Anda di halaman 1dari 1

Laporan Praktik Penanaman Bambu

Bambu merupakan tanaman dengan famili Graminae. Bambu memiliki 1250 jenis dan
ada 25 marga. Bambu memiliki zat pati dan memiliki serat. Bambu yang baik adalah yang
memiliki serat tinggi, sedangkan bambu yang memiliki pati adalah bambu yang jelek. Di
Sumatera ada sekitar 56 jenis bambu, sedangkan di Jawa dan Bali ada sekitar 60 jenis bambu.

Untuk di daerah tropis seperti di Indonesia bamnu bersifat Simpodial, yaitu muncul
banyak batang dalam satu tanaman (berumpun), sedangkan pada daerah subtropis bambu
bersifat monopodial, yaitu tumbuhnya hanya satu (tidak berumpun). Ada dua cara dalam
membudidayakan bambu, yaitu dengan cara generatif dan vegetatif. Untuk secara generatif
menggunakan biji yang dapat dipanen 8 hingga 20 tahun sekali, sedangkan vegetatif
menggunakan tunas dan memiliki daya tumbuh yang lebih cepat. Bambu juga dapat
dibudidyakan dengan cara menyetek, yaitu dengan cara memotong bagian tanaman untuk
tumbuh. Ada beberapa cara untuk membudidayakan bambu yang dapat digunakan yaitu
dengan stek batang, cabang, rhizom, dan kultur jaringan. Untuk mempercepat pertumbuhan
bambu dapat digunakan perangsang akar yang berasal dari bawang merah yang ditumbuk dan
diambil minyaknya.

Bambu dapat menyerap 500 Co2/tahun dan dalam satu rumpun bambu dapat menahan
3000 liter air. Ada 3 jenis bambu berdasarkan ukurannya, yaitu besar yang memiliki jarak
tanam 8 kali 8 meter, sedang dengan jarak tanam 6 kali 6 meter, dan kecil dengan jarak tanam
4 kali 4 meter. Bambu sangat baik ditanam di daerah dengan banyak air. Ada beberapa jenis
bambu berdasarkan tempat tumbuhnya, yaitu bambu betung, ampel gading, dan ampel hijau
untuk daerah kering. Sedangkan pada daerah basah ada ampel gading, ampel hijau dan duri.
Bibit bambu dapat tumbuh selama 8 bulan sampai 1 tahun.

Untuk di Wanagama akan ditanami bambu betung dengan jarak tanam 4 kali 4 meter.
Untuk penggunaan pupuk dapat digunakan pupuk kandang dan pupuk biochar dengan
komposisi 1:1. Penanaman bambu ini berguna untuk sarana ekonomi masyarakat dan
ecoeducation forest.

Anda mungkin juga menyukai