Kelompok 1 :
M. Sofyan Fajrin
Miftahuljannah Ali
Firmawati AR
A. Sitti Nur Pranana
Firmandi Arafat
Ulfah Anggraini Sarief
Defina Budi
Atika Rahmah
Pembimbing:
dr. Syarif Hidayatullah, Sp. OT
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN
KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
1.Terminal Branches Injury
Nervus axillaris adalah cabang terakhir dari kord posterior plexus brachialis
sebelum menjadi n. radialis.Nervus axillaris berasal dari C5 dan C6 yang
mensuplai m. deltoideus dan mentransmisikan sensasi kutaneus pada area kecil di
permukaan lateral bahu. Lesi n. axillaris biasanya disebabkan oleh trauma,
fracture leher humerus, dislokasi pada kepala humerus, maupun brachial plexitis.
Lesi pada n. axillaris memiliki karakteristik utama kelemahan abduksi pada
lengan bahu setelah 15-30° pergerakan tangan yang menjauhi pinggul.Pergerakan
adduksi, fleksi, dan ekstensi juga terjadi kelemahan.Sensory loss sangat terbatas
dan biasanya hanya terjadi pada brachii lateralis.
N. axillary injury biasanya berhubungan dengan fracture atau dislokasi yang
sembuh spontan pada 80% kasus. Jika deltoid tidak menunjukkan tanda-tanda
perbaikan setelah 8 minggu, dilakukan pemeriksaan EMG. Jika tes menunjukkan
tanda denervasi, biasanya dibutuhkan eksisi nerve ends dan grafting yang pada
umumnya hasil dapat terlihat dalam 3 bulan setelahnya. Jika operasi gagal dan
bahu masih nyeri, dilakukan arthrodesis untuk stabilitas dan memperbaiki fungsi
abduksi.
1.3 Nervus Medianus Injury
N. medianus injury biasanya disebabkan oleh cedera di bagian carpi (low lesions)
dan di bagian antebrachii superior (high lesions).
1. Low lesions
Sindrom yang paling sering terjadi adalah carpal tunnel syndrome
(Gambar 1) akibat terjepitnya n. medianus saat melewati celah antara
os.carpalis dan ligamentum transversus.
2. Pemeriksaan Fisik
Tujuan pemeriksaan fisik untuk menentukan tipe dan lokasi brachial plexus
injury.Pemeriksaan fisik tersebut, meliputi: