Anda di halaman 1dari 7

JOURNAL READING 1

Enlarging biopsy-prov en fibroadenoma: Is


surgical excision necessary?

SUMBER:
Nama: Anak Agung Avrella  DIALANI, V., CHANSAKUL, T., LAI, K., GILMORE, H.,
Shora Yuananda SAYEGH, N. AND SLANETZ, P., 2019. ENLARGING
BIOPSY-PROVEN FIBROADENOMA: IS SURGICAL
NIM: 2071121036 EXCISION NECESSARY?. CLINICAL IMAGING, 57,
PP.35-39.
Pembimbing: dr. A.A. Gede
Raka Budayasa, Sp.OG(K) *RINGKASAN HASIL JURNAL READING

1. Pendahuluan
Hari/Tanggal: 1 Januari 2021
Fibroadenoma merupakan tumor yang mencakup
Waktu: 19.00 WITA
sel epitel dan stroma, dengan angka insiden 7-13%

dari populasi umum.

Paling sering terjadi pada fase hidup dekade

kedua (10-19 tahun) dan dekade ketiga (20-29)

karena pengaruh hormon eksogen, kehamilan,

atau fluktuasi hormon, dan umumnya akan stabil

pada ukuran 1-3 cm (maka dari itu tidak perlu

dilakukan bedah)

Tetapi jika terdapat lesi fibroepitel dengan

peningkatan elemen stroma dalam perlakuan

core biopsy, tumor filoides menjadi diagnosis


banding. Pada kondisi tersebut, bedah eksisi

disarankan.

Akan tetapi beberapa praktek tetap melakukan

eksisi terhadap fibroadenoma yang terbukti oleh

hasil biopsi (biopsy-proven fibroadenoma) karena

kekhawatiran terjadinya malignansi

2. Materi dan Metode

Menggunakan rekam medis online untuk

mengidentifikasi kasus  didapatkan 1117 kasus

biopsi yang terbukti sebagai fibroadenoma dari

Januari 2000 hingga Desember 2010

Didapatkan 378 kasus fibroadenoma yang terbukti

dengan metode ultrasound-guided percut aneous

core biopsy.

Parameter yang digunakan :

Umur pasien, faktor resiko kanker payudara yang

mencakup riwayat kanker payudara sebelumnya,

riwayat kanker payudara dalam keluarga, umur

menarche, umur saat kehamilan aterm pertama,

dan riwayat terpapar eksposur hormon eksogen,

metode imaging termasuk ukuran presentasi dan

hasil follow up (jarak 2-10 tahun), cara biopsi, alat

dan jumlah biopsi, dan patologi yang tersedia

(termasuk diagnosis core biopsy awal dan bedah


patologi, jika tersedia). Pembesaran ukuran

benjolan juga dicatat

3. Definisi

 Hasil pemeriksaan penunjang:

Berbatas jelas, bulat atau oval, hipoechoic

homogen atau massa padat isoechoic, sejajar

dengan dinding dada dengan margin halus

dan tidak ada bayangan posterior

 Celullar fibroadenoma:

Fibroadenoma dengan peningkat an sel

stroma, dieksisi karena sulit dibedakan dengan

tumor filoides

 Fibroadenoma kompleks:

Fibroadenoma diasosiasikan dengan sclerosing

adenosis, papillary apocrine metaplasia,

perubahan kistik lebih dari 0.3 cm atau

kalsifikasi epitel

 Fibroadenoma tanpa komplikasi:

Fibroadenoma tanpa atypia, otot polos, lesi

fibroepitel atau tumor filoides pada

pemeriksaan core biopsy

 Upgrade:

Terdapatnya malignansi, atypia, otot plos, lesi

fibroepitel atau tumor filoides pada

pemeriksaan core biopsy setelah terjadinya


pembesaran atau bedah eksisi, disebut

dengan “upgrade”

 Parameter imaging:

Pemeriksaan penunjang dilakukan

menggunakan unit ultrasound khusus

payudara. Pasien followup diperiksa setiap 6,

12, dan 24 bulan.

 Metode biopsi dan pemrosesan jaringan:

Ultrasound-guided core biopsy oleh radiolog,

dan spesimen jaringan diproses sesuai dengan

guideline 2007 CAP/ASCO.

 Analisis statistik:

Menggunakan Stata dan MATLAB dan juga

Microsoft excel. Nilai P untuk growth rate vs

variabel lainnya dikalkulasikan dengan uji

Mann-Whitney. Nilai P untuk kasus dengan

“upgrade” vs variabel lainnya dikalkulasi

dengan uji Fisher.


4. Hasil

Dari 1117 kasus didapatkan 378 kasus fibroadenoma

yang terdiagnosa oleh uktrasound guided core

biopsy. Kemudian terdapat 24 kasus yang ditemukan

terdapat atypia dalam pemeriksaan core biopsy dan

107 kasus yang tidak berhasil dilakukan follow -up

sehingga dieksklusi dari penelitian ini sehingga

terdapat 247 kasus yang tersisa. Dari 247 kasus

terdapat 201 kasus yang ketika difollow-up masih

dalam keadaan stabil dan tidak berubah ukurannya,

dan 46 kasus terjadi pembesaran. Dari 46 kasus

tersebut terdapat 27 kasus dimana dilakukan core

biopsy setelah terjadi pembesaran dan kemudia


dilakukan eksisi, 17 kasus dimana dlakukan core

biopsy pada presentasi awal dan eksisi setelah

follow-up, dan 2 kasus dimana terjadi pembesaran

tetapi tidak dilakukan eksisi dan difollow-up selama 2

tahun. Dari kelompok pertama didapatkan 23 kasus

terbukti fibroadenoma, 3 kasus atypia mencakup 2

kasus ALH dan 1 ADH, dan 1 tumor filoides. Lalu pada

kelompok kedua ditemukan seluruh 17 kasus yaitu

fibroadenoma tanpa malignansi.

4. Diskusi

Fibroadenoma yang tidak berubah ukurannya atau

mengecil seiring berjalannya waktu, umumnya tidak

perlu dilakukan intervensi bedah; akan tetapi,

fibroadenoma yang terjadi pada wanita usia muda

dapat bertambah ukurannya, dengan angka

sebanyak 18% terjadi bertambahnya ukuran pada

pemeriksaan follow up. Ketika terjadi pertambahan

ukuran pada kasus fibroadenoma, maka umumnya

dilakukan eksisi untuk mengeluarkan kemungkinan

malignansi, akan tetapi terungkap tidak ditemukan

malignansi

Terdapat kekurangan dari penelitian ini yaitu:

◦ Ukuran sampel yang sedikit

◦ Penelit ian restrospektif dan ketergantungan

terhadap operator ultrasound


◦ 28% pasien tidak berhasil dilakukan pemeriksaan

follow up

5. Kesimpulan
Enlarging biopsy proven fibroadenoma tidak
berkaitan dengan malignansi, maka dari itu bedah
eksisi tidak diperlukan. Untuk pembesaran benjolan
yang diduga fibroadenoma oleh pemeriksaan
penunjang, core biopsy harus dilakukan untuk
mengeluarkan kemungkinan atypia atau tumor
filoides, karena jika ditemukan kedua hal tersebut
maka perlu dilakukan intervensi bedah. Lesi yang
berkaitan dengan atypia, terdapat tampilan
patologis yang janggal, suspek filoides, lesi dengan
gejala, atau alasan kosmetik tetap menjadi indikasi
untuk melakukan bedah eksisi.

Anda mungkin juga menyukai