Anda di halaman 1dari 139

KIMIA PEMBANGKIT

PT. PLN (PERSERO)


UDIKLAT SURALAYA
PERKENALAN

• Nama : MOCH. ANGGA ALDINO SAHA


• ASAL : SEMARANG
• NIP : 8710057-Z
• PENDIDIKAN :
CHEMICAL ENGINEERING DIPONEGORO UNIVERSITY
• UNIT KERJA :
2009-sekarang : PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT SURALAYA
KIMIA DASAR

• ILMU KIMIA adalah ilmu yang mempelajari


hakikat, sifat2 serta perubahan materi.
• Ia mempelajari susunan atau komposisi
materi, perubahan enerji yang menyertai
perubahan materi dsb.

3
PROSES FISIKA
• Perubahan fisika dan perubahan kimia
• Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi
pada suatu zat, tetapi komposisi kimianya tidak
berubah, hanya berubah fase, ukuran partikel
dsb.(Proses perubahan wujud atau fasa)
• Contoh 1. perubahan fasa Es, Air dan Uap
• Contoh 2. pelarutan garam dalam air
• Aplikasi 1. Siklus air uap PLTU
• Aplikasi 2. Proses Desalinasi
4
PROSES KIMIA
• Perubahan kimia adalah perubahan yang
menghasilkan materi yang berbeda dari materi
sebelumnya. Proses perubahan zat bersifat kekal
• Contoh 1. proses pembakaran kayu
• Contoh 2. proses korosi pada besi
• Aplikasi 1. proses pembakaran di PLTU
• Aplikasi 2. proses kerusakan logam di PLTU

5
KLASIFIKASI BAHAN ATAU ZAT

LOGAM
TUNGGAL (unsur)
METALLOID
ZAT
MAJEMUK CAMPURAN

SENYAWA

6
Unsur
• Bagian terkecil dari suatu zat
• Jika besi dibuat serbuk, serbuk besi adalah
besi juga namun ukurannya sangat kecil dan
sudah tidak dapat dibagi lagi.
• Ada 109 unsur. Unsur bisa logam (metal) atau
non-logam (metaloid).

7
• Unsur logam : Argentum (Ag), Aluminium (Al),
Chromium (Cr), Calcium (Ca), Magnesium
(Mg), Hydrargyrum (Hg), Cuprum (Cu),
Plumbum (Pb), Ferrum (Fe), Aurumj (Au),
Natrium/Sodium (Na), Platinum (Pt), Zincum
(Zn) dll.
• Unsur non-logam : hidrogen (H), oxygen (O),
karbon (C), nitrogen (N), flourin (F), Chlorine
(Cl), bromin (Br), iodin (I), belerang (S),
Phosphorus, (P) arsen (As) dan silikon (Si).
8
ATOM inti
• Bagian terkecil dari unsur
• Bagian atom adalah sbb : elektron

Orbit/lintasan

• Atom dari unsur yang sama adalah identik baik ukuran, sifat
dan massanya. Jika atom bergabung dengan atom yang lain,
akan terbentuk Molekul. Molekul bisa terbentuk dari
gabungan atom yang sama (misalnya H2, O2, N2 dll.) atau atom
yang berbeda (H2O, H2SO4 dll). Misal 2 atom hydrogen (H)
bergabung dangan 1 atom oxygen (O) membentuk molekul
air (H2O).
• Bobot atom Hydrogen = 16 x 10-23 gram
• Bobot atom Belerang = 32 x 10-23 gram 9
ATOM
• Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton +
neutron disebut inti atom. Proton bermuatan listrik positif
dan neutron tidak bermuatan listrik, sedangkan elektron
bermuatan listrik negatif. Dengan demikian muatan inti atom
merupakan muatan proton. Proton + neutron dalam inti atom
disebut nukleon.
• Secara keseluruhan dalam atom tersebut bersifat neutral,
tidak bermuatan listrik, karena adanya kesamaan jumlah
muatan positif dengan jumlah muatan negatif atau disebut
juga :
• Jumlah proton = jumlah elektron.

10
Lambang unsur ditulis sebagai berikut
:
35
Cl artinya : Jumlah elektron = jumlah proton
= 17; Jumlah neutron = 35 -17 = 18

17
• Electron selalu mengelilingi proton
dalam suatu orbit (lintasan), bisa
berupa lingkaran bulat atau ellips.
Orbit bisa lebih dari satu. Orbit yang
banyak (berlapis-lapis lintasan) itu
dinamai : kulit elektron dan diberi
nama kulit elektron K, L, M, N, O,
P, Q .
11
ION
• Ion adalah partikel penyusun zat. Ion adalah atom atau
kelompok atom yg mermuatan listrik. Senyawa ion terdiri dari
ion positif (disebut kation) (misal H+, Na+ dll) dan ion negatif
(disebut anion) misal OH-, Cl- dll. Kedua ion bergabung
membentuk senyawa ion atau kristal ion.
Atom H
• 1. ION POSITIF (KATION)
• CONTOH : H+ , Na+
• 2. ION NEGATIF (ANION)
• CONTOH : Cl- , S2-
Ion H

12
Senyawa
• Senyawa adalah zat yang terbentuk dari dua atau
lebih unsur melalui proses kimia. Setiap senyawa
mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dari unsur-
unsur pembentuknya. Contoh : hydrogen (H) dan
oxygen (O) adalah gas, tetapi gabungan keduanya
adalah air (H2O).
• Senyawa dengan unsur yang sama membentuk
molekul :
• H2, O2, N2, F2, Cl2, Br2, I2.
• P4 (Phosphorus), S8 (Sulphur)

13
• Senyawa yang membentuk molekul dari 2 atau lebih
unsur yang berbeda :
• H2O, CO2, CaCO3
• Apa beda 2H dan 2H2 ?
• 2H = 2 atom H; 2H2 = 2 molekul H2.
• Berapa jumlah atom 3 Al2(SO4)3 ?
• Jawab :
• Al = 3 x2 = 6 atom
• S = 3 x 3 = 9 atom
• O = 3 x 4 x 3 = 36 atom
• Jumlah atom = 6 + 9 + 36 = 51 atom.

14
Campuran
• Campuran adalah gabungan beberapa zat
yang berbeda dan setiap zat itu masih
mempunyai sifat jati dirinya. Misalnya es krim,
sirop, pasir pantai, garam kotor dll. Ada
berbagai cara pemisahan zat dari campuran
tersebut yaitu melalui penguapan,
penyaringan, pengembunan, pelarutan,
penyubliman, distilasi, pembekuan, kristalisasi
dan kromatografi.

15
• Cara mengukur jumlah zat dalam campuran
adalah dengan prosentase (%). Baik untuk
massa atau volume zat.
massa Zat A
• %-massa zat A = -------------------------- x 100%
jumlah massa semua zat

volume Zat A
• %-volume zat A = ------------------------- x 100%
jumlah volume semua zat

16
Suatu campuran terdiri dari 5 gram garam dan
7,4 gram gula, berapa persen garam dalam
campuran tersebut ?
• Jumlah massa seluruhnya = 5 + 7,4 = 12,4
gram
5
• % massa garam = -------- x 100% = 40,3%
12,4
• Kadang2 kadar zat diukur dengan satuan
bagian per juta (bpj) atau ppm (part per
milion) 17
Dalam seember air sumur volume 25 liter, terdapat 50 milligram besi dalam
bentuk garam terlarut. Berapa kadar besi dalm air sumur tersebut ?
Rapatan air sumur dianggap 1 g/ml atau 1 kg/liter.
• Massa air = rapatan x volume
= 1 g/ml x 25.000 ml
= 25.000 g
• massa besi = 50 mg = 0,05 g

massa zat
• massa kadar besi = ---------------------- x 106
massa campuran
0,05
= --------- x 106
25.000
= 2 bpj ( atu 2 ppm)

18
PERIODIK SISTEM

19
KETERANGAN PERIODIK SISTEM

20
MOLEKUL
Bagian terkecil dari suatu senyawa
Contoh : air atau H2O, gas Hidrogen (H2)
Mol adalah satuan banyaknya partikel.
1 mol = L buah partikel zat.
Menurut Avogadro L = 6,02 1023 .
1 mol unsur = 6,02 x 1023 buah atom
1 mol senyawa = 6,02 x 1023 buah
molekul.
2 mol gas hydrogen = 2L buah molekul
Hydrogen
MOLEKUL H2O
3 mol air = 3L buah molekul air.
Jumlah partikel = mol x L

21
Contoh :
Serbuk besi sebanyak 4 mol, berapa jumlah atom besi tersebut ?
Jumlah atom Fe = mol x L
= 4 x 6,02 x 1023
= 24,08 x 1023
= 2,408 x 1024 buah atom
Berapa jumlah molekul H2O yang terdapat dalam 0,2 molekul air ?
Jumlah molekul H2O = mol x L
= 0,2 x 6,02 x 1023
= 1,204 x 1023 buah molekul.
1 atom H2O mengandung 2 atom H,
Jumlah atom H = 2x jumlah molekul H2O
= 2 x 1,204 x 1023
= 2,408 x 1023 buah atom
1 atom H2O mengandung 1 atom O,
Jumlah atom O = 1 x jumlah molekul H2O
= 1 x 1,204 x 1023
= 1,204 x 1023 buah atom
Jumlah atom keseluruhan = jumlah atom H + jumlah atom O
= 2,408 x 1023 + 1,204 x 1023
= 3,204 x 1023 buah atom.
22
OKSIDASI

• Reaksi antara suatu zat dengan oksigen


• Oksidasi juga diartikan sebagai reaksi
pelepasan elektron dari suatu zat
• Contoh : 2C + O2 2CO
2CO + O2 2CO2
Na  Na+ + 1e (oksidasi)

23
REDUKSI

• Mengurangi oksigen dalam senyawa


• Reduksi juga diartikan sebagai reaksi penangkapan elektron
elektron dari suatu zat
• Contoh :
CuO + H2 Cu + H2O
FeO + CO Fe + CO2
Cl + 1e  Cl- (reduksi)

24
OKSIDASI DAN REDUKSI
• perubahan dari atom netral menjadi ion
berjalan bersamaan

• Na  Na+ + 1e (oksidasi)
• Cl + 1e  Cl- (reduksi)
• Na + Cl  Na+ + Cl- (oksidasi-reduksi).

25
Persamaan Reaksi.

• Jumlah berat (massa) semua zat sebelum suatu reaksi sama dengan
jumlah berat (massa) semua zat sesudah reaksi tersebut.

7 g besi + 4 g belerang  11 g besi belerang


Berapa gram belerang diperlukan untuk bereaksi dengan 10 g besi ?
Besi 10 g maka belerang = 4/7 x 10 g = 5,71 g
Berapa gram besi dan belerang untuk membentuk senyawa 30 g besi
belerang ?
Besi = 7/ (7+4) x 30 = 19,10 g
Belerang = 4/(7+4) x 30 = 10,90 g.

26
Gula tebu (C12H22O11) dibakar dan direaksikan dengan O2 (di-oksidasi) maka yang
terjadi adalah CO2 dan H2O.
C12H22O11 + O2 -- CO2 + H2O
Rumus zat sudah benar, tetapi jumlah atom dikiri dan dikanan belum sama. Kita tulis :
a C12H22O11 + b O2 -- c CO2 + d H2O
C = 12 a = c
H = 22 a = 2d
O = 11a + 2b = 2c + d

Jika a = 1 maka :
12 = c atau c = 12
22 = 2d atau d = 22/2 = 11
11 + 2b =2c + d atau 11 + 2b = 2(12) + 11 atau 2b = 24 + 11 - 11  2b = 24 maka
b=12.
Persamaan ditulis :
1 C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O atau :
C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O

27
Valensi.
Bilangan yang menyatakan berapa banyak
elektron yang dapat dilepaskan atau diambil
oleh atom unsur itu pada waktu membentuk
persenyawaan.

28
VALENSI

Setiap orbit boleh berisi satu atau lebih elektron, dinyatakan dengan 2e, 4e,
8e dst.. Elektron pada lingkaran orbit terluar, dapat mudah lepas dan
berpindah ke orbit unsur yang lain. Elektron pada orbit terluar bisa berisi 1
sampai 7 elektron dan tidak pernah sampai 8. Karena sifat yang tidak stabil
ini, atom unsur2 tak mulia selalu cenderung menstabilkan diri, artinya selalu
berusaha untuk memperoleh kulit terluar yang terisi penuh (yaitu 8 elektron)
sampai keadaannya menyerupai atom unsur-unsur mulia.

29
Salah satu cara menstabilkannya adalah melepas/menangkap elektron,
misalnya terjadi pada atom Natrium (Na):

30
Contoh lain pada atom Chlor (Cl). Pada kulit terluarnya terdapat 7 elektron.
Maka untuk melengkapi elektron ini sampai penuh ( yaitu 8 elektron), Atom
Chlor tinggal mengambil 1 elektron lagi dari luar. Karenanya atom chlor
sekarang kelebihan 1 elektron, sehingga bermuatan negatif, menjadi ion
Chlor (Cl-).

31
ASAM
• Asam adalah suatu zat yang mempunyai rasa masam dan
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
• Asam dibagi menjadi dua golongan yaitu asam organik dan
asam anorganik. Asam organik umumnya ditemukan dalam
tumbuh-tumbuhan dan binatang (misalnya asam cuka, asam
jeruk), sedangkan asam anorganik (disebut juga asam
mineral) diperoleh dari mineral-mineral dalam tanah (asam
accu, asam chlorida).
• Asam dikenal dengan karakter H dimuka senyawa dan
bermuatan positif, misalnya :
• HNO3  H+ NO3-
• H2SO4  H+ SO4=
• H3PO4 -> H+ PO4 ≡
32
Sifat :
- Rasanya asam
-pH < 7
-Mengubah kertas lakmus menjadi
merah

Jika suatu asam dihilangkan H-nya, maka tinggallah sisa asam.


Jadi ikatan antara H+ dan sisa asam- dapat terlepas jika
dilarutkan didalam air. Pelepasan ion H+ tidak sama kuatnya bagi
berbagai jenis asam. Asam-asam yang mudah melepaskan ion
H+, disebut asam kuat, sedang asam-asam yang sukar
melepaskn H+-nya disebut asam lemah.
Contoh asam-asam kuat :HCl, HBr, HJ, HNO3, H2SO4
Asam-asam yang lemah : asam cuka (CH3COOH), asam sianida
(HCN).

33
BASA
• Basa adalah suatu zat yang mempunyai rasa seperti air sabun (pahit, licin)
dan mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
• Basa dikenal dengan karakter OH (hidroksida) dibelakang senyawa dan
bermuatan negatif, misalnya :
• NaOH  Na+ OH-
• KOH  K+ OH- Basa dibentuk dari Oksida logam + air,
• Ca(OH)2  Ca++ OH- misalnya :
K2O + H2O  2 KOH
OH-
BaO + H2O  Ba(OH)2
• Al(OH)3  Al +++ OH -

• OH-
• OH-
• Fe(OH)3
• Sn(OH)4
• Ba(OH)2
34
GARAM
Garam dibentuk dengan berbagai cara :
a. Basa + asam -- > Garam + Air
2 NaOH + H2SO4  Na2SO4 + 2 H2O
Ca(OH)2 + 2 HCl  CaCl2 + 2 H2O
2 Al2(SO4)3 + 3 H2SO4  Al2(SO4)3 + 6 H2O

b. Oksida basa + asam  garam + air


FeO + H2SO4  FeSO4 + H2O
Al2O3 + 6 HCl  2AlCl3 + 3 H2O

35
c. Basa + Oksida asam  Garam + Air
2KOH + SO3  K2SO4 + H2O
3Ca(OH)2 + P2O5  Ca3(PO4)2 + 3 H2O
d. Oksida basa + oksida asam  garam
Na2O + SO2  Na2SO3
CaO + N2O5  Ca(NO3)2

36
e. Logam + garam  garam lain + logam lain
Sebelumnya lihat deret Volta (deret keaktifan logam) dibawah
ini :
K – Na – Ca – Mg – Al - Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – [H] – Cu –
Hg – Ag – Pt – Au.
Logam yang disebelah kiri lebih aktif dari logam yang disebelah
kanannya. Misalnya logam K dapat mendesak/mengusir keluar
logam Fe dari senyawa FeCl3.
K + FeCl3  3 KCl + Fe
Tetapi sebaliknya, logam Fe tak bisa mendesak logam K dari
senyawa garamnya.
Contoh lain :
Ca + ZnSO4  CaSO4 + Zn
37
f) Logam + Asam  garam + H2
Fe + HCl  FeCl2 + H2
2 Al + 3 H2SO4  Al2(SO4)3 + 3 H2
Tetapi logam2 disebelah kanan [H] dengan larutan asam tidak
berreaksi.
Cu + H2SO4  tidak bereaksi
Au + HCl  tidak bereaksi.

38
Garam asam
Jika didalam senyawa garam masih terdapat atom H disebut garam
asam :
NaHCO3, NaH2PO4

Garam Basa
Jika didalam senyawa garam masih terdapat hidroksida OH disebut
garam basa :
Mg(OH)Cl, Fe(OH)2NO3

Garam Rangkap
Garam rangkap adalah campuran lebih dari satu garam.
KCl.MgCl2, CaCO3.MgCO3.

39
KANDUNGAN ZAT DIDALAM AIR

1. ZAT CAIR
2. ZAT PADAT
3. ZAT GAS
ZAT CAIR

Kandungan zat cair dalam air dapat berupa


asam atau basa:
- asam khlorida ( HCI ) )
- asam sulfat ( H2SO4 )
- basa amoniak cair ( NH4OH)
- minyak
ZAT PADAT

• Air yang tidak murni selalu mengandung


padatan yang dapat dibedakan menjadi 3
kelompok berdasarkan besarnya partikel .
1 . Padatan terlarut
2 . Padatan tersuspensi dan koloid
3 . Padatan sedimen
ZAT PADAT TERLARUT

• Padatan ini terdiri dari senyawa – senyawa


anorganik dan organik yang larut dalam air,
seperti kalsium khlorida ( CaCl2 ) ,
magnesium sulfat ( MgSO4 ) , magnesium
chlorida( MgCl2 ) , natrium chlorida ( NaCl ),
natrium silikat ( Na2SiO3 ) .
ZAT PADAT TERSUSPANSI

• Padatan jenis mempunyai ciri:


- air nya keruh
- tidak larut
- tidak dapat mengendap langsung

padatan ini tidak akan mengendap , kecuali


bila keseimbangannya terganggu oleh zat –
zat lain seperti tawas (alum) , sehingga
terjadi penggumpalan dan mengendap.
ZAT GAS

– Pada waktu air jatuh sebagai hujan, gas yang ada


diudara ikut terlarut didalamnya. Gas – gas berupa
oksigen ( O2 ), karbon dioksida ( CO2 ), belerang
dioksida ( SO2 ).
– Didalam pembangkit gas yang muncul adalah
oksigen, dimana berasal dari kebocoran seal
pompa/dari kebocoran tangki penampungan.
MIKROORGANISME

• Micro organisme seperti kerang-kerang kecil (tritip)akan dapat tumbuh


dengan baik pada sistem air pendingin open sirkit yang menggunakan
air laut .
• Sedangkan pada sistem menara pendingin ( Cooling tower )
mikrooganisme yang tumbuh berupa bakteri dan lumut
AKIBAT DARI KANDUNGAN AIR

1. ZAT CAIR

• Zat cair bersifat asam dapat menimbulkan korosi merata pada sirkit air
yang dilaluinya. Terbentuknya asam ini dapat berasal dari air buangan
industri , atau pada saat terjadi kebocoran kondensor di PLTU/GU, yang
menyebabkan pH air < 7.
• Sedangkan Basa Amoniak cair ( NH4 OH ) akan dapat melarutkan
material sistim air pendingin yang terbuat dari Cu , seperti tube –
tube intercooler , radiator , heat exchanger , tube – tube , kondensor dan
lain – lain .i kebocoran seal pompa , dan juga melalui air make up atau
cooling tower.
AKIBAT DARI KANDUNGAN AIR
2. ZAT PADAT
• Padatan terlarut berupa garam – garam kalsium ( Ca ++ ), magnesium Mg
++ ) dan silikat (SiO3). dapat menimbulkan deposit / kerak. Garam
calsium dan magnesium akan membuat air bersifat sadah
AKIBAT DARI KANDUNGAN AIR
2. ZAT PADAT
• Padatan terlarut lainnya berupa NaCl dapat menimbulkan korosi galvanic
dalam sistem air pendingin seperti peralatan heat exchanger. Korosi ini
terjadi akibat adanya perbedaan potensial antara muatan NaCl dengan
logam yang dialirinya.
• Deret volta merupakan deret yang menunjukkan kereaktifan logam
terhadap

K – Na – Ca – Mg – Al - Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – [H] – Cu – Hg – Ag – Pt
– Au.
AKIBAT DARI KANDUNGAN AIR
2. ZAT PADAT

• Padatan tersuspensi akan berakibat penggumpalan dan mengendap .


Koloid silikat sering lolos dalam proses pengolahan air , sehingga
terjadi kerak keras di daerah panas .
• Padatan terendap dapat menimbulkan erosi pada material dan
penyumbatan aliran air .
AKIBAT DARI KANDUNGAN AIR
3. ZAT GAS

Air yang mengandung gas – gas O2, CO2, SO2, akan bersifat
korosif , yaitu :
CO2 + H2O  H2CO3 +Fe → Fe2CO3 + H2
SO2 + H2O  H2SO3 +Fe  Fe2SO3 + H2
SO3 + H2O  H2SO4 +Fe → Fe2SO4 + H2
2Fe + 2H2O + O2  2Fe(OH)2
4Fe(OH) + 2H2O + O2  4Fe(OH)3
Micro Organisme

Micro organisme jenis kerang (tritip) dapat menyumbat


saringan – saringan air pendingin , tube - tube kondensor ,
pompa – pompa dan mengurangi kecepatan pertukaran
panas.
Bakteri, ganggang/lumut merupakan salah satu jenis micro
organisme yang dalam air merusak bangunan – bangunan
cooling tower yang terbuat dari beton .
PENGOLAHAN AIR
– Untuk mencegah terjadinnya korosi dan deposit
kerak yang sangat mengganggu pada sistem ,
maka air baku perlu diolah terlebih dahulu ,
yaitu dengan cara pengolahan air ( Eksternal
Water treatment ) , kemudian air yang masuk
sistem diolah dengan sistem internal Water
Treatment .
EKSTERNAL WATER TREATMENT

Pada dasarnya pengolahan air di pembangkit didasarkan


pada sumber air bakunya
1. Air Sungai/Tanah

Air Sungai → Penjernihan → Desalinasi → Demineralisasi

Filtrasi
RO Mixed Bed
Koagulasi
Flokulasi
PENGOLAHAN AIR
– Pada dasarnya pengolahan air di pembangkit didasarkan
pada sumber air bakunya
1. Air Laut

Air Laut → Chlorinasi → Penjernihan → Desalinasi → Demineralisasi

Filtrasi
MSF Mixed Bed
Koagulasi
MED
Flokulasi
RO
UNIT PENGOLAHAN AIR
1. CHLORINASI

Chlorination Plant adalah suatu alat yang dapat meng-elektrolisa air laut dan
menghasilkan Sodium Hypochlorite (NaOCl). Selanjutnya diinjeksi-kan ke
intake air pendingin.

Pada instalasi pembangkit listrik thermal maupun nuklir yang memerlukan air
laut untuk pendingin condenser, zat NaOCl untuk melumpuhkan (disinfektan)
mikroorganisme laut agar tidak bersarang dan merusak (biofouling) pada
instalasi-instalasi yang menggunakan air laut.
CHLORINATION PLANT
Reaksi kimia dalam Electrolyzer diperlihatkan dengan gambar
disamping :
• Electrolysis dalam Electrolyzer :
Aliran air laut berada diantara kedua elektrode (anode dan
cathode) dalam Electrolyser dihubungkan ke sumber arus DC,
reaksi kimia yang terjadi didalam electrolyzer antara chlorine
dan caustic soda yang dihasilkan oleh elektrolisis.


Reaksi Chlorinasi :
Arus searah, lewat melalui air laut yang mengalir dalam
Electrolyzer, dimana sodium chloride (NaCl) diuraikan menjadi
ion Na+ dan Cl-, dengan reaksi kimia sebagai berikut :

• Persamaan Reaksi:
2NaCl 2Na+ + 2Cl-
• Katoda: 2Na+ + 2e- 2Na
2Na + 2H2O 2NaOH + H2
• Anoda: 2Cl- Cl2 + 2e-
Cl2 + 2NaOH NaOCl + NaCl + H2O

2NaCl + 2H2O NaOCl + NaCl + H2O + H2


CHLORINATION PLANT
CHLORINATION PLANT

Transformer / Rectifier

Injection Pump
BOOSTER PUMP STRAINER + - P=2,64 kg/cm2
Cap=100 m3/jam To Another Water Intake
CWP Unit 1
Sodium Hypochlorite
Generator
(Electrolyzer)
Unit 2
DSP
STORAGE TANK
+ - Cap: 60 m3

Transformer / Rectifier

Water Intake 7B Water Intake 7A


CHLORINATION PLANT
CHLORINATION PLANT
CHLORINATION PLANT

• Continuous dosing :
Injeksi/dosing sodium hypochlorite pada saluran masuk
air laut (seawater intake channel) diatur sebesar 1 ppm

• Shock dosing
Diatur sebesar 3 ppm selama 20 menit tiga hari sekali.
Shock dosing bertujuan mengganggu kekebalan biota
laut terhadap dosing sodium hypochlorite sebesar 1
ppm, sehingga diharapkan dengan shock dosing ini
biota-biota laut yang telah beradaptasi dengan injeksi
NaOCl sebesar 1 ppm dapat dilumpuhkan.
Filtrasi ( penyaringan )

Ada beberapa macam saringan untuk menjernihkan air dari


partikel – partikel yang tersuspensi dan terendap , antara lain
yang sering terpakai adalah sand filter ( saringan pasir )
dan carbon filter ( saringan carbon ) .
Kelebihan carbom filter adalah dapat menyerap warna , bau
dan koloid . Bila pasir / koral sudah jenuh , perlu di back
wash , sedang untuk carbon filter perlu pula dialiri steam
untuk mengembangkan pori – pori yang berfungsi penyerap .
Filtrasi ( penyaringan )

Komponen Carbon Active Filter


Filtrasi ( penyaringan )

Kontruksi Sand Filter


Flokulasi dan Koagulasi

Flokulasi dan koagulasi merupakan proses penyatuan partikel –


partikel yang halus dan kotoran – kotoran koloid dalam air
menjadi satu massa yang segera dapat dipisahkan dan disaring .
Partikel –partikel koloid mempunyai permukaan yang luas ,
sehingga mereka
tetap dalam keadaan suspensi dan partikel – paryikel suspensi
mempunyai muatan listrik negatif yang menyebabkan saling
tolak menolak sehingga tidak dapat bersatu .
Ada beberapa macam koagulasi yang dipakai , seperti garam
alumunium sulfat AI2 ( SO4 ), Fery sulfat Fe2 ( SO4 )3 , Fery
Chlorida ( FeCI3 ) dan
lain – lain .
KOAGULASI DAN FLOKULASI

Ion – ion ini mempunyai 3 muatan positif , sehingga keaktifan mereka


untuk mengikat muatan negatif dan koloid sangat besar , dan dengan
pemakaian yang baik dapat membentuk jala – jala yang bermassa dan
mudah mengendap .Akhir – akhir ini banyak industri menggunakan poli
elektrolit yang mempunyai rantai panjang bermuatan positif , sehingga
koagulasi akan cepat .
Desalinasi

Alat untuk mengurangi kadar garam dengan


cara evaporasi dan kondensasi disebut juga
desalination plant .Ada beberapa sistem
Desalination plant yang dipakai di PLTU/
PLTGU ,diantaranya adalah multiple stage flash
evaporator (one through/ recirculating ),
multiple effect desalination dan Reverse Osmosis
Desalination plant
1. Multi Stage Flash Destilation Once Trough
Adalah jenis desal yang terdiri dari beberapa stage
pemanas atau brine heater menggunakan uap
kemudian melalui penguapan dan pengembunan
pada evaporator dengan aliran paralel dengan
tekanan vacum dan temperature stage pada
berikutnya semakin rendah. Uap pemanas yang
mengembun disebut kondensat terpisah dengan
uap air laut yang mengembun yang disebut destilat.
Jet
Steam
Ejector
Preheate Feedwater Antiscalant
Pressure d
Reducing
Valve
Feed Heater Feedwater
Pump
Mist
Separator

Stage 1 Stage 2 Stage n-1 Stage n

Brine Brine

Condensat Brine Product


e pump pump
pump
ISTILAH-ISTILAH DALAM MSF
• Blowdown : Air laut yang meninggalkan sistem setelah menjadi
tinggi konsentrasinya akibat penguapan.
• Condensate : Air kondensat dari uap pemanas yang disalurkan
ke Brine Heater
• Condenser : Bagian tempat kondensasi pada setiap stage dari
evaporator diatas Demister dan tray kondensasi, dimana terjadi
kondensasi.
• Conductivity : Daya hantar listrik dari air laut, brine, distilate dll.
Ada hubungan khusus antara conductivity dan TDS (Total Dissolved Solid).
Karenanya dengan mengukur conductivity, TDS dari cairan dapat dimonitor sebagai
pengganti analisa sample di labor.
• Demister : Peralatan untuk menjaga agar titik-titik air laut tidak
terbawa (Carry over) bersama uap dalam Evaporator. Bahannya
dibuat dari material tahan korosi.
• Desuperheater : Suatu spray nozzle yang terpasang pada pipa uap ke
Brine Heater. Air pendingin dipancarkan kedalam uap melalui nozzle untuk
menurunkan temperaturnya.
• Distilate : Air distilat hasil kondensasi uap pada tiap-tiap stage
yang ditampung dalam tray
• Flash : Penguapan seketika, yang terjadi ketika liquid diberi pengurangan
tekanan.
• Flash chamber : Bagian dari evaporator tempat air terkondensasi,
dibawah distillate tray dan demister dimana air laut mengalir dan menguap.
• Heat input section : Bagian dari penukar panas dalam sistem desalinasi, ia
adalah brine heater dimana panas dari luar diberikan ke air laut.
• Heat recovery section : Bagian dari penukar panas dalam sistem desalinasi, ia
adalah evaporator dimana air laut dipanaskan oleh sumber internal disebabkan uap
yang dihasilkan air lut.
• Maximum brine tem perature : lihat “Top brine temperature”
• Performance ratio : Ratio antara sejumlah air hasil (product) terhadap
uap pemanas yang masuk brine heater dengan beratnya, atau ratio sejumlah air
hasil terhadap total uap yang di pakai pada unit desalinasi
• Scale : Endapan garam dari air laut/brine yang menempel/ melekat pada
pipa penukar panas. Kerak mempengaruhi rate dari penukar panas dalam brine
heater atau evaporator.
• Shell side : Ruangan atau konstruksi diluar pipa pemindah panas dari
evaporator atau stage.
• Stage : Bagian dari eveporator yang terdiri atar flash cham-
ber, condenser, distilate tray, demister dll.
• TDS (Total Dissolved Solid) : Total zat padat yang terlarut dalam air laut, brine, air
distilat, air kondensat dll
• Top brine temperature : temperatur air laut pada outlet brine heater atau
inlet tingkat pertama. Ini adalah temperatur air laut tertinggi dalam sistem. Dimana
penguapan dimulai.
• Tube side : Suatu ruang dibagian dalam pipa penukar panas dari brine
heater dan evaporator, atau sering menunjuk kepada laluan air laut termasuk tubes,
water boxes dan penghubung pipa kerja.
• Vapour : uap yang dihasilkan dari air laut yang menguap dalam flash
chamber. Umumnya kata “vapour” mengacu pada apa yang dihasilkan dalam
evaporator dan “steam” dipasok dari sumber luar
SISTEM DESALINATION PLANT
Once trough
• LIHAT FLOW DIAGRAM MSF

• 1.SISTEM AIR LAUT :


DARI AIR LAUT MASUK DESAL TUBE-TUBE KONDENSOR EVAPORATOR
 BRINE HEATER FIRST STAGE LAST STAGE BLOW DOWN.

• 2.SISTEM UAP BANTU :


A)UNTUK VAKUM EJEKTOR EVAPORATOR.
B)UNTUK SUPLAY ENERGI PANAS KE BRINE HEATER

• 3.SISTEM KONDENSAT :
DARI BRINE HEATER  POMPA KONDENSAT KEMBALI KE SISTEM

• 4.SISTEM DISTILAT :
DARI TRAY KONDENSAT  TANGKI DISTILAT  POMPA DISTILAT  FRESH
WATER TANK
Jet
Steam
Ejector
Preheate Feedwater Antiscalant
Pressure d
Reducing
Valve
Feed Heater Feedwater
Pump
Mist
Separator

Stage 1 Stage 2 Stage n-1 Stage n

Brine Brine

Condensat Brine Product


e pump pump
pump
MSF TYPE BRINE RECIRCULATION
(SIRKULASI BRINE)
(1). Sirkit Air Laut
• Air laut digunakan sebagai media pendingin Condenser dan alat bantu, tetap ia juga
dapat dijadikan “fresh water” untuk keperluan penambahan air kedalam sirkit PLTU.
• Air laut dipompa oleh Seawater feed pump di water intake dan memasok air laut ke
Desalination Plant. Air laut mengalir dalam Condenser tube evaporator.
• Sebagian kecil dari air laut pada inlet evaporator ini dicabangkan dan digunakan
sebagai air pendingin untuk Ejector Condenser. Aliran air laut dikendalikan oleh Flow
Control Valve yang dipasang pada inlet Evaporator.
• Air laut kemudian mengalir melalui tingkat demi tingkat sambil dipanasi oleh Vapour
Condensing disetiap stage condenser. Selanjutnya dipanasi oleh brine heater
sampai mencapai temperatur yang ditetentukan. Air laut sekarang memasuki Flash
chamber tingkat pertama, tekanan dipertahankan sedikit lebih rendah dari tekanan
jenuhnya. Oleh karena itu, air laut akan menguap ketika memasuki flash chamber
tingkat pertama.
2nd 1st Hogging Ejector
Ejector steam
BRINE HEATER
PI6449 DESUPER
FT6437 PV6313 STEAM
HEATER

CV6421 PT6421 CV6343

Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343

FT6305 TE6308
PT6344
LT6428

ST 17 ST 1

Sea Water Supply TE6308 HOTWELL


ST.19 ST.18 ST.17 ST.01
LT6347
Heat Rejection
CT6417 CV6411 FT6414

MAKE UP

HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE

SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
LANJUTAN BRINE RESIRKULASI
(2) Sirkit Brine Blowdown
Dari tingkat terakhir air laut dikeluarkan oleh Brine Blowdown Pump dan dibuang ke
tempat keluar air laut. Jumlah dari blowdown ini secara otomatis diatur oleh level air
pada tingkat terakhir.
2nd 1st Hogging Ejector
Ejector steam
BRINE HEATER
PI6449 DESUPER
FT6437 PV6313 STEAM
HEATER

CV6421 PT6421 CV6343

Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343

FT6305 TE6308
PT6344
LT6428

ST 17 ST 1

Sea Water Supply TE6308 HOTWELL


ST.19 ST.18 ST.17 ST.01
LT6347
Heat Rejection
CT6417 CV6411 FT6414

MAKE UP

HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE

SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
(3). Pengolahan Air Laut.
• Pada Desalination plant ini dilengkapi
dengan sistem injeksi kimia untuk
pengolahan air laut. Sistem pengolahan
ini terdiri dari satu Chemical tank (tangki
kimia) dengan sebuah mixer, chemical
injection pump, pemipaan, instrumentasi
dan kontrol. Merpakan sebuah skid.
2nd 1st

PI6449
FT6437 PV6313
Hogging Ejector

Ejector SW DISC
condenser TE6311

DISC

FT6305 TE6308
Sea Water Supply MAKE UP SEA
WATER STRAINER

DESALINATION
SUPPLY PUMP POLYPHOSPHATE
DISTILATE TANK Q=2650 L
Q= 1700 M3/H ST.19 ST.18

Heat Rejection

CV6411 EVAPORATOR
FT6414
POLYPHOSPHATE
MAKE UP SEA WATER INJECTION PUMP
CT6417 Q=1,3 L/Min
CV6319 P=4-6 Kg/Cm2
FT6319
A
NOR A
NOR CV 6320
DUMP B A B
STB DISC

PRODUCT WATER PUMP B


STB BLOWDOWN PUMP Q=320 M3/H
Q=A 320 M3/H; B 174 M3/H
P=A 0,95 Kg/Cm2; B 0,65 Kg/Cm2
P=4-5 M3/H
SAMPLING
POINT
SHORT RECIRCULATION/
A MIN.FLOW VALVE ANTI FOAM INJECTION
STB PUMP Q=0,325 L/Min
V6336 FT 6336 ANTI FOAM
P=5-6 Kg/Cm2
BRINE RECIRCULATION TANK Q=308 L
PUMP Q=1814 m3/jam
P=1,8 Kg/cm2 DISC
BRINE RECIRCULATION A B
B
NOR
• a. Anti Scale Chemical (kimia anti kerak)
Bahan kimia anti kerak ini digunakan untuk menghalangi deposit
kerak dalam tube-tube pemindah kalor pada brine heater dan
evaporator.

• b. Anti Foam Agent ( bahan anti busa)


Bahan anti busa ini digunakan untuk mengurangi pembusaan air laut
ketika berada dalam Flash Evaporator Chamber. Pengendalian
pembusaan ini menjamin tidak adanya brine carry-over yang dapat
mencemari produk air distilat.
Sirkit Destillate
• Air distilat yang dikumpulkan dalam
Distillate Outlet box, ditarik/dikeluarkan
oleh Distillate Pump. Besarnya aliran air
distilat secara otomatis dikontrol sesuai
dengan besarnya produk dengan jalan
level control dalam Distillate Outlet Box.
2nd 1st Hogging Ejector
Ejector steam
BRINE HEATER
PI6449 DESUPER
FT6437 PV6313 STEAM
HEATER

CV6421 PT6421 CV6343

Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343

FT6305 TE6308
PT6344
LT6428

ST 17 ST 1

Sea Water Supply TE6308 HOTWELL


ST.19 ST.18 ST.17 ST.01
LT6347
Heat Rejection
CT6417 CV6411 FT6414

MAKE UP

HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE

SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
• Sistem Kondensat dan uap
• Uap dengan tekanan rendah dipasok ke
desalination plant dari jalur uap bantu
(aux steam line) power plant. Uap yang
digunakan mempunyai dua tujuan yaitu
memanaskan iar laut dalam brine heater
dan menggerakan ejector.
2nd 1st Hogging Ejector
Ejector steam
BRINE HEATER
PI6449 DESUPER
FT6437 PV6313 STEAM
HEATER

CV6421 PT6421 CV6343

Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343

FT6305 TE6308
PT6344
LT6428

ST 17 ST 1

Sea Water Supply TE6308 HOTWELL


ST.19 ST.18 ST.17 ST.01
LT6347
Heat Rejection
CT6417 CV6411 FT6414

MAKE UP

HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE

SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
DATA UNJUK KERJA DESALINATION PLANT (TYPICAL)

• 1.KONDISI SUPLAY AIR LAUT


A.TEMPERATUR : 30°C - TEKANAN ; 4 BAR G
B.TDS :< 45.000 PPM -FLOW RATE :440.00 KG/JAM
C.KADAR Ca : 825 -3950 PPM. CaCO3 -CHLORIDA:13.498-22.176 PPM
 2.KEBUTUHAN UAP :<7.180 KG/JAM
 3.TEKANAN 6,0 BARG AN TEMP :164,2º C
 4.KEBUTUHAN LISTRIK :55,4 KW
 5.AIR DISTILAT
 *.TEMPERATUR :39,0º C *.TEKANAN :2,0 BAR G *FLOW RATE:41.670 KG/JAM
 *TDS : 10 PPM , TOTAL FE <0,2 PP,
 6.AIR KONDENSAT
 *TEMPERATUR : 50º C, TEKANAN : 2,0 BAR G, FLOW RATE : 6.770 KG/JAM
 7,RATIO OUTPUT GAIN :>6,0 KG.DESTILAT/KG,HEATING STEAM
 8.OUTPUT ALIRAN AIR KONTINU :> 1000 TON/HARI
 9.TOP B
DESALINATION PERFORMANCE
• Untuk melihat efisiensi desalt plant, dapat dilihat dari nilai Gain Output
Ratio (GOR).
• Gain Output Ratio (GOR) :

• Wd = product water flow


• Ws = steam flow to desalt kg/jam
• Wc = condensate flow rate
• Rc = Density condensate
• Wse = Steam ejector

Nilai ideal GOR 6-8


3. Multi Efek Desalination
Adalah jenis desal yang terdiri dari beberapa effect
evaporator maupun condensor yang disusun dengan aliran
bertingkat paralel dengan tekanan vacum dan temperature
stage pada berikutnya semakin rendah.
Uap pemanas yang mengembun tergabung dengan
kondensasi dari uap yang berasal dari pemanasan air laut
yang disebut destilat.
Uap dari pemanasan air laut dari effect pertama yang
terbentuk memanaskan air laut pada effect kedua
selanjutnya uap air laut pada effect kedua yang terbentuk
memanaskan pada effect selanjutnya sampai effect terakhir.

Perusahaan Pembangkit Terkemuka & Unggul di Indonesia dgn Kinerja Kelas Dunia
Steam
Supply
steam
Feed Water Vent
Scale ejector
Feed water Inhibitor

Sea
Water To
Outfall

Seawater
Supply

Heat
Rejector

1st Effect 2nd Effect 3rd Effect 4th Effect


Brine

Destillate
Reverse Osmosis

R.O. (Reverse Osmosis) adalah suatu metode pemurnian melalui


membran semi permeable di mana suatu tekanan tinggi (50-60
PSI) diberikan melampaui tarikan osmosis sehingga akan
memaksa air melewati proses osmosis terbalik dari bagian yang
memiliki kepekatan tinggi ke bagian dengan kepekatan rendah.
Selama proses ini terjadi, kotoran dan bahan yang berbahaya akan
dibuang sebagai air tercemar. Molekul air dan bahan mikro yang
lebih kecil dari pori-pori R.O. akan melewati pori-pori membran dan
hasilnya adalah air yang murni.
Reverse Osmosis
Reverse Osmosis
f. Reverse Osmosis
Reverse Osmosis

Karakteristik membran RO
• Untuk mendapatkan air dengan TDS < 100 ppm perlu dilakukan 2 pass
system (2 stages).
• Membran tidak dapat dioperasikan pada temperatur tinngi.
• Umur teknis membran 2-3 tahun (tergantung penanganan).
Reverse Osmosis

Keuntungan RO diantaranya :
1. Penggunaan energi yang jauh lebih rendah dibanding proses
destilasi karena tidak ada perubahan fasa, pemakaian
energinya hanyalah energi untuk menggerakkan pompa.
2. Peralatan dan perawatannya mudah dan murah, karena
proses terjadi pada suhu normal sehingga memperkecil
problem-problem karena kerak dan korosi.
3. Area yang dibutuhkan relatif sedikit.
4. Sistem dapat dibuat modular, sehingga dpt dioperasikan
sesuai kebutuhan.
5. Harga investasi lebih murah.
Kelemahan RO diantaranya :
1. Membran sangat sensitif terhadap fouling sehingga
dilakukan proses pre treatment untuk menghilangkan
senyawa organik dan total suspended solid (carbon actif,
sand filter, clarifier, koagulan, injeksi asam, dll).
Reverse Osmosis

Keuntungan RO diantaranya :
1. Penggunaan energi yang jauh lebih rendah dibanding proses
destilasi karena tidak ada perubahan fasa, pemakaian
energinya hanyalah energi untuk menggerakkan pompa.
2. Peralatan dan perawatannya mudah dan murah, karena
proses terjadi pada suhu normal sehingga memperkecil
problem-problem karena kerak dan korosi.
3. Area yang dibutuhkan relatif sedikit.
4. Sistem dapat dibuat modular, sehingga dpt dioperasikan
sesuai kebutuhan.
5. Harga investasi lebih murah.
Kelemahan RO diantaranya :
1. Membran sangat sensitif terhadap fouling sehingga
dilakukan proses pre treatment untuk menghilangkan
senyawa organik dan total suspended solid (carbon actif,
sand filter, clarifier, koagulan, injeksi asam, dll).
Pertukaran ion

Reaksi kimia antara zat padat ( penukar ion ) dan


fluida yang mana ion – ion ditukar dari satu zat ke zat
yang lain . Ada 2 macam penukar ion

1. dari alam

2. Buatan
Pertukaran ion

Penukar ion Dari Alam

Zeolit adalah penukar kation yang


tersusun secara alamiah dari
Natrium , Alumunium dan pasir .(
Na2O. YAI2O3 2SiO2.aH2O ) berfungsi
mengadakan pertukaran kation
antara yang terlarut dalam air
terutama ion calsium ( Ca++) dan
Magnesium ( Mg++) dengan ion
Natrium (Na) yang terdapat pada
Zeolite .
Pertukaran ion

Penukar Ion Buatan

Berupa Resin Anion dan resin


kation. Anion berfungsi untuk
menukar ion negatif dan kation
untuk menukar ion positif
Sehingga air yang mengalami
pertukran ion oleh resin ini
kandungan mineralnya akan
hilang atau disebut juga Air
demin
Sistem Pemurnian Air dengan Silica
Remover
Filter Cation Anion Mixed
Pump Exchanger Bed Unit
CO2 Removed Exchange
r
Raw
Water

Degassifie
r
Tower

Baffles Cation and


Anion
Fan Resin
Cation
Pump Anion
Resin
Resin

Demineralize
d
Water

HCl NaOH
Regenerasi Saringan Cation
9
drain

1 2

Kation

4 6

5 7

HCl 10

8
Regenerasi Saringan Anion
9
drain

Air dr unit kation 1 2

Anion basa
3

4 6

5 7

NaOH
10

8
Regenerasi
Setelah 1300 m3 air diolah, unit secara otomatis
ditempatkan dalam posisi regenerasi. Jika
diperlukan regenerasi dapat dilakukan secara
manual dengan operasi berikut :

• set saklar “Control” ke posisi “Man”


• Set saklar “Regene, Select “ke A atau B
• Tarik saklar “Regene Start”
Backwash.
• Distillate water booster pump
DESTILLED dioperasikan.
B4
BOOSTER PUMP
W6 • Setel katup (A-W2) untuk
R5 mendapatkan aliran 12 m3/hr. Buka
DESTILLED
WATER
penuh katup (A-B1) dan (A-W3).
B1
W1 R-OH Langkah ini dilangkhi pada regenera
W5 R-H B2 pertama kali, juga setting2 yang dib
W3 pada langkah2 yang lain. Katup (A-W
W2 B3 ditutup.
R6
W4 • Kecepatan aliran : 12 m3/hr
TO
DEMIN
MA1
• Waktu : 20 menit
TANK

MIXING AIR PS1


RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Settling (Pengendapan).
• Distillate water booster pump
tetap dioperasikan.
• Katup (A-W2), (A-W3)ndan (A-
DESTILLED
BOOSTER PUMP B4 B1) ditutup
W6
R5 • Katup (A-W5) dibuka penuh.

DESTILLED
WATER B1 Waktu : 10 menit
W1 R-OH

W5 R-H B2

W3

W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK

MIXING AIR PS1


RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Caustic Injection.
• Distillate water booster pump tetap
dioperasikan.
• Katup (R1) diatur agar aliran caustic 2,5
m3/hr.
DESTILLED
BOOSTER PUMP B4 • Katup (R2) diatur agar 276 liter larutan
W6 caustic diinjeksikan selama 20 (40)
R5 menit.
DESTILLED
WATER
• Katup R3 diatur agar aliran acid 2,4
W1
B1
R-OH
m3/hr.
W5 R-H B2 • Katup (A-R5) , (A-R6, (A-W3)) dan (A-B2)
dibuka penuh.
W3
• Katup (A-W5) ditutup.
B3
W2
• Katup PS1 diatur agar temperatur larutan
R6 TO
W4
DEMIN
caustic secara perlahan-lahan naik
MA1
TANK mencapai 55 oC.

MIXING AIR PS1


RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Caustic Displacement.
• Distillate water booster pump
tetap dioperasikan.
• Katup (R1), (R3), (A-R6), (A-
DESTILLED
BOOSTER PUMP B4
W6
R5 W3), dan (A-B2) masih
DESTILLED
WATER
terbuka.
B1
W1 R-OH
R-H B2
• Katup (R2) ditutup.
W5

W3
• Katup (PS1) masih terbuka.
W2 B3 • Katup (A-W5) masih tertutup.
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK

MIXING AIR PS1


RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Acid Injection ( Hcl ).
• Distillate water booster pump
tetap dioperasikan.
• Katup (R1), (A-R5), (R3), (A-R6), (A-
DESTILLED W3) dan (A-B2) masih terbuka.
BOOSTER PUMP
W6
B4
• Katup (A-W5) masih tertutup.
R5 • Katup (R4) ditutup.
DESTILLED • Katup (R4) diatur sehingga 128
WATER B1 liter larutan asam diinjeksikan
W1 R-OH selam 20 menit.
W5 R-H B2
• Kecepatan aliran caustic (down)
W3 2,5 m3/hr
W2 B3 • Kecepatan aliran acid (Up) 2,4
R6 TO
m3/hr
MA1
W4
DEMIN • Kecepatan aliran di-set pada valve
TANK : R1, R3, R4
• Waktu : 20 menit
MIXING AIR PS1
RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Acid Displacement.
• Distillate water booster pump
tetap dioperasikan
• Katup (R1), (A-R5), (R3), (A-R6), (A-
W3) dan (A-B2) masih terbuka.
DESTILLED • Katup (A-W5) masih tertutup.
B4
BOOSTER PUMP
W6 • Katup (R4) ditutup.
• Kecepatan aliran larutan caustic
R5
DESTILLED
WATER
W1
B1
R-OH
(down) 2,5 m3/hr
W5 R-H B2
• Kecepatan aliran larutan acid (Up)
W3 2,4 m3/hr
• TOKecepatan aliran di-set pada valve
W2 B3
R6
MA1
W4
: R1, R3
DEMIN
TANK
• Waktu : 20 menit
MIXING AIR PS1
RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Rinse
• Distillate water booster pump tetap
dioperasikan
• Katup (R1), (A-R5), (R3), dan (A-R6) tertutup
• Katup (A-W5) masih tertutup.
• Katup (A-B2) dan (A-W3) masih terbuka.
DESTILLED
• Katup (A-W6) dan (A-W2) dibuka.
BOOSTER PUMP B4 • Katup (A-W6) diatur agar aliran menjadi 9,6
W6 m3/hr.
R5
• Kecepatan aliran (down) 9,6m3/hr
DESTILLED
WATER B1
• Kecepatan aliran (Up) 12 m3/hr
W1 R-OH • Kecepatan aliran di-set pada valve : W6, W2
W5 R-H B2 • Waktu : 20 menit
W3 • Catatan : Urutan pemindahan (transfer) kimia
B3
dijalankan pada langkah ini.
W2
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK

MIXING AIR PS1


RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Draining
• Distillate water booster pump
tetap dioperasikan
DESTILLED
BOOSTER PUMP B4 • Katup (A-B1) dan (A-B4) dibuka.
W6
R5
• Katup (A-B2) masih terbuka
DESTILLED
WATER
• Katup (A-W2) dan (A-W3)
W1
B1
R-OH ditutup
B2
• Katup (A-W5) dibuka)
W5 R-H

• Waktu : 20 menit.
W3

W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK

MIXING AIR PS1


RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Loosening ( Membersihkan
Lumpur).
• Distillate water booster pump tetap
dioperasikan
• Air mengalir dari bawah kolom dan
melonggarkan/melepaskan
(loosening) resin bed.
DESTILLED
BOOSTER PUMP B4 • Katup (A-W2) dan (A-W3) dibuka
• Katup (A-W5) ditutup.
W6
R5
DESTILLED
WATER B1
• Katup (A-B1), (A-B2) dan (A-B4)
W1 R-OH ditutup.
R-H B2
• Kecepatan aliran : (12 m3/hr)
W5

W3

W2 B3 • Kecepatan aliran di-set pada valve :


R6
W4
W2
TO
DEMIN
MA1
• Waktu
TANK : 5 menit
MIXING AIR PS1
RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Resin Mixing
• Distillate water booster pump tetap
dioperasikan
• Air mengalir dari bawah kolom dan
melonggarkan/melepaskan
(loosening) resin bed.
DESTILLED
BOOSTER PUMP
W6
B4
• Katup (A-W2) dan (A-W3) dibuka
R5 • Katup (A-W5) ditutup.
• Katup (A-B1), (A-B2) dan (A-B4)
DESTILLED
WATER B1
W1
W5
R-OH
R-H B2
ditutup.
W3 • Kecepatan aliran : (12 m3/hr)
W2 B3
• Kecepatan aliran di-set pada valve :
MA1
R6
W4 W2
TO
DEMIN

• Waktu
TANK
: 5 menit.
MIXING AIR PS1
RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Fill – Up.
• Distillate water booster pump
dioperasikan.
DESTILLED
• Katup (A-B4) masih terbuka.
BOOSTER PUMP
W6
B4
• Katup (A-MA1), (A-B1) dan (A-W3)
R5 ditutup
DESTILLED
WATER B1
• Katup (A-W5) dibuka.
W1
W5
R-OH
R-H B2 • Katup (A-W1) dan (A-B3) dibuka.
W3 • Kecepatan aliran : 65 m3/hr sampai
W2 B3 90 m3/hr
MA1
R6
W4 •TO Waktu : 5 menit
DEMIN
TANK

MIXING AIR PS1


RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Fast Rinse
• Distillate water booster pump masih
dioperasikan.
• Katup (A-B4) ditutup
DESTILLED
B4
• Katup (A-W1) dan (A-B3) masih
BOOSTER PUMP
W6 dibuka
DESTILLED
R5
• Katup (A-B3) diatur agar aliran
WATER
W1
B1 mencapai 65 m3/hr.
• Kecepatan aliran : 65 m3/hr
R-OH

W5 R-H B2

W3 • Waktu : 20 menit
W2
R6
B3
• TO Amati Conductivity meter.
MA1
W4
Conductivity berangsur-angsur turun
DEMIN
TANK
ke nilai yang memuaskan. Maka
MIXING AIR PS1
regenerasi selesai dan unit
RECEIVER diposisikan melayani.

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
Service.
DESTILLED
BOOSTER PUMP B4 • Setel katup (A-W4)
W6
R5
agar aliran 65 m3/hr.
DESTILLED
WATER B1
W1 R-OH

W5 R-H B2

W3

W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK

MIXING AIR PS1


RECEIVER

DW2 DW1

R3 R1

EFFLUENT NEUTRALIZATION SUMP R4 R2


HCl NaOH
2. INTERNAL TREATMENT

• Internal treatment adalah sistem pengolahan air yang


langsung digunakan sebagai fluida kerja dalam unit
pembangkit.

• Internal treatment ini berupa perlakuan-perlakuan


terhadap fluida kerja sehingga fluida kerja tersebut
memiliki kualitas dan sifat yang baik agar siap untuk
digunakan sebagai media transformasi energi.
2. INTERNAL TREATMENT

1. Sistem air kondensat

Ammonik (NH4OH) diinjeksikan kedalam dicharge


pompa kondensat ( Condensate Pump Discharge )
atau sesudah Condensate Polisher untuk mengatur pH
air condensate antara 9,2 – 9,4
2. INTERNAL TREATMENT

2. Sistem Air Pengisi

Tujuan Internal Treatment didaerah sistem air pengisi


ini adalah untuk mencegah korosi akibat gas Oksigen
dengan cara menginjeksikan Carbo Hidrazine
(N2H3)2CO.
2. INTERNAL TREATMENT
2. Sistem Air Pengisi

Tujuan Internal Treatment didaerah sistem air pengisi


ini adalah untuk mencegah korosi akibat gas Oksigen
dengan cara menginjeksikan Carbo Hidrazine (N2H3)2CO.

Kadar hydrazine dipantau dengan tujuan apakah hydrazine


yang diinjeksikan sudah tepat sehingga oksigen yang ada
dalam air umpan boiler sudah hilang. Hydrazine ini
berfungsi sebagai oksigen scavenger menurut reaksi sbb
(carbohydrazine) :
(N2H3)2CO + 2O2  3H2O + 2N2 + CO2
2. INTERNAL TREATMENT

Kontaminasi pada air pengisi disebabkan :

1 . Kebocoran kondensor , sehingga Ca2+ , Mg2+ dan


CI- dapat masuk ke boiler.
2 . Kebocoran udara masuk ke kondensor atau
daerah lain , sehingga Oksida Fe dan Cu dari korosi
tube condensor dan heater heater dapat masuk ke
boiler .

Hydrazine meskipun bereaksi lambat dengan oksigen


, namun dapat mereduksi oksida – oksida Fe2O3
pada sistem air pengisi menjadi Fe3O4 ( Magnetite
Film ).
2. INTERNAL TREATMENT

3 . Sistem Air Boiler

Air boiler harus dijaga dalam kondisi normal ,


Internal boiler water pada boiler tekanan rendah
biasanya dengan injeksi garam fosfat , untuk
mengontrol pH air boiler dan mencegah terbentuknya
kerak Ca dan Mg sulfat atau silkat .
2. INTERNAL TREATMENT

Trisodium phospate dapat menyebabkan korosi alkali,


untuk menghindari terjadinya alkali bebas sebagai akibat
injeksi phospat maka harus memperhatikan kordinat
phospat, yaitu hubungan antara pH, konsentrasi ion
phospate dan perbandingan mol antara Na : PO4.
Permasalahan lain yang diakibatkan oleh injeksi
phospate ialah adanya fenomena phospate tersembunyi
(hideout phosphate). Kelarutan ion phospate di dalam air
sangat dipengaruhi oleh temperature kerja boiler,
semakin tinggi temperatur kerja maka kelarutan
phospate akan semakin kecil. Oleh karena itu ion
Phosphat ini harus terus dikontrol
DESALT

FRESH WATER
RO
TANK

KSWTP
Na3PO4
Sampling Point SD : DEMIN WATER WTP

Sc = < 10 3300 C TANK

8.5 Kg/cm2
E-19
Ph = 9,2-9,5
Cl- = < 0,01
5380 C HP
TURBIN
IP TURBIN
LP TURBIN
1
LP TURBIN
2 GENERATOR

STEAM DRUM 179 Kg/cm2 P-28

3400 C
ECONOMIZER 400 C
PRIMARY HEATER
3360 C Sea water 350C TO
300C
Condensor OUT FALL
39.9 Kg/cm2
REHEATER
P-3
3360 C
39.9 Kg/cm2 Sampling Point CW :
Sc = < 10
Sampling Point FW :
SECONDARY HEATER Ph = 9,2-9,5
Sc = <10
SiO2 = < 0,02ppm
Sampling Ph = 9,2-9,5
Point BW :
SiO2 = <0,02 ppm
Sc = <20 350 C

Ph = 9,0-9,5 N2H4 = < 0,01-0,03 ppm


SiO2 = Condensat Polisher
< 0,185 ppm
PO4 =
0,3-1,0 ppm CO(N2H3)4
DEAERATOR Gland Steam Ejektor
E-15 (HEATER 4)
CO(N2H3)4
Ejektor Condensor
CBD E-5
0
100 C

2000 C 1700 C 1500 C 750 C 600 C 400 C


2600 C

LPH 3 LPH 2 LPH 1 NH4OH


HPH 7 HPH 6 HPH 5 BFP
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR

Batasan Parameter
NO Sampel Konductivity pH SiO2 PO4 N2H4 Cl-
(µS) (ppm) (ppm (ppm) (ppm)
)
1 Condensate <10 9,2-9,5 <0,02 - - ≈0
Water
2 Feed Water <10 9,2-9,5 <0,02 - 0,01-0,03 -

3 Boiler Water <10 9,0-9,5 < 0,185 0,3-1 - <0,5

4 Steam Drum <10 9,2-9,5 ≈0 - - <0,01


PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR

1. KONDUKTIVITY
Konduktivity ini sangat mempengaruhi dalam kualitas air dalam unit
pembangkit. Konduktivity ini berpengaruh terutama dalam hal korosi dalam
peralatan-peralatan yang dilalui dalam fluida kerja.

2. SILIKA ( SiO2)
Silika adalah suatu senyawa yang apabila terkena panas dia akan berubah
menjadi kerak yang sangat keras, terutama pada tube-tube boiler. Silika ini
harus dihilangkan dari air umpan boiler karena bisa berakibat antara lain
sbb :
- Timbulnya kerak, yang bisa menurunkan koefisien perpindahan panas
dari ruang bakar ke dalam air dalam tube boiler.
- Plugging yang bisa mengganggu aliran fluida kerja
- Kerusakan-kerusakan lain akibat timbulnya kerak ini.
PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR

3. pH (derajat keasaman)
pH sangat berpengaruh terhadap laju korosi pada peralatan,
Oleh karena itu pH atau derajat keasaman adalah parameter yang
harus dijaga kualitasnya agar peralatan tidak cepat rusak
9,50
9,40
9,30
9,20
pH

9,10
9,00
8,90
8,80
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Temperatur ( oC )
Gambar 3. Grafik pengaruh suhu terhadap pH air

Gambar diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pada air maka dengan sendirinya pH air akan
mengecil sehingga kondisi air menjadi semakin asam. Oleh karena itu pH air dijaga pada kondisi antara 9,0
sampai 9,5. Hal ini dimaksudkan agar sifat air ketika pada suhu tinggi adalah netral
PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR

4. PHOSPATE

Trisodium phospate dapat menyebabkan korosi alkali, untuk menghindari terjadinya


alkali bebas sebagai akibat injeksi phospat maka harus memperhatikan kordinat
phospat, yaitu hubungan antara pH, konsentrasi ion phospate dan perbandingan mol
antara Na : PO4.
Permasalahan lain yang diakibatkan oleh injeksi phospate ialah adanya fenomena
phospate tersembunyi (hideout phosphate). Kelarutan ion phospate di dalam air
sangat dipengaruhi oleh temperature kerja boiler, semakin tinggi temperatur kerja
maka kelarutan phospate akan semakin kecil. Oleh karena itu ion Phosphat ini harus
terus dikontrol

5. HIDRAZINE

Apabila kadar residual hydrazine kurang dari batasan parameter maka injeksi kurang
yang bisa berbahaya karena bisa menyebabkan korosi pada logam peralatan pada unit
pembangkit, tetapi apabila residual hidrazine berlebih tidak berpengaruh pada sistem,
hanya pemborosan bahan kimia
PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR

6. Chlorate ( Cl-)
Chlorate adalah ion yang bersifat sebagai oksidator kuat, oleh karenanya
dia sangat berbahaya apabila dalam jumlah yang berlebihan di dalam air
umpan boiler. Dengan adanya ion ini maka dikhawatirkan akan timbul korosi
yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan. Sehingga
keberadaannya harus terus dikontrol dan dipantau untuk menjaga kualitas
air umpan boiler.
PENJELASAN SECARA TERPERINCI MENGENAI
PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS AIR

Pemantauan keempat jenis air pada internal treatmen tersebut


dilakukan tiap 4 jam sekali. Lokasi pengambilan sample adalah
di sample rack pada masing-masing unit, sedangkan analisa
dilakukan di laboratorium kimia air.
Title

Problem Akibat Perubahan pH

• pH air pengisi ketel harus sesuai dengan batas


yang dipersyaratkan pada PLTU. Jika terjadi
perubahan pH yang menyebabkan pH terlalu
asam atau terlalu basa, akan menyebabkan
korosi atau deposit. Cara mengatasi : pH dapat
dinaikan dengan penambahan basa dan
diturunkan dengan penurunan asam
Title

• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer


adipiscing elit. Vivamus et magna. Fusce sed
sem sed magna suscipit egestas.
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer
adipiscing elit. Vivamus et magna. Fusce sed
sem sed magna suscipit egestas.

Anda mungkin juga menyukai