Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI

ACARA 13

SKARIFIKASI

DISUSUN

NAMA : FADHIL HAKIM AFLAH


NIS : 20180093
CO-ASS: AFFAN KURNIAWAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


SEKOLAH KEJURUAN MENENGAH KEHUTANAN NEGERI PEKANBARU
HUTAN PENDIDIKAN WANAGAMA I YOGYAKARTA
Tujuan

1. Siswa/siswi dapat mengetahui pengaruh skarifikasi.


2. Siswa/siswi dapat mengetahui pengaruh air dan media terhadap perkecambahan biji.
3. Siswa/siswi dapat mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan jenis tanaman.

Alat dan Bahan


1. Alat
a. Polybag
b. Sekop kesil
c. Ayakan
d. Cangkul
e. Bak tabur
2. Bahan
a. Tanah
b. Pasir
c. Pupuk
d. Biji Akasia Auriculiformis

Langka Kerja

1. Melakukan penyiapan area,alat,dan bahan


2. Mesiapkan media dengan ukuran 2:1:1(pasir:tanah:pupuk)
3. mengisi bak tabur dengan mdia yang telah diaaduk dngan tinggi 5-10 cm
4. membuat alur pada bak tabur dan mengisi dengan biji yang sebelumnya sudah
direndam
5. setelah melakukan pengisian dilakukan penirapan pada masing-masing bak
dengan bak satu disiram satu kali per hari,sedangakan dengan bak dua disiram
dua kali per hari
6. lalu mengisi poybag dengan masing masing kelompok berjumlah 20 buah
7. pengamatan proses pertumbuhan dengan junmlah yg dapat tumbuh dengan hari
tertentu
8. pemiindahan benih kedalam polybag
Hasil

Tanggal Tumbuh per Hari Kumulatif


01-Feb-20 0 0
02-Feb-20 0 0
03-Feb-20 0 0
04-Feb-20 0 0
05-Feb-20 0 0
06-Feb-20 0 0
07-Feb-20 3 3
08-Feb-20 5 2
09-Feb-20 9 4
10-Feb-20 13 4
11-Feb-20 18 5
12-Feb-20 33 15
13-Feb-20 53 20
14-Feb-20 58 5
15-Feb-20 59 1
16-Feb-20 60 1
17-Feb-20 61 1
18-Feb-20 68 7
Tabel 1. Pertumbuhan kecambah per hari
80
70
60
50
Jumlah Kecambah

40
30
20 Pertumbuhan
Tumbuh per Hari
10
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
b-2 b-2 b-2 b-2 b-2 b-2 b-2 b-2 b-2
e Fe Fe Fe Fe Fe Fe Fe Fe
-F - - - - - - - -
01 03 0 5 0 7 09 11 1 3 15 17

Tanggal

Grafik 1. Grafik pertumbuhan kecambah

Pembahasan
1. Perngertian Skarifikasi
Skarifikasi merupakan salah satu upaya pretreatment atau perawatan awal pada
benih, yang ditujukan untuk mematahkan dormansi, serta mempercepat terjadinya
perkecambahan biji yang seragam (Schmidt, 2000).

2. Teknik Skarifikasi
a. Skarifikasi Fisik
Skarifikasi fisik dilakukan dengan merendam biji dalam air panas atau biji juga
bisa di oven lebih dahulu sebelum meredam dengan air panas
b. Skarifikasi Kimia
Skarifikasi kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia yang bertujuan
supaya kulit biji yang digunakan sebagai benih lebih bersifat permeabel dan lebih
lunak sehingga lebih mudah untuk menyerap air dan udara pada masa imbibisi.
c. Skarifikasi Mekanik
Skarifikasi secara mekanik digunakan untuk memecah dormansi benih akibat
impermeabilitas kulit, baik terhadap air maupun gas, resisten mekanisme kulit
perkecambahan yang terdapat pada kulit benih.

3. Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses terbentuknya kecambah (plantula). Kecambah sendiri
didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih
tergantung pada persediaan makanan yang terdapat dalam biji (Tjitrosoepomo, 1999).

4. Faktor Perkecambahan
a. Tingkat kemasakan benih
Tingkat kemasakan benih merupakan faktor internal yang sangat berpengaruh
terhadap perkecambahan. Biji yang belum masak secara fisiologis umumnya
tidak memiliki daya hidup (vigor) dan daya kecambah (viabilitas) yang baik.
b. Berat dan ukuran benih
Faktor yang mempengaruhi perkecambahan selanjutnya ialah berat dan ukuran
benih. Benih dengan berat dan ukuran yang besar umumnya memiliki cadangan
Makanan yang banyak dalam kotiledonnya.
c. Dormansi
Dormansi adalah kondisi fisiologis dimana benih tetap hidup tapi tidak
mengalami perkecambahan. Benih dalam keadaan dormansi tidak dapat
berkecambah.
d. Air
Ketersediaan air di lingkungan sekitar benih memegang peranan penting dalam
menghilangkan inhibitor perkecambahan. Air juga berfungsi dalam penguraian
karbohidrat dalam kotiledon biji untuk dapat digunakan bagi pertumbuhan
embrio.

e. Suhu
Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji. Suhu
mempengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran 26-35 derajat Celcius,
perkecambahan benih umumnya berjalan dengan sempurna.
f. Oksigen
Oksigen yang diserap benih melalui respirasi akan mendorong terjadinya
perkecambahan secara cepat. Perkecambahan benih terjadi bila kandungan
oksigen di udara >29%. Untuk benih yang sedang dalam masa dorman,
penambahan oksigen ke dalam benih hingga 80% dapat membuat dormansi benih
terpatahkan sehingga benih mulai mengalami perkecambahan.
g. Cahaya
Kebutuhan cahaya untuk perkecambahan sangat bervariasi tergantung jenis benih
itu sendiri. Ada benih yang butuh cahaya untuk berkecambah, ada benih yang
berkecambah dengan cepat jika cahaya tercukupi, ada benih yang terhambat
perkecambahannya jika ada cahaya, dan ada pula benih yang hanya dapat
berkecambah pada kondisi gelap tanpa cahaya.
h. Media
Benih umumnya dapat tumbuh sempurna pada media dengan sifak fisik yang
baik. Media gembur yang bebas penyakit dan kelembabannya terjaga akan
membuat benih berkecambah dengan baik.

5. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan makhluk hidup dapat diartikan sebagai suatu peristiwa pertambahan
volume yang mencakup pertambahan jumlah sel, volume sel, jenis sel, atau substansi
yang ada di dalam sel yang bersifat kuantitatif atau dapat dihitung dengan angka.

6. Faktor Pertumbuhan
a. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
b. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
c. Air dan Kelembaban
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman
mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas
bentuk sel.
d. Suhu
Suhu memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan tanaman karena semua
proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
e. Media
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi media
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi media
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air,
dan derajat keasaman atau pH.

7. Pembahasan Hasil
Pertumbuhan perkecambahan tertinggi yaitu ada pada hari ke-13, pada hari pertama
hingga hari keenam belum ada pertumbuhan, hal ini dikarenakan benih belum
berinteraksi dengan media di bak tabur. Perkecambahan ditentukan oleh kualitas biji,
pra perlakuan sebelum biji disemaikan dan kondisi lingkungan perkecambahan,
seperti ketersediaan air, temperatur, cahaya dan bebas dari hama penyakit (Schmidt,
2000). Dengan demikian, faktor internal dan eksternal saling mempengaruhi dalam
keberhasilan proses perkecambahan benih yang optimal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media yang baik juga ditunjukkan oleh media campuran tanah
dan kompos dan media tanah. Semai yang ditanam pada media campuran tanah dan
kompos dan media tanah dapat berumur lebih lama di dalam polibag dibandingkan
penggunaan media lain, seperti pasir, kokopit dan kompos. Pengamatan terhadap
pertumbuhan kecambah pada awal dan akhir penelitian memiliki perbedaan yang
cukup signifikan, yaitu rata-rata tumbuh pada hari ke-11 hingga hari ke-14.

Kesimpulan

1. Skarifikasi adalah suatu upaya untuk memecahkan masa dormansi benih, jika
skarifikasi tidak dilakukan pada benih yang membutuhkan perlakuan khusus maka
benih tersebut tidak akan berkecambah.
2. Air dan media merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah yang
mana air juga berfungsi dalam penguraian karbohidrat dalam kotiledon biji untuk
dapat digunakan bagi pertumbuhan embrio sedang kan media adalah tempat tumbuh
kecambah tersebut.
3. Cahaya sangat berpengaruh karena tanaman membutuhkan cahaya untuk fotosintesis,
tetapi cahaya juga dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat
merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.

Daftar Pustaka
Schmidt, L. 2000. Guide to Handling of Tropical and Subtropical Forest Seed. DFS Center.
Denmark.

Tjitrosoepomo, G. 1999. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai