USULAN PENELITIAN
A. Latar Belakang
Kecurangan akuntansi telah mendapat banyak perhatian public sebagai
suatu dinamika yang menjadi pusat perhatiaan para pelaku bisnis. Bahkan di
disajikan sebagaimana mestinya dan tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang
meja pengadilan, sehingga akuntansi forensik ini digunakan apabila telah diyakini
memerlukan seorang auditor untuk melakukan audit atas laporan keuangan. Tanpa
perusahaan berisi informasi yang dapat dipercaya. Karena dari sudut pandang
maupun kepentingan lainnya. Salah satu contoh kasusnya yaitu, kecurangan yang
di lakukan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Pada audit tanggal 31 Desember 2001,
manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar,
dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan
tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut
terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada
3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated),
karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan
yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih
rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan.
Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa
overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa
overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar
Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated
Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk. Badan Pengawas Pasar Modal
direksi PT Kimia Farma Tbk. Ataupun terhadap akuntan publik Hans Tuanakotta
dan Mustofa (HTM). Dan akuntan publik (Hans Tuanakotta dan Mustofa) harus
bertanggung jawab, karena akuntan publik ini juga yang mengaudit Kimia Farma
tahun buku 31 Desember 2001 dan dengan yang interim 30 Juni tahun 2002.
dan menilai risiko etika. Dampak Terhadap Profesi Akuntan Menurut Darmawati,
manajemen tidak terlepas dari bantuan akuntan. Akuntan yang melakukan hal
keuangan dan fraud triangle sudah banyak dilakukan. Laila T & Marfuah, (2015),
perusahaan.
disengaja dilakuakan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang
Secara umum, kecurangan akan selalu terjadi jika tidak ada pencegahan
dapat mengakibatkan terjadinya fraud (Hamdani dan Albar 2016). Melihat kasus
di Indonesia, korupsi atau fraud tidak hanya terjadi di sektor lembaga pemerintah
saja, melainkan di sektor swasta juga banyak terjadi (Hamdani et al. 2017).
Menurut teori Cressey (1953) diteruskan oleh Skousen et al. (2008) terdapat tiga
kondisi yang selalu hadir dalam tindakan fraud yaitu pressure, opportunity, dan
keempat yaitu “capability” (Wolfe dan Hermanson 2004). Fraud Diamond adalah
pandangan baru terhadap fenomena fraud yang diusulkan oleh Wolfe &
Hermanson (2004). Teori ini adalah bentuk pembaruan dari Teori Fraud Triangle
oleh Cressey (1950) yang menambahkan elemen qualitatif yang diyakini memiliki
hubungan signifikan dengan tindakan fraud. Jika dalam Teori Fraud Triangle
target keuangan, kesempatan diproksikan oleh pemantauan dan sifat industri yang
kemampuan yang diproksikan oleh perubahan direksi. Namun dalam penelitian ini
kecurangan yang paling efektif teknik. Sementara itu, rekonsiliasi bank, proteksi
password dan review pengendalian internal dan perbaikan merupakan teknik yang
paling efektif saat menilai secara mandiri. Penelitian di Indonesia tentang deteksi
kecurangan telah dilakukan sebelumnya oleh Sukirman dan Maylia (2013) yang
berpengaruh terhadap fraud. Hanya satu variabel yang berpengaruh terhadap fraud
Sebuah survai yang dilakukan oleh ACFE indonesia, fraud yang paling
banyak terjadi di indonesia adalah korupsi. sebanyak 154 responden survai fraud
indonesia atau sebesar 67% memilih korupsi. hal ini berbeda dengan hasil report
to the nationss (2016) yang dilakukan oleh ACEF yang menyatakan bahwa jenis
31% dari jumlah responden. fraud berupa laporan keuangan menjadi jenis fraud
fraud. ROA 3) External Pressure yang diproksikan dengan rasio LEV tidak
fraud. 5) Auditor Change yang diukur dengan variabel dummy tidak berpengaruh
diatas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah “Bagaimana Pengaruh Audit
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
3. Bagi Almamater
masalah serupa.
BAB II
HIPOTESIS
A. KAJIAN KEPUSTAKAAN
1. Manajemen Laba
sebenarnya dengan cara meningkatkan atau mengurangi laba yang dilaporkan atas
keagenan principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinera agent.
lain sebagai berikut: motivasi bonus, motivasi kontrak, motivasi politik, motivasi
sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji
material laporan keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini
kecurangan kedalam tiga tipologi atau cabang utama, yaitu: (1) Penggelapan aset
atau juga penyalahgunaan aset yang dimiliki oleh perusahaan. (2) Pernyataan yang
keuangan yang disajikan tersebut tidak dinyatakan dengan yang sebenarnya. (3)
Korupsi (corruption) yaitu kecurangan yang satu ini kerap dan marak terjadi
kecurangan yang sulit terdeteksi dan cenderung dilakukan oleh satu orang, namun
disusun. (2) Kekeliruan atau kelalaian yang disengaja dalam informasi yang
keuangan.
3. Fraud Management
a. Tekanan
dan situasi lainnya. Loebbecke et al. (1989) dan juga Skousen et al. (2008)
penelitian Hanum (2014) yang menyatakan bahwa untuk menarik minat investor
total aset yang dimiliki. Oleh karena itu, rasio perubahan total aset dijadikan
Financial stability
industri dan kondisi entitas yang beroperasi. Bentuk kecurangan laporan keuangan
Oleh karena itu, financial stability diproksikan dengan persentase perubahan total
aset (Skousen et al., 2009). Semakin tinggi persentase perubahan total aset maka
Financial Target
mencapai target keuangan yang dipatok oleh direksi atau manajemen. Target
keuangan adalah salah satu pengukuran untuk menilai tingkat laba yang diperoleh
perusahaan atas usaha yang dikeluarkan adalah ROA. Menurut SAS No.99
(AICPA, 2002), financial target adalah risiko adanya tekanan berlebihan pada
manajemen untuk mencapai target keuangan yang dipatok oleh direksi atau
keuntungan
Financial prasure
tersebut bertindak curang karena merasa tidak puas dengan apa yang
dimiliki.
untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. Menurut SAS No.
99, saat tekanan berlebihan dari pihak eksternal terjadi, maka terdapat risiko
b. Opportunity
adalah peluang / kesempatan yang dapat kita pahami sebagai situasi dan
kondisi yang ada pada setiap orang atau individu. Situasi dan kondisi tersebut
yang paling mendasari terjadinya kecurangan. Peluang ini dapat muncul kapan
kecurangan dengan adanya peluang ini, meskipun pada awalnya tidak ada peluang
Effective Monitoring
yang baik. Dengan adanya dewan komisaris independen yang berasal dari luar
c. Rationalization
faktorketiga terjadinya sebuah fraud adalah rasionalisasi. Secara garis besar rasion
alisasi dapat diartikan sebagai tindakan yang mencari alasan pembenaran oleh
orang-orangyang merasa dirinya terjebak dalam suatu keadaan yang buruk. Pelaku
(2003), rasionalisasi adalah sebuah gaya hidup dalam masyarakat yang tidak
dengan keadaan yang ada. Cara berasionalisasi yang sering terjadi adalah
memindahkan kebenaran dasar sejajar dengan prestasi yang tidak tepat, namun
Seperti yang kita ketahui kejahatan kerah putih atau white collar crime
memiliki ciri khas kurangnya perasaan atau ketidakpedulian pelaku yang berasal
dariserangkaian alasan atau rasionalisasi untuk membebaskan diri dari rasa
Auditor Change
perusahaan, ketelitian dan keakuratan data yang disajikan oleh KAP (Kantor
Akuntan Publik) yang dipilih dan saran yang nantinya akan diberikan oleh KAP
Rationalization
perusahaan telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan tidak mengapa
yang mana kemampuan ini lebih banyak diarahkan pada situasi untuk mengelabui
Audit Internal memiliki fungsi utama dan tanggung jawab untuk memastikan
kelola berjalan dengan optimal. Fungsi dan tanggung jawab audit ini diterapkan
Tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh Audit Internal, antara lain
adalah:
B. Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1
C. Kerangka Pemikiran
Pengendalian Intern
Efektivitas Pengendalian
Internal (X1)
Presure
.
Financial Stability (X2).
Financial Target (X.3)
Financial Presure (X4)
External Pressure(X5)
Opportunity
Ratinalization
Capability(X9)
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir, maka perumusan hipotesis dalam penelitian
1. Secara Bersama
2. Secara Parsial
H2a: Financial stability berpengaruh positif terhadap terjadinya financial
statement fraud
statement fraud
statement fraud
statement fraud.
statement fraud
statement fraud
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Penelitian Deskriptif
dari masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih yang bersifat
2. Penelitian Komparatif
apakah anatara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti.
suatu instrumen.
3. Penelitian Asosiatif
hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan penelitian ini maka akan
dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan suatu
Tabel III.1
C.operasionalisasi variabel
Tabel III.2
Operasional Variabel
1. Populasi
Palembang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap
Tabel III.3
dua, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden mealuli
pengumpul data.
2. Data Skunder
Data skunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, dan
sebagainya. Data yang diperoleh dari data skunder ini tidak perlu
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
Kota Palembang.
kelompok, yaitu :
1. Wawancara (Interview)
menggali data secara lisan. Hal ini dilakukan secara mendalam agar
2. Kuesioner (Aangket)
3. Pengamatan (Observasi)
Wiratna,2018:118-121).
internal.
1. Analisis Data
b. Analisis Kuantitatif
Wiratna,2018:11-12).
telah di ajukan.
2. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk
a. Uji Validitas
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika
yanga akan diukur oleh kuesioner itu. Uji signifikan dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung (nilai corrected item-total correction
r hitung < r tabel maka butir atau pernyataan tersebut tidak valid
b. Uji Reliabilitas
2) Uji Multikolinearitas
3) Uji Heterokedastisitas
wiratna,2018:180).
Keterangan :
Y = Manajemen Laba
α = Konstanta
β1 – β3 = Koefisien Regresi
X2 = Financial Stability
X3 = Financial Target
X4 = Financial presure
X5 = External Pressure
X6 = Effective Monitoring
X7 = Auditor Change
X8 = Rationalization
X9 = Capability
e = Error Term
besar pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8,
X9) secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas (Y).
a) Merumuskan Hipotesis
Keuangan.
Keuangan.
c) Kesimpulan
Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima atau Ha
ditolak.
diterima.
a) Merumuskan Hipotesis
Fraud Diamond
fraud diamond
(2) Hipotesis 2b pengaruh tekanan terhadap deteksi
fraud diamond
diamond
diamond
b) Menentukan Tarif Nyata
dari derajad bebas (db) = n-k-l, taraf nyata (α) berarti nilai ttabel,
taraf nyata dari Ftabel ditentukan dengan derajad bebas (db) = n-k-
l.
c) Kesimpulan
Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima, dan jika Sig < 0,05 maka H0
DAFTAR PUSTAKA