Askep BPH
Askep BPH
B DENGAN DIAGNOSA
MEDIS BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA) DENGAN
TINDAKAN PRE DAN POST OPEN PROSTATECTOMY
DI RSUD GIANYAR
PADA TANGGAL 18 JANUARI S/D 23 JANUARI 2021
DISUSUN OLEH :
2014901129
FAKULTAS KESEHATAN
DENPASAR
2021
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien dan Penanggung
Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan: Menikah
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Agama : Hindu
Alamat : Gianyar
Tanggal MRS : 13 Januari 2021
Penanggung Jawab
Nama : Ny.B (Perempuan)
Status Perkawinan: Menikah
Agama : Hindu
Alamat : Gianyar
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien tidak dapat buang air kecil.
2) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengatakan dirinya sulit untuk BAK dan biasanya disertai
dengan mengedan pada saat BAK.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih 1 bulan sebelum pasien diajak kerumah sakit, pasien
mengeluh susah untuk BAK dan pada tanggal 17 januari 2020
pasien diajak ke RSUD Gianyar oleh kelurganya pada setelah
dilakukan pemeriksaan pasien di diagnose BPH.
4) Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun
seblumnya.
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.
6) Genogram
2. Analisa Data
No Data Subjek Dan Objektif Masalah
1. DS: Perubahan pola
- Pasien mengatakan dirinya sulit eliminasi
untuk BAK berhubungan dengan
- Pasien mengatakan saat ingin spasme kandung
BAK harus mengedan pancaran kemih.
kencing lemah dan kencing saat
dikeluarkan terputus kemudian
kembali lancer
- Pasien juga mengatakan sering
ingin BAK pada saat malam
hari namun pada saat BAK
kencing hanya menetes dan
merasa kurang puas saat BAK
DO:
- Pasien tampak kesulitan untuk
BAK
- Pasien tampak beberapa kali
bulak-balik untuk BAK
2 DS: Ansietas berhubungan
- Pasien mengatakan dirinya dengan perubahan
susah untuk BAK status kesehatan atau
- Pasien mengatakan tidak menghadapi proses
nyaman dengan keadaannya bedah.
yang kesulitan untuk BAK
- Pasien mengatakan cemas
dengan tindakan yang akan
dilakukan (Operasi)
DO:
- Pasien tampak cemas dan
gelisah tentang tindakan yang
akan dilakukan
- Pasien tampak bertanya tentang
penyakitnya
DS:
- Pasien mengatakan saat berkemih
4. Gunakan kekuatan sugesti dengan
harus mengedan dan pengeluaran
menjalankan air atau disiram
urine kadang tidak lancer
toilet
DO:
- Kandung kemih pasien tampak
Dx 1 penuh
- Pasien tampak gelisah
DS:
DO:
DS:
DO:
DO:
DS:
DO:
mengungkapkan perasaan
ketakutan, persepsi yang
dirasakan DS:
DO:
DO:
DS:
7. Anjurkan pasien untuk - Pasien mengatakan dirinya mau
menggunakan tehnik relaksasi dan melatih tehnik relaksasi
Berikan obat untuk mengurangi
- Pasien juga mengatakan sudah
kecemasan
meminum obat yang diberikan
Dx 2
DO:
DS:
- O:
Pasien tampak lebih tenang
TD : 120/70 mmHg, N : 80x/mmenit, RR: 28
x/menit, 360C
- P : Intervensi dilanjutkan.
- O:
Pasien tampak lebih tenang
- A : Masalah teratasi
- P : Intervensi dilanjutkan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.B DENGAN DIAGNOSA
MEDIS BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
DI RSUD GIANYAR
PADA TANGGAL 14 JANUARI S/D 17 JANUARI 2021
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien dan Penanggung
Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan: Menikah
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Agama : Hindu
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Gianyar
Nomor Tlp : 087785900xxx
Nomor Register : 00xxx
Tanggal MRS : 13 Januari 2021
Penanggung Jawab
Nama : Ny.B (Perempuan)
Status Perkawinan: Menikah
Agama : Hindu
Alamat : Gianyar
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi pada perut bagian
bawah dan nyeri saat BAK. Nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri
terasa terusmenerus.
2) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengatakan dirinya sulit untuk BAK dan biasanya disertai
dengan mengedan pada saat BAK.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih 1 bulan sebelum pasien diajak kerumah sakit, pasien
mengeluh susah untuk BAK dan pada tanggal 17 januari 2020
pasien diajak ke RSUD Gianyar oleh kelurganya pada setelah
dilakukan pemeriksaan pasien di diagnose BPH dan harus di
operasi.
4) Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun
seblumnya.
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.
c. Pola Kebiasaan Pasien
1) Makan dan minum
- Sebelum pengkajian
Pasien mengatakan sebelumnya makan 3 kali sehari, dengan
menu (nasi, lauk, sayur), stiap makan pasiem menghabiskan 1
posri.
Pasien mengatakan minum 6-8 gelas sehari, dan pasien
mengatkan dirinya minum kopi pada pagi hari (1kali sehari)
- Saat pengkajian
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari makanan yang
diberikan dirumah sakit, pasien menghabiskan ½ posri
makanan yang diberikan dirumah sakit dengan menu (nasi,
lauk, dan sayur).
Pasien mengatkan minum 5 gelas sehari.
Makan dan minum dibantu oleh keluarga karena post operasi
2) Eliminasi
- Sebelum pengkajian
BAB: pasien mengatakan BAB 1-2 kali sehari, dengan warna
peses kuning, bau khas, konsistensi lunak.
BAK: pasien mengatakan BAK 4-5 kali sehari, dengan warna
kuning, bau pesing, cair.
- Saat pengkajian
- BAB: pasien mengatakan BAB 1 kali sehari, dengan warna
peses kuning, bau khas, konsistensi lembek.
- BAK: setelah dilakukan operasi pasien merasa nyeri saat BAK
dan pasien dibantu oleh keluarga
3) Gerak dan aktivitas
- Sebelum pengkajian
pasien mengatakan sebelum dirinya sakit pasien mampu
melakukan kegiatan sehari-hari dirumah tanpa bantuan.
- Saat pengkajian
Pasien mengatakan setelah dilakukan operasi dirinya hanya
bisa berbaring diatas tempat tidur serta aktivitasnyaa dibantu.
- Masalah keperawatan : Hambatan mobilitas fisik
4) Kebersihan diri
- Sebelum pengkajian
Pasien mengatakan dirinya mandi dengan sabun 2 kali sehari,
mencuci rambut 2 kali seminggu, menggosok gigi 2 kali
sehari, memotong kuku 1 minggu sekali.
- Saat pengkajian
Pasien mengatakan dirinya dimandikan oleh istrinya 2 kali
sehari (dilap), menggosok gigi 2 kali sehari.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum pasien:
a) Gejala cardinal :
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Suhu : 360C
Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 18x/menit
2) Abdomen
I : terdapat luka pembedahan daerah suprapubis,panjang luka
± 5 cm dan terdapat ± 5 jahitan, luka bersih, tidak ada pus, tidak
bengkak,
tampak warna kemerahan, tidak ada edema, terpasang drainase.
A : Peristaltik 10x/ menit
P :Suara tympani
P :tidak terdapat nyeri tekan
3) Genetalia
Terpasang kateter sejak tanggal 15 Januari 2021, keadaan kateter
bersih, genetalia bersih.
2. Data Fokus
a. Data subjektif
1) Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah bekas luka
operasi, nyeri saat
2) BAK, nyeri seperti tertusuk-tusuk, terus-menerus
3) Klien mengatakan hanya dapat tiduran ditempat tidur setelah
operasi
4) Klien mengatakan terdapat luka bekas operasi pada perut bagian
bawah
b. Data objektif
1) Wajah klien tampak tegang menahan sakit
2) TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 86x/ menit, RR: 18x/ menit, S: 360 C
3) Terpasang kateter sejak tanggal 15 Januari 2021, urine tampak
kemerahan serta keruh dan ada sedikit stosel, terpasang infuse RL
20 tpm, terpasang drainase
4) Tampak ada luka post open prostatectomy didaerah suprapubic
dengan panjang luka ± 5cm, dan terdapat ± 5 jahitan, luka bersih,
tampak kemerahan, tidak ada pus, tidak bengkak
3. Analisa Data
No Data Subjek Dan Objektif Masalah
1. DS: Hambatan mobilitas
- Pasien mengatakan setelah fisik berhubungan
operasi hanya tiduran ditempat dengan luka post
tidur
DO: operasi
- Aktivitas dibantu keluarga,
pasien tampak bedrest ditempat
tidur
- TTV: TD: 140/90 mmHg, N:
86x/ menit, RR: 18x/ menit, S:
360C
2 DS: Resiko infeksi
- Mengatakan pada luka bekas berhubungan dengan
operasi terasa panas prosedur invasive
DO: trauma, pembedahan
- Terlihat panjang luka ± 5 cm
dan terdapat ± 5 jahitan, luka
bersih, tampak kemerahan,
tidak ada pus, tidak bengkak
8. Rencana Perawatan
Hari/Tgl/ Diagnosa Tujuan Rencana Rasional
Jam Keperawatan Keperawatan
Jumat, 22 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring vital sign 1. Agar mengetahui
Jan 2021/ mobilitas fisik keperawatan selama 2x 24 sebelum/ sesudah apakah pasien
09.00 berhubungan jam diharapakan pasien latihan dan lihat mengalami
dengan luka post mampu melatih gerak dan respon pasien saat peningkatan TTV
operasi aktivitasnya dengan kriteria latihan sebelum dan sesudah
hasil: 2. Kaji kemampuan latihan
1. Pasien meningkat pasien dalam 2. Agar membantu
dalam melakukan mobilisasi pasien melatih gerak
aktivitas fisik 3. Latih pasien dalam aktivitasnya
2. Mengerti tujuan dari pemenuhan ADLs 3. Agar pasien dapat
peningkatan mobilitas secara mandiri sesuai melatih gerak
3. Memverbalisasikan kemampuan aktivitasnya sehari-
perasaan dalam 4. Damping dan bantu hari dengan mandiri
meningkatkan pasien saat kembali
kekuatan dan mobilisasi dan bantu 4. Agar pasien merasa
kemampuan memenuhi ADLs aman saat melatih
berpindah pasien mobilisasi dan
4. Memperagakan 5. Ajarkan pasien cara ADLsnya
mempergunakan alat merubah posisi dan 5. Agar pasien terhindar
5. Bantu untuk berikan bantuan jika dari decubitus dapat
mobilisasi (walker) diperlukan di lakukan mobilisasi
miring kanan dan kiri
Jumat, 22 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Instruksikan untuk 1. Agar pasien dan
Jan 2021/ berhubungan keperawatan selama 2 x 24 selalu mencuci pengunjung terhindar
09.00 dengan prosedur jam diharapakan luka post tangan sebelum dan dari infeksi
invasive trauma, oprasi pasien tidak sesudah 2. Agar pasien terhindari
pembedahan mengalami infeksi dengan mengunjungi pasien dari infeksi
kriteria hasil: 2. Berikan perwatan 3. Agar pasien dan
1. Pasien bebas dari kulit pada area luka keluarga paham apa itu
tanda dan gejala 3. Ajarkan pasien dan tnda daan gejala
infesi keluarga tanda dan infeksi
2. Mendeskrifsikan gejala infeksi 4. Agar pasien dan
proses penularan 4. Ajarkan cara keluarga tau cara
penyakit, faktor yang terhindar dari infeksi merawat pasien agar
mempengaruhi 5. Gunakan kateter terhindar dari infeksi
penularan serta intermiten untuk 5. Agar pasien tidak
penata laksanaannya menurunkan infeksi mengalami infeksi
3. Menunjukkan kandung kemih pada saluran kemih
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
4. Jumlah leukosit
dalam batas normal
5. Menunjukkan prilaku
hidup sehat
DO:
DS:
DO:
DS:
DO:
DS:
DS:
DO:
DS:
DS:
DO:
Dx 2
10. Gunakan kateter intermiten - Pasien tampak tidak nyaman
untuk menurunkan infeksi
kandung kemih
DS:
Dx 2 4. Berikan perwatan kulit pada
area luka - Pasien mengatakan masih terasa
sakit pada bagian luka operasinya
DO:
DS:
Dx 2 6. Ajarkan pasien dan keluarga
- Pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
mengatatakan paham tentang tanda
dan gejala infesi
DO:
DO:
DS:
DS:
- Pasien mengatakan dirinya sudah
nyaman karena dipasangkan kateter
Dx 2 DO:
10. Gunakan kateter intermiten - Pasien tampak terpasang kateter
untuk menurunkan infeksi
kandung kemih
10. Evaluasi Post Operasi
- S:
Pasien mengatakan dirinya sudah paham tentang
tanda dan gejala infeksi, pasien juga mengatakan
dirinya sudah paham bagaimana cara mencegah
terjadinya infeksi
- O:
Pasien tampak paham tentang informs yang
diberikan, saat dilakukan perawatan luka pada
bagian bawah perut pasien tidak terdapat tanda-
tanda infeksi
- A : Masalah teratasi
- P : Intervensi dilanjutkan.