ID Estimasi Kadar Aspal Optimum Pada Hrs Be
ID Estimasi Kadar Aspal Optimum Pada Hrs Be
Abstrak
Kualitas lapis perkerasan tergantung pada kekuatan bahan penyusunnya,
ketepatan dalam perencanaan proporsi campurannya dan kecermatan, ketelitian, serta
keterampilan dalam pembuatan dan pencampurannya. Kadar aspal adalah bagian yang
paling penting dalam penentuan campuran perkerasan Hot Rolled Sheet, dimana kadar
aspal mempengaruhi kualitas dari campuran itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kadar aspal optimum dari data historis penelitian di Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura. Data – data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diambil
dari penelitian - penelitian yang ada di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura,
karena selama ini kadar aspal yang di dapat bervariasi dan kadar aspal yang didapat
harus memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh bina marga, selain itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui nilai konstanta C dari penelitian – penelitian yang telah di
lakukan di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
Untuk mendapatkan persamaan dari perbandingan antara nilai KAO dan nilai
konstanta C, sehingga dari hasil analisa akan didapatkan persamaan untuk mengetahui
nilai konstanta C dengan derajat kepercayaan yang paling besar dari setiap analisa
regresi yang digunakan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini didapatkan nilai kadar aspal optimum
(KAO) dari seluruh data adalah 6,89 % dan rentang kadar aspalnya adalah 6,15 % –
8,20 % dan nilai konstanta C yang digunakan dengan derajat kepercayaan
90,20%rentangnya sebesar 0,96 – 2,90. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
semakin besar nilai konstanta C pada proporsi campuran, maka kadar aspal optimum
akan semakin besar.
Kata Kunci : Kadar aspal optimum, nilai konstanta C, Hot Rolled Sheet, HRS, regresi linier
sederhana, regresi exponensial, regresi logaritmik, dan regresi polynomial
Bahan pengisi (filler) adalah Harga ‘a’ dapat dicari dengan rumus :
agregat yang dalam analisa gradasi
merupakan lolos saringan No. 200.
Bahan ini harus kering dan bebas dari
gumpalan-gumpalan, bebas bahan
organic dan mudah lepas.
2.3.4 Aspal
5
ESTIMASI KADAR ASPAL OPTIMUM PADA HRS BERDASARKAN DATA HISTORIS
PENELITIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Danan Saputro1), Slamet Widodo2), Eti Sulandari2)
kontinu dengan persentase perubahan yang dirumuskan, agar dalam penelitian
konstan. tersebut diperoleh hasil yang optimal
sebagaimana yang diinginkan. Metode
2.4.3. Analisa Regresi Logaritmik
yang digunakan dalam penelitian ini
Bentuk fungsi dari regresi adalah metode Regresi Linier Berganda,
logaritmik adalah: di mana variabel karena metode tersebut memungkinkan
bebas Y berfungsi sebagai pangkat didapatkan hasil yang optimum.
(eksponen) dan variabel bebas X 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
mempunyai bentuk perpangkatan, model
regresi ini adalah: Y = a lnX + b. Untuk pelaksaan penelitian ini,
peneliti menggunakan data sekunder
2.4.4 Analisa Regresi Polinomial dari penelitian di Laboraturium Jalan
Raya Fakultas Teknik Universitas
Regresi polinomial merupakan Tanjungpura dan Perpustakaan
model regresi linier yang dibentuk Fakultas Teknik Universitas
dengan menjumlahkan pengaruh masing- Tanjungpura.
masing variabel prediktor (X) yang
dipangkatkan meningkat sampai orde ke-
k. Secara umum, model regresi 3.3. Teknik Pengumpulan Data
polinomial ditulis dalam bentuk : Menurut Drs. Marzuki dalam
bukunya Metodologi Riset, proses
pengumpulan data dapat dilakukan
Y bbXbX2bXk dengan berbagai macam cara, seperti:
Cara sensus, yaitu pencatatan
data secara menyeluruh terhadap
Model di atas menunjukkan bentuk
elemen-elemen yang menjadi
modifikasi dari model regresi linier obyek penelitian.
berganda, dimana X1=X, X2=X2,…,Xk=Xk Cara sampling, yaitu
sehingga dapat ditulis menjadi bentuk : pengumpulan data dimana
pencatatan hanya dilakukan pada
sampel yang tersedia saja.
Y b0 b1 X 1b2 X 2 b3 X 3 ... bk X k
Cara studi kasus, yaitu
(3). pengambilan data dengan cara
mengambil beberapa elemen dan
kemudian masing-masing elemen
3. Metode Penelitian diselidiki secara mendalam.
3.1. Metodologi Penelitian
Untuk menentukan metode
penelitian harus dipilih metode yang
tepat sesuai dengan masalah dan tujuan
6
ESTIMASI KADAR ASPAL OPTIMUM PADA HRS BERDASARKAN DATA HISTORIS
PENELITIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Danan Saputro1), Slamet Widodo2), Eti Sulandari2)
a) Data primer diperoleh peneliti itu .
sendiri setelah mengamati
4. HASIL DAN ANALISIS
langsung dari sumbernya.
PENELITIAN
b) Data sekunder,
Spesifikasi campuran agregat 4.1. Hasil Penelitian
untuk campuran HRS dari data Dari penelitian mengenai
Laboraturium Jalan Raya. Estimasi Kadar Aspal Optimum Pada
Spesifikasi campuran agregat HRS Berdasarkan Data Historis
untuk campuran HRS dari data Penelitian di Fakultas Teknik Universitas
Perpustakaan Fakultas Teknik Tanjungpura adalah untuk mengetahui
Universitas Tanjungpura. penggunaan kadar aspal optimum dan
penggunaan nilai konstanta C pada jenis
3.4. Rencana Bagan Alir Penelitian perkerasan HRS dari penelitian –
penelitian yang sudah dilakukan di
Persiapan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
dengan menggunakan beberapa analisa
regresi.
4.1.1. Hasil Pengumpulan Data
Studi literatur
Data – data yang dikumpulkan
adalah data – data yang berkaitan dengan
penelitian jenis perkerasan Lataston atau
HRS yang ada di Fakultas Teknik
Kadar aspal optimum dari data
Universitas Tanjungpura. Nantinya data –
skunder
data tersebut akan di analisa dengan
menggunakan beberapa analisa regresi
untuk mendapatkan rentang antara pada
kadar aspal optimum dan besaran nilai
kadar aspal optimum menurut Bina konstanta C, dan dari hasil analisa yang
Marga telah didapat terangkum dalam tabel
berikut :
Analisis data
7
ESTIMASI KADAR ASPAL OPTIMUM PADA HRS BERDASARKAN DATA HISTORIS
PENELITIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Danan Saputro1), Slamet Widodo2), Eti Sulandari2)
8
ESTIMASI KADAR ASPAL OPTIMUM PADA HRS BERDASARKAN DATA HISTORIS
PENELITIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Danan Saputro1), Slamet Widodo2), Eti Sulandari2)
fraksi agregat ke dalam persamaan Bina
Besaran nilai persentase pada fraksi Marga 1. disubtitusikan nilai besaran
masing – masing agregat dapat langsung persentase fraksi agregat di baris petama
disubtitusikan kedalam persamaan rumus
pada persamaan Bina Marga,
Bina Marga tersebut, namun terdapat
nilai konstanta C yang belum diketahui
besarnya, dan nilai konstanta C pada 6,87 = 0,035 (33) + 0,045
perkerasan Lataston atau HRS sebesar 2 (58) + 0,18 (9) + C
– 3 (DIRJEN Bina Marga, Spesifikasi 6,87 = 1,155 + 2,61 + 1,62 +
Umum, 2010). C
Maka untuk mendapatkan nilai konstanta 6,87 = 5,385 + C
C = 6,87 – 5,385
C tersebut, kita harus mensubtitusikan
C = 1,485
nilai besaran persentase masing – masing
fraksi agregat pada persamaan rumus Untuk baris kedua, ketiga dan
Bina Marga tersebut, dan selisih antara seterusnya cara yang dilakukan sama
nilai subtitusi dan besaran nilai kadar sehingga didapat hasil seperti tabel 3 di
aspal optimum adalah nilai konstanta C atas.
Setelah didapat keseluruhan nilai
yang kita cari. Dan data tersebut
konstanta C yang kita cari dari data yang
terangkum sebagai berikut : telah di dapat, selanjutnya nilai konstanta
C tersebut dibandingkan dengan kadar
aspal optimumnya dengan menggunakan
Tabel 3. Hasil Pengolahan nilai C analisa regresi sehingga apabila diplotkan
pada sebuah grafik dan maka akan di
dapatkan sebuah simpulan dari gambaran
pola pada grafik hasil perbandingan
antara kadar aspal optimum dengan nilai
konstanta C.
9
ESTIMASI KADAR ASPAL OPTIMUM PADA HRS BERDASARKAN DATA HISTORIS
PENELITIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Danan Saputro1), Slamet Widodo2), Eti Sulandari2)
4.2.1. Analisa Regresi Linier kadar aspal optimum, dimana
persamaannya adalah :
Dari data yang telah didapatkan, grafik
linier hasil perbandingan antara kadar Y = 0,949 x – 4,873
aspal optimum dengan nilai konstanta C
pada perkerasan Lataston atau HRS dan Dimana Y adalah nilai konstanta C yang
grafiknya sebagai berikut : di cari, dan nilai x di ambil dari nilai
minimum kadar aspal optimum (KAO),
yaitu 6,15 dan nilai maksimum dari kadar
aspal optimum (KAO), yaitu 8,2.
Y = 0,022e0,616X
13
ESTIMASI KADAR ASPAL OPTIMUM PADA HRS BERDASARKAN DATA HISTORIS
PENELITIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Danan Saputro1), Slamet Widodo2), Eti Sulandari2)
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan analisa
yang diperoleh dari hasil penelitian
yang telah dilakukan di
Laboratorium, maka dapat di tarik
Dari tabel di atas pada kurva beberapa kesimpulan, yaitu :
Polynomial persentase data mencapai 1. Dari data historis penelitian di
90,20 % dimana hasil dari persamaan Fakultas Teknik Universitas
analisa regresi Polynomial berarti paling Tanjungpura yang telah
mendekati dengan derajat kepercayaan dikumpulkan didapatkan nilai
90,20 %. Dari hasil tersebut terlihat persentase Kadar Aspal Optimum
dengan rentang kadar aspal optimum sebesar 6,89 (Enam Koma
(KAO) 6,15 – 8,20 di dapatkan rentang Delapan Sembilan), dengan
nilai konstanta C adalah 0,74 – 2,71, rentang antara 6,15 – 8,20.
sehingga dari penelitian ini didaptkan 2. Dari data historis penelitian di
bahwa kadar aspal optimum (KAO) pada Fakultas Teknik Universitas
data hasil penelitian - penelitian yang Tanjungpura yang telah
dilakukan di Fakultas Teknik Universitas dikumpulkan didapatkan nilai
Tanjungpura sebesar 6,15 % - 8,20 % dan persentase untuk agregat kasar
dari penelitian ini pula dapat ditarik sebesar 33,27 (Tiga Puluh Tiga
kesimpulan bahwa nilai konstanta C yang Koma Dua Tujuh).
digunakan pada penelitian – penelitian 3. Dari data yang historis penelitian
yang dilakukan di Fakultas Teknik di Fakultas Teknik Universitas
Universitas Tanjungpura sebesar 0,74 – Tanjungpura telah dikumpulkan
2,71. didapatkan nilai persentase untuk
Dari hasil penelitian ini, dengan agregat halus sebesar 58,94
menggunakan analisa regresi dan melihat (Lima Puluh Delapan Koma
pola kurva yang ada juga dapat ditarik Sembilan Empat).
kesimpulan bahwa semakin besar nilai 4. Perhitungan dengan
dari Konstanta C (pada 14 data historis menggunakan analisa regresi
penelitian di Fakultas Teknik Universitas linier berganda pada data historis
Tanjungpura) maka nilai kadar aspal penelitian di Fakultas Teknik
optimum (KAO) juga akan semakin besar Universitas Tanjungpura yang
pada camppuran HRS. telah dikumpulkan didapatkan
nilai persentase untuk Filler
sebesar 7,79 (Tujuh Koma Tujuh
Sembilan).
14
ESTIMASI KADAR ASPAL OPTIMUM PADA HRS BERDASARKAN DATA HISTORIS
PENELITIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Danan Saputro1), Slamet Widodo2), Eti Sulandari2)
5. Nilai konstanta C untuk DAFTAR PUSTAKA
perkerasan Hot Rolled Sheet
Bina Marga, Spesifikasi Umum, 2006.
(HRS) pada data historis
Campuran Beraspal Panas.
penelitian di Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
Dinas Pekerjaan Umum Daerah Tingkat
didapatkan nilai rentang pada
II, 20016. Spesifikasi Umum
kadar aspal optimum (KAO) 6,15
Lapis Permukaan Lapis
– 8,20 adalah 0,74 – 2,71.
perkerasan.
6. Jika nilai konstanta dibandingkan
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
dengan kadar aspal optimum
Jenderal Bina Marga, No.
pada masing – masing proporsi
02/PT/B/1983. Petunujuk
campuran dari data penelitian –
Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal
penelitan di Fakultas Teknik
Beton (LATASTON).
Universitas Tanjungpura
mengenai campuran Hot Rolled
Ekawati, Dini Puji. 2010. Studi
Sheet (HRS) dapat di simpulkan
Penggunaan Batu Sungai Pecah
bahwa semakin besar nilai
Sebagai Agregat Kasar Pada
Konstanta C pada persamaan
Perkerasan Hot Rolled Sheet.
Bina Marga maka nilai Kadar
Aspal Optimum (KAO) akan
Fariman, Yoppie. 2007. Pengaruh
semakin besar.
Variasi Pemadatan Lataston
(Lapis Tipis Aspal Beton) / HRS.
7. Manfaat dari penelitian ini adalah
mendapatkan kadar aspal
Imanuddin, Ahmad. 2009. Perbandingan
optimum dari penelitian di
Penggunaan Filler dari Berbagai
Fakultas Teknik Universitas
Jenis Semen Portland yang ada
Tanjungpura sebagai acuan
di Kota Pontianak Terhadap
dalam pembuatan campuran Hot
Campuran Hot Rolled Sheet
Rolled Sheet (HRS).
(HRS).
6.2. Saran
Irwan, Irawan. 2005. Pemanfaatan Serat
1. Perlu dilakukan pembuatan Ijuk Sebagai Bahan Tambah
benda uji dari hasil perhitungan proporsi (Aditif Material) Lapisan Aspal
yang sudah di dapatkan, untuk Permukiman Campuran Panas
mengetahui parameter penilaian bahan (Hot Mix) Jenis Hot Rolled Sheet
yang digunakan. (HRS).
2. Perlu dilakukan juga pada jenis
perkerasan lain, seperti LASTON (AC), Kalbari, Thoha. 2010. Studi Penggunaan
Asbuton, Latasir, dan lain-lain. Serat Kayu Sebagai Bahan
Tambah Pada Campuran Hot
Rolled Sheet.
15
ESTIMASI KADAR ASPAL OPTIMUM PADA HRS BERDASARKAN DATA HISTORIS
PENELITIAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Danan Saputro1), Slamet Widodo2), Eti Sulandari2)
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk
Kementerian Pekerjaan Umum, Penelitian, Bandung : Alfabeta
Direktorat Jenderal Bina Marga,
2010. Spesifikasi Umum. Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan
Lentur Jalan Raya. Bandung :
Kholisoh, Luluk. Statistika Dan Nova.
Probabilitas, Gunadarma. Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal
Campuran Panas. Jakarta :
Kusnata. 2012. Perubahan Karakteristik Granit.
Campuran aspal akibat
penggunaan Retona Blend 55 Supartini. 2008. Pengaruh Terumbu
Pada Jenis Perkerasan Lataston Karang Sebagai Agregat Halus
(HRS-WC) dan Filler Pada Campuran Hot
Rolled Sheet (HRS).
Narita, Sari.2011. Pemanfaatan Debu
Batu Sungai Sebagai Filler pada Susilo, S. Dwi. 2010. Kinerja Campuran
campuran Hot Rolled Sheet. Hot Rolled Sheet (HRS) dengan
Bahan Tambah Serat Sabut
Ritonga, Diana Amaliah. 2005. Pengaruh Kelap.
Limbah Botol Mineral
(Polyethylene Terephthalate) Tenrisukki, Tenriajeng Andi, Rekayasa
Sebagai Bahan Additive Pada Jalan Raya 2, Gunadarma.
Hot Rolled Sheet Ditinjau Dari
Karakteristik Marshall. Tm, Suprapto. 2004. Bahan dan Struktur
Jalan Raya, Biro Penerbit KMTS
Rizal, Muhammad Dien. 2003. FT UGM.
Perbandingan Penggunaan
Aspal Curah Dengan Aspal Wadahalek, Oszcar. 2010. Pemanfaatan
Drum Terhadap Nilai Abu Sekam Padi Sebagai Filler
Karakteristik Marshall Pada Pada Perkerasan Lataston /
Perkerasan HRS (Hot Rolled HRS.
Sheet)
Winda, R. Dewi. 2005. Tinjauan
Sartika, Yeni. 2005. Pengaruh Karakteristik Perkerasan Hot
Penggunaan Limbah Ban Karet Rolled Sheet (HRS) Recycling (
Sebagai Bahan Tambah Pada Daur Ulang) Pada Rehabilitasi
Hot Rolled Sheet Berdasarkan Perkerasan Jalan Lentur
Sifat - Sifat Marshall. Berdasarkan Uji Marshall.
16