TINJAUAN PUSTAKA
4
Bab II Tinjauan Pustaka 5
b. Kondenser
Kondenser berfungsi untuk mendinginkan produk atas dari kolom distilasi
sehingga berubah menjadi fasa cair.
c. Reboiler
Reboiler berfungsi untuk memanaskan sebagian produk bawah kolom distilasi
sehingga berubah menjadi gas. Gas yang terbentuk dipompakan kembali menuju
kolom distilasi sebagai pemanas untuk proses distilasi.
d. Pompa
Pompa berfungsi untuk mengalirkan kondensat sebagai reflux ke kolom
distilasi.
e. Tangki Pengumpul
Tangki pengumpul berfungsi menampung hasil pemisahan dari kedua
campuran.
dan bekerja pada tekanan atmosfer. Jika campuran dipanaskan maka komponen
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik
didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah komponen untuk
menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi
sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol, air dan NaCl,
dan lain-lain.
b. Distilasi Fraksionasi
Distilasi fraksionasi adalah proses pemisahan distilasi ke dalam bagian-
bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan
bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Distilasi ini berfungsi untuk
memisahkan campuran larutan/cairan yang terdiri dari dua komponen atau lebih,
dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini dapat
digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20°C dan
bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi
jenis ini digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak
mentah, minyak atsiri, dan lain-lain.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang
berbeda-beda pada setiap plate atau tahapnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini
bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari tahap-tahap di bawahnya.
Secara skematis peralatan pada proses distilasi fraksionasi disajikan pada Gambar
2.2.
c. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki
titik didih mencapai 200°C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-
senyawa ini dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan atmosfer menggunakan
uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat
mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa
campurannya. Selain itu, distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak
larut dalam air di semua suhu, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari
distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak
eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk
ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran
dan ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas
menuju ke kondensor menghasilkan distilat dan akhirnya masuk ke labu distilat.
d. Distilasi Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi
tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150°C. Metode distilasi
ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
kondensornya menggunakan air dingin karena komponen yang menguap tidak
dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum
atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi
vakum.
Dari semua jenis-jenis distilasi yang telah dijelaskan di atas, jenis distilasi
yang digunakan pada proses pemisahan ethylene ethane di PT Chandra Asri
Petrochemical Tbk. adalah distilasi fraksionasi.
Gambar 2.4 Laju fasa uap dan cair memasuki dan meninggalkan tray
Keterangan :
Vn+1 = laju alir uap dari tray n+1
Ln-1 = laju alir cairan dari tray n-1
Vn = laju alir uap dari tray ke-n
Ln = laju alir cairan dari tray ke-n
yn+1 = fraksi mol uap suatu komponen di V n+1 xn-1
= fraksi mol cair suatu komponen di Ln-1 yn =
fraksi mol uap dari tray ke-n
xn = fraksi mol cair dari tray ke-n
i
I
SO
fiOL
1
Gambar 2.5 Grafik McCabe Thiele untuk menentukan jumiah stage tenritis
’” N a q-line.
N ——
(6)
Keterangan :
Ng —— jumlah stage minimum
XD —— fraksi mo! distilat (mol)
*w —— fraksi mol bottoixi (mol)
aqp = relative volatility rata-rata
crp = relative volatility di
distilat
ay = relative volatility di bottom
Gambar 2.7 Hubungan antara reflux ratio (R) dengan jumlah stage (N)
Dapat dilihat pada seiring dengan naiknya nilai rasio refluk, maka jumlah
stage yang dibutuhkan akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya apabila nilai
rasio refluk semakin kecil maka jumlah stage yang dibutuhkan akan semakin
banyak hingga pada akhirnya jumlah stage akan menjadi tidak terhingga. Jumlah
stage yang tidak terhingga terjadi pada nilai rasio refluks minimum. Pada saat
jumlah stage tidak terhingga konsentrasi komponen pada liquid dan uap tidak
mengalami perubahan. Zona tidak terjadi perubahan ini disebut juga dengan zona
invariant, istilah lainnya adalah pinch point (titik pencekik), seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 2.8 berikut ini.
Gambar 2.8 Reflux ratio minimum dan jumlah stage yang tidak terhingga dengan
menggunakan metode McCabe-Thiele
(7)
Keterangan :
= reflux ratio minimum
= fraksi mol distilat (mol)
= fraksi mol uap pada pinch point
= fraksi
mol cair pada pinch point
b.
Distilasi Multikomponen
Pada umumnya, di industri proses pemisahan menggunakan distilasi
melibatkan lebih dari dua komponen. Secara umum, desain untuk menara distilasi
multikomponen sama dengan distilasi dua komponen (binary). Begitu pula
dengan neraca massa, pada distilasi multikomponen terdapat neraca massa untuk
masing-masing komponen di dalam campuran. (Geankoplis, 2003)
Pada distilasi dua komponen hanya digunakan satu menara untuk
memisahkan dua komponen A dan B menjadi komponen yang lebih murni.
Komponen A mempunyai sifat lebih volatile daripada komponen B, sehingga
pada hasil proses distilasi komponen A sebagai produk atas dan komponen B
sebagai produk bawah. Berbeda dengan distilasi dua komponen, pada campuran
multikomponen yang terdiri dari n komponen, akan dibutuhkan n 1 fractionator
untuk memisahkan komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, untuk
memisahkan komponen A, B, dan C. A dan B merupakan komponen yang paling
mudah menguap dengan volatilitas berdekatan dan C merupakan komponen yang
paling sulit menguap. Untuk memisahkan ketiga komponen tersebut dibutuhkan
dua buah kolom seperti pada Gambar 2.9.
A
A, B
Umpan
A, B, C 2
1
C B
Gambar 2.11 Kurva perbandingan antara fraksi mol cair dan fraksi mol umpan pada
tekanan tetap
(9)
(11)
(14)
(15)
(16)
Keterangan :
Changing q-line
SOL
( 17)
Keterangan :
‹x; = relative volatility untuk komponen i pada distilat
x;D —— fraksi komponen i pada distilat
Rp —— reflux ratio minimum
Untuk menentukan nilai Rrn. dilakukan trial and error untuk mencari nilai
S. Nilai 6 berada di antara o dari light key component dan n dari heavy key
component. Jika nilai 8 sudah ditemukan maka nilai Rm bisa langsung dapat
2.7.2 Metode Shortcut untuk Jumlah Stage pada Reflux Ratio Operasi (@,)
Tahapan penting pada metode shortcut untuk menentukan jumlah stage
teoritis yang digunakan pada reflux ratio operasi (R) adalah dengan menggunakan
grafik dari Gilliand seperti pada Gambar 2.13.
1.0
0.2
0D4
Gambar 2.13 Grafik Gilliand antara reflux mtio den jumlah stage
b. Sieve Tray
Sieve tray merupakan jenis tray yang paling sederhana dibandingkan jenis
tray yang lain dan lebih murah daripada jenis bubble cap. Pada Sieve tray uap
naik ke atas melalui lubang-lubang pada plate dan terdispersi dalam cairan
sepanjang plate. Cairan mengalir turun ke plate di bawahnya melalui downcomer
dan weir. Gambar 2.16 menipakan jenis sieve tray yang ada dalam kolom
distilasi.
Eva luasi Kinerja Ethylene Fractionator Unit Cold Section di Ethylene Plant
PT Chandra Asri Petrochemica 1 Tbk.
Bab II Tinjauan Pustaka 25
Meskipun sieve tray mempunyai kapasitas yang lebih besar pada kondisi
operasi yang sama dibandingkan dengan bubble cap , namun sieve tray
mempunyai satu kekurangan yang cukup serius pada kecepatan uap yang relatif
lebih rendah dibandingkan pada kondisi operasi normal. Kecepatan uap minimum
ini yang harus sangat diperhatikan dalam mendesain sieve tray menjadi kesulitan
tersendiri dalam kondisi operasi sesungguhnya. Efisiensi sieve tray sama besarnya
dengan bubble cap pada kondisi desain yang sama, namun menurun jika
kapasitasnya berkurang di bawah 60% dari desain.
Pada sieve tray, aliran uap berfungsi mencegah cairan mengalir bebas ke
bawah melalui lubang-lubang. Setiap plate dirancang mempunyai kecepatan uap
dumps shower , yaitu
suatu peristiwa mengalirnya cairan dengan bebas ke bawah melalui lubang-lubang
pada plate.
c. Valve Tray
Pada valve tray (Gambar 2.17), terdapat cap yang dapat naik dan turun.
Aliran uap mengangkat cap , cap yang terangkat akan menyebabkan uap mengalir
secara horizontal menuju fasa cair. Hal tersebut menghasilkan proses
pencampuran yang lebih baik dibandingkan dengan sieve tray .
Jenis tray yang digunakan pada ethylene fractionator adalah jenis bubble
cap tray.
(18)
Keterangan :
= efisiensi tray overall (%)
2.8.3 ChemCad
ChemCad adalah sebuah software yang diproduksi oleh Chemstation , yang
merupakan gabungan dari beberapa process engineering software dalam proses
kimia. ChemCad berfungsi untuk membuat simulasi dari suatu proses kimia yang
dapat membantu para engineer dalam menangani permasalahan-permasalahan
yang terjadi pada suatu proses. Selain itu, ChemCad juga dapat digunakan untuk
meningkatkan produktivitas dari suatu industri. ChemCad menyediakan fasilitas
add-ons dan beberapa features bagi para penggunanya yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan untuk proses di suatu industri tertentu. (http://www.crack-
cad.com/download/ChemStations-ChemCAD-v6.3.1.4168.html)
Pada Tugas Akhir ini digunakan ChemCad.v6.3.1.4168. Rangkaian produk
dari ChemCad adalah sebagai berikut: