Am
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENURUNAN KESADARAN EC CKS, SAH, POST
DEBRIDEMENT TIBIA + ORIF + SKELETAL FRAKTUR DISTAL FEMUR, CLOSED
FRACTURE JARI KELINGKING DEXTRA
OLEH:
KADEK DIAH LAKSMI DEWI
NIM : 209012420
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Am
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Belum menikah
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Mahasiswa
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jakarta timur
Tanggal Masuk : 29 september 2020
Tanggal Pengkajian : 31 september 2020
No. Register : 415.93.60
Diagnosa Medis : Penurunan kesadaran ec CKS, SAH, Post debridement tibia +
ORIF + skeletal traksu distal femur, closed fracture jari kelingking dextra
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan alat, 4:
Tergantung total.
- Latihan
Sebelum sakit
- Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam
melakukan aktivitanya, beliau dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa secara
mandiri tanpa bantuan orang lain atau alat bantu baik makan atau mandi , toileting
berpakian ataupun berpindah
Saat sakit
- Keluarga pasien mengatakan saat ini pasien hanya bed rest, karena kesadaran pasien
masih menurun
e. Pola koqnitif dan Persepsi
- Keluarga pasien mengatakan bahwa beliau sama sekali tidak mengetahui tentang
penyakit anaknya baik penyebabnya, tanda dan gejala atau pencegahannya,
dikarenakan hal ini baru pertama kali terjadi dikalangan keluarga, sebelum sakit
beliau menggunakan panca alat indra. Saat sakit keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien hanya bed rest dan kesadarannya belum kembali.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
- Identitas diri : tidak terkaji
- Peran diri : tidak terkaji
- Citra diri : tidak terkaji
- Harga diri : tidak terkaji
g. Pola Tidur dan Istirahat
- Sebelum sakit :
- Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami masalah pada
tidurnya, pasien biasanya tidur mulai dari pukul 22.00 wita dan bangun pukul
6.00 wita secara rutin.
- Saat sakit :
- Keluarga pasien mengatakan bahwa kesadaran pasien masih menurun
h. Pola Peran-Hubungan
Sebelum sakit :
- Kelurga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah memiliki masalah pada
peran hubungan baik dengan keluarga maupun masyarakat dilingkungan sekitar.
Saat sakit :
- Saat sakit keluarga pasien mengatakan bahwa pasien pun tidak ada masalah pada
peranan hubungan baik dengan keluarga, kerabat teman yang menjenguknya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
- Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien adalah seorang anak laki- laki
j. Pola Toleransi Stress-Koping
- Keluarga pasien mengatakan bahwa untuk mengatasi stress yang dialami, pasien
lebih memilih untuk membicarakannya dengan ibunya untuk memecahkan masalah.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Sebelum sakit :
- Keluarga pasien mengatakan beragama Islam dan percaya dengan adanya Tuhan.
Pasien biasanya melakukan persembahyangan / sholat 5 waktu terutama setiap
hari raya.
Saat sakit :
- Saat sakit keluarga pasien mengatakan bahwa keluarga yang selalu memberikan
doa kepada anaknya agar cepat sembuh.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : spoor/koma
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS = tidak dapat terkaji
b. Tanda-tanda Vital :TD = 130/70, Nadi = 92x/mnt, RR =10x/mnt , Suhu = 37C
c. Keadaan fisik
Sistem Pernafasan
- Newss : merah pasien terpasang ETT no 7.5 dengan batas bibir 22,5 cm di atas
carina, slem per ETT banyak kental, warna putih kekuningan, saliva banyak.
- Usaha nafas pasien ada dibantu dengan ventilasi mekanik dengan setting SIMV 9 (
pressure control), FiO2 40%, PEEP 5, pabove PEEP 9, Pmean 7, Ppeak 14, VTi
219-507, VTe 224-468, mVe 6.9, SaO2 100%. HR: 92x/mnt, TD: 130-160/70-80
mmHg, MAP: 88-92 dengan topangan dobutamin 1mcg/KgBB/menit, pulsasi
teraba kuat dan penuh.
Sistem Kardiovaskuler
- Suara napas vesikuler, pengembangan paru kiri kanan sama
Sistem Persyarafan
- Tingkat kesadaran pasien belum dapat terkaji dikarenakan pasien berada di bawah
pengaruh obat dengan propofol 50mg/jam, midazolam 3mg/jam, kekuatan otot
belum dapat dikaji, pupil bulat isokhor 3mm/3mm, refleks cahaya langsung dan
tidak langsung +/+, battle sign (-), fr column cervical (-), refleks fisiologis +2/+2,
sensasi dan otonom belum dapat dinilai. reflek cahaya langsung +/+, refek cahaya
tidak langsung +/+ kaku kuduk reflex fisiologis rangsang meningen tidak dapat
dikaji;
Sistem Perkemihan
- Terpasang FC diuresis 0,7/6 jam
Sistem Pencernaan
- Tidak terkaji
Sistem Muskuloskeletal dan Integumen
- Terpasang traksi skeletal dengan beban 10 Kg, terdapat VL di bagian tangan dan
kaki, ulkus dekubitus (-), terdapat luka jahitan di tibia medial anterior dengan
ukuran ±7cm tertutup gips, CRT < 3 detik, akral teraba hangat, konjungtiva
anemis, CVP : +12cmh20
Sistem Reproduksi
- Tidak terkaji
Sistem Hematopoetik
- Tidak terkaji
d. Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium yang berhubungan
- GDS 167
Pemeriksaan radiologi
- Tidak terkaji
Hasil konsultasi
- Tidak terkaji
Pelepasan histamine
Edema
- Nadi 92x/mnt
Kesadaran menurun
- RR : 10x/mnt
- SaO2 : 100%
Gangguan pertukaran gas
- F1O2 : 40%
DO :
Ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrient
Defisit nutrisi
DATA Interpretasi MASALAH
(Sesuai dengan patofisiologi)
DS : - Resiko Jatuh
DO : Riwayat jatuh
Resiko jatuh
- Memonitor saturasi O2 DS : -
DO : kesadaran pasien
menurun, SaO2 : 100%
DS : -
11.00 wita Dx 4 - Identifikasi makanan yang
disukai DO : pasien tidak sadar, dan
hanya diberikan susu / air
putih melalui sonde
DO : perawat menganjurkan
keluarga untuk memberikan
pengawasan agar
mengurangi resiko jatuh
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas
- Monitor pola napas
- Monitor saturasi O2
- Berikan oksigen tambahan, jika perlu
P : Lanjutkan Intervensi
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Monitor berat badan
- Sajikan makanan yang menarik
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu
5 Jumat 2/10/2020 Dx 5 S :-
O:
-
Keluarga pasien nampak selalu memberikan
pengawasan pada pasien agar dapat
mengurangi resiko jatuh
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan Intervensi
- Tingkatkan frekuensi observasi dan
pengawasan pasien, sesuai kebutuhan