PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang merupakan salah
satu bentuk dari satuan pendidikan formal yang ada dalam system pendidikan
nasional di Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan dari
Sekolah Menengah Pertama sebagai basis untuk mengasah bakat dan keterampilan
dalam berbagai bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan tentu mempunyai
beberapa jurusan yang nantinya akan dipilih oleh siswa berdasarkan minat dan
kemampuan masing-masing.
Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari pembagian yang ada dalam
deskripsi kehidupan social masyarakat dimana deskripsi social itu merupakan
bidang-bidang yang digeluti oleh sebagian besar orang dan merupakan sebuah
profesi yang bermanfaat untuk manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah
Menengah Kejuruan menyiapkan anak didiknya untuk langsung ke dunia usaha.
Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu sudah dilengkapi dengan skill yang
lebih interaktif daripada lulusan Sekolah menengah Umum, karena mereka
mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan jurusannya.
Salah satu faktor yang penting dan strategis dalam meningkatkan mutu
pendidikan adalah guru, karena guru inilah merupakan pelaksana terdepan dalam
proses pendidikan yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Oleh karena
itu berhasil dan tidaknya mutu pendidikan tergangtung pada profesionalisme guru.
Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui
supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah / Pengawas Sekolah.
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas satuan
pendidikan dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran.
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran,
1
menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan
layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,
memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi
pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kepala sekolah/pengawas pernah melakukan sosialisasi tentang
supervisi PBM ?
2. Bagaimana pemahaman guru terhadap Supervisi PBM ?
3. Apakah kepala sekolah membuat program supervise ?
4. Apakah teknik supervisi kepala sekolah , pendekatan dan kompetensi
supervisor / kepala sekolah berhasil (dalam arti para guru merasa terbantu)
5. Apakah supervisi kepala sekolah berdampak positif, apa indikasinya
6. Apakah pengawas juga melakukan supervisi ?
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan
oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan
Dari uraian definisi supervisi diatas dapat disimpulkan supervisi
pendidikan merupakan suatu usaha untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan didalam sekolah agar terciptanya
pembelajaran yang efektif dan efisien sebagaimana yang diharapkan.
4
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam
rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan
tugas yang diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap
masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari
masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya
dalam pembinaan sekolah.
5
2.4. Fungsi Supervisi Pendidikan
Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga
bidang yaitu kepemimpinan, kepengawasan dan pelaksana. Fungsi kepemimpinan
melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula
pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi
pelaksana terdapat pada supervisor, karena ia adalah para pelaksana di lapangan
yang dalam istilah bakunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru
dan kepala sekolah.
Rincian dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah yang
berada di bawah tanggung jawab dan kewenangannya.
b. Mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah.
c. Mendorong terciptanya suasana kondusif di dalam dan di luar lingkungan
sekolah.
d. Menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat
kependidikan disekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya.
e. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan kerja dengan
semua unsur terkait.
f. Membantu mengembangkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler di sekolah.
g. Membimbing dan mengarahkan seluruh personil sekolah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran pada sekolah tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, supervisor hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru
dan seluruh staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu
sesuai dengan rencana atau tidak.
b. Memantau perkembangan pendidikan di sekolah yang menjadi tanggung
jawab dan kewarganegaraannya termasuk belajar siswa pada sekolah yang
bersangkutan.
6
c. Mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang
didalamnya terdapat administrasi personil, materil, kurikulum dsb.
d. Mengendalikan penggunaan dan pendistribusian serta pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan yang ada di sekolah tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor hendaknya
memperhatikan kegiatan-kegiatan berikut:
a. Melaksanakan tugas-tugas supervisi/pengawasan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
b. Mengamankan berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
c. Melaporkan hasil supervisi/pengawasan kepada pejabat yang berwenang
untuk dianalisis dan ditindaklanjuti.
7
b. Pegawai Tata Usaha
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata usaha sekolah dan
seluruh stafnya antara lain:
Masalah administrasi sekolah
Masalah data dan statistik sekolah
Masalah pembukuan
Masalah surat menyurat dan kearsipan
Masalah rumah tangga sekolah
Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru dan siswa
Masalah laporan sekolah dan lain –lain
c. Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru antara lain:
Masalah wawasan dan kemampuan
Masalah kehadiran dan aktivitas guru
Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari penyusunan analisis materi
pelajaran, program tahunan, program semester, program satuan pelajaran
sampai dengan persiapan mengajar harian atau perencanaan pengajaran
Masalah pencapaian target kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler
Masalah kerjasama guru dengan siswa, dengan sesama guru, dengan tata
usaha dan dengan kepala sekolah
Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah, keluarga dan
masyarakat
Masalah kemampuan belajar siswa
d. Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa antara lain:
Motivasi belajar siswa
Tingkat kesulitan yang dialami siswa
Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra dan ekstra kurikuler
Pengembangan organisasi siswa
Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa
8
Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan sekolah
Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari sekolah
2.5.2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik
lainnya :
a. Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, labolaturium, ruang praktek
ibadah, aula dan lain-lain
b. Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut
c. Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku penunjang
d. Pemanfaatan dan perawatan alat-alat kesenian dan sebagainya
2.5.3. Unsur Operasional
Hal-hal yang perlu disupervisi dari unsur operasional antara lain:
1) Masalah yang berkaitan dengan teknik edukatif, yang mencakup:
o Kurikulum
o Proses belajar mengajar
o Evaluasi/penilaian
o Kegiatan ekstra kurikuler
2) Masalah yang berkaitan dengan teknik administrasi, mencakup:
o Administrasi personal
o Administrasi material
o Administrasi kurikulum dan sebagainya.
3) Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan kerjasama, mencakup:
o Sekolah dengan keluarga dan masyarakat
o Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
o Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat
o Sekolah dengan organisasi kepemudaan
o Sekolah dengan instansi pemerintah terkait
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Tugas pengawas satuan pendidikan
ketika melaksanakan tugas pengawasannya, haruslah memahami metode dan
9
teknik supervisi akademik agar kegiatan supervisi dapat dilaksanakan dengan baik
dan hasil pembinaannya mencapai tujuan pembinaan.
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan
pengawas. Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan
kelompok.
a. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan
kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang dipandang
memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai
teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
b. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai
dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-
kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-
sama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi.
10
BAB III
PELAKSANAAN SUPERVISI SEKOLAH
11
Ruang
1 64 64 1 0 0 1 0 0
Ibadah
Ruang
1 250 250 1 0 0 1 0 0
Bersama
Ruang
Penjaga 1 24 24 0 0 0 1 24 24
Sekolah
Ruang
10 63 630 10 0 0 1 0 0
Kelas
Ruang
Praktek/
3 63 189 3 0 0 1 0 0
Bengkel/
Workshop
Ruang
Praktek 2 63 126 1 0 0 1 0 0
Komputer
D. Infrastuktur
Sumber listrik Daya listrik Voltase Phase Biaya per bulan
PLN 2.200 - 5000 Watt 220 Volt 3 Phase 1000000
12
E. Sarana Penunjang Sekolah
Kondisi Saat Ini Kebutuhan Alat
Jumlah Jumlah
Nama Sarana Jumla Jumla Jumlah
Rusak Rusak +/-
h Alat h Baik Alat
Sedang Berat
Ruang Praktek/ Bengkel/ Workshop
Alat Pengukur
suhu 0 0 0 0 4 -4
(Termometer)
Cash Register 1 1 0 0 1 0
Komputer
0 0 0 0 0 0
Laptop
LCD Proyektor 2 2 0 0 2 0
Pesawat Telepon 1 1 0 0 20 -19
Printer 5 5 0 0 5 0
Stetoskop 0 0 0 0 4 -4
Tape recorder 5 5 0 0 5 0
Ruang Praktek Komputer
Komputer
2 2 0 0 2 0
Laptop
Komputer PC 20 20 0 0 30 -10
LCD Unit 6 3 0 0 6 0
Lemari Alat 0 0 0 0 2 -2
Printer 3 3 0 0 3 0
F. Buku Perpustakaan
Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
Mata Pelajaran Eksemplar yang
Judul kebutuhan kekurangan
ada
Bahasa Indonesia 1 1 450 -449
Matematika 2 1 450 -449
13
Bahasa Inggris 2 2 285 -283
Akuntansi 2 2 285 -283
BAB IV
HASIL SUVERVISI
14
proses pembelajarannya. Setelah guru menyatakan bersedia, berikutnya disepakati
penentuan waktu pelaksanaan observasi, konsep atau materi yang akan dibahas
(mengikuti jadual materi guru) dan menginformasikan bahan-bahan yang perlu
dipersiapkan oleh guru dalam pelaksanaan observasi diantaranya silabus, RPP,
bahan ajar, alat peraga atau media dan penilaian yang akan digunakan. Diakhir
pertemuan disepakati jadual pertemuan berikutnya yang dilaksanakan sebelum
kegiatan observasi yang bertujuan untuk mendiskusikan bahan-bahan yang telah
dipersiapkan guru. Pada pertemuan ini supervisor memeriksa silabus, RPP, bahan
ajar, alat peraga atau media dan penilaian kemudian mendiskusikan hal-hal yang
perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Supervisor dapat memberikan masukan
yang sifatnya melengkapi jika terdapat kekurangan dari bahan-bahan tersebut.
Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, supervisor meminta kopian RPP
satu rangkap kemudian memberikan penilaian dengan mengisi instrumen
perencaan kegiatan pembelajaran, yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan
kontrol pada saat observasi nantinya.
15
Dengan menggunakan model pembelajaran langsung, guru mengawali
pembelajaran dengan menanyakan kesiapan siswa untuk belajar. Selanjutnya
guru melakukan apersepsi dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Seterusnya, pada kegiatan inti guru menjelaskan materi pelajaran,
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa melakukan praktek. Pada saat
pelaksanaan praktek ini tenyata komputer yang digunakan ada masalah dan
akhirnya siswa melakukan penyelesaian masalah, pada saat penyelesaian masalah
ini siswa cenderung ribut yang dikarenakan sekolah kekurangan bahan untuk
praktek. Dengan adanya permasalahan pada unit komputer tersebut, materi
pelajaran yang seharus lanjut pada materi menginstal sistem operasi jaringan
berbasis GUI akhirnya mengulang ke penyelesaian Trouble PC
Pada bagian penutup, guru meminta siswa memberikan kesimpulan
pelajaran hari itu. Beberapa siswa bersamaan berteriak memberikan simpulan
pelajaran. Guru kemudian mengulangi dan melengkapi simpulan siswa.
16
kekurangannya termasuk dari cara mengajar dan mengkondisikan kekurangan
sarana dan prasarana yang ada.
c) Dari sisi penunjang kegiatan pembelajaran
Dilihat dari sisi penunjang kegiatan pembelajaran, sarana dan prasana di
lingkungan sekolah selain alat praktek telah memadai, dengan lingkungan sekolah
yang tenang dan nyaman serta jauh dari suara gaduh yang berasal dari luar
sekolah. Disekolah ini juga telah menerapan pembelajaran membangun karakter
bangsa antara lain dengan menyelenggarakan ekstra/kokurikuler seperti PMR,
OSIS, Paskibra, dan Pramuka
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan supervisi pada smk ypm Zain Pauh Kambar dapat
ditarik kesimpulan:
1. Kepala sekolah / pengawas pernah melakukan sosialisasi kegiatan
supervisi, tetapi kepada guru baru dalam hal ini guru TKJ belum pernah di
supervisi oleh kepala sekolah/pengawas, dikarenakan guru tersebut baru 1
semester disekolah tersebut.
2. Pemahaman guru dalam hal ini guru TKJ belum sepenuhnya mengerti
tentang supervisi pendidikan yang dikarenakan oleh guru tersebut, guru
baru disekolah ini dan baru pertama kali di supervisi
3. Guru-guru di SMK YPM Zain Pauh Kambar dalam hal supervisi PBM
sangat berkomitmen memajukan sekolah mereka agar bisa sejajar dengan
sekolah-sekolah lainnya salahsatu caranya melalui supervisi pendidikan
dimana supervisi dapat melihat kekurangan-kekurangan pada proses PBM.
4. Kepala sekolah SMK YPM Zain melakukan supervisi sekali dalam tiap
semesternya agar dapat mengetahui setiap kelemahan-kelemahan dan
secara cepat memperbaiki kelemahan tersebut.
5. Dengan adanya supervisi pendidikan disekolah, guru merasa sangat
terbantu, karena melalui supervisi ini guru dapat mengukur kemampuan
dirinya dalam proses belajar mengajar dan mecapai target yang telah
ditetapkan serta dapat melihat kekurangan-kekurangan mereka dalam
PBM.
6. Dampak positif supervisi sekolah diantaranya ketercapaian materi dan
yang dilakukan guru serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah
7. Untuk terus menjaga mutu pendidikan di SMK YPMZ Pauh Kambar
kepala sekolah dan pengawas sekolah saling bertukar informasi yang
mereka dapatkan dimana informasi tersebut berguna memperbaiki mutu
18
pendidikan sekolah, sarana dan prasarana dan dan meningkatkan citra
SMK di masyarakat
B. SARAN
Dari hasil supervisi sekolah ini diharapkan SMK YPM Zain Pauh Kambar
dapat meningkatkan mutu pendidikan serta sarana dan prasarana pendukung
lainnya agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dalam proses PBM serta
meningkatkan citra SMK di dalam Masyarakat termasuk citra SMK YPM Zain
Pauh Kambar
19
DAFTAR PUSTAKA
Byram, H.M. & Wenrich, R.C., (1956). Vocational education and practical arts in
the community school. New York: The Macmillan Company.
Calhoun C.C. & Finch, A.V. (1976). Vocational and career education: concepts
and operations. Belmont: WadsworthPublishing Company, Inc.
20
Wenrich, R.C. & Wenrich, J.W. (1974). Leadership in administration of
vocational and technical education. Columbus: Charles E. Merrill
Publishing Company. Abell & Howell Company.
21
SUPERVISI ADMINISTRASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1
Nama Guru : Juli Andesko, S.Pd
Sekolah : SMK YPM Zain Pauh Kambar
Kelas/Semester : Kelas X /II
Mata pelajaran : Produktif TKJ
Standar Kompeten : Mengintal Sistem Operasi Berbasis GUI
Kompetensi Dasar : Sistem Operasi Jaringan Berbasis Gui
Hari tanggal : Rabu / 4 Desember 2013
2
berbagai kegiatan pembelajaran
5. Memfasilitasi siswa melakukan √ √
percobaan di laboratorium,studio atau
lapangan
B. ELABORASI
1. Membiasakan siswa membaca dan √ √
menulis yang beragam melalui tugas
tugas tertentu yang bermakna.
2. Memfasilitasi siswa melalui pemberian √ √
tugas,diskusi dan lainlain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupoun tertulis.
3. Memberi kesempatan untuk √ √
berfikir,menganalisis, menyelesaikan
masalah dan bertindak tanpa ada rasa
takut
4. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran √ √
kooperatif dan kolaboratif.
5. Memfasilitasi siswa berkompetesi secara √ √
sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar
6. Memfasilitasi siswa membuat laporan √ √
eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupoun tertulis secara individual atau
kelompok.
7. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan √ √
hasilkerja secara individual maupun
kelompok.
8. Memfasilitasi siswa melakukan pameran, √ √
turnamen, festival serta produk yang
dihasilkan
9. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan √ √
yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaaya diri siswa
3
C. KONFIRMASI
1. Memberikan umpan balik positif dan √ √
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan siswa.
2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil √ √
ekplorasi dan elaborasi siswa melalui
berbagai sumber.
3. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi √ √
untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan
4. Berfungsi sebagai nara sumber dan √ √
fasilitator dalam menjawab pertanyaan
siswa yang menghadapi kesulitan
5. Membantu menyelesaikan masalah siswa √ √
dalam melakukan pengecekan hasil
ekplorasi
6. Memberikan motivasi kepada siswa yang √ √
kurang aktif dan memberikan informasi
untuk berekplorasi lebih jauh.
3 Penutup
a. Membuat rangkuman/simpulan √ √
b. Melakukan penilaian dan /atau √ √
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
c. Memberikan umpan balik terhadap √ √
proses hasil pembelajaran
d. Memberi tugas terstruktur (PT) dan √ √
kegiatan mandiri tidak
terstruktur(KMTT)
e. Menyampaikan rencana √ √
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
0 1 1 2
JUMLAH SKOR 8 0
4
Jumlah skor yang dicapai 76
Klasifikasi
Jumlah skor maksimum 120
Cukup
Nilai 63
A : Sangat Baik : 86% - 100% C : Cukup : 55% - 69%
B : Baik : 70% - 85% D : Kurang : dibawah 55%
Saran :
1. Awal kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru menyampaikan standar
kompetensi, kompetansi dasar, Penyiapan bahan Praktek, serta indicator.
2. Setelah melakukan kegiatan awal pembelajaran sebaikanya guru
mengulang sedikit pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
3. Pada kegiatan akhir sebaiknya guru dan siswa sama-sama menyimpulkan
isi materi pembelajaran yang telah dipelajari pada hari itu.