Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan ke-3  Strategi SCM

MK Supply Chain Management

Oleh :
Hendi Iskandar, ST., MT.

Jurusan Teknik Industri


STT WASTU KANCANA-PURWAKARTA
2020
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Strategi Supply Chain Management


Strategi supply chain bisa di definisikan sebagai sekumpulan kegiatan dan
aksi strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan rekonsiliasi
antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan
sumberdaya pada supply chain tersebut. Strategi ini sangat penting untuk
bisa menciptakan daya saing di pasaran.

Erat kaitan nya dengan strategi supply chain adalah tujuan


strategis yang harus dicapai. Tujuan strategis ini
mempertemukan antara aspirasi pelanggan dengan
kemampuan supply chain
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Tujuan Strategis Supply Chain Management


Sedangkan menurut I Nyoman Pujawan, supply chain memiliki tujuan strategis
yang perlu dicapai untuk membuat supply chain menang atau setidaknya bertahan
dalam persaingan. Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply chain
harus bisa menyediakan produk yang :

B2MT
B-erkualitas

B-ervariasi

M-urah

T-epat Waktu
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Tujuan Strategis Supply Chain Management


Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut maka supply chain harus bisa
menerjemahkan tujuan-tujuan di atas kedalam kemampuan sumber daya yang
dimiliki, dalam konteks operasi supply chain, tujuan-tujuan di atas bisa dicapai
apabila memiliki kemampuan untuk :

BMC-FI
B-eroperasi secara efisien
M-enciptakan kualitas
C-epat
F-leksibel
I-novatif
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Apirasi Pelanggan vs Kemampuan Strategis Supply Chain

Kemampuan Suply Chain Aspirasi Pelanggan

1. Beroperasi secara efisien 1. Berkualitas

2. Menciptakan kualitas 2. Bervariasi

3. Cepat 3. Murah

4. Fleksibel 4. Tepat waktu

5. Inovatif
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Tujuan Strategis Supply Chain Management

Menentukan tingkat outsourcing yang


tepat
Mengelola pembelian / pengadaan suatu
barang

Mengelola pemasok

Mengelola hubungan terhadap


pelanggan
Mengidentifikasi masalah dan merespon
masalah dengan cepat

Mengelola risiko
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Karakteristik Produk dan Pasar


Dalam SCM terdapat 2 jenis klasifikasi umum karakteristik produk dalam
yakni produk fungsional dan produk inovatif.

Produk fungsional adalah : produk dengan konfigurasi


standar dan memiliki siklus hidup produk yang panjang.
Contoh : pensil, pulpen, buku tulis, dll.

Produk Inovatif adalah : Produk dengan konfigurasi


yang mengikuti perkembangan dan memiliki siklus hidup
yang pendek karena akan tergantikan oleh generasi
yang berikutnya.
Contoh : Komputer, smartphone, software, dll.
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Perbedaan Karakteristik Produk Fungsional dan Inovatif


Aspek Fungsional Inovatif
Siklus Hidup Panjang, bisa lebih dari 2 Pendek, antara 3 bulan
tahun sampai 1 tahun
Variasi per Kategori Sedikit, 10-20 variasi Banyak, bisa mencapai
ribuan
Volume per SKU Tinggi Rendah
Peramalan permintaan Relatif mudah & akurasi Sangat sulit, kesalahan
tinggi ramalan tinggi
Tingkat Kekurangan Produk Hanya 1-2% Bisa 10%-40%
Kelebihan Persedian di Akhir Jarang, karena musim jual Sering terjadi
Musim Jual sangat panjang
Biaya Penurunan Harga Jual Mendekati 0% 10%-25%
Margin Keuntungan per Unit Rendah tinggi
Yang Terjual Dengan Harga
Nominal
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Strategic Fit Pada Supply Chain

Responsif

Tidak
Cocok

Strategic
Fit

Tidak
Cocok

Efisien
Fungsional Inovatif
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Kesesuaian Supply Chain dengan Kebijakan Taktis

Strategi Supply Chain

Lokasi Sistem Pengembangan


Persedian Transportasi Pasokan
Fasilitas Produksi Produk

Komponen Keputusan Taktis Untuk Mendukung Strategi Supply Chain

Strategi supply chain harus tercermin pada kebijakan dan keputusan taktis
supply chain. Kebijakan atau keputusan mengenai dimana fasilitas lokasi
akan di dirikan, bagaimana mengatur dan mengendalikan sistem produksi,
bagaimana mengatur terkait kebijakan transportasi dan distribusi, supplier
mana yang akan dipilih, dan kebijakan mengenai perkembangan produk
yang harus bersinergi dengan strategi supply chain.
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Kesesuaian Supply Chain dengan Kebijakan Taktis


Keputusan taktis Efisien Responsif
Lokasi Fasilitas Tempatkan pabrik di negara Cari lokasi yang dekat pasar,
yang ongkos tenaga kerjanya punya akses tenaga terampil,
murah dan teknologi yang memadai
Sistem Produksi Tingkat utilitas sistem Sistem produksi harus flexible
produksi harus tinggi dan punya kapasitas ekstra
Persediaan Perlu upaya meminimasi Diperlukan persediaan
tingkat persediaan pengaman yang cukup di
lokasi yang tepat
Transportasi Pengiriman di sub kontrakan Diperlukan transportasi yang
ke pihak ketiga cepat, bila perlu tetapkan
kebijakan nya
Pasokan Pilih supplier dengan harga Pilih supplier berdasarkan
dan kualitas sebagai kriteria kecepatan, fleksibilitas dan
utama kualitas
Pengembangan Produk Fokus ke minimasi ongkos Gunakan modular design dan
tunda differensiasi produk
sebisa mungkin
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Decoupling Point dalam Supply Chain

Agile
Lean
Produk Costum
Komponen/modul standar
Fokus pada kecepatan dan flexibility
Fokus pada efisiensi fisik
Banyak variasi
Sedikit variasi
Volume rendah
Volume tinggi
Ketidakpastian permintaan tingi
Ketidakpastian permintaan rendah
Produksi berdasarkan permintaan
Produksi berdasarkan peramalan
Dependent demand
Independent demand
Sistem produksi : job shop/project
Sistem produksi : flow shop/batch
Supplier berdasarkan kesepakatan
Supplier berdasarkan ketersediaan
leadtime
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Make To Make To
Stock Order

Beberapa jenis dari sistem produksi Engineer


To Order
Assembly
To Order
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Decoupling Point dalam Supply Chain

Di supply chain dikenal dengan 4 jenis sistem produksi, yakni :

1. Make To Stock adalah salah satu jenis sistem produksi, dimana


proses produksi dilakukan untuk membuat stok produk.
2. Assembly To Order adalah salah satu jenis sistem produksi, dimana
proses assembly akan dilakukan ketika menerima permintaan.
3. Make To Order adalah salah satu jenis dari sistem produksi, dimana
proses produksi akan dilakukan ketika menerima permintaan.
4. Engineer To Order adalah salah satu jenis daroi sistem produksi,
dimana proses rekayasa akan dilakukan ketika menerima permintaan.
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Decoupling Point dalam Supply Chain


Erat kaitan nya dengan supply chain adala Decoupling Point. Decoupling
Point adalah titik temu antara kegiatan yang disetir oleh permintaan
pelanggan dengan kegiatan yang dilakukan atas dasar peramalan.
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Kesimpulan :

1. Strategi supply chain bisa di definisikan sebagai sekumpulan kegiatan dan


aksi strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan rekonsiliasi
antara keinginan pelanggan dengan sumber daya yang dimiliki oleh para
pelakuk supply chain.
2. Tujuan strategis dari supply chain adalah mempertemukan keinginan
pelanggan dengan sumber daya para pelaku supply chain.
3. Produk terdiri dari fungsional dan inovatif.
4. Menggeser decoupling point ke hilir dan ke hulu perlu dilakukan untuk
menyesuaikan supply chain dengan perubahan karakteristik pasar.
5. Klasifikasi sistem produksi terdiri dari : Make To Stock, Make To Order,
Assembly To Order dan Engineer To Order.
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

Daftar Pustaka

1. I Nyoman Pujawan, Supply Chain Management,


Guna Widya (2017)
2. Sunil Chopra & Peter Meindl, Supply Chain
Management, Strategy, Planning &Operation,
Pearson International Edition, (2007)
Pertemuan ke-3  Strategi SCM

どうもありがとう

ヘンディ・イスカンダル

Anda mungkin juga menyukai