Anda di halaman 1dari 15

BAB I

POLUSI LINGKUNGAN

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP


Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi
ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam
melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup
yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera
dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan
kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa
Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

B. PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP


Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas
industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran
lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah
batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat
di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
C. MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
a. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa
bumi dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air,
hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sampah organik seperti
air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak
parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke
dalam air limbahnya seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan.
Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Dampak pencemaran air yaitu:
 Kematian biota air
 Kerusakan Rantai Makanan
 Wabah penyakit
 Kerusakan Ekosistem

b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari
pencemar udara primer karena merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder
adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer
di atmosfer.Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari
pencemaran udara sekunder.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka itu
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah meliputi:

 Menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat buangan sampah plastik, pecahan


kaca, logam, dan karet sulit diuraikan oleh organisme dekomposer dalam tanah.
 Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen dan residu
pestisida dalam tanah.
 Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari permukaan
tanah
 Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal dari hujan
asam. Adapun perubahan keasaman tanah ini akan berpengaruh buruk terhadap
penyerapan hara dari tanah oleh tanaman.

D. PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP


Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan
manusia. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah
tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah,
pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita. Jumlah pencemaran
yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan
kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan
pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya
yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang
kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
 Erosi dan curah hujan yang tinggi.
 Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
 Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat
penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT adalah insektisida paling ampuh
yang pernah ditemukan dan digunakan manusia dalam membunuh serangga tetapi juga
paling berbahaya bagi manusia karena dapat merusak sistem saraf

E. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN


Dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Contohnya; Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya
bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropodayang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat
yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Dampak
pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian.

F. PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN


a. Remediasi
adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua
jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian
zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).

BAB II

TSUNAMI

A. PENGERTIAN TSUNAMI
Tsunami adalah perpindahan badan air  atau gelombang laut yang terjadi karena
adanya gangguan impulsif. Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan
bentuk dasar laut yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan
tiba-tiba (Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake,
1995).
Tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan
kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah
laut.
Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30
km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter.
Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.
Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena
hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

B. PENYABAB TERJADINYA TSUNAMI


Faktor penyebab terjadinya tsunami adalah:
a. Gempa Bumi
Gempa bumi yang berpusat dibawah laut, Meskipun demikian tidak semua gempa
bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi dibawah laut yang
dapat menyebabkan terjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai
berikut
1) Gempa bumi yang terjadi di dasar laut
2) Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
3) Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR.
4) Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atauturun).
b. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik. Tsunami
besar yang terjadi padatahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang
berada di Selat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada
tanggal 10-11 April 1815 juga memicu terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur
dan Maluku. Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di wilayah ring of
fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.
c. Longsor bawah laut
longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera
dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan
pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama
tsunamic submarine landslide.
d. Hambatan meteor laut
Jatuhnya meteor yang berukuran besar di laut juga merupakan penyebab
terjadinya tsunami

C. TANDA-TANDA AKAN TERJADINYA TSUNAMI


Tanda-tanda akan datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah :
1) Air laut yang surut secara tiba-tiba.
2) Bau asin yang sangat menyengat.
3) Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras.

D. MENGHADAPI TSUNAMI
a. Persiapan Menghadapi Tsunami
1) Mengetahui pusat informasi bencana, seperti Posko Bencana, Palang Merah
Indonesia, Tim SAR. Kenali areal rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat lain
yang beresiko. Mengetahui wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang
beresiko terkena Tsunami.
2) Jika melakukan perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan
carilah pusat pengungsian. Adalah penting mengetahui rute jalan keluar yang
ditunjuk setelah peringatan dikeluarkan.
3) Siapkan kotak Persediaan Pengungsian dalam suatu tempat yang mudah dibawa
(ransel punggung), di dekat pintu.
4) Siapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
5) Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
6) Membawa barang secukupnya saja untuk keperluan pengungsian.
7) Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak yang berwenang atas
penyebaran informasi tentang tsunami.
8) Jika hanya ada sedikit waktu sebelum dating tsunami,segera mencari pintu dan
mencari jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
9) Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami,atau mengikuti rute
dan tempat yang suah ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
10)Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda
berada,bila ingin menyelamatkan harta benda carilah yang mudah dan ringan
dibawa.
11) Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat
evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama.
12) Jika tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat keluar dan
cari tempat yang tinggi dan aman. 
b. Setelah Terjadi Tsunami
1) Periksa kesediaan makanan. Makanan apapun yang terkena air mungkin sudah
tercemar dan harus dibuang.
2) Memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Berikan bantuan P3K dan panggil
bantuan. Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali yang luka serius.
3) Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke rumah
tidak memungkinkan.
4) Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum kembali
ke rumah.Bilakeadaan rumah tidak memungkinkan untuk ditempati carilah tempat
tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke tempat pengungsian.
E. CARA MENANGGULANGI TSUNAMI
Adapun cara yang dilakukan untuk penanggulangan bencana tsunami adalah :
a. Melaksanakan evakuasi secara intensif.
b. Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
c. Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
d. Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian 
logistik yang diperlukan.
e. Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
f. Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
g. Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan pula
dengan  tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
h. Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.

F. UPAYA PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI TSUNAMI


a. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat,
pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke
tempat yangtinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-
teman yang lain.
b. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita
daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
c. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke
daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
d. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat
pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke
tempat yangtinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-
teman yang lain.
e. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita
daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
f. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke
daerahyang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
g. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
BAB III

GEMPA BUMI

A. PENGERTIAN GEMPA BUMI


Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi
juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.
Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

B. MACAM-MACAM GEMPA BUMI


a. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api )
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan
timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi
tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
b. Gempa bumi tektonik
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi
ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi
yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
c. Gempa bumi runtuhan
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya
runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi
potensial yang besar untuk runtuh,
d. Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan
bumi.
C. PERSIAPAN MEGHADAPI GEMPA BUMI
a. Persiapan untuk Keadaan Darurat
1) Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari
benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja
2) Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral
dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2
sampai 3 liter sehari untuk satu orang
3) Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan
dalam keadaan darurat misalnya:
a. Lampu senter berikut baterai cadangannya
b. Air minum
c. Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut
dan sebagainya
d. Makanan yang tahan lama seperti biskuit
e. Sejumlah uang tunai
f. Buku tabungan
g. Korek api
h. Lilin
i. Helm
j. Pakaian dalam
4) Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan
langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup
agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi.
5) Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan
di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan
melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film
6) Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika
pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi
ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai
untuk menghindari Tsunami.
b. Ketika Terjadi Gempa Bumi
1) Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik
yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera
padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai
pemadam api gunakan pasir atau karung basah
2) Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung
3) Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio
4) Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda
berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
5) Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu
sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-
barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke tanah kosong
sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan
untuk melindungi kepala
6) Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan
reklame yang jatuh, tiang listrik yang tibatiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca,
dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung
7) Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat
evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama
8) Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan
sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat.
Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu jalan.
Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di
bawah jembatan penyeberangan.
BAB IV

ANGIN TOPAN

A. Pengertian angin topan


Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau
lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di
daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.

B. Penyebab angina topan


Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin
paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan
kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar
20 Km/jam. Di Indoesia dikenal dengan sebutan angin badai.

C. Tanda-tanda Angin Topan


Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut
terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui
satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan
sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan
sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.
Gejala awal terjadinya angin topan, antara lain:
• Suhu udara terasa meningkat
• Terjadi guntur/ petir yang keras
• Burung-burung mengumpul atau terbang menjauhi pantai dan daerah terbuka
• Angin terasa kencang dan panas, serta tubuh terasa tidak nyaman
• Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang
berlapis-lapis).
• Diantara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas
bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
• Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan
Cumulonimbus).
• Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang
sudah menjelang.
• Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama
sekitar 1 jam.

D. Proses Terjadinya Angin


Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara
pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari
yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi
panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan
udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara
daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit
menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.

E. Proses Terjadinya Angin Topan


Angin topan terjadi karena banyak udara yang bersuhu tinggi naik, maka tekanan
udara di atas tinggi dan tekanan udara di bawah rendah. Udara yang naik lama-kelamaan
mendingin, lalu turun. Sementara udara yang menghangat naik ke atas. Proses naik
turunya udara dingin dan hangat ini terjadi berulang-ulang, dan tekanan uap yang
membawa energi sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah, sehingga
menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang sangat membahayakan. Gumpalan
udara inilah yang disebut angin topan.
Angin topan sering terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 º LU. Di
sana suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 º C.

F. Dampak angin topan


a. Bidang perhubungan
Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain
kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang perhubungan
terutama untuk transportasi. Selain mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan,
kecepatan angin juga sangat berpengaruh pada transportasi laut.
b. Bidang telekomunikasi
Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang
telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang
terjadi di atmosfer atau lapisan udara bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang
mengandung partikel-partikel ionisasi dan bermuatan listrik dimana dengan adanya
lapisan ionosfer ini kita bisa mendengarkan siaran radio/menonton televisi.
c. Bidang pariwisata
Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara yang
sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat
maupun laut. Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta kecepatan angin yang
sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.
d. Bidang pertanian
Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada keadaan kecepatan angin
yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif membantu terjadinya
penyerbukan bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran
serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap
keberhasilan penangkaran benih.
e. Bidang pembangunan
Akibat yang timbul pada bangunan, antara lain:
1) Bangunan terangkat
2) Bangunan bergeser dari pondasinya
3) Robohnya bangunan
4) Atap terangkat
5) Bangunan rusak

G. Cara megatasi angin topan


a. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan
terhadap gaya angin.
b. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin
khususnya di daerah yang rawan angin topan
c. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung
dari serangan angin topan.
d. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.
e. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat
penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin
topan.
f. Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat
membahayakan diri atau orang lain disekitarnya.
g. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara
penyelamatan diri.
h. Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat
sehingga tidak diterbangkan angin
i. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.
Selain mengatasi, kita juga dapat melakukan tindakan persiapan dan pencegahan, antara
lain:
a. Menyadari resiko dan membuat rencana pengungsian
b. Mengetahui resiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari
tindakan persiapan dan pencegahan ini.
c. Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian akan mempercepat dan
memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti.
d. Menyelamatkan kebutuhan yang diperlukan pada saat peringatan akan adanya badai,
setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti lilin atau
lampu senter dengan persediaan baterainya, dan makanan paling sedikit untuk tiga
hari.
e. Pencegahan di rumah-rumah dengan menutup jendela dan pintu kaca dengan papan.
Menurut penelitian terhadap angin disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa
bertahan apabila tidak ada angin yang masuk.

Anda mungkin juga menyukai