Anda di halaman 1dari 12

II.

HUBUNGAN ANTARA ZONE-ZONE VEGETASI DAN DAERAH-


DAERAH IKLIM

Formasi-formasi hutan, tipe-tipe hutan atau istilah-istilah ekologis yang serupa akan
mempunyai arti lebih penting apabila faktor-faktor alami yang menyebabkan terdapatnya
tipe-tipe itu diketahui dengan baik.
Dalam hubungannya dengan formasi-formasi klimaks yang luas adalah jelas bahwa
faktor-faktor iklim merupakan hal yang pokok dan pasti menyangkut suhu dan curah hujan.
Banyak usaha-usaha telah dilakukan untuk mendapatkan korelasi antara zone-zone
vegetasi dengan daerah-daerah iklim. Kadang-kadang suhu dipertimbangkan sebagai faktor
yang paling penting, juga curah hujan ditetapkan sebagai faktor yang terberat, dan dalam
tahun akhir-akhir ini, telah berkembang nomor-nomor indeks yang kompleks dimana
keduanya digabungkan. Terdapat beberapa klasifikasi yang sudah dikenal baik dari segi
silviks maupun ekologis, karena itu perlu diketahui oleh ahli-ahli hutan.

Diantara klasifikasi itu ialah :

1. Klasifikasi zone menurut MAYER


2. Zone kehidupan menurut MERRIAM
3. Klasifikasi menurut THORNTH WAITE
4. Daerah-daerah iklim menurut KOPPER
5. Daerah-daerah iklim menurut SCHMIDT & FERGUSSON

Untuk Indonesia yang terkenal, adalah pembagian iklim mwnurut : SCHMIDT


dan FERGUSSON.

1. Klasifikasi Menurut MAYER


Klasifikasi yang paling dahulu yang membicarakan hutan-hutan secara mendetail
adalah klasifikasi MAYER. Dia membagi belahan bumi di setelah utama menjadi enam
sabuk yang lebih sempit yang ditentukan oleh suhu rata-rata dari empat bulan, yaitu
bulan-bulan Mei, Juli dan Agustus sebagai daftar terlampir.
Pekerjaan MAYER berhasil menunjuk persamaan ekologi hutan-hutan dari sabuk
yang mengelilingi dunia, namun curah hujan tidak dibatasi. Walaupun demikian,
pelajarang yang awal itu tidak dapat mencoba menguraikan analisa-analisa dengan secara
luas karena data klimatologi untuk seluas dunia adalah kurang
2. Zone Kehidupan Menurut MERRIAM
Klasifikasi yang pertama diajukan secara spesifik untuk Amerika adalah klasifikasi
menurut Merriam. Klasifikasi ini berdasarkan atas suhu dengan menggunakan metode
penjumlahan.
3. Klasifikasi Menurut THORNTHWAITE
THORNTHWAITE telah menggolongkan daerah iklim menjadi lima daerah iklim
primer berdasarkan perbandingan presipitasi dan evaporasi ( P/E ). Satu dari padanya
dibedakan lagi menjadi subklimat. Penggolongannya dari mulai Superhumid sampai
Arid.
4. Daerah –daerah Iklim Menurut KOPPEN
Klasifikasi KOPPEN digunakan secara luas oleh ahli-ahli Geografi dan memberikan
suatu gambaran yang realistis daerah-daerah iklim tertentu yang luas. Dengan
memperhatikan faktor-faktor suhu dan curah hujan.

KLASIFIKASI ZONE VEGETASI MENURUT MAYR

ZONE SUHU (F0) DAERAH-DAERAH KARAKTERISTIK &


(4 Bulan) POHON-POHON
Palm Di atas 79 Tropis dengan suatu species kayu keras, palm.
Prunus 72 – 79 Daerah mediteran
Pohon : Quercus virginiana, Prunus dan Lauracea
lainnya, Sassafras albidum, Pinus kayu
keras di tanah-tanah jelek.

Castanea 64 – 72 Jepang Tengah, China, Europa, Amerika Utara


Pohon 2 : Quercus yang menggugurkan daun,
Castanea, Fraxinus dan lain-lain pohon
kayu keras.
Fagus 66 – 664 Jepang Utara, Manchuria, Europah Utara dan Lake
States dan Amerika Timur Laut ;
Pohon2 : Fagus, Acer, Pinus baik kayu keras
maupun kayu lunak di tanah-tanah yang
jelek, beberapa species dari Betula dan
Quercus rubra.
Picea – Abies 50 – 57 Siberia, Rusia Utara, Skandinavia, Canada
Pohon2 : Picea, Abies, dan Larix, Betula dan
Populus.
Batas–batas hutan kira-kira pada garis 500 F . Suhu-
suhu rata-rata musim panas, baik kearah kutub
maupun kearah tinggi tempat di daerah-daerah
pegunungan.
Albine – Poler 43 – 50 Pohon2 merana yang terpencar di pinggir tundra
atau di gunung-gunung, di Asia, Europa, Amerika
Utara.
Vegetasi :Salix dan Betula, Picea , Larix, Pinus
albicaulis di tempat tinggi.

KOPPEN memberikan pembagian iklim sebagai berikut :

a. Iklim Hujan Tropis (Tropical Rainy Climates)


1) Selalu panas, suhu tahunan 240 – 300 C
2) Suhu terdingin 180C
3) Curah hujan paling sedikit 700 mm pada suhu 250 C
4) Curah hujan paling sedikit 600 mm pada suhu 200 C
5) Paling sedikit satu bulan dalam satu tahun hujan banyak
6) Kebanyakan ada dua musim kering dan dua musim hujan yang jelas, dapat
diberi dalam :
Af – Iklim rimba tropis (tropical rain-forest climate) Selalu basah, tanpa
periode kering (kurang dari 60 mm/bl), kebanyakan tiap tahun dua kali
curah hujan naik turun.
Am – Iklim rimba belantara (jungle climate) Iklim muson dengan musim
kering yang sedang, curah hujan dapat kurang dari 60 mm. Untuk satu
atau beberapa bulan, tetapi di lain bulan curah hujan cukup banyak
sehingga vegetasi tidak berpengaruh.
Aw – Iklim savanna (savanna climate) Terdapat musim kering yang jelas ;
Tipe iklim hujan jati ; sedikit basah ; Tipe iklim pohon cendana, nyata
kering.
As – Jarang terjadi.
b. Iklim Kering (Dry Climate)
BS – Iklim steppe (steppe climate)
BW – Iklim padang pasir (dessert climate), maksimum
BW – Curah hujan setengah hari BS.
c. Iklim Sedang – Hujan hangat ( Warm Temperate Rainy Climate)
Temperature bulan terdingin + 180 sampai – 30 C Curah hujan hampir sama dengan
tipe iklim A.
d. Iklim Boreal
Mempunyai temperature bulan terdingin kurang dari -300C dengan curah hujan dan
pembagiannya serupa tipe A.

e. Iklim Kutup / Salju


Mempunyai temperature bulan terpanas kurang dari 10 0 dengan curah hujan dan
pembagiannya serupa tipe A.

Yang umum di Indonesia ialah tipe iklim Afa, Awa dan Ama, di gunung-gunung
tinggi pulau-pulau Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi dan Irian.
Tipe Cfa, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Cwa, sedang di puncak-puncak tertinggi Irian
Barat bahkan Efp.

5. Daerah-daerah Iklim Menurut SCHMIDT dan FERGUSO

SCHMIDT dan FERGUSO mempergunakan patokan Q (Quotient) untuk memberikan


tipe-tipe iklim di Indonesia.

Q= x 100 %

Tipe QUOTIENT Q VEGETASI


Iklim
A 0 – 14,3 % Hutan hujan tropis yang selalu hujan
B 14,3 – 33,3 % ‘’ – ‘’
C 33,3 – 60 % Peralihan hutan hujan tropis ke hutan musim
D 60 – 100 % Hutan masih dengan pohon yang menggugurkan daun
E 100 – 167 % Hutan Savana
F 167 – 300 % Hutan Savana
G 300 – 700 % Padang pasir
H 700 - % Padang pasir

Padang pasir di Indonesia hanya meliputi daerah sempit di lembah Palu, dekat
Donggala. Terkering di Indonesia adalah Palu dengan curah hujan 546 mm / tahun sedang
yang terbanyak hujannya ialah Tanjo Banyumas, yaitu 6.897 mm / tahun.

Penentuan bualan kering dan basah, menurut ketentuan MOHR :

MHOR telah memberikan tipe-tipe iklim untuk daerah tropis yang berdasarkan pada bulan-
bulan kering dan bula-bulan basah.

a. Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 100 mm.


b. Bulan lembab apabila curah hujan 60 – 100 mm.
c. Bulan kering apabila hujan kurang dari 60 mm.

6. Hubungan Vegetasi Hutan dengan Iklim di Daerah Asia Tropis


a. Iklim Katulistiwa Lembab.

Musim panas kurang dari dua bulan, curah hujan lebih dari 2000 mm setahun,
dengan perubahan suhu bulanan yang kecil. Disini tumbuh hutan yang lebih yang
selalu hijau. Terdapat di Sailan, Indonesia, Malaka, Filipina.
Species yang khas adalah :
Balanocarpus heima
Dryobalanops sp.
Hopea odorata
Mesua ferea

b. Iklim Sub-Katulistiwa.
Musim panas dua sampai empat bulan :
Curah hujan lebih dari 1.600 mm per tahun
Variasi suhu bulanan 30 – 50 C. Disini terdapat hutan lebat semi-deciduous terdiri
atas species kayu daun. Terdapat di Siam Selatan, Sumatera, Kalimantan.
Species yang khas ialah : - Albizzia lebback
- Artocarpus integrifolia
- Cedrella toona
- Dipterocarpus alatus
- Gmelina arborea
- Lagerstroemia specie

c. Iklim Muson Tropis Basah


Musim panas empat sampai enam bulan.
Curah hujan lebih dari 1.200 mm setahun
Variasi suhu bulanan 10 – 150 C.
Disini terdapat hutan kering yang lebat, pohon-pohonnya lebih rendah daripada
tipe-tipe hutan tersebut di atas, terdiri atas species kayu daun lebar. Jika hutan ini
rusak, maka sukar untuk merehabilirir diri, kemudian menjadi vegetasi savanna.
Terdapat di kamboja, Siam Tengah, Birma, India Tenggara, Sailan Utara dan
Timur.
Species yang khas ialah :
Adina cordilolia
Dalbergia latifolia
Azadiracta indica
Diospyros mespiliiormis
Tectona grandis
Vitex pinnata
Fragraea fragrans

d. Iklim Muson Tropis Kering


Curah hujan lebih dari 700 mm. musim panas enam bulan sampai delapan bulan.
Suhu bulanan bervariasi 15 – 200 . Di sini terdapat savanna kayu, yaitu hutan
terbuka dengan padang rumput. Tipe ini terdapat di Laos Tengah, Siam Timur,
Birma Tengah, India Tengah dan Timur.
Species yang khusus adalah :
Acacia catechu
Bombax sp
Dalbergia sissco (sono siso)
Dipterocarpus tuberculatus
Shorea robusta
Sterculia tomentosa

e. Iklim Muson Tropis Arid


Curah hujan kurang dari 700 mm dan musim panas lebih dari delapan bulan. Di
sini terdapat steppa berkayu dengan belukar-belukar dan padang-padang rumput.
Hanay terdapat di India Barat Laut.
Species yang khas ialah :
Acacia sp.
Euphorbia sp.

Dibawah ini adalah daftar dari hubungan antara iklim dan vegetasi tersebut di atas :

IKLIM TIPE MUSIM PANAS CURAH VEGETASI


(KERING) HUJAN
Kat. Basah Malaya < 2 bulan >2.000 mm Selalu hujan lebat
Sub.Kat Siam Sltn. 2 – 4 bulan >1.600 mm Semi deciduous
Muson tropis Kamboja 4 – 6 bulan >1.200 mm Ht.kering lebat dan
basah savanna berkayu
Muson tropis Siam tmr. 6 – 8 bulan >700 mm Savanna berkayu
timur
Muson tropis India Barat 8 bulan <700mm Steppe berkayu
arid Laut

7. Tipe – tipe Vegetasi (hutan) dari Zone-zone yang Diklassifiatas dasar Tinggi Tempat
oleh JUNGHUHN di Indonesia

JUNGHUHN adalah seorang Junghuhn sarjana terkenal yang telah mendaki gunung-
gunung di Indonesia, terutama di Jawa dan yang telah menyusun tipe-tipe vegetasi menurut
zone-zone yang diklasifikasikan menurut tinggi di atas permukaan laut. Zone-zone tersebut
ialah : Zone panas, zone sedang, Zone sejuk dan zone dingin.

a. Zone Panas (0 – 700 m.)


1) Dimulai dengan hutan bakau-bakau di pantai dengan sprcies :
Rhizophora spp. (bakau)
Bruguira spp. (tancang)
Avicenia spp (api-api)
Sonneratia spp (bogem)
Ceriops spp.
Carapa spp
Heritiera sp
Exoecaria sp.
Sedikit di belakang :
Nipa fruitcans
Alstonia scholaris
2) Hutan pantai di belakang hutan bakaul-bakau berisi species :
Dodonaea viscosa
Gluta renghas (rengas)
Calophyllum inophyllum (nyamplung)
Barringtonia speciosa
Erythrina variegate
Hibiscus tiliaceus
Terminalia catappa (ketapang)
Casuarina equisetifolia (cemara laut)
Pandanus tectorius
Oncosperma filamentosa (nibung)
Areng obtusifolia (langkap)
Corypha gebanga (gebang)
Borassus flabellifer (di Jawa Timur dn Timor)

3) Dataran rendah. Pertama-tama terdapat padang rumput, ialah :


Grewia celtidifolia (talok)
Butea monosperma (ploso)
Phyllantus emblica (kemloko)
Albizzia stipulata (sengon)
Albizzia procela
Cassia fistula
Cassia javanica
Lagerstroemia speciosa (bungur)
Sterculia sp.
Dillenia sp.
Ficus spp.
4) Hutan tinggi yang terdapat sesudah dataran rendah, terdiri dari species :
Albizzia spp. (A. stipulate, A.procea, A.lebbeckoides)
Acacia leucophloea
Di sini terdapat hutan Tectona grandis.

5) Hutan campuran, terdiri atas species :


Ficus spp.
Michelia spp.
Myrtacea
Dilleniaceae
Tiliaceae
Pterocarpus indicus (sono kembang)
Myristicaceae
Dipterocarpaceae
Lauraceae

6) Dalam hutan jati dan di daerah kering terdapat species hutan deciduous :
Acacia leucophloea (pilang)
Acacia tomrntosa (klampis)
Albizzia spp.
Schleircera oleosa
Actinophora fragrance (walikukun)
Butea monosperma
Cassia fistula (trenggula)
Lagerstroemia sp. (bungur)
Stroblus asper
Dillenia aurea (sempur)
Vitex pubescens (laban)
Homalim tomentosem (delingsem)
Kleinhoyia hospital (katimaha)
Sterculia foetida (kepoh)
Grewia panidulata (kluwak)
Tetrameles nudiflora (winong)
Phyllantius emblica (kemloko)

b. Zone Sedang ( 700 – 1.500 m.dpl )


1) Padang rumput dengan belukar dari species :
Alsophila sp.
Cyathea sp. Species dari paku pohon
Diksonia sp.
Hemithelia sp.
Phyllanthus emblica (kemloko)

2) hutan tinggi dengan :


Myristicaceae
Tiliaceae
Sapotaceae
Anonaceae
Michelia spp.
Euphorbiaceae
Theaceae (Schima noronhae)
Dipterocarpaceae
Canarium altissimura
Paling atas terdapat :
Quercus spp.
Podocarpus spp.
Lauraceae
Pohon-pohon di dalam zone ini batangnya tinggi dan lurus-lurus. Banyak
pohon merambat (liana) dan banyak pula pohon-pohon dengan bunganya yang bagus-
bagus.

c. Zone Sejuk ( 1.500 – 2.500 m. )


Hutan tinggi dengan species-species :
Podocarpus spp.
Lauraceae
Casuarina junghuhniana (di Jawa Timur)
Hutan ini ditandai dengan banyak terdapatnya epiphyt, paku-pakuan
(Asplenium nidus), Jutut ( Usnea barbata) :
Engelhardtia serrate (kihujan)
Toona febrifuga (suren)
Dysoxylum spp.
Acer niyeum
Cinnamomum spp.
Phcebe spp.
Tetranthera spp.
Theaceae

Hutan anggrung terdapat di gunung-gunung merapi dan kalud.

Hutan cemara terdapat di Jawa Timur dengan Casuarina junghuhniana.

d. Zone Dingin ( 2.500 – 3.300 m)


Terdapat di puncak-puncak gunung dengan species-species :
Ternstroemiaceae (Eurya sp.)
Tiliaceae (Acronodia sp. , Eleaocarpus sp.)
Rosaceae (Photinia sp)
Ericaceae (Vaccinium dan Gaultheria sp.)
Compositae ( Anaphalis sp.)
Leguminoceae (Albizzia montana)
Sapindaceae (Dodinaea sp.)
Paku-paku pohon.
Batas pohon kira-kira 3.300 m

Anda mungkin juga menyukai