikutsertakan murid. Pengelolaan kelas yang berhasil akan
menumbuhkan kebanggaan kelas sehingga meningkatkan rasa solidaritas dan
keinginan untuk ikut berpartisipasi di kalangan murid di kelas tersebut.

H. Program Pengelolaan Kelas

Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap
wali/guru kelas untuk kepentingan murid dalam kependidikannya. Dinamika kelas
pada dasarnya berarti kondisi kelas. Yang meliputi dorongan untuk aktif secara
terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif murid sebagai suatu
kelompok.
Dinamika kelas dipengaruhi oleh cara wali/guru kelas menerapkan administrasi
pendidikan dan kepemimpinan pendidikan serta dalam mempergunakan
pendekatan pengelolaan kelas, penerapan kegiatan itu antara lain sebagai berikut.
1. Kegiatan administratif management
Pengelolaan kelas memerlukan tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, koordinasi, komunikasi dan kontrol sebagai langkah-langkah kegiatan
management admnistratif.
2. Kegiatan Operatif management kelas
Kegiatan management administratif kelas harus ditunjang dengan kegiatan
management operatif agar seluruh program kelas berlangsung efektif bagi
pencapaian tujuan. Kegiatan management operatif kelas meliputi
a. Tata usaha kelas
b. Kegiatan Pembekalan kelas

PENGELOLAAN KELAS 10
c. Kegiatan keuangan kelas
d. Kegiatan pembinaan personal atau kepegawaian dikelas.
e. Humas dilingkungannya kelas
D.Kepemimpinan wali/guru kelas

Dinamika kelas dipengaruhi secara langsung oleh kepemimpinan wali atau guru
kelas, untuk itu kepemimpinan diartikan sebagai proses mengarahkan,
membimbing, mempengaruhi, atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan
tingkah laku orang lain.

Tiga bentuk kepemimpinan mungkin diwujudkan wali/guru kelas dalam usaha


menggerakkan personal di lingkungan kelas masing-masing adalah:

a. Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat otoriter


b. Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat laissez faire.
c. Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat demokratif

I. Kedislipinan

Disiplin kelas merupakan bagian yang penting dalam dinamika kelas, disiplin kelas
diartikan sebagai usaha mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap
ketentuan-ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan kegiatan
kelas, agar pemberian hukuman pada seorang atau sekelompok orang dapat
dihindari.
Disiplin kelas dapat diartikan juga sebagai suasana tertib dan terpaut akan tetapi
penuh dinamika dalam melaksanakan program kelas terutama dalam mewujudkan
proses belajar mengajar.
 Beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas
Seorang wali atau guru kelas harus mampu menetapkan pilihan yang tepat dalam
melakukan pendekatan untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif. Untuk

PENGELOLAAN KELAS 11
memperjelas masalah pendekatan yang akan dipergunakan itu, di bawah ini akan
diketengahkan beberapa alternatif yang dapat dipilih diantaranya:
a. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behaviorisme)
b. Pendekatan berdasarkan suasana emosi dan hubungan sosial (sosio
emosional climate approach)
c. Pendekatan berdasarkan proses kelompok (group process approach)
d. Pendekatan electis (electic approach)

PENGELOLAAN KELAS 12
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Kesimpulan Pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas


yangdilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar-mengajar agar dicapai
kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Ada beberapa langka dalam pengelolaan kelas, setidaknya ada
delapan langkah yang harus dilakukan oleh guru agar mampu menguasai dan
mengelola kelas dengan baik.

PENGELOLAAN KELAS 13
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar. Amsal. Filsafat Agama Wisata Pemikiran Dan Kepercayaan
Manusia. Jakarta: Rajawali Pers, 2009

http://ppraudlatulmubtadiin.wordpress.com/2012/03/27/pengelolaan-kelas/

http://aren-gituuuh.blogspot.com/2011/12/pentingnya-pengelolaan-kelas-dalam.html

http://makalahkumakalahmu.net/2009/03/09/pengelolaan-kelas/

PENGELOLAAN KELAS 14

Anda mungkin juga menyukai