Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STRATEGI OPERASI MANAJEMEN OPERASIONAL

Oleh
Lina Istiani
(021115495)
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena berkat PenyertaanNya
dan campur tanganNya kepada saya. Makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya yang diharapkan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Manajemen Operasi

Dalam penulisan makalah ini pembuat menyadari masih banyak kesalahan yang perlu di
perbaiki besama, untuk itu kritik dan sarannya perlu untuk disampaikan kepada saya. Agar
penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Akhirnya kurang dan lebihnya kami ucapkan banyak terima kasih, penulis berharap makalah
ini bermanfaat bagi penulis sendiri lebih-lebih kepada seluruh pembaca pada umumnya.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
1.1 .Latar Belakang
1.2 .Rumusan Masalah
1.3 .Tujuan
Bab II
Pembahasan
2.1. Definisi Manajemen Operasional
2.2. Langkah langkah strategi operasi manajemen operasional
2.3. Struktur Manajemen Operasional
2.4. Tujuan Strategi Operasional dalam Manajemen Operasional
2.5. Strategi Pengembangan Produk di dalam manajemen Operasional
Bab. III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang

Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan kebutuhan yang
beraneka ragam. Hal ini menyebabkan timbulnya suatu pendekatan yang berdasarkan pada
kesejahteraan karyawan dalam manajemen personalia. Karyawan harus mendapatkan perlakuan
sedemikian rupa sehingga kerjasama antara pimpinan dan karyawan sebagai bawahan dapat terjalin
dengan baik. Bila hubungan terjalin baik maka mudah untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditentukan. Untuk menjalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan karyawan, antara kedua pihak
harus saling mengerti tentang kepentingan masing-masing dalam perusahaan. Untuk itu diperlukan
komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan mengingat peranan komunikasi sangat besar
untuk keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah digariskan.

Sebagai manusia, karyawan juga mempunyai tujuan sehingga diperlukan suatu integrasi antara
tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan
perusahaan dan tujuan karyawan, perlu diketahui apa yang menjadi kebutuhan masing-masing
pihak. Kebutuhan karyawan diusahakan dapat terpenuhi melalui pekerjaannya. Apabila seorang
karyawan sudah terpenuhi segala kebutuhannya maka dia akan mencapai kepuasan kerja dan
memiliki komitmen terhadap perusahaan. Tingginya komitmen karyawan dapat mempengaruhi
usaha suatu perusahaan secara positif. Adanya komitmen akan membuat karyawan mendukung
semua kegiatan perusahaan secara aktif, ini berarti karyawan akan bekerja lebih produktif.
Penelitian menyatakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasional cenderung
mempengaruhi satu sama lain. Karyawan yang relatif puas dengan pekerjaannya akan lebih
berkomitmen pada organisasi dan karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi lebih mungkin
mendapat kepuasan yang lebih besar (Mathis dan Jackson, 2001: 100).

Komitmen karyawan ini diperlukan oleh perusahaan dan merupakan faktor penting bagi perusahaan
dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan. Apalagi dalam era persaingan bisnis yang makin
ketat di sektor telekomunikasi dan teknologi informasi seperti dewasa ini.

Agar kerjasama yang baik antara karyawan dan perusahaan tercapai, maka perusahaan harus
menetapkan manajemen imbalan (reward management) yang adil bagi kedua belah
pihak.Manajemen imbalan merupakan proses pengembangan dan implementasi strategi, kebijakan
dan sistem yang membantu organisasi mencapai tujuannya dengan mendapatkan dan
mempertahankan orang-orang yang diperlukan dan dengan meningkatkan motivasi dan
komitmennya (Armstrong, 1992:495).

Proses manajemen imbalan mencakup baik imbalan finansial maupun nonfinansial. Proses
manajemen imbalan sangat ditentukan oleh tuntutan bisnis. Oleh karena itu, falsafah yang
mendasari kebutuhan bisnis tersebut juga harus dipahami. Karena karyawan juga termasuk
stakeholder (pihak yang berkepentingan) dalam organisasi, maka kebutuhan kebutuhan mereka juga
harus dipahami agar kepuasan kerja tercapai dan selanjutnya dapat menumbuhkan komitmen pada
organisasi. Kepuasan kerja tercapai jika kebutuhan karyawan terpenuhi melalui pekerjaanya. Suatu
model yang dikemukakan oleh Smith, Kendall dan Hulin (Long, 1998: 108) menyebutkan bahwa ada
lima segi yang menciptakan kepuasan kerja, yaitu kepuasan dengan gaji/imbalan, promosi,
supervisor/atasan, rekan kerja dan pekerjaan itu sendiri.
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Definisi Strategi Operasi dalam Manajemen Operasional ?

2. Bagaimana langkah langkah Strategi Operasi ?

3. Bagaimana Struktur manajemen operasional ?

4. Bagaimana Tujuan Strategi Operasional dalam Manajemen Operasi ?

5. Bagaimana Strategi Pengembangan Produk di dalam Manajemen Operasional ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Definisi Strategi Operasi dalam Manajemen Operasional


2. Mengetahui langkah langkah Strategi Operasi
3. Mengetahui Struktur Manajemen Operasional
4. Mengetahui tujuan strateg Operasional
5. Mengetahui Strategi Pengembangan produk di dalam manajemen operasional

Bab II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Strategi Operasi Manajemen Operasional


adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi tenaga kerja, mesin-mesin,
peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai
produk barang dan jasa yang dimana strategi fungsionalnya harus berpedoman pada strategi bisnis
agar dapat menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam keputusan operasi.

Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan
yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencanaan formal. Menghasilkan pola
pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

· Tipe
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu
terjamin,Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru: Harga bukan masalah dalam
pemasaran, Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru
· Perencanaan Pabrik

Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif
dan efisien.
· Pemilihan Lokasi Pabrik

Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan
perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus
mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

· Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik

Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan
lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi
sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :

Lingkungan masyarakat, Kedekatan dengan pasar, Tenaga kerja, Kedekatan dengan bahan mentah
dari pemasok, Fasilitas dan biaya transportasi, Sumberdaya alam lainnya

· Faktor sekunder

Harga tanah,Dominasi masyarakat, Peraturan tenaga kerja, Rencana tata ruang, Kedekatan dengan
lokasi pabrik pesaing, Tingkat pajak, Cuaca/iklim, Keamanan,Peraturan lingkungan hidup

2.3. Struktur Manajemen Operasional


Dalam persoalan manajemen operasional, ada struktur kepengurusan yang mesti dibentuk, tetapi
bukan hanya dibentuk, melainkan mesti juga dilaksanakan sebagaimana fungsi dari masing-masing
tugasnya. Pimpinan tertinggi dalam sistem manajemen operasional adalah manajer operasional.
Mereka-mereka ini yang menjadi tiang atau pilar-pilar dalam berjalannya manajemen operasional.
Tugas dari seorang manajer adalah melakukan dan memetakan fungsi-fungsi manajemen sesuai
dengan tugasnya, misalnya membuat konsep dalam hal perencanaan, pembentukan staf,
pengorganisasian, serta memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengendalikan manajemen operasional
secara keseluruhan.

Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan baik dalam hal pengeluaran atau
output dari jumlah, kualitas barang, harga yang terus dikontrol, serta waktu yang tepat dalam
memanjakan konsumen, sesuai dengan permintaan para konsumen, maka rasanya pas, jika para
manajer operasional memanjakan konsumen selayaknya adalah raja. Dalam dunia manajemen
operasional, para pemegang keputusan, manajer operasional juga memiliki tanggung jawab yang
tidak sedikit. Di antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas sehingga konsepnya
mesti menghasilkan barang dan jasa.

Mengenai pengambilan keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi yang akan
dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita terlebih dulu tidak terlalu terburu-
buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan
keputusan lewat fungsi operasi.
Dari fungsi operasi juga ada bagian yang mesti dijabarkan dalam pengembangannya, seperti harus
disiapkan adanya proses produksi dan operasi, ada juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang
melingkupi perencanaan serta pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah fitrah yang harus
ada pada pola manajemen operasional. Jika kita melihat dari segi ruang lingkup manajemen
operasional, akan mengarah pada kriteria yang memang wajib dilaksanakan. Ambil contoh, kita
membuat perancangan desain sistem produksi dan operasi itu sendiri. Kita tentu harus melakukan
seleksi dari perencanaan suatu desain produk tersebut, seleksi yang meliputi mengenai perancangan
dalam peralatan, memilih lokasi dan site perusahaan serta unit produksi. Selain itu, kita juga mesti
menyiapkan rancangan sebagai tata letak dan arus kerja nanti, juga membuat rancangan tugas
pekerjaan. langkah terakhir, menyusun strategi dalam memproduksi serta pemilihan kapasitas yang
baik.

Sementara itu, adanya penyusunan rencana produk dan operasi dalam manajemen operasional,
pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan bahan, upgrade mesin yang ada,
pengendalian mutu baik ditingkat barang dan jasa juga meliputi manajemen sumber daya manusia.
Itulah yang disebut sebagai pengorganisasian sistem produksi pada manajemen operasional.

Faktor2 yg mendorong perlunya strategi operasi :

- Dorongan oleh keinginan untuk menekan biaya (efisiensi) & meningkatkan kualitas produk
- Melemahnya bargaining position dlm menghadapi supplier bahan baku,suku
cadang/komponen.
- Saingan semakin kuat dalam pemasaran produk yang sama
- Ketiadaan/kelangkaan tenaga profesional untuk bidang keahlian tertentu dalam
menciptakan kemampuan khusus.

2.4. Langkah-Langkah Strategi Operasi Manajemen Operasional


Manajemen operasional juga meliputi langkah-langkah dalam pengambilan keputusan sebagaimana
telah disebut di awal. Jika melihatnya dari segi pengambilan keputusan, sedikitnya ada empat
langkah dalam pengambilan keputusan dalam manajemen operasional, yaitu pengambilan
keputusan dari peristiwa yang pasti, dari peristiwa yang mengandung risiko, dari peristiwa yang
belum pasti, dan peristiwa yang lahir dari pertentangan-pertentangan dari keadaan lain. Selain itu,
ada juga proses yang disebut lewat keputusan, yakni mengenai proses fisik sebuah produk maupun
dari fasilitas yang dipakai. Juga dari sisi kapasitas yang melingkupi keputusan dalam menghasilkan
jumlah, beserta pemilihan tempat dan waktu yang tepat.

Ada juga manajemen operasional yang dilihat dari segi persediaan, baik itu mengenai apa yang
dipesan, kualitas bahan hingga kapan bahan tersebut akan dipesan. Tenaga kerja yang meliputi
pemilihan tenaga kerja lewat seleksi, rekrutmen, pemberian gaji, pemberian kompensansi atau
promosi, hingga PHK. Selain itu, mesti juga memastikan kualitas atau mutu yang meliputi mutu
barang dan jasa dari yang dihasilkan, desain peralatan, serta pengawasan produk atau jasa.

Dari beberapa kriteria yang dimaksud adalah langkah sebagai salah satu jenis pengambilan
keputusan dalam manajemen operasional.
Strategi Manajeman Operasional. Sebelum kita melangkah dalam hal pengambilan keputusan-
keputusan atau mengeluarkan suatu produk, ada baiknya kita memetakan strategi yang akan
digunakan dalam teori manajemen operasional. Salah satu strategi dalam menetapkan arah dan
tujuan untuk mengambil keputusan bisnis lewat perencanaan formal sehingga mampu menghasilkan
pola pengambilan keputusan yang konsisten serta menjadi keunggulan saat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lain. Sedikitnya, ada dua tipe dalam pengambilan strategi. Pertama, dengan
menggunakan biaya rendah yang ditekan dari biaya produksi, namun tetap menggunakan teknologi
bagus, tapi biaya tenaga kerja diusahakan rendah, dan tingkat persediaannya juga rendah, tapi tetap
menjaga mutu. Mutu yang harus tetap terjamin. Ini tentu bisa berjalan berbarengan jika bagian
keuangan serta pemasaran mendukung dan tidak mati. Yang kedua adalah dengan menggunakan
strategi invasi dalam menciptakan produk atau pengenalan produk baru. Pada bagian ini, tidak usah
terlalu memikirkan harga pemasaran karena tidak ada masalah. Serta adanya fleksibilitas dalam
pengenalan produk baru. Dan yang berikutnya adalah perencanaan pabrik atau dalam bahasa asing
disebut factory planning. Ini adalah langkah yang penting dalam kelangsungan hidup serta kemajuan
perusahaan sesuai tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam hal teori manajemen operasional.

Di antara perencanaan pabrik itu adalah penentuan lokasi pabrik, bangunan, peralatan, hingga
penerangan, dan sirkulasi udara dalam pabrik. Pemilihan lokasi pabrik sangat penting karena bisa
mempengaruhi dalam daya saing dengan perusahaan lain. Selain itu, juga harus memperhatikan
adanya kemungkinan terjadi ekspansi. Agar perusahaan bisa berjalan lancar, efektif, dan efisien, kita
bisa melihat banyak faktor yang bisa mempengaruhi lokasi pabrik yang masih terkait dengan
menejemen operasional, di antaranya lingkungan masyarat, dekat dengan pasar, dan tenaga kerja,
kedekatan dari pengiriman bahan pemasok, biaya transportasi, dan juga sumber daya alam di sekitar
lokasi yang mempengaruhi. Ini peting dalam praktik manajemen operasional.

Terdapat beberapa langkah pengambilan keputusan dalam manajemen operasional antara lain :

-  mengambil keputusan dari peristiwa yang bersifat pasti

- mengambil keputusan dari peristiwa yang mengandung risiko

- mengambil keputusan dari peristiwa yang bersifat tidak pasti

- mengambil keputusan dari peristiwa yang muncul akibat adanya pertentangan-pertentangan

2.5. Tujuan Strategi Operasi dalam Manajemen Operasional


Tujuan suatu strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan
dibandingkan dengan pihak pesaing. Organisasi tersebut masih harus meraih keunggulan apabila ia
dapat memanfaatkan peluang-peluang di dalam lingkungan,yang memungkinkan menarik
keuntungan-keuntungan dari bidang-bidang kekuatannya. Bagaimana dengan konsep manajemen
operasional?

Konsep manajemen operasional, harus menguasai ilmu akuntansi, statistik, teknologi informasi dan
matematika, sehingga semakin banyak pula kesempatan kerja yang tersedia.

1. Tujuan operasi harus ditetapkan dalam bentuk kuantitatif agar dapat diukur seberapa besar
pencapaian tujuan tersebut.

Misal : Biaya pabrik dr penjualan ditetapkan 48% dan 3 thn lg diharapkan mjd 45%.

2. Kemampuan Khusus Operasi adalah menciptakan operasi apa yang harus unggul secara
relatif dari para pesaing dan terkait dengan misi operasi. Dapat dirumuskan dalam bentuk
tujuan operasi.
Misal : Biaya terendah,kualitas tinggi,pelayan terbaik dll. Tidak mungkin bila suatu produsen dikenal
memiliki keunggulan dengan biaya rendah tapi menekankan kualitas sebagai strateginya.

3. Kebijakan Operasi adalah penjabaran/menjelaskan bagaimana tujuan operasi akan dicapai


menyangkut proses, kapasitas,kualitas,persediaan & barisan kerja.

Misal : Kebijakan ditekankan pada teknologi proses yang baru,maka yang lainnya harus membentuk
sistem pengendalian kualitas yang superior dan membangun barisan kerja yang berkemampuan
tinggi.

Product Life Cycle

1.Tahap pengembangan produk

Adalah : tahap ketika perusahaan

menemukan & mengembangkan produk baru.

Selama tahap ini penjualan=nol & biaya

investasi perusahaan besar

2. Tahap pengenalan produk (introduksi)

Adalah : periode pertumbuhan penjualan yg

lambat ketika produk mulai diperkenalkan di

pasar. Laba blm ada krn biaya pengeluaran

utk memperkenalkan produk sgt besar

3. Tahap pertumbuhan

Merupakan periode penerimaan pasar &

peningkatan laba yg pesat.


4. Tahap menjadi dewasa

Adalah : periode pertumbuhan penjualan yg

mulai menurun krn produk telah diterima oleh

sebagian pembeli potensial. Tk laba

tetap/mulai turun krn biaya pengeluaran

bertambah akibat banyaknya pesaing.

5. Tahap menurun

Adalah : periode ketika penjualan & laba menurun

2.6. Strategi Pengembangan Produk di dalam Manajemen Operasional

Dalam dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk (product development)
sudah lazim dibicarakan, dibahas dan dianalisis. Secara umum, pengembangan produk
dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk menambah
manfaat, ciri, desain dan layanan pada barang dan jasa. pengembangan produk dapat
disimpulkan bahwa suatu usaha yang dilakukan perusahaan melalui perbaikan bentuk,
penyederhanaan, pembentukan kembali, menambah desain atau model dengan tujuan
untuk meningkatkan kepuasan konsumen atau pelanggan.
Ada 3 kategori produk baru :

1. Produk yg benar2 inovatif & unik, yaitu : sampai sekarang

belum ditemukan, padahal sangat dibutuhkan & berbeda dengan

produk yang ada tapi sama-sama memuaskan

keinginan.

Contoh : Plastik yg bersaing dgn kayu/besi

2. Produk pengganti yg benar-benar berbeda dari produk yang sudah

ada.

Contoh : Kopi instan yg menggantikan kopi tubruk

3. Produk imitasi, yaitu : produk yang baru bagi perusahaan,tapi di pasar bukan merupakan
produk baru.

Contoh :Rokok mild

Faktor2 yg menunjang pengembangan produk baru :


- Kemajuan teknologi
- Perubahan dlm kebutuhan konsumen
- Daur hidup produk yang semakin pendek
- Makin meningkatnya persaingan pasar internasional
Faktor2 yg menghambat pengembangan produk baru :
- Makin tingginya biaya modal
- Peraturan pemerintah
- Biaya tenaga kerja yang mahal
- Pemusatan perhatian pada laba jangka pendek
- Kurangnya perhatian manajemen pada produk baru,yang tercermin dari riset pemasaran
yang tidak memadai
- Kekurangan strategi produk baru
- Ketakutan bahwa produk baru akan menggantikan produk yang suda ada

BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Indikator yang sangat bermanfaat membentuk pengertian strategi Operasional adalah:
- Komitmen terhadap kegiatan yang ada dalam lingkup perusahaan.
- Kondisi yang ada saat ini dan yang direncanakan.
- Proses transformasi, yaitu kegiatan organisasi yang dapat mengubah masukan
menjadi nilai tambah keluaran.
- Distinctive competence, yaitu kemampuan spesifik yang dimiliki oleh perusahaan
untuk menghasilkan nilai tambah melalui proses transformasi dan mendukung
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Perumusan strategi operasional secara jelas merujuk pada dan berkaitan dengan strategi
unit bisnis dan strategi korporat. Menurut Richardson, Taylor, dan Gordon (1985),
perusahaan yang dapat mengembangkan keterkaitan ini akan menjadi perusahaan yang
lebih sukses dan menguntungkan. Dengan demikian, strategi operasionalnya memadukan
masukan dari berbagai fungsi manajemen lainnya, misalnya evaluasi informasi atau strategi
audit dengan menggunakan metode analisis SWOT.
Disarikan dari buku: Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penulis: Fredy Rangkuti,
Hal: 109-111.

Anda mungkin juga menyukai