Anda di halaman 1dari 9

Materi Pemelajaran

A. Pengkondisian sampel
Dalam penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif diperlukan sampel yang akan dianalisis.
Pengambilan sampel harus dilakukan dengan benar agar sampel dapat mewakili populasinya.
Pemilihan teknik pengambilan sampel (sampling) berperan penting dalam menunjang
keberhasilan analisis kimia.
1. Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk keperluan penelitian. Agar hasil
penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih tetap bisa dipercaya dalam artian masih
bisa mewakili karakteristik populasi, maka cara penarikan sampelnya harus dilakukan secara
seksama. Cara pemilihan sampel dikenal dengan nama teknik sampling atau teknik
pengambilan sampel. . Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.
Untuk, menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan.

a. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Contoh :
udara sebagai populasi yang homogen, maka pengambilan sampel udara dapat dilakukan
secara acak (Probability sampling)

b. Nonprobability Sampling

Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi


peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Cotoh :Anggota populasi diberi nomor urut, kemudian pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,
misalnya kelipatan dari bilangan lima. Dengan demikian anggota populasi tidak memiliki
peluang yang sama untuk menjadi sampel.
2. Tahap-tahap Analisis Kimia
Pada analisis kimia, sebelum dilakukan analisis terhadap sampel maka sampel harus
dikondisikan terlebih dahulu disesuaikan metode analisis yang digunakan. Secara umum
analisis kimia dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut..
a. Pengambilan sampel (sampling).
Masalah utama dalam pengambilan sampel adalah sampling secara representatif. Pengambilan
sampel bertujuan untuk memperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel yang dianggap
dapat mewakili populasi. Hal ini sering tidak tercapai karena keadaan sampel secara
keseluruhan tidak homogen. Kegiatan pengkondisian sampel dimulai dengan pengambilan
sampel yang representatif (dapat mewakili populasi). Tujuan sampling adalah mengambil
sampel yang representatif untuk keperluan analisis. Sampel yang diambil dapat berupa zat
padat, cair dan gas. Masing-masing kondisi sampel terdapat teknik-teknik yang spesifik untuk
pengambilan sampel agar diperoleh sampel yang representatif.
1) Sampel Padat
Sampel berbentuk padat mempunyai tingkat homogenitas yang rendah.Salah satu
pengambilan sampel berbentuk padat adalah dengan melakukan penggerusan dan dicampur
sampai homogen.

Gambar 5.1 Menggerus sampel


2) Sampel Cair
Sampel cair yang akan diambil dihomogenkan terlebih dahulu dengan cara pengadukan.
Pengambilan sampel cair dalam badan air di bumi dilakukan dengan disesuaikan analit yang
akan ditentukan, misalnyapengambilan sampel permukaan, kedalaman tertentu dan dasar
badan air.
Gambar 5.2 Pengambilan sampel cair
3) Sampel Gas
Sampel berbentuk gas cukup homogen. Sampel dialirkan ke dalam tabung tertutup yang
dilengkapi katup-katup dan kran-kran serta pipa-pipa penghubung. Tabung tersebut
dilengkapi pengontrol tekanan dan temperatur

Gambar 5.3 Sampel gas


b. Persiapan/ pengkondisian sampel untuk analisis.
Pengkondisian sampel disesuaikan dengan karakteristik sampel dan metode analisis yang
digunakan sehingga akan mempermudah dalam melakukan analisis.
c. Pemisahan senyawa pengganggu.
Bahan yang sedang atau akan dianalisis disebut sebagai analit dan merupakan bagian dari
sampel.. Bahan lain yang terdapat dalam sampel yang bukan analit disebut matriks, yang
dapat mengganggu proses analisis. Ada beberapa metode analisis yang tidak selektif, karena
adanya unsur atau senyawa pengganggu. Untuk itu unsur atau senyawa pengganggu harus
dipisahkan dari sampel yang akan dianalisis. Metode yang paling mudah untuk pemisahan
unsur/senyawa pengganggu adalah pengendapan. Metode yang lain adalah ekstraksi pelarut
dan kromatografi.
d. Pengukuran (analisis) unsur/senyawa yang akan diteliti.
Metode analisis kuantitatip digunakan untuk menentukan kadar unsur/senyawa. Analisis
terhadap sampel dapat dilakukan secara volumeteri dan gravimetri..
e. Perhitungan, pelaporan dan evaluasi hasil analisis.
Setelah dilakukan analisis secara kuantitatif, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan jumlah analit dalam sampel. Termasuk memperhitungkan berapa berat sampel
(untuk sampel padat) atau volume sampel (untuk sampel cair) dan juga faktor pengenceran.
Evaluasi terhadap hasil analisis dilakukan terhadap tingkat ketepatan dan ketelitiannya.
Rumus perhitungan akan kita pelajari di modul semerter 2.
B. Melakukan Pengkondisikan Sampel
Sebelum sampel direaksikan dengan pereaksi, sampel harus dikondisikan terlebih dahulu
untuk mempermudah langkah berikutnya.
Secara umum perlakuan atau preparasi Sampel adalah sebagai berikut :
1. Pengeringan
Pengeringan sampel dilakukan jika sampel tersebut terlalu basah untuk diproses tanpa
menghilangnya moisture atau yang menyebabkan timbulnya kesulitan pada crusher atau mill.
Waktu yang diperlukan untuk pengeringan ini bervariasi tergantung dari tipikal sampel yang
akan dipreparasi, hanya prinsipnya sampel dijaga agar tidak mengalami oksidasi saat
pengeringan. Pengeringan sampel dilakukan untuk sampel dalam wujud padat yang bertujuan
menghilangkan kadar air yang ada dalam sampel. Pengeringan sampel dilakukan dengan
memanaskan sampel dalam oven dengan suhu 100 – 110o C sampai diperoleh massa konstan
2. Pengecilan ukuran butir
Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas sampel tanpa menyebabkan
perubahan apapun pada massa sampel. Pengecilan ukuran dapat dilakukan dengan cara
penggerusan. Proses penggerusan merupakan cara untuk mendapatkan sampel yang homogen
dan mudah dilarutkan. Apalagi jika sampel adalah padatan yang memiliki ukuran besar
3. Ekstraksi
Perlakuan ini bisa dikerjakan dengan berbagai cara, baik secara fisik maupun secara kimiawi.
Secara fisik dapat dilakukan dengan pengepresan (pengempaan), penggilingan, pengendapan
fisik (kristalisasi), pengendapan kimiawi (penggumpalan), dan distilasi. Secara kimiawi
dilakukan dengan cara pelarutan dengan pelarut. Metode distilasi merupakan ekstraksi dan
pemisahan atas dasar perbedaan titik uapnya. Distilasi dapat dilakukan dengan cara
sederhana, misalnya distilasi air, distilasi uap, distilasi uap dan air, dapat pula dilakuan
dengan teknik fraksinasi (distilasi fraksinasi), atau distilasi vakum. Cara ekstraksi lainnya
yang relatif merupakan teknologi barn adalah penggunaan teknik superkritik (super critical
extraction).
4. Pemurnian
Pemurnian dilakukan untuk memisahkan zat atau bahan yang bukan analit sehingga tidak
mengganggu pada proses analisis berikutnya. Kebanyakan metode analisis bersifat selektif.
Pada metode yang bersifat non-selektif, noise (unsur pengganggu) harus dipisahkan dari
sampel agar tidak mempengaruhi data analisis. Pengotor pada sampel dapat dihilangkan
dengan penyaringan atau filtrasi. Metode yang paling mudah untuk pemisahan unsur/senyawa
pengganggu adalah dengan pengendapan dan ekstraksi.

REFLEKSI
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah setelah melakukan Kegiatan Belajar 2 Anda menjadi
paham cara mengkondisikan sampel ?
Jika jawaban Anda TIDAK, ungkapkan alasannya

2. Menurut Anda pentingkah seorang siswa Paket Keahlian


Kimia Industri dapat mengkondisikan dalam pekerjaan/
tugasnya ?
Jika jawaban Anda YA, ungkapkan alasannya

Tugas Individu
1. Isilah Tabel di bawah ini dengan benar !
No Tahap Analisis Kimia Tujuan Dilakukan dengan cara
1.
2.
3.
4.
5.

2. Bila memungkinkan lakukan percobaan dengan langkah-langkah seperti di bawah ini !


1) Pengkondisian sampel dengan cara destruksi kering
2) Timbanglah sampel sebanyak 1 gram daun tempatkan pada cawan porselin.
3) Uapkan sampel dengan oven sampai temperatr 105 –110 oC selama 30menit.
4) Lakukan pengabuan sampel didalam tanur selama 8 jam pada suhu 450 oC sampai
sampel mengering.
5) Tambahkan HCl 10 M sebanyak 2 mL.
6) Panaskan di atas hotplate sampai abu larut.
7) Pindahkan ke dalam labu takar 50 mL kemudian diencerkan dengan larutan HNO3 0,1
M sampai tanda batas.
8) Larutan siap dianalisis.
Bila tidak memungkinkan praktik, lihat youtube pada link :
https://www.youtube.com/watch?v=ECuxWan9GHs

Uji Kompetensi

I. Pilihan Berganda
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang
paling tepat.
1. Untuk, menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, dilakukan
pengambilan sampel yang dianggap mewakili populasi yang dikenal dengan ....
a. teknik sampling
b. Preparasi sampel
c. Analisis sampel
d. Reduksi sampel
e. matriks
2. Pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi dikenal dengan teknik ....
a. Simple Random Sampling

b. proportionate stratified random sampling

c. disproportionate stratified random

d. sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).  


e. Nonprobability Sampling
3. Proses yang melibatkan perlakuan suatu karakteristik  bahan yang akan diuji untuk
mengevaluasi tingkat kualitas dari bahan disebut….
a. Analit
b. Analisis
c. Matriks
d. Preparasi sampel
e. Teknik sampling
4. Penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel disebut
teknik ....
a. Sampling Jenuh
b. Snowball Sampling
c. Sampling Purposive
d. Sampling Insidental
e. Sampling Sistematis

5. Jenis dan wujud sampel dapat berupa padat, cair, atau gas serta kelarutan analit dalam
berbagai  pelarut, akan mempengaruhi…
a. pemilihan metode;          
b. preparasi sampel            
c. perlakuan pemisahan analisis ;
d. pengambilan sampel;
e. perhitungan kadar sampel
6. Sebelum dilakukan analisis kimia terlebih dahualu dilakukan preparasi/ pengkondisian
sampel. Tujuan preparasi sampel adalahuntuk....
a. Pemekatan analit .
b. Meningkatkan keterukuran analit melalui perubahan bentuk, reaksi kimia, derivatisai
agar kompatibel dengan metode analisis yang digunakan
c. Menghilangkan komponen penggaggu analisis melalui pemisahan, clean –up, filtrasi
d. Melindungi instrumen ukur dari kerusakan dan kontaminasi
e. Memudahkan proses analisis

7. Dalam sampel yang akan dianalisis selain analit sering kali juga terkandung matriks.
Dibawah ini yang bukan sifat matriks adalah…
a. Inert, tidak mengganggu analisis
b. Mengganggu analisis karena turut  terukur dan teranalisis
c. Merusak dan mengkontaminasi intrumen ukur
d. Massa matriks tidak ikut dalam perhitungan kadar analit
e. Memudahkan proses analisis
8. Berikut ini tahapan analisis sampel :
1. Pemilihan metode
2. Preparasi
3. Perlakuan pemisahan analisis
4. Pengambilan sampel

Tahapan analisis sampel dibawah ini yang benar adalah….


a. 1 – 2 – 3 – 4
b. 1 – 2 – 4 – 3
c. 2 – 4 – 3 – 2
d. 4 – 1 – 2 – 3
e. 4 – 2 – 3 – 1 .
9. Suatu sampel berupa kristal padat higroskopis akan dianalisis kadarnya secara volumetri
cara dengan direaksikan dengan larutan standar, maka pengkondisian sampel yang harus
dilakukan adalah ....
a. Pengeringan sampel
b. Penggerusan sampel
c. Pelarutan sampel
d. Penggerusan dan pelarutan sampel
e. Pengeringan dan pelarutan sampel
10. Pada pengeringan 6,54 gram sampel X yang akan dianalisi kadarnya, sampel dikeringkan
dengan cara dipanaskan dalam oven kemudian ditimbang berulang kali. Bila data
pengeringan adalah sebagai berikut :

No Pemanasan Massa sampel


. X
1 20 menit ke-1 6,45 g
2 20 menit ke-2 6,25 g
3 20 menit ke-3 6,04 g
4 20 menit ke-4 5,98 g
5 20 menit ke-5 5,95 g
6 20 menit ke-6 5, 95 g
Berdasar data di atas untuk perhitungan kadar sampel X, massa sampel X adalah ....
a. 6,45 g
b. 6,25 g
c. 6,04 g
d. 5,98 g
e. 5,95 g

II. Esai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan ringkas dan tepat!
1. Jelaskan yang dimaksud istilah-istilah berikut ini dalam analisis kimia !
a. Sampel
b. Populasi
c. Analit
d. Matriks
2. Seoarang peneliti akan mengadakan penelitian dari populasi sebanyak 1000 unit akan
diambil sampel sebanyak 200 unit dengan teknik random sampling.
a. Apakah yang dimaksud ramdom sampling ?
b. Berapa peluang/ kemungkinan setiap unit dapat menjadi sampel ?
3. Sebutkan macam-macam teknik yang tergolong random sampling !
4. Apakah yang dimkasud Nonprobability Sampling ? Sebutkan teknik sampling yang
tergolong dalam Nonprobability Sampling !

5. Bagaimanakah cara mengambil sampel air sungai agar mendapatkan sampel yang
representatif ?
6. Apakah yang dimaksud preparasi sampel ? Sebutkan tahap-tahap preparasi sampel !
7. Sampel berbentuk padat bongkahan mempunyai tingkat homogenitas yang rendah.
Bagaimanakah cara mengambil sampel padat agar memperoleh sampel yang
representatif?
8. Perlakuan sampel dapat dilakukan dengan reaksi kering. Apakah maksudnya ? Dengan
cara apa saja reaksi kering dapat dilakukan ?
9. Sebutkan gejala yang menandai berlangsung reaksi basah !
10. Tahapan pengukuran sampel merupakan tahapan yang paling penting dalam melakukan
analisis kimia. Sebutkan metode analisis yang dapat dilakukan pada tahapan pengukuran
ini !

Anda mungkin juga menyukai