Kimia Kit
Kimia Kit
3
PROSES FISIKA
• Perubahan fisika dan perubahan kimia
• Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi
pada suatu zat, tetapi komposisi kimianya tidak
berubah, hanya berubah fase, ukuran partikel
dsb.(Proses perubahan wujud atau fasa)
• Contoh 1. perubahan fasa Es, Air dan Uap
• Contoh 2. pelarutan garam dalam air
• Aplikasi 1. Siklus air uap PLTU
• Aplikasi 2. Proses Desalinasi
4
PROSES KIMIA
• Perubahan kimia adalah perubahan yang
menghasilkan materi yang berbeda dari materi
sebelumnya. Proses perubahan zat bersifat kekal
• Contoh 1. proses pembakaran kayu
• Contoh 2. proses korosi pada besi
• Aplikasi 1. proses pembakaran di PLTU
• Aplikasi 2. proses kerusakan logam di PLTU
5
KLASIFIKASI BAHAN ATAU ZAT
LOGAM
TUNGGAL (unsur)
METALLOID
ZAT
MAJEMUK CAMPURAN
SENYAWA
6
Unsur
• Bagian terkecil dari suatu zat
• Jika besi dibuat serbuk, serbuk besi adalah
besi juga namun ukurannya sangat kecil dan
sudah tidak dapat dibagi lagi.
• Ada 109 unsur. Unsur bisa logam (metal) atau
non-logam (metaloid).
7
• Unsur logam : Argentum (Ag), Aluminium (Al),
Chromium (Cr), Calcium (Ca), Magnesium
(Mg), Hydrargyrum (Hg), Cuprum (Cu),
Plumbum (Pb), Ferrum (Fe), Aurumj (Au),
Natrium/Sodium (Na), Platinum (Pt), Zincum
(Zn) dll.
• Unsur non-logam : hidrogen (H), oxygen (O),
karbon (C), nitrogen (N), flourin (F), Chlorine
(Cl), bromin (Br), iodin (I), belerang (S),
Phosphorus, (P) arsen (As) dan silikon (Si).
8
ATOM inti
• Bagian terkecil dari unsur
• Bagian atom adalah sbb : elektron
Orbit/lintasan
• Atom dari unsur yang sama adalah identik baik ukuran, sifat
dan massanya. Jika atom bergabung dengan atom yang lain,
akan terbentuk Molekul. Molekul bisa terbentuk dari
gabungan atom yang sama (misalnya H2, O2, N2 dll.) atau atom
yang berbeda (H2O, H2SO4 dll). Misal 2 atom hydrogen (H)
bergabung dangan 1 atom oxygen (O) membentuk molekul
air (H2O).
• Bobot atom Hydrogen = 16 x 10-23 gram
• Bobot atom Belerang = 32 x 10-23 gram 9
ATOM
• Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton +
neutron disebut inti atom. Proton bermuatan listrik positif
dan neutron tidak bermuatan listrik, sedangkan elektron
bermuatan listrik negatif. Dengan demikian muatan inti atom
merupakan muatan proton. Proton + neutron dalam inti atom
disebut nukleon.
• Secara keseluruhan dalam atom tersebut bersifat neutral,
tidak bermuatan listrik, karena adanya kesamaan jumlah
muatan positif dengan jumlah muatan negatif atau disebut
juga :
• Jumlah proton = jumlah elektron.
10
Lambang unsur ditulis sebagai berikut
:
35
Cl artinya : Jumlah elektron = jumlah proton
= 17; Jumlah neutron = 35 -17 = 18
17
• Electron selalu mengelilingi proton
dalam suatu orbit (lintasan), bisa
berupa lingkaran bulat atau ellips.
Orbit bisa lebih dari satu. Orbit yang
banyak (berlapis-lapis lintasan) itu
dinamai : kulit elektron dan diberi
nama kulit elektron K, L, M, N, O,
P, Q .
11
ION
• Ion adalah partikel penyusun zat. Ion adalah atom atau
kelompok atom yg mermuatan listrik. Senyawa ion terdiri dari
ion positif (disebut kation) (misal H+, Na+ dll) dan ion negatif
(disebut anion) misal OH-, Cl- dll. Kedua ion bergabung
membentuk senyawa ion atau kristal ion.
Atom H
• 1. ION POSITIF (KATION)
• CONTOH : H+ , Na+
• 2. ION NEGATIF (ANION)
• CONTOH : Cl- , S2-
Ion H
12
Senyawa
• Senyawa adalah zat yang terbentuk dari dua atau
lebih unsur melalui proses kimia. Setiap senyawa
mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dari unsur-
unsur pembentuknya. Contoh : hydrogen (H) dan
oxygen (O) adalah gas, tetapi gabungan keduanya
adalah air (H2O).
• Senyawa dengan unsur yang sama membentuk
molekul :
• H2, O2, N2, F2, Cl2, Br2, I2.
• P4 (Phosphorus), S8 (Sulphur)
13
• Senyawa yang membentuk molekul dari 2 atau lebih
unsur yang berbeda :
• H2O, CO2, CaCO3
• Apa beda 2H dan 2H2 ?
• 2H = 2 atom H; 2H2 = 2 molekul H2.
• Berapa jumlah atom 3 Al2(SO4)3 ?
• Jawab :
• Al = 3 x2 = 6 atom
• S = 3 x 3 = 9 atom
• O = 3 x 4 x 3 = 36 atom
• Jumlah atom = 6 + 9 + 36 = 51 atom.
14
Campuran
• Campuran adalah gabungan beberapa zat
yang berbeda dan setiap zat itu masih
mempunyai sifat jati dirinya. Misalnya es krim,
sirop, pasir pantai, garam kotor dll. Ada
berbagai cara pemisahan zat dari campuran
tersebut yaitu melalui penguapan,
penyaringan, pengembunan, pelarutan,
penyubliman, distilasi, pembekuan, kristalisasi
dan kromatografi.
15
• Cara mengukur jumlah zat dalam campuran
adalah dengan prosentase (%). Baik untuk
massa atau volume zat.
massa Zat A
• %-massa zat A = -------------------------- x 100%
jumlah massa semua zat
volume Zat A
• %-volume zat A = ------------------------- x 100%
jumlah volume semua zat
16
Suatu campuran terdiri dari 5 gram garam dan
7,4 gram gula, berapa persen garam dalam
campuran tersebut ?
• Jumlah massa seluruhnya = 5 + 7,4 = 12,4
gram
5
• % massa garam = -------- x 100% = 40,3%
12,4
• Kadang2 kadar zat diukur dengan satuan
bagian per juta (bpj) atau ppm (part per
milion) 17
Dalam seember air sumur volume 25 liter, terdapat 50 milligram besi dalam
bentuk garam terlarut. Berapa kadar besi dalm air sumur tersebut ?
Rapatan air sumur dianggap 1 g/ml atau 1 kg/liter.
• Massa air = rapatan x volume
= 1 g/ml x 25.000 ml
= 25.000 g
• massa besi = 50 mg = 0,05 g
massa zat
• massa kadar besi = ---------------------- x 106
massa campuran
0,05
= --------- x 106
25.000
= 2 bpj ( atu 2 ppm)
18
PERIODIK SISTEM
19
KETERANGAN PERIODIK SISTEM
20
MOLEKUL
Bagian terkecil dari suatu senyawa
Contoh : air atau H2O, gas Hidrogen (H2)
Mol adalah satuan banyaknya partikel.
1 mol = L buah partikel zat.
Menurut Avogadro L = 6,02 1023 .
1 mol unsur = 6,02 x 1023 buah atom
1 mol senyawa = 6,02 x 1023 buah
molekul.
2 mol gas hydrogen = 2L buah molekul
Hydrogen
MOLEKUL H2O
3 mol air = 3L buah molekul air.
Jumlah partikel = mol x L
21
Contoh :
Serbuk besi sebanyak 4 mol, berapa jumlah atom besi tersebut ?
Jumlah atom Fe = mol x L
= 4 x 6,02 x 1023
= 24,08 x 1023
= 2,408 x 1024 buah atom
Berapa jumlah molekul H2O yang terdapat dalam 0,2 molekul air ?
Jumlah molekul H2O = mol x L
= 0,2 x 6,02 x 1023
= 1,204 x 1023 buah molekul.
1 atom H2O mengandung 2 atom H,
Jumlah atom H = 2x jumlah molekul H2O
= 2 x 1,204 x 1023
= 2,408 x 1023 buah atom
1 atom H2O mengandung 1 atom O,
Jumlah atom O = 1 x jumlah molekul H2O
= 1 x 1,204 x 1023
= 1,204 x 1023 buah atom
Jumlah atom keseluruhan = jumlah atom H + jumlah atom O
= 2,408 x 1023 + 1,204 x 1023
= 3,204 x 1023 buah atom.
22
OKSIDASI
23
REDUKSI
24
OKSIDASI DAN REDUKSI
• perubahan dari atom netral menjadi ion
berjalan bersamaan
• Na Na+ + 1e (oksidasi)
• Cl + 1e Cl- (reduksi)
• Na + Cl Na+ + Cl- (oksidasi-reduksi).
25
Persamaan Reaksi.
• Jumlah berat (massa) semua zat sebelum suatu reaksi sama dengan
jumlah berat (massa) semua zat sesudah reaksi tersebut.
26
Gula tebu (C12H22O11) dibakar dan direaksikan dengan O2 (di-oksidasi) maka yang
terjadi adalah CO2 dan H2O.
C12H22O11 + O2 -- CO2 + H2O
Rumus zat sudah benar, tetapi jumlah atom dikiri dan dikanan belum sama. Kita tulis :
a C12H22O11 + b O2 -- c CO2 + d H2O
C = 12 a = c
H = 22 a = 2d
O = 11a + 2b = 2c + d
Jika a = 1 maka :
12 = c atau c = 12
22 = 2d atau d = 22/2 = 11
11 + 2b =2c + d atau 11 + 2b = 2(12) + 11 atau 2b = 24 + 11 - 11 2b = 24 maka
b=12.
Persamaan ditulis :
1 C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O atau :
C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O
27
Valensi.
Bilangan yang menyatakan berapa banyak
elektron yang dapat dilepaskan atau diambil
oleh atom unsur itu pada waktu membentuk
persenyawaan.
28
VALENSI
Setiap orbit boleh berisi satu atau lebih elektron, dinyatakan dengan 2e, 4e,
8e dst.. Elektron pada lingkaran orbit terluar, dapat mudah lepas dan
berpindah ke orbit unsur yang lain. Elektron pada orbit terluar bisa berisi 1
sampai 7 elektron dan tidak pernah sampai 8. Karena sifat yang tidak stabil
ini, atom unsur2 tak mulia selalu cenderung menstabilkan diri, artinya selalu
berusaha untuk memperoleh kulit terluar yang terisi penuh (yaitu 8 elektron)
sampai keadaannya menyerupai atom unsur-unsur mulia.
29
Salah satu cara menstabilkannya adalah melepas/menangkap elektron,
misalnya terjadi pada atom Natrium (Na):
30
Contoh lain pada atom Chlor (Cl). Pada kulit terluarnya terdapat 7 elektron.
Maka untuk melengkapi elektron ini sampai penuh ( yaitu 8 elektron), Atom
Chlor tinggal mengambil 1 elektron lagi dari luar. Karenanya atom chlor
sekarang kelebihan 1 elektron, sehingga bermuatan negatif, menjadi ion
Chlor (Cl-).
31
ASAM
• Asam adalah suatu zat yang mempunyai rasa masam dan
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
• Asam dibagi menjadi dua golongan yaitu asam organik dan
asam anorganik. Asam organik umumnya ditemukan dalam
tumbuh-tumbuhan dan binatang (misalnya asam cuka, asam
jeruk), sedangkan asam anorganik (disebut juga asam
mineral) diperoleh dari mineral-mineral dalam tanah (asam
accu, asam chlorida).
• Asam dikenal dengan karakter H dimuka senyawa dan
bermuatan positif, misalnya :
• HNO3 H+ NO3-
• H2SO4 H+ SO4=
• H3PO4 -> H+ PO4 ≡
32
Sifat :
- Rasanya asam
-pH < 7
-Mengubah kertas lakmus menjadi
merah
33
BASA
• Basa adalah suatu zat yang mempunyai rasa seperti air sabun (pahit, licin)
dan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
• Basa dikenal dengan karakter OH (hidroksida) dibelakang senyawa dan
bermuatan negatif, misalnya :
• NaOH Na+ OH-
• KOH K+ OH- Basa dibentuk dari Oksida logam + air,
• Ca(OH)2 Ca++ OH- misalnya :
K2O + H2O 2 KOH
OH-
BaO + H2O Ba(OH)2
• Al(OH)3 Al +++ OH -
• OH-
• OH-
• Fe(OH)3
• Sn(OH)4
• Ba(OH)2
34
GARAM
Garam dibentuk dengan berbagai cara :
a. Basa + asam -- > Garam + Air
2 NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2 H2O
Ca(OH)2 + 2 HCl CaCl2 + 2 H2O
2 Al2(SO4)3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 6 H2O
35
c. Basa + Oksida asam Garam + Air
2KOH + SO3 K2SO4 + H2O
3Ca(OH)2 + P2O5 Ca3(PO4)2 + 3 H2O
d. Oksida basa + oksida asam garam
Na2O + SO2 Na2SO3
CaO + N2O5 Ca(NO3)2
36
e. Logam + garam garam lain + logam lain
Sebelumnya lihat deret Volta (deret keaktifan logam) dibawah
ini :
K – Na – Ca – Mg – Al - Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – [H] – Cu –
Hg – Ag – Pt – Au.
Logam yang disebelah kiri lebih aktif dari logam yang disebelah
kanannya. Misalnya logam K dapat mendesak/mengusir keluar
logam Fe dari senyawa FeCl3.
K + FeCl3 3 KCl + Fe
Tetapi sebaliknya, logam Fe tak bisa mendesak logam K dari
senyawa garamnya.
Contoh lain :
Ca + ZnSO4 CaSO4 + Zn
37
f) Logam + Asam garam + H2
Fe + HCl FeCl2 + H2
2 Al + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2
Tetapi logam2 disebelah kanan [H] dengan larutan asam tidak
berreaksi.
Cu + H2SO4 tidak bereaksi
Au + HCl tidak bereaksi.
38
Garam asam
Jika didalam senyawa garam masih terdapat atom H disebut garam
asam :
NaHCO3, NaH2PO4
Garam Basa
Jika didalam senyawa garam masih terdapat hidroksida OH disebut
garam basa :
Mg(OH)Cl, Fe(OH)2NO3
Garam Rangkap
Garam rangkap adalah campuran lebih dari satu garam.
KCl.MgCl2, CaCO3.MgCO3.
39
KANDUNGAN ZAT DIDALAM AIR
1. ZAT CAIR
2. ZAT PADAT
3. ZAT GAS
ZAT CAIR
1. ZAT CAIR
• Zat cair bersifat asam dapat menimbulkan korosi merata pada sirkit air
yang dilaluinya. Terbentuknya asam ini dapat berasal dari air buangan
industri , atau pada saat terjadi kebocoran kondensor di PLTU/GU, yang
menyebabkan pH air < 7.
• Sedangkan Basa Amoniak cair ( NH4 OH ) akan dapat melarutkan
material sistim air pendingin yang terbuat dari Cu , seperti tube –
tube intercooler , radiator , heat exchanger , tube – tube , kondensor dan
lain – lain .i kebocoran seal pompa , dan juga melalui air make up atau
cooling tower.
AKIBAT DARI KANDUNGAN AIR
2. ZAT PADAT
• Padatan terlarut berupa garam – garam kalsium ( Ca ++ ), magnesium Mg
++ ) dan silikat (SiO3). dapat menimbulkan deposit / kerak. Garam
calsium dan magnesium akan membuat air bersifat sadah
AKIBAT DARI KANDUNGAN AIR
2. ZAT PADAT
• Padatan terlarut lainnya berupa NaCl dapat menimbulkan korosi galvanic
dalam sistem air pendingin seperti peralatan heat exchanger. Korosi ini
terjadi akibat adanya perbedaan potensial antara muatan NaCl dengan
logam yang dialirinya.
• Deret volta merupakan deret yang menunjukkan kereaktifan logam
terhadap
K – Na – Ca – Mg – Al - Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – [H] – Cu – Hg – Ag – Pt
– Au.
AKIBAT DARI KANDUNGAN AIR
2. ZAT PADAT
Air yang mengandung gas – gas O2, CO2, SO2, akan bersifat
korosif , yaitu :
CO2 + H2O H2CO3 +Fe → Fe2CO3 + H2
SO2 + H2O H2SO3 +Fe Fe2SO3 + H2
SO3 + H2O H2SO4 +Fe → Fe2SO4 + H2
2Fe + 2H2O + O2 2Fe(OH)2
4Fe(OH) + 2H2O + O2 4Fe(OH)3
Micro Organisme
Filtrasi
RO Mixed Bed
Koagulasi
Flokulasi
PENGOLAHAN AIR
– Pada dasarnya pengolahan air di pembangkit didasarkan
pada sumber air bakunya
1. Air Laut
Filtrasi
MSF Mixed Bed
Koagulasi
MED
Flokulasi
RO
UNIT PENGOLAHAN AIR
1. CHLORINASI
Chlorination Plant adalah suatu alat yang dapat meng-elektrolisa air laut dan
menghasilkan Sodium Hypochlorite (NaOCl). Selanjutnya diinjeksi-kan ke
intake air pendingin.
Pada instalasi pembangkit listrik thermal maupun nuklir yang memerlukan air
laut untuk pendingin condenser, zat NaOCl untuk melumpuhkan (disinfektan)
mikroorganisme laut agar tidak bersarang dan merusak (biofouling) pada
instalasi-instalasi yang menggunakan air laut.
CHLORINATION PLANT
Reaksi kimia dalam Electrolyzer diperlihatkan dengan gambar
disamping :
• Electrolysis dalam Electrolyzer :
Aliran air laut berada diantara kedua elektrode (anode dan
cathode) dalam Electrolyser dihubungkan ke sumber arus DC,
reaksi kimia yang terjadi didalam electrolyzer antara chlorine
dan caustic soda yang dihasilkan oleh elektrolisis.
•
Reaksi Chlorinasi :
Arus searah, lewat melalui air laut yang mengalir dalam
Electrolyzer, dimana sodium chloride (NaCl) diuraikan menjadi
ion Na+ dan Cl-, dengan reaksi kimia sebagai berikut :
• Persamaan Reaksi:
2NaCl 2Na+ + 2Cl-
• Katoda: 2Na+ + 2e- 2Na
2Na + 2H2O 2NaOH + H2
• Anoda: 2Cl- Cl2 + 2e-
Cl2 + 2NaOH NaOCl + NaCl + H2O
Transformer / Rectifier
Injection Pump
BOOSTER PUMP STRAINER + - P=2,64 kg/cm2
Cap=100 m3/jam To Another Water Intake
CWP Unit 1
Sodium Hypochlorite
Generator
(Electrolyzer)
Unit 2
DSP
STORAGE TANK
+ - Cap: 60 m3
Transformer / Rectifier
• Continuous dosing :
Injeksi/dosing sodium hypochlorite pada saluran masuk
air laut (seawater intake channel) diatur sebesar 1 ppm
• Shock dosing
Diatur sebesar 3 ppm selama 20 menit tiga hari sekali.
Shock dosing bertujuan mengganggu kekebalan biota
laut terhadap dosing sodium hypochlorite sebesar 1
ppm, sehingga diharapkan dengan shock dosing ini
biota-biota laut yang telah beradaptasi dengan injeksi
NaOCl sebesar 1 ppm dapat dilumpuhkan.
Filtrasi ( penyaringan )
Brine Brine
• 3.SISTEM KONDENSAT :
DARI BRINE HEATER POMPA KONDENSAT KEMBALI KE SISTEM
• 4.SISTEM DISTILAT :
DARI TRAY KONDENSAT TANGKI DISTILAT POMPA DISTILAT FRESH
WATER TANK
Jet
Steam
Ejector
Preheate Feedwater Antiscalant
Pressure d
Reducing
Valve
Feed Heater Feedwater
Pump
Mist
Separator
Brine Brine
Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343
FT6305 TE6308
PT6344
LT6428
ST 17 ST 1
MAKE UP
HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE
SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
LANJUTAN BRINE RESIRKULASI
(2) Sirkit Brine Blowdown
Dari tingkat terakhir air laut dikeluarkan oleh Brine Blowdown Pump dan dibuang ke
tempat keluar air laut. Jumlah dari blowdown ini secara otomatis diatur oleh level air
pada tingkat terakhir.
2nd 1st Hogging Ejector
Ejector steam
BRINE HEATER
PI6449 DESUPER
FT6437 PV6313 STEAM
HEATER
Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343
FT6305 TE6308
PT6344
LT6428
ST 17 ST 1
MAKE UP
HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE
SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
(3). Pengolahan Air Laut.
• Pada Desalination plant ini dilengkapi
dengan sistem injeksi kimia untuk
pengolahan air laut. Sistem pengolahan
ini terdiri dari satu Chemical tank (tangki
kimia) dengan sebuah mixer, chemical
injection pump, pemipaan, instrumentasi
dan kontrol. Merpakan sebuah skid.
2nd 1st
PI6449
FT6437 PV6313
Hogging Ejector
Ejector SW DISC
condenser TE6311
DISC
FT6305 TE6308
Sea Water Supply MAKE UP SEA
WATER STRAINER
DESALINATION
SUPPLY PUMP POLYPHOSPHATE
DISTILATE TANK Q=2650 L
Q= 1700 M3/H ST.19 ST.18
Heat Rejection
CV6411 EVAPORATOR
FT6414
POLYPHOSPHATE
MAKE UP SEA WATER INJECTION PUMP
CT6417 Q=1,3 L/Min
CV6319 P=4-6 Kg/Cm2
FT6319
A
NOR A
NOR CV 6320
DUMP B A B
STB DISC
Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343
FT6305 TE6308
PT6344
LT6428
ST 17 ST 1
MAKE UP
HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE
SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
• Sistem Kondensat dan uap
• Uap dengan tekanan rendah dipasok ke
desalination plant dari jalur uap bantu
(aux steam line) power plant. Uap yang
digunakan mempunyai dua tujuan yaitu
memanaskan iar laut dalam brine heater
dan menggerakan ejector.
2nd 1st Hogging Ejector
Ejector steam
BRINE HEATER
PI6449 DESUPER
FT6437 PV6313 STEAM
HEATER
Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343
FT6305 TE6308
PT6344
LT6428
ST 17 ST 1
MAKE UP
HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE
SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
DATA UNJUK KERJA DESALINATION PLANT (TYPICAL)
Perusahaan Pembangkit Terkemuka & Unggul di Indonesia dgn Kinerja Kelas Dunia
Steam
Supply
steam
Feed Water Vent
Scale ejector
Feed water Inhibitor
Sea
Water To
Outfall
Seawater
Supply
Heat
Rejector
Destillate
Reverse Osmosis
Karakteristik membran RO
• Untuk mendapatkan air dengan TDS < 100 ppm perlu dilakukan 2 pass
system (2 stages).
• Membran tidak dapat dioperasikan pada temperatur tinngi.
• Umur teknis membran 2-3 tahun (tergantung penanganan).
Reverse Osmosis
Keuntungan RO diantaranya :
1. Penggunaan energi yang jauh lebih rendah dibanding proses
destilasi karena tidak ada perubahan fasa, pemakaian
energinya hanyalah energi untuk menggerakkan pompa.
2. Peralatan dan perawatannya mudah dan murah, karena
proses terjadi pada suhu normal sehingga memperkecil
problem-problem karena kerak dan korosi.
3. Area yang dibutuhkan relatif sedikit.
4. Sistem dapat dibuat modular, sehingga dpt dioperasikan
sesuai kebutuhan.
5. Harga investasi lebih murah.
Kelemahan RO diantaranya :
1. Membran sangat sensitif terhadap fouling sehingga
dilakukan proses pre treatment untuk menghilangkan
senyawa organik dan total suspended solid (carbon actif,
sand filter, clarifier, koagulan, injeksi asam, dll).
Reverse Osmosis
Keuntungan RO diantaranya :
1. Penggunaan energi yang jauh lebih rendah dibanding proses
destilasi karena tidak ada perubahan fasa, pemakaian
energinya hanyalah energi untuk menggerakkan pompa.
2. Peralatan dan perawatannya mudah dan murah, karena
proses terjadi pada suhu normal sehingga memperkecil
problem-problem karena kerak dan korosi.
3. Area yang dibutuhkan relatif sedikit.
4. Sistem dapat dibuat modular, sehingga dpt dioperasikan
sesuai kebutuhan.
5. Harga investasi lebih murah.
Kelemahan RO diantaranya :
1. Membran sangat sensitif terhadap fouling sehingga
dilakukan proses pre treatment untuk menghilangkan
senyawa organik dan total suspended solid (carbon actif,
sand filter, clarifier, koagulan, injeksi asam, dll).
Pertukaran ion
1. dari alam
2. Buatan
Pertukaran ion
Degassifie
r
Tower
Demineralize
d
Water
HCl NaOH
Regenerasi Saringan Cation
9
drain
1 2
Kation
4 6
5 7
HCl 10
8
Regenerasi Saringan Anion
9
drain
Anion basa
3
4 6
5 7
NaOH
10
8
Regenerasi
Setelah 1300 m3 air diolah, unit secara otomatis
ditempatkan dalam posisi regenerasi. Jika
diperlukan regenerasi dapat dilakukan secara
manual dengan operasi berikut :
DW2 DW1
R3 R1
W5 R-H B2
W3
W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
W3
• Katup (PS1) masih terbuka.
W2 B3 • Katup (A-W5) masih tertutup.
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
• Waktu : 20 menit.
W3
W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK
DW2 DW1
R3 R1
W3
DW2 DW1
R3 R1
• Waktu
TANK
: 5 menit.
MIXING AIR PS1
RECEIVER
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
W5 R-H B2
W3 • Waktu : 20 menit
W2
R6
B3
• TO Amati Conductivity meter.
MA1
W4
Conductivity berangsur-angsur turun
DEMIN
TANK
ke nilai yang memuaskan. Maka
MIXING AIR PS1
regenerasi selesai dan unit
RECEIVER diposisikan melayani.
DW2 DW1
R3 R1
W5 R-H B2
W3
W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK
DW2 DW1
R3 R1
FRESH WATER
RO
TANK
KSWTP
Na3PO4
Sampling Point SD : DEMIN WATER WTP
8.5 Kg/cm2
E-19
Ph = 9,2-9,5
Cl- = < 0,01
5380 C HP
TURBIN
IP TURBIN
LP TURBIN
1
LP TURBIN
2 GENERATOR
3400 C
ECONOMIZER 400 C
PRIMARY HEATER
3360 C Sea water 350C TO
300C
Condensor OUT FALL
39.9 Kg/cm2
REHEATER
P-3
3360 C
39.9 Kg/cm2 Sampling Point CW :
Sc = < 10
Sampling Point FW :
SECONDARY HEATER Ph = 9,2-9,5
Sc = <10
SiO2 = < 0,02ppm
Sampling Ph = 9,2-9,5
Point BW :
SiO2 = <0,02 ppm
Sc = <20 350 C
Batasan Parameter
NO Sampel Konductivity pH SiO2 PO4 N2H4 Cl-
(µS) (ppm) (ppm (ppm) (ppm)
)
1 Condensate <10 9,2-9,5 <0,02 - - ≈0
Water
2 Feed Water <10 9,2-9,5 <0,02 - 0,01-0,03 -
1. KONDUKTIVITY
Konduktivity ini sangat mempengaruhi dalam kualitas air dalam unit
pembangkit. Konduktivity ini berpengaruh terutama dalam hal korosi dalam
peralatan-peralatan yang dilalui dalam fluida kerja.
2. SILIKA ( SiO2)
Silika adalah suatu senyawa yang apabila terkena panas dia akan berubah
menjadi kerak yang sangat keras, terutama pada tube-tube boiler. Silika ini
harus dihilangkan dari air umpan boiler karena bisa berakibat antara lain
sbb :
- Timbulnya kerak, yang bisa menurunkan koefisien perpindahan panas
dari ruang bakar ke dalam air dalam tube boiler.
- Plugging yang bisa mengganggu aliran fluida kerja
- Kerusakan-kerusakan lain akibat timbulnya kerak ini.
PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR
3. pH (derajat keasaman)
pH sangat berpengaruh terhadap laju korosi pada peralatan,
Oleh karena itu pH atau derajat keasaman adalah parameter yang
harus dijaga kualitasnya agar peralatan tidak cepat rusak
9,50
9,40
9,30
9,20
pH
9,10
9,00
8,90
8,80
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Temperatur ( oC )
Gambar 3. Grafik pengaruh suhu terhadap pH air
Gambar diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pada air maka dengan sendirinya pH air akan
mengecil sehingga kondisi air menjadi semakin asam. Oleh karena itu pH air dijaga pada kondisi antara 9,0
sampai 9,5. Hal ini dimaksudkan agar sifat air ketika pada suhu tinggi adalah netral
PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR
4. PHOSPATE
5. HIDRAZINE
Apabila kadar residual hydrazine kurang dari batasan parameter maka injeksi kurang
yang bisa berbahaya karena bisa menyebabkan korosi pada logam peralatan pada unit
pembangkit, tetapi apabila residual hidrazine berlebih tidak berpengaruh pada sistem,
hanya pemborosan bahan kimia
PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR
6. Chlorate ( Cl-)
Chlorate adalah ion yang bersifat sebagai oksidator kuat, oleh karenanya
dia sangat berbahaya apabila dalam jumlah yang berlebihan di dalam air
umpan boiler. Dengan adanya ion ini maka dikhawatirkan akan timbul korosi
yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan. Sehingga
keberadaannya harus terus dikontrol dan dipantau untuk menjaga kualitas
air umpan boiler.
PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR