Anda di halaman 1dari 3

Penghalang dalam menuntut ilmu

I. Niat yang salah

Niat sangatlah urgensi bagi setiap amalan. Karena, tanpa niat seorng akan kosong dari amalan
bahkan kosong pula keinginan untuk melakukan kebaikan .

Niat sebagaimna yang dikatan bahwa niat itu terletak di dalm dada bukan di ucapkan dengan lisan

Sehinga jika niat yang dia niatkan dalm melakuna suatu amalan dengan niatan yang baik , maka dia
akan mendapatkan ganjaran sesuai yang dia niatkan , jikalau dia meniatkan yang sebaliknya maka
tidak lain hanyalah amalannya sia-sia bahkan bisa jadi dosa yang ia dapatkan .

‫وإنما لكل المرأ ما نوى } متفق عليه‬,‫ { إنما أعمال بالنيات‬: ‫قال النبي صلى هللا عليه وسلم‬

“sesungguhnya amalan itu tergantung niatanya dan setiap orang akan memperoleh sesuai apa yang
dia niatkan “ [HR.Bukhari & Muslim]

Maka niat merupakan pandosai yang utama dalam amalan, dengannya akan menjadi koko tujuan
yang akan dia lakukan . di katakana dalam sebua syair.

‫والبيت ال يبتني إأل بأعمدة وال عماد إذا لم تبن أركان‬

“ rumah tidak akan berdiri terkecuali dengan tiang penyangga dan tidak koko tiang penyangga jika
tidak dibangun padannya pondasi “

Apabila niat tersebut telah tercampuri dengan keinginana yang buruk maka akan menghasilkan
buah yang burk pula , sehingga disini membutukan jeripayah yang exstra agar niat tersebut tetap
alami dan tidak tercampuri dengan yang lainya . ketahuilah bahwa Allah itu bersama orang –orang
yang koko di atas kebaikan Allah ta’la berfirman .

‫( ) و الذين جاهدوا فينا لنهدين سبلنا وإن هللا لمع المحسنين‬

“ Dan ornag-orang berjihad (bersengguh-sengguh) dijalan kami,(benar-benar ) kami akn tunjuki


jalan-jalan kami,dan sungguh Allah bersama orng-orang berlaku baik “[QS.Al-ankabut : 69]

Niat sebagaimana yang kita ketahui bahwa niat sangatlah berat terlabih jika seorng disajikan
berbagai cobaan terkadang dia binasa dengannya terkadang pula ada yang selamat .

Imam sufyan ats-Tsauri tokoh yang terkenal dalam bidang agama serta wara’nya. pun merasakan
betapa beratnya niat dalam masa-masa menuntut ilmu,beliau pernah berkata :

‫ما علجت شيئا أشدا علي من نيتي‬

“tidak ada suatu perkara yang paling berat bagiku untuk aku obati dari pada niatku sendiri“
[tazkirah As-sami’ wa Al-mutakallim.karya Ibnu jamaah.: hal 68]
Jikalu beliau saja pun merasakan betapa beratnya niat lantas bagai mana dengan kita yang penuh
dengan kekurangan ?!.oleh karna itu sepantasnya bagi kita para penuntut ilmu untuk selalu meng-
introspeksi niat-niat kita apakan suda benar sesuai tuntunan Nabi kita atukah tidak. Karna kita tau
bersama bahwa manusia itu selalu cundong kepada godaan syaiton, nah dengan introspeksi yang
selalu ada insya Allah akan terminimalisir sedikit demi sedik . ada pun seorang yang tertipu dengan
dirinya maka janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri.

II. Mencari ketenaran dan popularitas


Dalam pembahasan ini hakeketnya masuk dalam lingkup niat hanya saja kami menyendirikanya
karna sangat penting untuk di jelaskan bagi para pembaca .maka mencari popularitas atau tampil
yang belum pada saatnya ini sangat berbahaya bagi para penuntut ilmu karna dia akan terluputkan
dari ilmu agama. Ibnu Al-jauzi berkata :

‫ من تصدر وهو صغير فاته علم‬: 2‫فليسمع هذه النصيحة من يخاف على دينه و يعرض عن طلب الرياسة في غير وقتها فقد قال الحكماء‬
‫كثير‬.

“hendaknya seorang yang menghawatirkan keselamatan agamanya ,mau mendengar nasehat ini
dan berpaling dari keinginan mendapatkat kepemimpinan sebelum waktunya.

Seorang bijak mengatakan : barang sipa yang tampil padahal dia masi kecil ( sedikit ilmunya ) maka
dia terluput dari ilmu yang bayak. [fii ta’zhimil futya ,hlm :130]

‫ وظهر في‬.‫ ولكن استفتي من ال علم عنده‬.‫ ال‬:‫ أ مصيبة نزلت بك ؟ قال‬: ‫ بكى ربيعة يوما بكاء شديدا فقيل له‬: ‫قال مالك رحمه هللا تعالى‬
‫السالم امر عظيم‬.

Imam malik mengatakan : suatu hari robi’ah menangis terseduh-seduh maka ada yang bertanya
kepada beliau : apakah ada musiba yang menimpa anda?. Dia menjawab : tidak, hanya saja karna
orang tidak berilmu telah diminta fatwa .dan telah muncul perkarabesar dalm islam.[Al-Baits ‘ala
inkaril bid’ah wal Hawadits. Hlm : 175]

Cinta kepada ketenaran atau popularitas ini adalah penyakit yang sangat berbahaya bagi para
penuntul ilmu agama.sehingga tidak ada yang selamat kecuali siapa yang di rahmati oleh Allah.
Imam asyathiby mengatakan :

‫ حب السلطة و التصدر‬: ‫آخر الألشياء نزوال من قلوب الصالحين‬.

“ perkara terakhir yang ada pada kalbu orang sholeh adalah cinta kedudukan dan ingin tampil”

III. Tidak bermulazamah dengan para ulama


Penghalang yang berikutnnya adalah tidak bermulazamah dengan para ulama sebagian meraka
lebih memilih belajar secara otodidak tanpa memilih seorng guru .hal ini akan berakibat
fatal,bagaimana tidak dengan dia belajar tanpa sang pembimbing dia akan salah dalam memahami
apa yang di kandung dalam buku-buku tersebut ,di katakana oleh sebagian para ulama
‫من كان شيخه كتاب كان أخطئه أكثر من صوابه‬

Anda mungkin juga menyukai