Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Teknika ISSN : 2085 - 0859

Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

METODE ANALISIS REDUKSI ARUS INRUSH PADA


TRANSFORMATOR

Zainal Abidin1
1)
Dosen dpk pada Fakultas Teknik Prodi Elektro Universitas Islam Lamongan

Abstrak
Transformasi energi dalam sebuah transformator tak berbeban dapat menghasilkan arus
inrush dengan amplitudo tinggi. Hal ini dapat menyebabkan efek yang kurang baik terhadap
kegagalan operasi sistem proteksi differensial sebuah transformator, kerusakan isolasi dan
pendukung mekanis dari struktur lilitan serta mengurangi kualitas daya sistem.
Artikel ini menjelaskan tentang beberapa metode mereduksi arus inrush pada
transformator. Penggunaan persamaan-persamaan arus inrush ditentukan dengan menggunakan
beberapa metode untuk mereduksinya. Kemudian hasilnya dibandingkan antara beberapa metode
untuk menghasilkan metode reduksi yang terbaik. Karakter hasil dibandingkan dengan simulasi
EMTP / ATP.
Kata Kunci : Reduksi, Arus, Inrush, Transformator

Abstract
This paper present some techniques for reduction of transformer inrush current. The equation of
inrush current is obtained and then by use thes methods, transformer inrush current is reduced,
then after comparing the result of some methode, we choice the best methode is determined. These
result character is compared with EMTP / ATP simulation program.

Keywords : Arus Inrush, Transformator , Analisis, EMTP

I. Pendahuluan pada transformator, diantaranya adalah metode


pemasangan resistor seri dan sistem penutupan
Transformasi energi dalam sebuah
sinkron ( synchronous closing) pada circuit
transformator tak berbeban dapat menghasilkan
breaker, serta metode pengetanahan resistor
arus inrush dengan amplitudo tinggi. Hal ini
menjadi dasar skema mitigasi arus inrush pada
dapat menyebabkan efek yang kurang baik
beberapa penelitian yang telah banyak
terhadap kegagalan operasi sistem proteksi
dilakukan.
differensial sebuah transformator, kerusakan
II. Model Transformator
isolasi dan pendukung mekanis dari struktur
lilitan serta mengurangi kualitas daya sistem. Secara mendasar model transformator
Tanpa menggunakan switching dan persamaan-persamaan untuk menghitung
terkontrol transformasi energi sebuah arus inrush akan dipaparkan. Karakteristik
transformator dapat menghasilkan gelombang transformator 1 phase dapat dimodelkan
tegangan dengan amplitudo tinggi sesaat ketika melalui persamaan sederhana yang
inti transformator dalam keadaan saturasi. digambarkan pada gambar 1 sebagai berikut :
Transformator daya, sebagai salah satu
komponen vital dari sistem daya listrik
memerlukan relay proteksi dengan keterkaitan,
keamanan dan kecepatan operasi yang tinggi.
Akan tetapi arus magnetisasi inrush, yang
sering muncul ketika transformator bekerja
dapat mengakibatkan kegagalan trip pada relay
diffierensial sehingga reduksi dari arus inrush
sangat diperlukan. Beberapa metode telah
banyak dilakukan untuk mereduksi arus inrush Gambar 1 . Model transformator 1 phase

1
Jurnal Teknika ISSN : 2085 - 0859
Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

Dari gambar 1, rp dan Lp merupakan dari arus inrush berada dalam wilayah short
representasi dari gulungan primer. Lm circuit dan mungkin akan mengakibatkan
representasi dari induktan non linier dari inti tekanan dinamik pada gulungan transformator.
besi sebagai fungsi dari arus magnetisasi. Nilai maksimum arus inrush biasanya tidak
Sedangkan rsp dan Lsp mewakili gulungan sampai menyebabkan arus gagal pada
sekunder. Vp dan Vs adalah tegangan primer kemampuan transformator, tetapi
dan sekunder yang masing-masing terhubung bagaimanapun durasi dari tekanan-tekanan
ke terminal ground. Dari gambar 1 tersebut tersebut secara signifikan lebih panjang
dapat diformulasikan : daripada peluang beberapa frekuensi daripada
short circuit yang dikondisikan oleh proteksi
Vp= Vm sin (t + 0) = irp + N1dL/ dt (1)
relay dengan waktu 10 ms. Amplitudo arus
tergantung pada dua faktor, yakni fluk sisa inti
magnet dan fluk transient yang dihasilkan oleh
dimana 0 adalah tegangan fase primer pada tegangan suply. Ketika sebuah tegangan
saat t=0, i adalah arus magnetisasi, L adalah transformator pada titik 0 grafik sinus maka
fluk inti dan N1 adalah jumlah lilitan sisi arus dan fluk menjadi maksimum, dan tertunda
primer. Sehingga didapatkan : 90. Fluks transient berjalan dari fluk sisa dan
mencapai amplitudo tertinggi pada setengah
Vm = sin (t + 0) = (N1L. rp/ L1) + N1 L/ dt (2) periode kemudian. Pada keadaan ini fluk
saturasi inti dan amplitudo arus inrush menjadi
tinggi karena induktansi dari inti magnet terlalu
dimana L1 adalah induktansi primer. Dari kecil. Untuk mengurangi arus inrush ada
persamaan 2 maka untuk L : beberapa metode yang dapat diterapkan.
rp
 t
t  (m Cos  0  r )e. L1
 mCos(t   0 ) (3)
III. Metode Reduksi Arus Inrush Trafo
dimana m adalah L maksimum dan r adalah Untuk menganalisis arus inrush
flux residual. Pada 0=/2 sehingga dari transformator marilah kita analisis
persamaan 3 kita mendapatkan : rangkaian gambar 2. Gambar berikut
rp
adalah rangkaian transformator tanpa
 t
t  r e L1
 m sin t (4) kontrol.

Dalam hal ini terjadi flux transient dengan r


tetap dan waktu konstan dengan persamaan  =
L1/ rp, sehingga arus magnetisasi maksimum
dapat dihitung :

2m  r  2.22 A1
im  (5)
0 At Gambar 2. rangkaian jaringan dengan ATP
Draw
dimana A1 adalah luas daerah inti, At adalah
luas area inti dengan lilitan dan 0 adalah A. Pengaruh Clearing Flux Sisa (Residual
permeabilitas udara. Flux)
Arus transient primer dapat dihitung dengan
menghubungkan transformator dengan beban Jika transformator bekerja tanpa metode
yakni sebesar : reduksi arus inrush seperti gambar 2 di
r rp
1 p
t t atas, maka akan menghasilkan karakter
i1 (t )  i e L1  Ie sp
I
(6) sebagai mana gambar 3 berikut :
2
dimana I adalah arus nominal . Karena Isp < L1,
maka arus transient yang timbul dengan arus
beban menjadi tertahan sangat cepat. Dari
persamaan kita dapat melihat bahwa jumlah
2
Jurnal Teknika ISSN : 2085 - 0859
Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

dan resistor. Dalam kasus ini karakter arus


inrush ditampilkan pada gambar 5. Dari
gambar ini dapat dilihat bahwa arus inrush
secara efektif dapat terkurangi, ada satu
metode yang efektif untuk mereduksi arus
inrush adalah dengan memasang resistor
sebelum switch utama tertutup (pre-
insertion resistor).

Gambar 3 . Arus inrush trafo tanpa kontrol

Seperti yang digambarkan pada model


transformator, bahwa magnitude fluks sisa pada
transformator merupakan parameter penting
untuk merubah magnitude arus inrush trafo,
ketika circuit breaker dibuka maka
Gambar 5. Arus inrush dengan pemasangan resistor
transformator akan terbuka dengan network, sebelum switch
sementara fluks sisa masih ada di transformator
dan ketika bekerja kembali arus inrush akan C. Pengaruh pemasangan resistor dan
naik. Untuk menurunkan pengaruh ini, clearing flux sisa
kapasitor dimasukkan pada sisi primer trafo, hal Langkah selanjutnya untuk melihat
ini untuk mereduksi fluks sisa kemudian akan pengaruh pemasangan resistor dan clearing
mengurangi arus inrush seperti ditampilkan flux sisa terhadap efektifitas pengurangan
pada gambar 4 berikut : arus inrush, dalam langkah ini kedua metode
digunakan bersamaan. Hasilnya adalah
berupa gambar 6 berikut :

Gambar 4. Arus inrush trafo dengan clearing fluks sisa Gambar 6. Arus inrush dengan clearing flux
sisa & metode pemasangan resistor
Dari gambar di atas, kita dapat melihat
adanya reduksi arus sisa dengan metode
Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa
clearing fluks sisa.
penggabungan dua metode tersebut dapat
lebih efektif mereduksi arus inrush trafo.
B. Pengaruh dari Pemasangan Resistor
Pada gambar 2 ditunjukkan pada
D. Pengaruh bekerjanya beban-beban
saat C3 ditutup rangkaian terseri dengan
Bagaimana metode yang dapat
resistor, setelah 10 ms switch C1 tertutup
digunakan untuk mereduksi arus inrush
dan tersambung dengan switch yang lain
ketika bekerjanya beban-beban lain secara
3
Jurnal Teknika ISSN : 2085 - 0859
Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

simultan dengan transformator ?. Untuk Dari gambar 9 di atas menyatakan


kasus ini, rangkaian lain yang diajukan bahwa kombinasi dari kedua metode yakni
adalah seperti pada gambar 7. Pada saat auxiliary load dan clearing fluks sisa dapat
rangkaian beban bantu (auxiliary load) lebih memperkecil arus inrush.
bekerja, maka arus inrush transformator
yang pertama dapat tereduksi. F. Pengaruh penggunaan auxiliary load,
clearing arus flux sisa dan pemasangan
resistor
Langkah berikutnya adalah
menggunakan ketiga metode secara
bersama-sama untuk mereduksi arus inrush.
Dan hasil simulasi dari ketiga metode ini
seperti pada gambar 10.

Gambar 7. Rangkain jaringan dengan beban bantu


(auxiliary load)
Ketika beban diputus maka arus inrush
masih ada, secara simulasi dapat dilihat pada
gambar 8.

Gambar 10. Arus inrush dengan menggunakan


ketiga metode

Dari gambar di atas, kita dapat


melihat ketiga metode mampu menekan
lebih kecil arus inrush tetapi arus inrush
masih tetap tinggi pada orde ketiga
sehingga membutuhkan solusi untuk
Gambar 8. Arus inrush dengan penggunaan beban
bantu (auxiliary load)
mengatasinya.
G. Waktu Swiching Terbaik
E. Pengaruh penggunaan auxiliary load dan Dalam bahasan kali ini mencoba
clearing flux sisa untuk menemukan waktu terbaik switching
Di samping untuk menemukan open and close dan jadwal ini digunakan
metode reduksi arus inrush, pada bagian ini pada metode F (penggunaan ketiga metode).
kedua metode yakni penggunaan auxiliary Waktu terbaik untuk open dan close
load dan clearing flux sisa digunakan, ditunjukkan pada tabel 1.
dengan hasil simulasi rangkaian sebagai
berikut : Tabel 1. Waktu terbaik switching

Waktu (t) Waktu (t)


Switch
tertutup terbuka
C1 0.0775 s -
C2 0.07 s 0.52 s
C3 0.071 s 0.15 s

Dengan menggunakan waktu


switching di atas untuk metode F, arus
inrush akan direduksi, hasil dari simulasi
Gambar 9. Arus inrush trafo, ketika auxiliary load ditunjukkan pada gambar 11 berikut :
dan clearing flux sisa digunakan.
4
Jurnal Teknika ISSN : 2085 - 0859
Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

Kemudian dengan menggunakan


switching asinkron saja, arus inrush dapat
diperkecil. Untuk trafo tanpa beban karakter
arus inrush trafo ditunjukkan gambar 13,
ketika trafo bekerja tanpa beberapa metode
kontrol. Sebagai pembanding, ketika
switching asinkron digunakan, arus inrush
digambarkan pada gambar 14. Dengan
demikian arus inrush semakin kecil dengan
metode asinkron switching.
Gambar 11. Arus inrush dengan ketiga metode dan
penentuan waktu terbaik

Dari gambar 11 di atas, dapat dilihat


bahwa arus inrush diperkecil. Kemudian
dengan kombinasi metode ini, kita dapat
menemukan masalah terbaik untuk
mereduksi arus inrush dengan biaya
terkecil.

H. Switching Asinkron
Dalam bagian ini, kita menggunakan Gambar 13. Arus inrush transformator tanpa beban
metode switching asinkron untuk switch C1 tanpa metode kontrol
tanpa C3 pada rangkaian gambar 2. Waktu
terbaik penyalaan (switching) C1 di
tunjukkan pada tabel 2, dimana saat
tegangan sumber pada masing-masing phase
maksimum dan fluks sisa terjadi.

Tabel 2. Waktu terbaik switching C1


Phase A B C
Waktu (t)
0.08 s 0.086 s 0.083 s
tertutup

Dengan menggunakan waktu Gambar 14. Arus inrush trafo tanpa beban dengan
switching pada tabel 2, maka arus inrush metode asinkron
dapat ditunjukkan pada gambar 12 berikut :
IV. Kesimpulan
Fluks sisa pada transformator
memainkan peranan penting dalam
pembentukan magnetisasi arus inrush.
Dalam prakteknya fluk sisa (residual flux)
dapat direduksi dengan menghubungkan
kapasitor dari fase ke ground pada terminal
trafo. Pemasangan resistor dan penggunaan
kombinasi dari beberapa metode dapat
menghasilkan reduksi terbaik terhadap arus
inrush. Pada akhirnya bahwa switching
asinkron dapat menekan arus inrush tetapi
metode ini mahal karena seluruh CB harus
Gambar 12. Arus transformator ketika terjadi diadakan peralihan/ pergantian. Hasil
switching asinkron perbandingan numerik ditunjukkan pada
5
Jurnal Teknika ISSN : 2085 - 0859
Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

tabel 3. Pada tabel tersebut dapat dilihat Transformer Inrush Current and Some New
bahwa metode G adalah yang terbaik karena Techniques For Its Reduction. 2006
hampir semua arus inrush dapat diperkecil.
Jika rugi-rugi dari pemasangan resistor dan
kemungkinan terjadinya resonansi, maka
metode switch asinkron adalah metode
terbaik untuk menekan arus inrush pada
transformator.

Tabel 3 . Hasil Perbandingan dari


beberapa metode

Arus max Arus min


Metode
(pu) (pu)
Normal 5.96 - 5.24
A. Dengan resistor 5.05 -4.91
B. Dengan Kapasitor 4.95 - 4.2
C. Kapasitor & Resistor 4.19 - 3.82
D. Beban Auxiliary 4.78 - 2.39
E. Beban Auxiliary & 3.2 - 2.72
Kapasitor
F. Beban Auxiliary,
2.89 -2.48
Kapasitor & Resistor
G. Waktu terbaik switching 1.08 - 1.01
H. Switch asinkron 1 -1

Apendiks :
Data Transformator
F =50 Hz, S= 50 MVA, Vh = 132 kV, V1= 11
kV, Ibase = 230 A

Daftar Pustaka :
1. M. Steurer, K. Frohlich. The Impact of
Inrush current on the mechanical stress of
high voltage power transformer coils, IEEE
PWRD, Vol. 17 No. 1, pp. 155-160 January
2002
2. L. Prikler, G. Banfai, G.Ban and P. Becker,
Reducing the Magnetizing Inrush Current
by means of Controlled Energization and
de-Energization of Large Power
Transformer. International Conference on
Power System Transient. IPST.2003.

3. W. Xu. SG, Abdulsalam, S.Chen and X.


Liu. A Sequential Phase Energization
Method for Transformer inrush current
reduction, Part II : Theoritical Analysis and
Design Guide, IEEE Trans. On Power
Delivery, Vol. 20, pp. 950-957 April 2005.

4. R. Rahnavard, M. Valizadeh, and A.A.B.


Sharifian. Analitical Analysis of

Anda mungkin juga menyukai