Anda di halaman 1dari 2

EKMA4158

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

Perilaku Organisasi
EKMA4158
No. Soal Skor
1. PT. Anugerah Makmur adalah perusahaan yang bergerak dibidang garmen. Sesuai dengan 35
produknya, perekrutan karyawan dilakukan untuk semua lini sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Untuk bagian produksi misalnya, karyawan berasal dari pendidikan SMP sampai
dengan SMA. Kecuali level koordinator dan manajerial, latar belakang pendidikan
karyawannya adalah lulusan S1/S2. Dengan latar belakang pendidikan karyawan tentulah
masing-masing karyawan memiliki karakteristik yang berbeda. Dan perbedaan ini harus dapat
disikapi oleh perusahaan agar semua karyawan dapat bersinergi dengan perbedaan masing-
masing.

Selain perbedaan dalam hal pendidikan, masing-masing karyawan berasal dari berbagai
latarbelakang yang berbeda, baik dalam hal agama, suku bangsa, lingkungan keluarga dan
lain-lain. Hal-hal inilah yang harus dapat disikapi dengan bijak agar perbedaan dan keragaman
yang ada dapat menjadi aset bagi PT. Anugerah Makmur untuk menciptakan kompetisi yang
sehat dan dinamis.

Perbedaan-perbedaan karakteristik karyawan yang ada pada PT. Anugerah Makmur justru
menimbulkan konflik tersendiri. Banyak terjadi gesekan dalam interaksi sehari-hari diantara
karyawannya. Sehingga menurut perusahaan perbedaan-perbedaan ini merupakan sumber
persoalan bagi PT. Anugerah Makmur. Ada kekhawatiran jika perbedaan-perbedaan tersebut
dibiarkan akan mengganggu jalannya organisasi, sehingga dianggap perlu untuk segera
mengambil tindakan untuk mengatasi konflik tersebut agar tidak berkepanjangan dan
mengganggu kegiatan operasional perusahaan. Dari fenomena yang terjadi pada PT.
Anugerah Makmur, menurut Saudara :
1. Mengapa karyawan PT. Anugerah Makmur memiliki karakteristik yang berbeda-beda?
2. Apa yang harus dilakukan seorang manager di PT. Anugerah Makmur untuk
mengelola perbedaan agar konflik yang ada bisa teratasi?
3. Langkah apa yang sebaiknya dilakukan PT. Anugerah Makmur untuk menyelesaikan
konflik yang ada?

2. PT. Ayunda Asri telah merekrut 4 karyawan baru untuk menduduki beberapa posisi yang 40
kosong diperusahaan. Ke 3 karyawan baru adalah lulusan tekhnik informatika sehingga
ditempatkan pada tenaga ICT perusahaan. Dan satu pegawai, sebut saja Rina (usia 24 tahun)
Lulusan S1 Teknik Mesin. Awal perekrutan rencananya Rina akan ditempatkan pada bagian
produksi sebagai operator/teknisi mesin produksi, tetapi karena bagian HRD sedang
membutuhkan tenaga tambahan dalam rangka program pengembangan SDM yang dijalankan,
maka Rina ditempatkan pada bagian HRD yang tidak sesuai dengan background
pendidikannya.

Karena perbedaan ini, Rina merasa stress, stress yang terjadi diakibatkan oleh tekanan
pekerjaan baru yang bukan bidangnya. Rina tidak mengetahui secara teori mengenai ilmu
SDM, dan Rina harus mempelajari lagi dari awal. Selain itu Rina dituntut dapat membuat
rencana pengembangan, program pengembangan bahkan jadwal pelaksanaan. Rina kecewa
karena selain belum menguasai pekerjaan barunya, ia juga kecewa karena ditempatkan di
divisi yang tidak sesuai dengan yang dilamarnya.

Kondisi ini membuat Rina stress, karena ia merasa tertekan dengan pekerjaan barunya.
Walaupun ia diberikan pelatihan tetapi pekerjaan ini asing baginya. Ia mengatakan sempat
menangis saat menjalani pelatihan di tempat magang tersebut karena tidak kuat dengan
1 dari 2
EKMA4158

tekanannya. Ketidaksukaan Rina tidak berefek pada komplain lisan yang kerap terlontar
darinya saja saat itu. Ia bercerita bahwa dirinya sempat mengalami insomnia dan gangguan
makan sampai harus mendatangi dokter.

Rina sudah menjalani pekerjaan ini dan bertahan hingga 2 tahun. Selama 2 tahun bekerja,
kadang Rina mengeluh lelah, tetapi tidak selamanya kolega atau atasan memahami
kondisinya. Ada yang justru berpendapat, “Ah, masa baru segini saja kamu sudah keletihan?
Nanti masih lebih banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan, lho,” atau “Kalau kamu
menyerah sekarang, bisa-bisa kamu tidak dapat promosi kenaikan jabatan”. Pecutan-pecutan
kala penat tersebut malah dianggap sebagai motivasi bagi karyawan untuk bekerja lebih keras
lagi. Padahal, tubuhnya bisa saja sudah memberi sinyal „waspada‟.

Masalah mental sering kali dilimpahkan kepada individu saja untuk diselesaikan. Ada
perusahaan-perusahaan yang lepas tangan dan tidak ingin mengevaluasi budaya kerja di
kantor setelah terdapat karyawan yang dilaporkan stres sehingga ia tidak lagi produktif
sebagaimana mulanya. Pengabaian pihak kantor terhadap kondisi mental karyawan juga bisa
mendatangkan ketidakadilan baginya.

Dari kondisi diatas, menurut Saudara:


1. Jika dilihat dari kondisi yang ada, stress yang terjadi pada Rina apakah stress yang
terjadi pada level individual atau stress yang terjadi pada level organisasi? Jelaskan!
2. Langkah apa yang harus dilakukan oleh Rina untuk mengatasi masalah tersebut?
3. Tindakan apa yang harus dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalah Rina?

3. Pada tanggal 20 Agustus 2020, telah terjadi demo dan aksi mogok kerja dihalaman PT. Citra 25
Kirana, aksi mogok kerja ini diikuti oleh 150 karyawannya. Aksi ini terjadi karena perundingan
antara karyawan dan perusahaan yang sudah dilakukan selama 1 tahun ini tidak menemukan
kata sepakat. Pihak perusahaan terkesan lamban dan enggan mengambil tindakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Tidak ada titik terang dari permasalahan yang terjadi
sehingga pada akhirnya terjadilah aksi mogok kerja ini.
Dalam aksinya di depan halaman kantor, para buruh membentangkan spanduk berisikan
tuntutan kesejahteraan kepada manajemen perusahaan. Adapun tuntutan yang diajukan mulai
kesejahteraan, peningkatan jumlah pesangon dan kompensasi dari manajemen.
Dalam aksi ini, Perwakilan manajemen sempat mengimbau peserta aksi mogok untuk kembali
bekerja melalui pengeras suara, namun ditolak oleh pekerja. Kejadian ini secara langsung
merugikan perusahaan. Karena dengan aksi mogok kerja ini proses produksi terhenti dan
perusahaan mengalami kerugian. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan yang diinginkan
karyawan.

Dari kasus ini:


1. Apakah komunikasi yang dibangun antara manajemen dan karyawan sudah berjalan
efektif? Jelaskan!
2. Menurut Saudara, langkah apa yang sebaiknya di tempuh untuk menyelesaikan konflik
antara karyawan dan pihak manajemen? Jelaskan!
3. Jika negosiasi harus dilakukan, tipe negosiasi seperti apa yang cocok diterapkan?
Jelaskan!

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai