Anda di halaman 1dari 5

“INI CARA PEMUDA MILENIAL: TETAP CARE, WALAU TANPA PRODUK SKINCARE”

Siapa yang tak kenal dengan kata skin care? Tentu saja seluruh kalangan mengenal dua kata
tersebut. Skin care atau perawatan kulit merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk
menyehatkan kulit melalui penggunaan berbagai produk kecantikan seperti: sabun pembersih
wajah, pelembap, serum wajah, dan scrub. Meski pun bermanfaat untuk perawatan kulit, faktanya
beberapa produk tersebut mengandung microbeads yang dapat menjadi penyebab kerusakan
ekosistem pada lingkungan sekitar kita.

Mengutip dari journal.sociolla.com, microbeads adalah “butiran-butiran halus yang terbuat


dari partikel kecil plastiK (biasanya polyethylene) dengan diameter kurang dari 5 mm. ini berarti,
ukuran microbeads yang kecil sangat sulit untuk tersaring dan membuat kita tidak sadar akan
keberadaannya yang menjadi salah satu bahan dalam pembuatan skin care seperti pada scrub atau
pembersih wajah. Meski pun ukuran microbeads sangat kecil, dampaknya cukup signifikan terhadap
ekosistem lingkungan. Bayangkan saja jika skin care ini digunakan oleh berjuta-juta penduduk di
Indonesia.

Maka, partikel-partikel kecil yang terbawa aliran air ketika kita membasuh muka akan
menumpuk dan menjadi partikel-partikel plastik dalam jumlah besar. Hal ini tentu akan
mempengaruhi kehidupan dalam suatu ekosistem. Terutama ekosistem laut dan ekosistem sungai,
akan menerima dampak dari pencemaran limbah plastik berupa microbeads. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Karena, pipa –pipa yang terpasang dalam rumah warga, tentu akan mengalirkan limbah hasil
kegiatan rumah tangga ke laut atau ke sungai.

Sehingga, akan mengakibatkan banyak komponen biotik dan abiotik yang tercemar. Seperti
berkurangnya indikator kebersihan air laut dan air sungai, rusaknya terumbu karang, matinya benih
mangrove di lautan, dan mengakibatkan ikan-ikan di perairan memakan limbah microbeads.
Padahal, ikan-ikan yang berada di perairan tersebut merupakan salah satu bahan konsumsi
masyarakat. Ditambah lagi, berdasarkan data yang diperoleh dari katadata.co.id menyebutkan
bahwa google telah mengungkap pencarian mengenai kecantikan naik sebanyak 30% saat tahun
2019 lalu.

Pencarian tersebut meliputi kata kunci: skin care routines, review produk skin care, makeup
remover, dan lainnya yang berhubungan dengan bidang perawatan dan kecantikan. Hal ini telah
membuktikan bahwa penggunaan produk-produk skin care memang sangat digemari demi
mendukung penampilan yang anggun dan wajah yang nampak berseri. Namun, sebagai generasi
muda kita harus melakukan perubahan agar kelak, kekayaan alam di tanah air ini dapat diwariskan
kembali kepada para tunas-tunas bangsa.

Lalu bagaimana caranya ya, agar ekosistem disekitar kita tetap dapat dilestarikan? Tentu,
dimulai dari diri kita sendiri. Yakni, sebagai pemuda kita harus menumbuhkan rasa peduli. Rasa
peduli terhadap lingkungan merupakan salah satu bentuk nyata seorang pemuda dalam menjaga
alam semesta. Dengan begitu, Tuhan tak akan kecewa menitipkan bumi beserta isinya untuk dijaga
oleh para khalifatullah fil ardh. Kepedulian terhadap lingkungan dapat diawali dengan hal-hal
sederhana seperti menggunakan alternatif lainnya dalam melakukan perawatan terhadap tubuh.

Indonesia, memiliki tanah yang begitu subur. Sehingga banyak tumbuh-tumbuhan yang
matang di atas tanah tersebut. Ada buah, rempah-rempah, serta sayur-mayur yang kaya akan
vitamin dan juga protein untuk menutrisi kulit kita. Tentu, sebagai pemuda sangat ingin terlihat
segar bugar baik luar atau pun dalam bukan? Mari kita bersama-sama menjadi pemuda milenial yang
mengganti penggunaan skin care dengan menggunakan skin care buatan sendiri dari bahan alami
berupa buah-buahan, rempah-rempah, dan sayur mayur.

Buah-buahan yang akan dibahas pada kesempatan kali ini ialah buah bengkuang. Kalian
tentu dapat menemukan buah ini dengan mudah. Buah-buahan ini memiliki kandungan vitamin c
sebanyak 20mg. Vitamin C pada bengkoang ini merupakan antioksidan yang baik dan alami untuk
mencegah kulit kering. Itu artinya, anda dapat sekaligus melembabkan kulit dari pemakaian bahan
alami berupa buah bengkuang. Lalu, bagaimana caranya? Bengkuang dapa dijadikan masker tanpa
membutuhkan bahan-bahan tambahan yang membuat kita ribet. Tentu saja, para pemuda millennial
sangat suka dengan segala sesuatu yang tidak membuat ribet. Maka, lakukanlah hal ini:

Anda bisa memarut buah bengkuang atau memblendernya. Setelah diblender, ambillah
parutan buah bengkuang lalu anda saring dan ambillah air dari hasil saringan karena itu merupakan
sari-sari bengkoang yang baik bagi kulit. Selain vitamin c, dalam air endapan buah bengkuang
tersebut terdapat serat inulin yang mampu mengurangi kolesterol. Kita perlu mengingat, bahwa
kolesterol ini juga dapat menyebabkan adanya penumpukan lemak pada kulit.

Jika sari-sari sudah mengendap ke bawah, maka pisahkanlah endapan bengkuang tersebut
dari airnya. Airnya dapat anda konsumsi, dan endapannya dapat anda jadikan masker bagi wajah.
Kegiatan ini tentunya tak akan menghabiskan banyak waktu. Anda bisa melakukannya pada saat
akhir pekan. Seraya mengajak sanak saudara, teman-teman, atau kekasih agar terasa lebih
menyenangkan. Selain itu, ternyata manfaat buah-buahan tidak hanya terhenti pada buah
bengkuang.

Masih ada buah-buahan lainnya yang dapat diolah menjadi salah satu bahan konsumsi yang
merawat keindahan kulit. Seperti smoothie, merupakan salah satu minuman yang teksturnya halus
dan mudah untuk dicerna. Tentunya, smoothie ini tak hanya dikonsumsi oleh para generasi muda,
semua kalangan baik itu usia lanjut, mau pun anak-anak diperbolehkan mengonsumsi smoothie.
Cara membuatnya pun sangat mudah, yakni hanya dengan memblender buah-buahan seperti apel,
pisang, atau stroberi lalu menambahkan sedikit madu dan es batu.

Maka, smoothie yang sarat akan manfaat siap untuk dinikmati. Buah-buahan tersebut tidak
akan berkurang kadar vitaminnya jika kita olah menjadi smoothie. Bahkan, kadar gizinya pun sama.
Namun, ketika buah-buahan tersebut telah menjadi smoothie, segeralah untuk dikonsumsi agar
vitamin serta kandungan lainnya yang ada di dalam smoothie buah tidak mengalami oksidasi. Sangat
menyenangkan dan menyehatkan bukan? Kita mengolah sendiri lalu mengonsumsinya secara
langsung. Begitu pun dengan adanya sayur-mayur, yang dapat dijadikan bahan utama untuk
menyehatkan kulit wajah.

Siapa sangka, bahwa wortel yang berukuran kecil ternyata mengandung vitamin A sangat
tinggi. Kita dapat memanfaatkan parutan dari wortel lalu mengoleskannya pada kulit wajah sebagai
masker alami. Diamkanlah selama kurang lebih 10 menit lalu basuhlah wajah anda. Selain harganya
yang terjangkau, vitamin A pada wortel juga mampu mengangkat sel kulit mati pada wajah. Maka,
tidak perlu diragukan bahwa bukan hanya produk skincare yang dapat memahami kulit anda.
Keberadaan tumbuh-tumbuhan juga sangat memahami kebutuhan anda.

Hal ini membuktikan, bahwa keberadaan manusia dengan ekosistem lingkungan adalah
saling membantu. Di sini dapat kita rasakan secara langsung adanya simbiosis mutualisme. Yang
mana, pemuda sebagai salah satu khalifatullah fil ardh, akan menjaga keberadaan lingkungan alam
disekitarnya. Sedangkan alam semesta yang dijaga, akan memberikan manfaat untuk mendukung
kesejahteraan dan keberlangsungan hidup manusia.

Mari, kita sama-sama menjadi pemuda milenial yang kembali menerapkan konsep replace
untuk kelestarian ekosistem lingkungan. Maka, dengan adanya konsep replace tersebut, kita tidak
hanya care terhadap kecantikan serta kesehatan tubuh. Namun, kita juga turut memerhatikan
kesehatan lingkungan di sekitar kita dengan menumbuhkan rasa kepedulian yang ada dari dalam
sanubari kita. Kita adalah pemuda, tentu tak gentar dengan adanya perubahan. Karena, perubahan
adalah sesuatu yang baik. Mari bersama-sama kita merawat ekosistem lingkungan dengan sedikit
mengurangi keberadaan limbah plastik.
In English:

"THIS IS THE WAY OF MILLENIAL YOUTH: STAYING CARE, ALTHOUGH NO SKINCARE PRODUCTS"

Who doesn't know the word skin care? Of course all people know these two words. Skin care
or skin care is a series of activities that aim to nourish the skin through the use of various beauty
products such as: facial cleansers, moisturizers, facial serums, and scrubs. Even though they are
beneficial for skin care, the fact is that some of these products contain microbeads which can cause
damage to the ecosystem in our environment.

Quoting from journal.sociolla.com, microbeads are “fine grains made of small plastic
particles (usually polyethylene) with a diameter of less than 5 mm. This means, the small size of the
microbeads is very difficult to filter and makes us unaware of its existence which is one of the
ingredients in making skin care such as scrubs or facial cleansers. Even though the size of the
microbeads is very small, their impact is quite significant on the environmental ecosystem. Just
imagine if this skin care is used by millions of people in Indonesia.

So, small particles carried by the water flow when we wash our face will accumulate and
become plastic particles in large numbers. This will certainly affect life in an ecosystem. Especially
marine and river ecosystems, will receive the impact of plastic waste pollution in the form of
microbeads. Why did that happen? This is because the pipes installed in the residents' houses, of
course, will flow the waste from household activities to the sea or to the river.

Thus, many biotic and abiotic components will be contaminated. Such as reduced indicators
of the cleanliness of sea water and river water, damage to coral reefs, death of mangrove seeds in
the oceans, and resulting fish in the waters eating microbeads waste. In fact, the fish in these waters
are one of the people's consumption ingredients. In addition, based on data obtained from
katadata.co.id, Google has revealed that searches about beauty have increased by 30% in 2019.

These searches include keywords: skin care routines, skin care product reviews, makeup
remover, and others related to the care and beauty field. This has proven that the use of skin care
products is very popular in order to support an elegant appearance and a face that looks radiant.
However, as the younger generation, we must make changes so that in the future, the natural
wealth in this country can be passed on to the young generation.

Then how do you do that, so that the ecosystem around us can still be preserved? Of course,
starting from ourselves. Namely, as young people we must cultivate a sense of care. A sense of
caring for the environment is one of the real forms of a young man in protecting the universe. That
way, God will not be disappointed in entrusting the earth and its contents to be guarded by the
khalifatullah fil ardh. Concern for the environment can be started with simple things such as using
other alternatives in treating the body.

Indonesia, has such fertile land. So that a lot of ripe plants on the land. There are fruits,
spices, and vegetables that are rich in vitamins and protein to nourish our skin. Of course, as a young
man you really want to look fresh and fit both inside and out, right? Let us become millennial youths
who replace the use of skin care by using homemade skin care from natural ingredients in the form
of fruits, spices and vegetables.
The fruits that will be discussed on this occasion are jicama fruit. You can certainly find this
fruit easily. These fruits contain vitamin C as much as 20mg. Vitamin C in jicama is a good and natural
antioxidant to prevent dry skin. That means, you can simultaneously moisturize the skin from the
use of natural ingredients in the form of jicama fruit. Then, how do you do it? Jicama can be used as
a mask without the need for additional ingredients that make us complicated. Of course, millennial
youth really like anything that is not complicated. So, do this:

You can grate the yam fruit or blend it. After blending, take the grated jicama fruit then you
filter it and take the water from the filter because it is the jicama juices that are good for the skin. In
addition to vitamin C, in the water of yam fruit there is inulin fiber which can reduce cholesterol. We
need to remember that this cholesterol can also cause fat accumulation in the skin. If the juices have
settled down, then separate the jicama sediment from the water. You can consume the water, and
the sediment you can make a mask for your face. This activity certainly won't take a lot of time.

There are still other fruits that can be processed into consumption ingredients that treat the
beauty of the skin. Like a smoothie, it is one of those drinks that is smooth in texture and easy to
digest. Of course, this smoothie is not only consumed by the younger generation, all people, both
the elderly, and children are allowed to consume smoothies. The way to make it is very easy, just by
blending fruits such as apples, bananas or strawberries then adding a little honey and ice cubes.

Then, a smoothie full of benefits is ready to be enjoyed. These fruits will not decrease in
vitamin levels if we turn them into smoothies. In fact, the nutritional level is the same. However,
when the fruit has turned into a smoothie, consume it immediately so that the vitamins and other
ingredients in the fruit smoothie do not oxidize. Very fun and healthy, right? We process it ourselves
and then eat it directly. Likewise with the presence of vegetables, which can be used as the main
ingredient to nourish facial skin.

Who would have thought, that small carrots actually contain very high vitamin A. We can
use grated carrots and then apply it to the facial skin as a natural mask. Let stand for about 10
minutes then wash your face. In addition to its affordable price, vitamin A in carrots is also able to
remove dead skin cells on the face. So, there is no doubt that it is not only skincare products that can
understand your skin. The existence of plants also really understands your needs.

This proves that the existence of humans and environmental ecosystems is mutually helping.
Here we can directly feel the symbiosis of mutualism. Which, youth as one of the khalifatullah fil
ardh, will protect the existence of the natural environment around him. Meanwhile, the protected
universe will provide benefits to support human welfare and survival.

Let's together become millennial youth who are re-implementing the replace concept for
the preservation of environmental ecosystems. So, with the replace concept, we don't only care
about beauty and body health. However, we also pay attention to the health of the environment
around us by cultivating a sense of care that exists from within us. We are young people, of course
not afraid of changes. Because, change is a good thing. Let us together take care of the
environmental ecosystem by slightly reducing the presence of plastic waste.

Anda mungkin juga menyukai