Anda di halaman 1dari 10

Nama : LINA MALIA PRIHATININGTYAS

NIM : 201702078 / S1 KEPERAWATAN 2B

TUGAS RESUME KONSEP DASAR KEPERAWATAN 2

KONSEP DASAR PSIKOLOGI

A. Pengertian , Sejarah dan Ruang Lingkup


1. Pengertian Psikologi
Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek
(Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu. Jadi
secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa atau bisa di sebut ilmu yang
mempelajari kejiwaan.
2. Sejarah Psikologi
Psikologi pada mulanya di gunakan para ilmuwan dan para filosof untuk
memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku
aneka ragam makhluk hidup mulai dari yang primitive sampai yang modern.
Namun ternyata tidak cocok,menurut para ilmuwan dan filosof, psikologi
memiliki batasan-batasan tertentu yang berada di luar kaedah keilmuan dan etika
falsafi.
3. Ruang Lingkup
Psikologi didefinisikan sebagai kajian scientific tentang tingkah laku dan
proses mental organisme. Tiga idea penting dalam definisi ini ialah : Scientific,
tingkah laku dan Proses mental. 
B. Teori-Teori Psikologi
 Beberapa teori belajar :
1. Teori belajar yang berorientasi pada aliran behaviorisme
2. Teori belajar yang berorientasi pada aliran kognitif
3. Teori Belajar Albert Bandura
C. Konsep Dasar Kepribadian :Pengertian, Unsur, Tipe, Pembentukan
1. Pengertian Kepribadian
Kepribadian merupakan perilaku pengaturan sikap-sikap pada seseorang untuk
berbuat, berpikir, dan merasakan saat ia berhubungan dengan orang lain.
Kepribadian juga mencakup sikap-sikap saat ia menghadapi suatu keadaan
2. Unsur-unsur Kepribadian
 Pengetahuan
 Perasaan
 Dorongan Naluri
 Tipologi Kepribadian
3. Tipe-tipe Kepribadian
 Kepribadian Normatif
 Kepribadian Otoriter
 Kepribadian Perbatasan
4. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian
 Warisan Biologis (genetik)
 Warisan Lingkungan
 Warisan Sosial atau Kebudayaan
 Pengalaman Kelompok
 Pengalaman Unik
D. Teori Motivasi
5 Teori-Teori Motivasi Menurut Para Ahli
1. Teori Hierarki Maslow
2. Teori Motivasi MC Clelland
3. Teori X dan Y Mc Grego
4. Teori Motivasi Herzberg
5. Teori ERG Clyton Alderfer
E. Tahap Perkembangan Kepribadian (Usia Dini – Dewasa)
1) Fase Pertama

 Bagian pertama yang berisi unsur unsur dasar sikap yang disebut attitudes.
Attitudes bisa bersifat permanen dan tidak mudah berubah di masa depan.

 Bagian kedua berisi unsur unsur keyakinan atau disebut juga capital
personality dan bersifat lebih fleksibel dan mudah dirubah atau dapat
dievaluasi atau direkonstruksi kembali di kemudian hari.
2) Fase Kedua
 Dorongan- dorongan (drives)
 Naluri (instinct)
 Getaran hati (emosi)
 Intelegensi (IQ)
 Bakat (talent)

3). Fase Ketiga


 Kepribadian normatif (normative man)
 Kepribadian otoriter (otoriter man)
 Kepribadian perbatasan (marginal man)
Nama : LINA MALIA PRIHATININGTYAS

NIM : 201702078 / S1 KEPERAWATAN 2B

TUGAS RESUME KONSEP DASAR KEPERAWATAN 2

KONSEP HOSPITALISASI

A. PENGERTIAN

Hospitalisasi adalah suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana
atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah.

B. PENYEBAB HOSPITALISASI
Beberapa faktor yang menyebabkan stres akibat hospitalisasi pada anak adalah :
1) Lingkungan
2) Berpisah dengan Keluarga
3)  Kurang Informasi
4) Masalah Pengobatan
C. Reaksi Hospitalisasi
Reaksi-Reaksi Saat Hospitalisasi Sesuai dengan Perkembangan Anak:
1. Bayi (0-1 tahun)
Bila bayi berpisah dengan orang tua, maka pembentukan rasa percaya dan
pembinaan kasih sayangnya terganggu.
2. Toddler (1-3 tahun)
Hubungan anak dengan ibu sangat dekat sehingga perpisahan dengan ibu akan
menimbulkan rasa kehilangan orang yang terdekat bagi diri anak dan lingkungan
yang dikenal serta akan mengakibatkan perasaan tidak aman dan rasa cemas.
3. Pra Sekolah (3-6 tahun)
Pada usia ini anak merasa takut bila mengalami perlukaan, anak memgangap
bahwa tindakan dan prosedur mengancam integritas tubuhnya. Anak akan
bereaksi dengan agresif, ekspresif verbal dan depandensi.
4. Sekolah (6-12 tahun)
Anak telah dapat mengekpresikan perasaannya dan mampu bertoleransi terhadap
rasa nyeri. Anak akan berusaha mengontrol tingkah laku pada waktu merasa nyeri
atau sakit denga cara menggigit bibir atau menggengam sesuatu dengan erat.
5. Remaja (12-18 tahun)
Adanya perubahan dalam body image akibat penyakit atau pembedahan dapat
menimbulkan stress atau perasaan tidak aman. Remaja akan berespon dengan
banyak bertanya, menarik diri dan menolak orang lain.
D. Dampak Hospitalisasi
Hospitalisasi menimbulkan dampak pada beberapa aspek, yaitu:
1. Privasi
2. Gaya Hidup
3. Otonomi
4. Peran
E. Cara Mengatasi Hospitalisasi
Menurut Supartini (2004, hal. 196), cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
dampak hospitalisasi adalah sebagai berikut :
a. Upaya meminimalkan stresor
Dilakukan dengan cara mencegah atau mengurangi dampak perpisahan,
mencegah perasaan kehilangan kontrol dan mengurangi/ meminimalkan rasa
takut terhadap pelukaan tubuh dan rasa nyeri
b. Untuk mencegah/meminimalkan dampak perpisahan
1) Melibatkan keluarga berperan aktif dalam merawat pasien dengan cara
membolehkan mereka tinggal bersama pasien selama 24 jam (rooming
in).
2) Modifikasi ruangan perawatan dengan cara membuat situasi ruangan rawat
perawatan seperti di rumah dengan cara membuat dekorasi ruangan.
F. Peran Perawat dalam Mengurangi Stress Akibat Hospitalisasi
1. Mencegah atau meminimalkan dampak dari perpisahan, terutama pada anak usia
kurang dari 5 tahun.
2. Mencegah perasaan kehilangan control
3. Meminimalkan rasa takut terhadap perlakuan tubuh dan rasa nyeri
4. Memaksimalkan manfaat dari hospitalisasi
Nama : LINA MALIA PRIHATININGTYAS

NIM : 201702078 / S1 KEPERAWATAN 2B

TUGAS RESUME KONSEP DASAR KEPERAWATAN 2

KONSEP SEKSUALITAS

1. DIMENSI SEKSUALITAS

a. Dimensi Biologis

Seksualitas beraitan dengan perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan


yang ditentukan pada masa konsepsi, material genic dalam telur yang telah
dibuahi terorganisir dalam kromosom yang menjadikan perbedaan seksual.

b. Dimensi Psikologis

Seksualitas bagaimanapun engandung perilaku yang dipelajari,apa yangsesai


dan dihargai dipelajari sejak dinidalam kehidupan dengan mengamati perilaku
orang tua.

c. Dimensi Agama dan Etik

Spektrum sikap yang ditunjukkan pada seksualitas direntang dari pandangan


tradisional tentang hubungan seks yang hanya dalam perkawinan sampai sikap
yang memperbolehkan individu menentukan apaa yang benar baagi dirinya.

d. Dimensi Sosiokultural

Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan peraturan cultural yang menentukan


apakah perilaku yang diterima didalam kultur.

2. ORIENTASI SEKSUAL DAN IDENTITAS SEKSUAL

Orientasi Seksual adalah ketertarikan secara seksual dan emosional terhadap


jenis kelamin tertentu. Disebutkan bahwa ketertarikan yang ada adalah kombinas
antara ketertarikan secara emosional dan ketertarikan secara seksual secara bersamaan
yang dimiliki oleh seseorang.

 Macam - Macam Orientasi Seksual

a. Homoseksual : ketertarikan pada jenis kelamin yang sama, laki-laki


tertarik pada laki-laki (gay),perempuan tertarik pada perempuan (lesbian).
b. Heteroseksual : ketertarikan pada jenis kelamin yang berbeda laki-laki
tertarik pada perempuan dan sebaliknya.

c. Biseksual : ketertarikan pada semua jenis kelamin laki-laki tertarik


pada perempuan dan laki-laki perempuan tertari pada perempuan dan laki-
laki..

 Identitas Seksual
Identitas Seksual adalah bagaimana seseorang mendefinisikan dan
memperkenalakan dirinya di masyarakat mengacu pada orientasi seksual
tertentu

 Macam-macan Identitas :

Identitas seksual mengacu pada penggolongan orientasi seksual :


a. Homoseksual
b .Heteroseksual
c. Biseksual

3. SIKAP TERHADAP KESEHATAN SEKSUAL

Kesehatan seksual adalah kemampuan seseorang mencapai kesejahteraan fisik,


mental dan sosial yang terkait dengan seksualitas, hal ini tercermin dari ekspresi yang
bebas namun bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan sosialnya misalnya
dalam menjaga hubungan dengan teman atau pacar dalam batasan yang diperbolehkan
oleh norma dalam masyarakat atau agama. Bukan hanya tidak adanya kecacatan,
penyakit atau gangguan lainnya. Kondisi ini hanya bisa dicapai bila hak seksual
individu perempuan dan laki-laki diakui dan dihormati (BKKBN, 2006).

4. RESPONS SEKSUALITAS

Empat tahapan siklus respon seksual :

a. Fase kegembiraan, adalah tahap pertama, yang dapat berlangsung dari beberapa
menit sampai beberapa jam.

b. Fase plateau, adalah fase yang meluas ke ambang orgasme.

c. Fase orgasme, adalah puncak dari siklus respons seksual, dan merupakan fase
terpendek, hanya berlangsung beberapa detik.

d. Fase resolusition, adalah ketika tubuh secara perlahan kembali ke tingkat


fisiologis normal.

5. SEKSUALITAS DALAM KEPERAWATAN


a. Pengkajian

b. Diagnosa Keperawatan

c. Perencanaan

d. Implementasi

e. Evaluasi

Nama : LINA MALIA PRIHATININGTYAS

NIM : 201702078 / S1 KEPERAWATAN 2B

TUGAS RESUME KONSEP DASAR KEPERAWATAN 2

KONSEP STRESS DAN ADAPTASI

1. DEFENISI STRES DAN STRESOR


Stress dapat didefinisikan sebagai “respons adaptif, dipengaruhi oleh
karakteristik individual dan atau proses psikologis, yaitu akibat dari tindakan,situasi
atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik atau psikologis terhadap
seseorang”. (Invacevich dan Matteson, 1980 dalam Kreitner dan Kinicki 2004).

2. SUMBER STRESOS
Stressor, faktor yang menimbulkan stress berasal dari sumber :
a. Internal, faktor internal stress bersumber dari diri sendiri dengan fisik
tubug,penyakit yang dialami dan masa pubertas.
b. Eksternal, faktor eksternal stress dapat bersumber dari keluarga, masyarakat dan
lingkungan.

3. JENIS STRESS
Ditinjau dari penyebabnya, stress dapat dibagi dalam beberapa jenis sebagai berikut :
a. Stress fisik, stress yang disebabkan oleh keadaan fisik seperti, suhu yang
terlalu tinggi atau rendah,suara bising,sinar matahari yang terlalu menyengat
b. Stress kimiawi, stress yang disebabkan oleh pengaruh senyawa kimia yang
terdapat pada obat obatan, zat beracun asam,basa,faktor hormone atau gas.
c. Stress mikrobiologis, stress yang disebabkan oleh kuman
(virus,bakteri,parasit)
d. Stress fisiologis, stress yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh.
e. Stress proses tumbuh kembang, stress yang disebabkan oleh proses tumbuh
kembang seperti pada masa pubertas,pernikahan dan pertumbuhan usia.
f. Stress psikologis dan emosional, stress yang disebabkan oleh gangguan
ssituasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk
menyesuaikan diri.

4. MODEL STRESS
Model stress ini dapat digunakan untuk membantu pasien mengatasi respons yang
tidak sehat dan tidak produktif terhadap stressor :
a. Model Berdasarkan Respons
b. Model Berdasarkan Adaptasi
c. Model Berdasarkan Stimulasi
d. Model berdasarkan Transaksi

5. TANDA STRESS
Berikut beberapa tanda gejala orang yang sedang mengalami stress dan depresi antara
lain adalah :
a. Insomnia
b. Sembelit, diare, sakit perut
c. Sakit kepala
d. Depresi
6. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS
1.      Faktor Lingkungan
2.     Faktor Organisasi
a. Role Demands
b. Interpersonal Demand
c. Organizational Structure
d. Organizational Leadership
3.      Faktor Individu
7. Tahapan Stres
Martaniah dkk 1991 ( dalam rumiani,2006 ) menyebutkan bahwa stress terjadi
melalui tahapan :

a. Tahap 1 : stress padaa taahaap ini justru dapat membuat seseorang lebih
bersemangat,, penglihatan lebih tajam, peningkatan energi’
rasa puas dan senaang, muncul rasa gugup tapi mudah diatasi.
b. Tahap 2 : menunjukkan keletihan, otot tegang, dan gangguan
pencernaan.
c. Tahap 3 : menunjukkan gejalaseperti tegang, sulit tidur, badan terasa
Lesu dan lemas.
d. Tahap 4 dan 5 : pada tahaap ini seseorang akan tidak mmpu menanggapi
situasi
dan konsentrasi menurun dan mngalami insomnia.
e. Tahap 6 : gejalaa yang muncul detaak jantung meningkat, gemetar
sehingga dapat pula mengakibatkan pingsan

8. Macam-Macam Adaptasi Terhadap Stress


Adaptasi terhadap stress dapat berupa :
a) Adaptasi Fisiologis
b) Adaptasi Psikologis
c) Adaptsi Perkembangan
d) Adaptsi Sosial Budaya
e) Adaptasi Spiritual

9. Istilah dalam Mekanisme Pertahanan Diri


a. Represi (Repression)
Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan,
impuls-impuls pikiran, kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu
kebutuhan/motivasinya, disingkirkan dari alam sadar dan ditekan ke dalam
alam bawah sadar.
b. Represi (Repression)
Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan,
impuls-impuls pikiran, kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu
kebutuhan/motivasinya, disingkirkan dari alam sadar dan ditekan ke dalam
alam bawah sadar.
c. Konversi (Conversion)
Mekanisme dimana konflik emosional memperoleh ekspresi luar melalui
manifestasi motorik, sensoris, somatik.
d. Penyangkalan (Denial)
dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan sakit dan
rasa cemas, dengan secara tidak sadar menyangkal adanya kenyataan
e. Memindahkan (Displacement)
Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan yang
lain ke arah ideide, objek-objek, atau orang lain daripada ke sumber primer
emosi. Luapan emosi terhadap seseorang atau objek dialihkan kepada
seseorang atau objek yang lain.
f. Fantasi (Fantasy) atau Khayalan (Image)
Suatu proses melamun (menerawang) atau tindakan berkhayal untuk
memberikan pelarian dari kenyataan, dengan kepuasan diperoleh dan
pencapaianpencapaian kenikmatan yang bersifat khayal atau mati sebagai
pahlawan yang tidak berdosa.
g. Introyeksi (Introjection)
Proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri,
semua atau sebagian dari kepribadiannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai