Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN

SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS TIGO BALEH


KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2020

Ulfa Zakyiah1, Yelmi Reni Putri2, Aria Wahyuni3


Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi,
Kelurahan Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan
Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatra Barat
Email: ulfazakyiah97@gmail.com

ABSTRAK
Pelayanan antenatal terpadu atau dengan istilah Antenatal care (ANC) adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hubungan faktor-faktor
yang mempengaruhi perawatan selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh
Kota Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja puskesmas tigo baleh kota bukittinggi dengan
menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Data di oleh
menggunakan komputerisasi uji chi square. Dari hasil univariat didapatkan bahwa 29
responden (58,0%) yang memiliki pengalaman kurang baik, 30 responden (60,0%) motivasi
baik, 29 responden (58,0%) peran petugas kesehatan kurang baik, 31 orang (62,0%)
dukungan keluarga mendukung, 22 orang (44,0%) yang melakukan perawatan selama
kehamilan. Secara bivariat Pengalaman dengan perawatan selama kehamilan p value= 0.474,
Motivasi responden dengan perawatan selama kehamilan p value= 0.027 dan OR= 3.923, Peran
Petugas Kesehatan dengan perawatan selama kehamilan p value= 0.000 dan OR= 12.267,
Dukungan Keluarga dengan perawatan selama kehamilan p value= 0.049 dan OR= 3.400.
Kesimpulan hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengalaman kurang baik,
motivasi baik. Saran dari hasil penelitian agar dapat menambah pengetahuan ibu mengenai
perawatan selama kehamilan.
Kata Kunci: Pengalaman, Motivasi, Peran Petugas Kesehatan, Dukungan Keluarga,
Perawatan Selama Kehamilan, ANC

ABSTRACT
Antenatal care (ANC) is a health service provided by health workers to pregnant women in
health care facilities. The purpose of this study was to determine Factors Related to Treatment
During Pregnancy in TigoBaleh Community Health Center Bukittinggi in 2020. The type of
this research was descriptive analytic with cross sectional approach. The populations were
pregnant women who did antenatal care in Tigo Baleh Community Health Center working
area of Bukittinggi. By using accidental sampling, 50 respondents were chosen as the
samples. The data were analyzed by computerization with chi square test. The univariate
results found that 29 respondents (58.0%) had poor experience, 30 respondents (60.0%) had
good motivation, 29 respondents (58.0%) had a poor health role, 31 people (62.0%)) had
family support supports, 22 people (44.0%) took care during pregnancy. Then, bivariate
analysis obtained that there was a correlation between experience (p value = 0.474),
motivation (p value = 0.027 and OR = 3,923), role of health officers (p value = 0,000 and OR
= 12,267), family support pregnancy (p value = 0.049 and OR = 3,400) toward care during
pregnancy. In conclusion, most of the respondents had poor experience, good motivation.
Then, it is suggested to pregnant women to increase maternal knowledge about care during
pregnancy.
Keywords: Experience, Motivation, The Role of Health Workers, Family Support, Care
During Pregnancy, ANC

PENDAHULUAN

Angka kematian ibu adalah salah Adapun tujuan umum dari


satu indikator untuk melihat derajat pelayanan kesehatan ibu hamil atau asuhan
kesehatan perempuan. Angka kematian ibu kehamilan ini adalah menyiapkan
(AKI) yang dihitung per 100.000 kelahiran seoptimal mungkin fisik dan mental ibu
di Indonesia masih menunjukkan dan anak selama kehamilan, persalinan
penurunan yang lambat. Hasil Survey dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) anak yang sehat. Dan tujuan khususnya
tahun 2015, menunjukkan Angka adalah menggali dan menangani penyulit-
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu penyulit yang mungkin dijumpai dalam
305/100.000 kelahiran hidup, dimana kehamilan, persalinan dan nifas, Menggali
masih jauh untuk menuju target Millenium dan mengobati penyakit-penyakit yang
Development Goals (MGDs) tahun 2015 mungkin diderita sedini mungkin,
yaitu 102/100.000 kelahiran hidup Menurunkan angka morbiditas dan
(Kemenkes RI, 2017). mortalitas ibu dan anak, serta Memberikan
nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-
Penyebab utama kematian ibu hari dan keluarga berencana, kehamilan,
masih diyakini adalah perdarahan, infeksi, persalinan, nifas dan lektasi (Hasnita,
dan eklampsia. Namun jika dilakukan 2017).
penelusuran lebih dalam, etiologi lain yang
menyebabkan kematian ibu secara tidak Pelayanan kesehatan ibu hamil
langsung adalah rendahnya status gizi dan yang diberikan harus memenuhi elemen
kesehatan ibu hamil, akibat adanya pelayanan sebagai berikut: Penimbangan
hambatan informasi, hambatan ekonomi berat badan dan pengukuran tinggi badan,
dan hambatan geografis dalam menjaga Pengukuran tekanan darah, Pengukuran
kesehatan ibu hamil. Dengan dilakukannya Lingkar Lengan Atas (LiLA), Pengukuran
kunjungan pelayanan kesehatan ibu hamil tinggi puncak rahim (fundus uteri),
yang berkualitas, komplikasi kehamilan Penentuan status imunisasi tetanus dan
dapat diketahui secara dini sehingga pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai
langsung dapat ditangani (Dewi, 2014). status imunisasi, Pemberian tablet tambah
darah minimal 90 tablet selama kehamilan,
Pelayanan antenatal terpadu atau Penentuan presentasi janin dan denyut
dengan istilah Antenatal care (ANC) jantung janin (DJJ), Pelaksanaan temu
adalah pelayanan kesehatan yang wicara (pemberian komunikasi
diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan interpersonal dan konseling, termasuk
oleh tenaga kesehatan di fasilitas keluarga berencana), Pelayanan tes
pelayanan kesehatan. Proses ini dilakukan laboratorium sederhana, minimal tes
selama rentang usia kehamilan ibu yang hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan
dikelompokkan sesuai usia kehamilan protein urin dan pemeriksaan golongan
menjadi trimester pertama, trimester darah (bila belum pernah dilakukan
kedua, dan trimester ketiga. (Kemenkes sebelumnya), dan Tatalaksana kasus
RI, 2017). (Kemenkes RI, 2017).
Organisasi Kesehatan Dunia Bukittingi sebanyak 2.838 orang dengan
(WHO) merekomendasikan bahwa wanita capaian K1 sebanyak 2.680 orang (94,4%)
hamil di negara berkembang harus dan K4 sebanyak 2.613 orang (92,1%)
melakukan Antenatal Care (ANC) kurang dengan target standar pelayanan minimal
dari 12 minggu pertama kehamilan. sebesar K1 95% dan K4 100%.
Sekitar 536.000 kematian ibu terjadi setiap
tahun, di mana lebih dari 95% terjadi di Menurut penelitian yang dilakukan
Afrika sub-Sahara dan Asia. Secara global (Yani & Duarsa, 2013) menemukan
30% wanita antara kelompok usia 15-40 adanya hubungan antara pelayanan
tahun tidak melakukan ANC, 46% dari antenatal dengan kematian neonatal di
mereka yang tidak melakukan ANC berada Kabupaten Lampung Timur tahun 2011,
di Asia Selatan sementara 34% berada di setelah mengontrol variabel umur ibu dan
Afrika sub-Sahara. Penggunaan layanan riwayat kehamilan. Bayi yang dilahirkan
yang rendah ini menyebabkan kematian dari ibu yang mendapatkan pelayanan
dan kecacatan karena gangguan hipertensi antenatal tidak lengkap berisiko 16,32 kali
yang tidak diobati atau karena mal nutrisi mengalami kematian neonatal dibanding
seperti anemia defisiensi besi dengan bayi yang dilahirkan dari Ibu yang
(Wolderufael 2018). mendapatkan pelayanan antenatal lengkap,
dengan interval antara 7,30 sampai 36,45
Selama tahun 2006 sampai tahun kali.
2017 cakupan pelayanan kesehatan ibu
hamil K4 cenderung meningkat di Menurut penelitian yang dilakukan
Indonesia. Jika dibandingkan dengan (Armaya, 2018) menyimpulkan bahwa
target Standar Pelayanan Minimal sebagian besar ibu hamil di wilayah kerja
Kementerian Kesehatan tahun 2017 yang Puskesmas Kota Kutacane Kecamatan
sebesar 76%, capaian tahun 2017 telah Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara
mencapai target walaupun masih terdapat masih belum patuh dalam melakukan
11 provinsi yang belum mencapai target kunjungan antenatal care. Ketidakpatuhan
yang telah ditentukan. Dari Data Profil ini dipengaruhi oleh faktor pengetahuan,
Kesehatan Indonesia Tahun 2017 ibu sikap ibu, dukungan dari petugas
hamil yang ada di Indonesia sebanyak kesehatan dan keluarga. Dari keempat
5.320.550 orang dengan capaian K1 faktor tersebut, pengetahuan memiliki
sebanyak 5.076.349 orang (95,41%), dan pengaruh yang paling signifikan terhadap
K4 sebanyak 4.644.817 orang (87,30%). kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan
Antenatal Care (ANC).
Berdasarkan Data Profil Dinas
Kesehatan Sumatera Barat (2017) ibu Berdasarkan survey awal yang
hamil yang ada di Provinsi Sumatera Barat dilakukan pada tanggal 3 Juli 2019 di
sebanyak 120.868 orang dengan capaian Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi
K1 sebanyak 109.670 orang (90.7 %) dan didapatkan bahwa 3 dari 4 ibu mengatakan
K4 sebanyak 96.592 orang (79.9%) faktor yang mempengaruhi ibu melakukan
dengan target standar pelayanan minimal perawatan kehamilan yaitu karena adanya
sebesar K1 91% dan K4 80% . Jika motivasi dan dukungan dari keluarga
dibanding tahun 2015 capaian ini lebih sehingga ibu melakukan perawatan sesuai
kecil, yakni K1 = 99 % dan K4 = 89 %. Di yang dianjurkan, serta adanya petugas
Bukittinggi sendiri angka cakupan K1 kesehatan yang selalu memberikan
sebanyak 94% dan K4 sebanyak 90% . informasi kepada ibu tentang
Adapun berdasarkan Data dari Dinas kehamilannya. 1 dari 4 ibu mengatakan
Kesehatan Kota Bukittinggi (2018) pada bahwa faktor yang mempengaruhinya
bulan Desember, ibu hamil yang ada Di melakukan perawatan kehamilan yaitu
karena adanya pengalaman kehamilan sampling dengan jumlah sampel sebanyak
sebelumnya, motivasi, dan dukungan dari 50 orang ibu hamil yang melakukan
keluarga serta adanya petugas kesehatan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Tigo
yang selalu memberikan informasi Baleh Kota Bukittinggi. Data yang
sehingga ibu rutin melakukan perawatan dikumpulkan merupakan data sekunder
kehamilan. yang diperoleh dari Puskesmas Tigo Baleh
Bukittinggi. Instrumen penelitian adalah
Berdasarkan permasalahan diatas, alat tulis, lembar informed consent atau
mendukung peneliti untuk melakukan lembar persetujuan, lembar formulir data
penelitian mengenai “Faktor-Faktor responden, dan kuesioner. Analisis data
yang Mempengaruhi Perawatan Selama yang dilakukan berupa analisis data
Kehamilan Di Puskesmas Tigo Baleh univariat dan analisis data bivariat.
Kota Bukittinggi Tahun 2020”
ANALISA DATA
METODE PENELITIAN
Analisa univariat hasilnya
Penelitian ini dilakukan untuk ditampilkan dalam bentuk distribusi
memperoleh hubungan faktor-faktor yang frekuensi antara variable bebas dan
mempengaruhi perawatan selama variable terkait. Tujuan untuk menjelaskan
kehamilan di Puskesmas Tigo Baleh Kota karateristik masing-masing variable yang
Bukittinggi yang dilakukan pada tahun diteliti. Analisa bivariat dilakukan
2020. Desain penelitian yang digunakan terhadap dua variabel (Variabel
dalam penelitian ini adalah studi korelasi independent dan variable dependent) yang
dengan rancangan penelitian cross diduga berhubungan dan berkorelasi.
sectional. Populasi dalam penelitian ini Untuk mengetahui Variabel independen
adalah ibu hamil yang melakukan dan variable dependen. Penelitian ini
pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Tigo dilakukan uji statistic menggunakan uji
Baleh kota Bukittinggi. chi-square dengan tingkat kepercayaan
95% dan diolah secara komputerisasi.
Pada penelitian ini pengambilan
sampel dilakukan dengan cara accindetal

HASIL PENELITIAN

Tabel 1 Hubungan Pengalaman Dengan Perawatan Selama Kehamilan Di Wilayah


Kerja Puskesmas Tigo Baleh Tahun 2020

Perawatan selama kehamilan


Tidak
Melakukan
Melakukan
Pengalaman Perawatan Total P value
Perawatan % %
Selama
Selama
Kehamilan
Kehamilan
Kurang Baik 15 51.7 14 48.3 29
Baik 13 61.9 8 38.1 21 0.669
Total 28 56.0 22 44.0 50
Tabel 2 Hubungan Motivasi Dengan Perawatan Selama Kehamilan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi Tahun 2020

Perawatan selama kehamilan Total


Tidak % Melakukan %
OR
Melakukan Perawatan P
Motivasi (95%
Perawatan Selama value
CI)
Selama Kehamilan
Kehamilan
Kurang 15 75.0 5 25.0 20
Baik 3.923
0.05
Baik 13 43.3 17 56.7 30 (1.132-
0
13.602)
Total 28 56.0 22 44.0 50

Tabel 3 Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Perawatan Selama


Kehamilan Diwilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi
Tahun 2020
Perawatan selama kehamilan
Tidak % Melakukan %
Peran OR
Melakukan Perawatan P
petugas Total (95%
Perawatan Selama value
kesehatan CI)
Selama Kehamilan
Kehamilan
Kurang 23 79.3 6 20.7 29
Baik 12.267
0.000 (3.188-
Baik 5 23.8 16 76.2 21 47.198)
Total 28 56.0 22 44.0 50

Tabel 4 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perawatan Selama Kehamilan


Diwilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi Tahun 2020
Dukungan Perawatan selama kehamilan
keluarga Tidak % Melakukan %
OR
Melakukan Perawatan P
Total (95%
Perawatan Selama value
CI)
Selama Kehamilan
Kehamilan
Tidak 14 73.7 5 26.3 19
3.400
Mendukung
0.049 (0.982-
Mendukung 14 45.2 17 54.8 31
11.775)
Total 28 56.0 22 44.0 50
PEMBAHASAN sudah baik maka ibu tidak terlalu
memfokuskan diri untuk melakukan
1. Hubungan Pengalaman Dengan perawatan selama kehamilan sehingga
Perawatan Selama Kehamilan Di tidak ada hubungan yang signifikan antara
Wilayah Kerja Puskesmas Tigo pengalaman dengan perawatan selama
Baleh Tahun 2020 kehamilan. Pengalaman yang kurang baik
tidak terlalu mempengaruhi ibu untuk
Berdasarkan hasil analisa dengan uji melakukan perawatan selama kehamilan
chi square pada tabel 5.6 diperoleh nilai dikarenakan pengalaman tersebut tidak
statistik terhadap perawatan selama terlalu beresiko terhadap kehamilan ibu.
kehamilan dengan p value= 0.669 artinya
tidak ada hubungan antara pengalaman
responden dengan perawatan selama 2. Hubungan Motivasi Dengan
kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Selama Kehamilan Di
Tigo Baleh Bukittinggi Tahun 2020. Wilayah Kerja Puskesmas Tigo
Baleh Kota Bukittinggi Tahun 2020
Pengalaman adalah sesuatu yang
pernah dialami seseorang sehingga akan Berdasarkan hasil analisa dengan uji
menambah pengetahuan tentang sesuatu chi square pada tabel 5.7 diperoleh nilai
yang bersifat informal. Pengalaman statistik terhadap perawatan selama
merupakan peristiwa yang tertangkap oleh kehamilan dengan p value= 0.050 artinya
panca indera dan tersimpan dalam ada hubungan antara motivasi responden
memori. Pengalaman dapat diperoleh dengan perawatan selama kehamilan
ataupun dirasakan saat peristiwa baru saja dengan OR = 3.923. Artinya bahwa
terjadi ataupun sudah lama terjadi responden yang memiliki motivasi kurang
(Notoadmojo dalam Saparwati, 2012). baik 3.9 kali lebih besar tidak melakukan
perawatan selama kehamilan
Menurut penelitian yang dilakukan dibandingkan dengan responden yang
(Yani & Duarsa 2013), menyatakan memiliki motivasi baik di Wilayah Kerja
bahwa tidak ada perubahan signifikan Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi
nilai p pada hasil analisis bivariat Tahun 2020.
dibandingkan dengan hasil uji variat,
Pengertian motivasi tidak lepas dari
tetapi terjadi perubahan pada nilai OR
kebutuhan atau needs atau want.
dari 8.82 menjadi 16,62. Semakin banyak
Kebutuhan adalah suatu ―potensi‖ dalam
ibu yang mendapatkan pelayanan
diri manusia yang perlu ditanggapi atau
antenatal yang tidak lengkap, semakin
direspon. Tanggapan terhadap kebutuhan
besar resiko terjadinya kematian neonatal.
tersebut diwujudkan dalam bentuk
Pelayanan antenatal berhubungan lebih
tindakan untuk pemenuhan kebutuhan
erat dengan kematian neonatal setelah
tersebut, dan hasilnya adalah orang yang
mengontrol variabel lain umur ibu dan
bersangkutan merasa atau menjadi puas
riwayat kehamilan dan lebih meningkat
(Notoatmodjo, 2010).
resiko kematian neonatal.
Penelitian ini sejalan dengan
Menurut asumsi peneliti, diwilayah penelitian yang dilakukan oleh
kerja puskesmas tigo baleh bukittinggi (Erlinawati, 2017) diperoleh nilai risiko
tahun 2020, pengalaman ibu pada relative (RR) = 4,427. 95% CI = 1,441-
umumnya sudah baik (21 responden) 13,602 dan p value = 0,016 atau p value
tentang perawatan selama kehamilan. <0,05 yang artinya ada hubungan antara
Pengalaman tersebut memberikan motivasi dengan pelaksanaan K4.
pengaruh pada ibu untuk melakukan
perawatan. Dengan pengalaman yang
Menurut penelitian yang dilakukan 3. Hubungan Peran Petugas
(Ermaya & Nugroho, 2015), berdasarkan Kesehatan Dengan Perawatan
uji t didapatkan Nilai t dari variabel Selama Kehamilan Diwilayah Kerja
motivasi sebesar 2,279 dengan Puskesmas Tigo Baleh Kota
signifikansi (sig) sebesar 0,029 Bukittinggi Tahun 2020
(signifikansi < 0,05), artinya motivasi
berpengaruh positif dan signifikan Berdasarkan hasil analisa dengan uji
terhadap keteraturan antenatal care. chi square pada tabel 5.8 diperoleh nilai
Pengaruh variabel motivasi terhadap statistik terhadap perawatan selama
keteraturan antenatal care sebesar 0,234 kehamilan dengan p value= 0.000 artinya
(23,4%), artinya keteraturan ibu dalam ada hubungan antara peran petugas
melakukan antenatal care dipengaruhi kesehatan dengan perawatan selama
oleh motivasi sebesar 23,4% kehamilan dengan OR = 12.267. Artinya
bahwa responden yang memiliki peran
Menurut asumsi penelti, motivasi ibu petugas kesehatan kurang baik 12 kali
hamil dalam melakukan perawatan selama lebih besar tidak melakukan perawatan
kehamilan merupakan suatu dorongan selama kehamilan dibandingkan dengan
dari diri sendiri sehingga menimbulkan, responden yang memiliki memiliki peran
mengarahkan, dan mengorganisasikan petugas kesehatan baik di Wilayah Kerja
tingkah lakunya. Hal ini terkait dengan Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi
upaya untuk memenuhi kebutuhan yang Tahun 2020.
dirasakan ibu hamil yaitu untuk
meningkatkan derajat kesehatannya. Peran tenaga kesehatan dalam hal ini
Selain karena adanya dorongan dari diri merupakan salah satu faktor yang sangat
sendiri, yang membuat ibu lebih mempengaruhi perubahan perilaku
termotivasi untuk melakukan perawatan masyarakat. Peran tenaga kesehatan
selama kehamilan, dikarenakan adanya adalah sebagai advocator, educator,
bentuk dorongan dari orang terdekat yang motivator dan fasilitator. Melalui promosi
dimiliki oleh ibu, yang sangat kesehatan akan terjadi perubahan pada
berpengaruh dalam memanfaatkan tingkat pengetahuan, sikap, serta perilaku.
pelayanan ANC atau perawatan selama Penelitian ini sejalan dengan
kehamilan ini. penelitian yang dilakukan oleh (Widya et
Ibu hamil yang memiliki motivasi al., 2018) yang menyatakan bahwa hasil
baik tentang perawatan selama kehamilan penelitian ini mendapatkan nilai P Value :
akan melakukan kunjungan ANC sesuai 0,002 sehingga dapat disimpulkan bahwa
standar karena memiliki dorongan untuk H1 dterima, yang artinya ada hubungan
menggerakan ibu hamil tersebut untuk antara petugas kesehatan pada keteraturan
bertindak. Perawatan selama kehamilan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil
akan dilakukan secara teratur oleh ibu Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas
hamil, jika ibu hamil merasa tindakan Arjasa Jember.
tersebut dirasakan sebagai kebutuhan. Menurut penelitian yang dilakukan
Dapat dikatakan bahwa faktor kebutuhan (Mamalanggo et al., 2019), diketahui
ini merupakan dasar dan stimulus paling bahwa ibu yang memiliki dukungan
langsung untuk menggunakan sarana petugas kesehatan baik dengan kunjungan
kesehatan dalam menjaga kesehatannya antenatal care teratur sebanyak 38,3% dan
selama masa kehamilan. kurang teratur sebanyak 18,5% sedangkan
ibu yang memiliki dukungan petugas
kesehatan kurang baik dengan kunjungan
kurang teratur sebanyak 29,6% dan teratur
sebanyak 13,6%. Hasil uji chi square
menunjukkan bahwa nilai p = 0,003 responden yang memiliki dukungan
dengan tingkat kesalahan 0,05 sehingga keluarga baik di Wilayah Kerja
terdapat hubungan antara dukungan Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi
petugas kesehatan dengankunjungan Tahun 2020.
antenatal care (ANC).
Dukungan sangat dibutuhkan oleh ibu
Menurut asumsi peneliti, peran hamil terutama ibu dengan usia kehamilan
petugas kesehatan merupakan faktor yang mendekati masa kelahiran. Individu yang
mempengaruhi ibu untuk melakukan termasuk berperan dalam memberikan
perawatan selama kehamilan. Peran dukungan adalah suami, orang tua, anak,
petugas kesehatan yang dapat sanak keluarga, teman, tenaga kesehatan
mempengaruhi perilaku ibu dilakukan dan konselor. Pada masa kehamilan ibu
dengan cara memberikan pendidikan mengalami perubahan besar baik fisik
kesehatan tentang pengertian dan tujuan maupun psikologinya. Oleh karena itu
antenatal care, kebijakan terkait jadwal dukungan keluarga sangat diperlukan
pemeriksaan dan asuhan yang diberikan pada masa ini, sehingga ibu hamil dapat
pada ibu hamil. Selama kehamilan menjalani kehamilannya dengan tenang
tentunya keberhasilan peran petugas dan menyenangkan (Hasnita et al., 2017).
kesehatan dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti faktor usia, pendidikan serta Penelitian ini sejalan dengan
pengalaman tenaga kesehatan tersebut. penelitian (Dinarohmayanti et al., 2014)
Untuk meningkatkan kesehatan dan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000
mendeteksi komplikasi yang akan terjadi maka disimpulkan ada hubungan antara
maka petugas kesehatan melakukan dukungan keluarga/suami dengan
pelayanan sesuai standar pelayanan motivasi kunjungan ANC. Peran
antenatal yang telah ditentukan. Sikap keluarga/suami dalam kehamilan dapat
petugas kesehatan di fasilitas pelayanan sebagai pemberi asuhan, orang yang dapat
kesehatan juga memengaruhi frekuensi menanggapi perasaan rentan wanita
kunjungan ANC ibu hamil. Semakin baik hamil, baik aspek biologis maupun dalam
sikap petugas kesehatan maka semakin hubunganya dengan ibunya sendiri .
sering pula seorang ibu hamil Menurut penelitian yang dilakukan
menginjungi fasilitas kesehatan untuk (Ananda, 2020), terlihat bahwa dari 54
memeriksakan kehamilannya. orang responden terdapat sebagian kecil
24 orang (44,4%) responden yang kurang
4. Hubungan Dukungan Keluarga
mendapatkan dukungan dari keluarga.
Dengan Perawatan Selama
Dilihat bahwa dari 54 responden 11 orang
Kehamilan Diwilayah Kerja
(45,8%) tidak melakukan perawatan
Puskesmas Tigo Baleh Kota
antenatal secara lengkap. Hasil uji Chi-
Bukittinggi Tahun 2020
Square didapatkan nilai p=0,001
Berdasarkan hasil analisa dengan uji (P<0,05), artinya terdapat hubungan
chi square pada tabel 5.9 diperoleh nilai bermakna antara dukungan keluarga
statistik terhadap perawatan selama dengan perawatan antenatal (PAN) di
kehamilan dengan p value= 0.049 artinya Puskesmas Lubuk Kilangan Padang.
ada hubungan antara dukungan keluarga Menurut asumsi peneliti, dukungan
dengan perawatan selama kehamilan keluarga mempengaruhi ibu untuk
dengan OR = 3.400. dengan OR = 3.400. melakukan perawatan selama kehamilan.
Artinya bahwa responden yang memiliki Dengan adanya dukungan keluarga
dukungan keluarga kurang baik 3.4 kali
membuat ibu percaya bahwa dirinya
lebih besar tidak melakukan perawatan dicintai dan diperhatikan. Pada dukungan
selama kehamilan dibandingkan dengan keluarga suami merupakan sumber
dukungan utama yang sangat penting 5. Sebanyak 22 orang (44,0%) yang
untuk ibu hamil dalam menghadapi melakukan perawatan selama
kehamilan. Suami juga dapat membantu kehamilan di Wilayah Kerja
ibu hamil dan berusaha untuk mengerti Puskesmas Tigo Baleh Kota
apa yang dijalani ibu. Bukittinggi Tahun 2020. Tidak ada
hubungan antara Pengalaman dengan
Point penting dari dukungan keluarga perawatan selama kehamilan di
yaitu suami bersedia menemani ibu hamil Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh
untuk melakukan pemeriksaan dan juga Kota Bukittinggi Tahun 2020. (p value=
memberikan dukungan secara emosional 0.474).
sehingga ibu merasa mendapatkan 6. Ada hubungan antara Motivasi
semangat dan dorongan dari orang responden dengan perawatan selama
terdekatnya. Dukungan orang tua juga kehamilan di Wilayah Kerja
mempengaruhi ibu untuk melakukan Puskesmas Tigo Baleh Kota
pemeriksaan adapun salah satu bentuk Bukittinggi Tahun 2020. (p value=
dukungan orang tua yaitu orang tua dapat 0.027 dan OR= 3.923).
memberikan pengetahuan berdasarkan 7. Ada hubungan antara Peran Petugas
pengalamannya sewaktu menghadapi Kesehatan dengan perawatan selama
kehamilannya dan menyambut gembira kehamilan di Wilayah Kerja
atas kehamilan anaknya karena dapat Puskesmas Tigo Baleh Kota
menambah semangat ibu dalam Bukittinggi Tahun 2020. (p value=
menghadapi kehamilannya.. 0.000 dan OR= 12.267).
8. Ada hubungan antara Dukungan
Keluarga dengan perawatan selama
KESIMPULAN kehamilan di Wilayah Kerja
Berdasarkan hasil penelitian dan Puskesmas Tigo Baleh Kota
pembahasan yang telah dijelaskan pada Bukittinggi Tahun 2020. (p value=
bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: 0.049 dan OR= 3.400)

1. Sebanyak 29 orang (58,0%) yang


memiliki pengalaman kurang baik SARAN
tentang perawatan selama kehamilan 1. Bagi Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Diharapkan hasil penelitian ini
Baleh Kota Bukittinggi Tahun 2020. dapat menambah pengetahuan ibu
2. Sebanyak 30 orang (60,0%) memiliki mengenai perawatan selama
motivasi baik tentang perawatan kehamilan atau antenatal care
selama kehamilan di Wilayah Kerja sehingga ibu termotivasi untuk
Puskesmas Tigo Baleh Kota melakukan perawatan selama
Bukittinggi Tahun 2020. kehamilan secara teratur sebagai salah
3. Sebanyak 29 orang (58,0%) memiliki satu upaya pencegahan terjadinya
peran petugas kesehatan kurang baik komplikasi kehamilan dan persalinan.
tentang perawatan selama kehamilan
di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo 2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Baleh Bukittinggi Tahun 2020. Diharapkan hasil penelitian ini
4. Sebanyak 31 orang (62,0%) memiliki dapat meningkatkan kegiatan
dukungan keluarga mendukung penyuluhan tentang pentingnya
tentang perawatan selama kehamilan melakukan perawatan selama
di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo kehamilan kepada masyarakat oleh
Baleh Kota Bukittinggi Tahun 2020. perawat, bidan, tenaga promkes
sehingga pengetahuan masyarakat
khususnya ibu hamil menjadi Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil
meningkat mengenai pentingnya Dalam Melakukan Kunjungan
perawatan selama kehamilan. Antenatal Care Pada Model
Continuity of Care. Bidan Prada:
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini Jurnal Publikasi Kebidanan, 9(2),
sebagai bahan informasi dan data 131–137.
tambahan untuk peneliti selanjutnya http://ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/P
sehingga peneliti dapat melakukan rada/article/view/463
penelitian lanjutan dengan metode dan
tambahan variabel yang belum ada Chorongo, Dorah, Fredrick Majiwa
dalam penelitian ini. Okinda, Eric Jimmy Kariuki, Emily
Mulewa, Fredrick Ibinda, Samuel
4. Bagi Institusi Pendidikan Muhula, George Kim-, and Richard
Penelitian ini diharapkan dapat
Muga. 2016. ―Factors Influencing the
memberikan kontribusi penambahan
ilmu pengetahuan, khususnya bagi Utilization of Focused Antenatal Care
keperawatan maternitas serta menjadi Services in Malindi and Magarini
bahan bacaan di perpustakaan Sub-Counties of Kilifi County ,
Universitas Fort De Kock Bukittinggi Kenya‖ 25 (Supp 2):1–5.
dan dapat memberikan referensi bagi https://doi.org/10.11604/pamj.supp.2
mahasiswa lain. 016.25.2.10520.

Dewi, Mutiara Sari. 2014. ―Hubungan


DAFTAR PUSTAKA
Dukungan Keluarga Terhadap
Ananda, Y. (2020). Dukungan Keluarga Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Dalam Pelaksanaan Perawatan Pada Komunitas Ibu Slum Area
Antenatal ( PAN ) Family Support in Kelurahan Selapajang Jaya Kota
The Implementation of Antenatal Tangerang.‖
Care. 4(1), 47–52.
Dinarohmayanti, Keintjem, F., & Losu, F.
https://doi.org/10.33757/jik.v4i1.265.
(2014). Faktor – Faktor Yang
g115 Berhubungan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Melakukan Kunjungan
Armaya, Rita. 2018. ―Kepatuhan Ibu Antenatal Care Di Puskesmas
Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Kauditan Kecamatan Kauditan
Antenatal Care Dan Faktor Yang Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal
Mempengaruhi‖ 7 (1):43–50. Ilmiah Bidan, 2(2), 91756.

Astuti, W. W., Sofiyanti, I., & Dinkes, Kab Pasaman. 2015. Profil
Widyaningsih, A. (2016). Faktor- Kesehatan Kabupaten Pasaman
Faktor Yang Berhubungan Dengan Tahun 2015. Dinas Kesehatan
Keikutsertaan Mengikuti Kelas Ibu
Kabupaten Pasaman.
Hamil Di Puskesmas Candiroto
Kabupaten Temanggung. Rakernas Dinkes, Sumatera Barat. 2017. Profil
AIPKEMA 2016 “Temu Ilmiah Hasil Kesehatan Sumatera Barat 2017.
Penelitian Dan Pengabdian
Masyarakat,”33, 19–29. Dinas Kesehatan Profinsi Sumatera
Barat.
Azizah, A. N. (2018). Peran Bidan
Depkes, RI. 2007. Pedoman Pelayanan Malka, S. (2019). Hubungan Kepatuhan
Antenatal. Jakarta: Departemen Antenatal Care ( ANC ) dan
Kesehatan RI. Dukungan Suami dengan Kelancaran
Persalinan di Desa Bulu
Erlinawati. (2017). Faktor–Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Allapporenge Kecamatan Bengo
K4 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Bone. 1, 74–81.
Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan
Singingi. Ekp, 13(3), 1576–1580. Mamalanggo, A., Rumayar, A. A.,
Maramis, F. R. R., Kesehatan, F.,
Ermaya, N., & Nugroho, D. (2015). Universitas, M., & Manado, S. R.
Pengaruh Motivasi Dan Persepsi (2019). Hubungan Antara
Pelayanan Terhadap Keteraturan Pengetahuan, Sikap Ibu Serta
Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Dukungan Petugas Kesehatan Dengan
Puskesmas Ngemplak Simongan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Di
Kota Semarang Pada Tri Wulan I Puskesmas Ranotana Weru Kota
Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Manado. Jurnal KESMAS, 8(7), 221–
Masyarakat, 3(3), 88–98. 227.

Hasnita, Evi, Oktavianis, & Nurhayati. Manuaba, I. A. C. (2008). Buku Ajar


2017. ASKEB I (Asuhan Kehamilan). Patologi Obstetri. EGC.
Bukittinggi: Fort De Kock Press.
Mulyanto, Arif Dwi. 2015. ―Faktor-Faktor
Hidayat, Abdul Aziz Alimul. 2008. Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Metode Penelitian Keperawatan Dan Ibu Hamil Dalam Melakukan
Teknik Analisis Data. Jakarta: Kunjungan Antenatal Care.‖
Salemba Medika.
Mulyanti, L., Mudrikatun, & Sawitry.
Hutahaean, Serri. 2013. Perawatan (2010). Hubungan Dukungan Suami
Antenatal. Jakarta: Salemba Medika. Pada Ibu Hamil Dengan Kunjungan
ANC Di Rumah Bersalin Bhakti IBI
Kemenkes, RI. 2017. Profil Kesehatan Kota Semarang. Jurnal Unimus, 44,
Indonesia Tahun 2017. Kementrian 27–32.
Kesehatan Republik Indonesia.Malka, S. https://doi.org/10.1017/CBO9781107
(2019). Hubungan Kepatuhan Antenatal 415324.004
Care ( ANC ) dan Dukungan Suami
dengan Kelancaran Persalinan di Desa Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Ilmu
Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Kabupaten Bone. 1, 74–81. Cipta.

Kurniasari, D., & Sari, V. Y. Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi


(2016).Faktor – Faktor Yang Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Mempengaruhi Kunjungan Raneka Cipta.
Kehamilan Di Puskesmas
———. 2012. Promosi Kesehatan Dan
Kesumadadi Kabupaten Lampung
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Raneka
Tengah Tahun 2016. 2(57 (2)), 331–
Cipta.
349–331–349.
Perry, Potter &. 2009. Fundamental Kesehatan Dengan Keteraturan
Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Antenatal Care (Anc) Pada Ibu Hamil
Salemba Medika. Trimester Iii Di Puskesmas Arjasa
Jember. The Indonesian Journal of
Purbaningrum, Sinta Ayu, Isna Qadrijati, Health Science, 10(2), 70.
https://doi.org/10.32528/ijhs.v10i2.18
and Rita Benya Adriana. 2019.
58
―Multilevel Analysis on the
Determinants of Antenatal Care Visit Wolderufael, Teka Senay. 2018. ―Factors
at Community Health Center in Influencing Antenatal Care Service
Madiun , East Java‖ 4 (3):180–89. Utilization Among Pregnant Women
in Pastoralist Community in Menit-
Purwaningsih, Wahyu, and Siti Fatmawati. Shasha District , Ethiopia,‖ 143–56.
2010. Asuhan Keperawatan
Maternitas. Yogyakarta: Nuha Yani, F, & Duarsa, S. (2013). ―Pelayanan
Medika. Kesehatan Ibu Dan Kematian,‖ 373–
77.
Ratnawati, Ana. 2017. Asuhan
Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Riastawaty, D., & Febi. (2018). Hubungan
Motivasi Dan Dukungan Keluarga
Dalam Melaksanakan Kelas Ibu
Hamil Di Puskesmas Talang Banjar
Kota Jambi Tahun2017. 38(2), 1–37.

Saparwati, Mona. 2012. ―Pengalaman


Kepala Ruangan Dalam Mengelola
Ruang Rawat Inap.‖
Saragih, R., & Nasution, R. S. (2018).
Pengaruh Faktor Predisposisi,
Pendukung dan Penguat terhadap
Perawatan Kehamilan di Kecamatan
Raya Kahean Kabupaten Simalungun.
Jurnal Bidan Komunitas, 1(2), 76.
https://doi.org/10.33085/jbk.v1i2.394
1

Wahyunnisa, Suci, &Handayani, N. 2015.


―Gambaran Peran Tenaga Kesehatan
Sebagai ( Advocator, Educator ,
Motivator , Dan Fasilitator ) Dalam
Sosialisasi Imunisasi Pentavalen Di
Puskesmas Gayungan Surabaya.‖
Widya, S., Utami, S., & Putri, F. (2018).
Hubungan Peran Suami Dan Petugas

Anda mungkin juga menyukai