Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Dimana halusinsi itu sendiri terbagi
menjadi halusinasi pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan dan
pengecapan dan Tn. S merupakan salah satu bukti nyata yang
mengalami halusinasi pendengaran.
Setelah melakukan asuhan keperawatan sampai evaluasi kepada Tn. S
dengan halusinasi pendengaran pada tanggal 08 Januari 2021 sampai 13
Januari 2021 dapat di simpulkan bahwa:
1. Hasil pengkajian pada Tn. S didapatkan data subjektif klien sering
mendengarkan suara bisikan seperti menyuruh makan kodok, menusuk
mata dengan jarum, berenang ke tengah laut, menyuruh pergi ketengah
petir. Menyuruh menyetrum diri dengan listrik.
2. Masalah keperawatan yang didapat dari hasil pengkajian adalah
Halusinasi dan desifit perawatan diri.
3. Intervensi keperawatan dari masalah halusinasi pendengaran adalah
bina hubungan saling percaya dengan klien, identifikasi penyebab
halusinasi, identifikasi tanda-tanda halusinasi, identifikasi perilaku yang
biasa dilakukan, identifikasi akibat halusinasi, ajarkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik, minum obat secara teratur dengan 5
prinsip benar, berbincang-bincang dengan orang lain dan membuat jadwal
dan melakukan kegiatan yang disukai.
4. Intervensi dari masalah defisit perawatn diri adalah mendiskusikan
pentingnya kebersihan diri dan melatih pasien tentang cara-cara
perawatan kebersihan diri, mengajarkan cara berdandan seperti
berpakaian, menyisir rambut dan bercukur. Melatih cara makan yang

56
baik dan merapikan peralatan makan setelah makan, mengajarkan
BAB/BAK secara mandiri.
5. Untuk mengatasi masalah halusinasi pendengaran perawat
mengidentifikasi penyebab halusinasi, tanda-tanda halusinasi,
mengidentifikasi tindakan yang bisa dilakukan, mengidentifikasi
akibat halusinasi, mengajarkan cara menghardik, minum obat secara
teratur, berbincang-bincang dengan orang lain dan melakukan kegiatan
yang disukai. Untuk masalah defisit perawatan diri perawat mengajarkan
cara melakukan kebersihan diri.
6. Evaluasi yang diperoleh untuk diagnosa yang pertama yaitu halusinasi
pendengaran adalah dengan melihat implementasi yang dilakukan serta
memperhatikan respon objektif dan subjektif yang muncul didapatkan
klien sudah mampu mempraktekan secarab menghardik, minum obat
secara teratur, berbincang- bincang dengan orang lain dan melakukan
kegiatan yang disukai. Perawat berkesimpulan bahwa diagnosa yang
pertama ini teratasi karena klien mampu mempraktekan semua kegiatan
yang dilatih dan menerapkan dalam kehidupan sehari- hari, namun bukan
untuk memutus halusinasi, melainkan hanya mengontrol halusinasi agar
frekuensinya berkurang. Evaluasi yang diperoleh dari diagnosa yang
kedua masalah defisit perawatan diri dengan melihat data subjektif dan
objektif didapatkan klien mampu mandi, BAB/BAK secara mandiri.
B. Saran
1. Perawat sebagai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan pada
pasien, perlu melakukan pendekatan singkat namun sering dilakukan
sebagai upaya untuk membina hubungan saling percaya antara perawat
dengan pasien, dan untuk membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh pasien.
2. Pasien berperan serta secara aktif untuk mendapatkan dorongan dari
perawat dan keluarga, mampu melaksanakan tugas yang diberikan dari
ruang jiwa dan poli jiwa agar dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh pasien.

57
3. Keluarga merupakan salah satu elemen yang sangat berpengaruh pada
pemulihan pasien dirumah setelah diizinkan pulang dari rumah sakit,
oleh karena itu peran keluarga sangat penting dalam perawatan pasien
dirumah untuk menghindari kambuhnya kembali gangguan jiwa pada
pasien.
4. Perawat diharapkan bisa menciptakan lingkungan yang terapeutik, guna
mempercepat penyembuhan pasien.

58

Anda mungkin juga menyukai