LP BPH
LP BPH
DISUSUN OLEH :
2014901129
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2020
6. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien BPH antara lain: sering
dengan semakin beratnya BPH, dapatterjadi obstruksi saluran kemih,
karena urin tidak mampu melewati prostat. Hal ini dapat menyebabkan
infeksisaluran kemih dan apabila tidak diobati, dapat mengakibatkan
gagal ginjal. (Corwin, 2000).
Kerusakan traktus urinarius bagian atas akibat dari obstruksi kronik
mengakibatkan penderita harusmengejan pada miksi yang menyebabkan
peningkatan tekanan intraabdomen yang akan menimbulkan herniadan
hemoroid. Stasis urin dalam vesiko urinaria akan membentuk batu
endapan yang menambah keluhan iritasidan hematuria. Selain itu, stasis
urin dalam vesika urinaria menjadikan media pertumbuhan
mikroorganisme,yang dapat menyebabkan sistitis dan bila terjadi refluks
menyebabkan pyelonefritis (Sjamsuhidajat, 2005).
7. Penatalaksanaan Medis
Rencana pengobatan tergantung pada penyebab, keparahan
obstruksi, dan kondisi pasien. Jika pasien masuk RS dengan kondisi
darurat karena ia tidak dapat berkemih maka kateterisasi segera
dilakukan. Pada kasus yang berat mungkin digunakan kateter logam
dengan tonjolan kurva prostatik. Kadang suatu insisi dibuat ke dalam
kandung kemih (sitostomi supra pubik) untuk drainase yang adekuat.
Jenis pengobatan pada BPH antara lain:
B. TINJAUAN ASKEP
1. Pengkajian
a. Pre Operasi
1) Data Subjektif
Klien mengatakan nyeri saat berkemih
Sulit kencing
Frekuensi berkemih meningkat
Sering terbangun pada malam hari untuk miksi
Keinginan untuk berkemih tidak dapat ditunda
Nyeri atau terasa panas pada saat berkemih
Pancaran urin melemah
Merasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak kosong
dengan baik
Kalau mau miksi harus menunggu lama
2) Data Objektif
Ekspresi wajah tampak menhan nyeri
Terpasang kateter
3) Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau
menghadapi proses bedah.
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan factor biologi
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan spasme
kandung kemih.
b. Post Operasi
1) Data Subjektif
Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi
Klien mengatakan tidak tahu tentang diet dan pengobatan
setelah operas
2) Data Objektif
Ekspresi tampak menahan nyeri
Ada luka post operasi tertutup balutan
Tampak lemah
Terpasang selang irigasi, kateter, infus
3) Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan agen injuri fisik (insisi sekunder pada
TURP)
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasiv
pembedahan
Kurang pengetahuan tentang penyakit, diit, dan pengobatan b.d
kurangnya paparan informasi.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan imobilisasi pasca
operasi.
Disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan
impoten dari TURP.
2. Perencanaan (Pre dan Post Operasi)
Pre Oprasi
N Diagnosa
Tujuan Intervensi Keperawatan
o keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Manajemen Nyeri
asuhan Definisi : perubahan atau
Definisi : Sensori pengurangan nyeri ke
keperawatan
dan pengalaman tingkat kenyamanan yang
selama ….x 24
emosional yang dapat diterima pasien
jam, klien dapat:
tidak menyenangkan Intervensi:
yang timbul dari 1. Mengontol - Kaji secara menyeluruh
kerusakan jaringan nyeri tentang nyeri, meliputi:
aktual atau Definisi : tindak lokasi, karakteristik, waktu
potensial, muncul an seseorang kejadian, lama, frekuensi,
tiba-tiba atau lambat untuk kualitas,
dengan intensitas mengontrol intensitas/beratnya nyeri,
ringan sampai berat nyeri dan faktor-faktor pencetus
dengan akhir yang ndikator: - Observasi isyarat-isyarat
bisa diantisipasi atau
- Mengenal non verbal dari
diduga dan
faktor- ketidaknyamanan,
berlangsung kurang
faktor khususnya dalam
dari 6 bulan.
penyebab ketidakmampuan untuk
- Mengenal komunikasi secara efektif
onset/wakt
Faktor yang - Berikan analgetik sesuai
u kejadian
berhubungan : Agen
injuri (biologi, nyeri dengan anjuran
kimia, fisik, - Tindakan
pertolonga - Gunakan komunkasi
psikologis)
n non- terapeutik agar klien dapat
analgetik mengekspresikan nyeri
- Mengguna
Batasan - Kaji latar belakang
kan
karakteristik : budaya klien
analgetik
- Laporan secara - Melaporka - Tentukan dampak dari
verbal atau non n gejala- ekspresi nyeri terhadap
verbal adanya nyeri gejala kualitas hidup: pola tidur,
kepada tim
nafsu makan, aktifitas
- Fakta dari kesehatan
mood, hubungan,
observasi (dokter,
perawat) pekerjaan, tanggungjawab
- Posisi untuk - Nyeri peran
menghindari nyeri terkontrol - Kaji pengalaman individu
- Gerakan terhadap nyeri, keluarga
melindungi dengan nyeri kronis
2. Pemberian Analgetik
Definisi : penggunaan
agen farmakologi untuk
mengurangi atau
menghilangkan nyeri
Intervensi:
- Tentukan lokasi nyeri,
karakteristik, kualitas,dan
keparahan sebelum
pengobatan
- Berikan obat dengan
prinsip 5 benar
- Cek riwayat alergi obat
- Libatkan klien dalam
pemilhan analgetik yang
akan digunakan
- Pilih analgetik secara
tepat /kombinasi lebih dari
satu analgetik jika telah
diresepkan
- Tentukan pilihan analgetik
(narkotik, non narkotik,
NSAID) berdasarkan tipe
dan keparahan nyeri
- Monitor tanda-tanda vital,
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
- Monitor reaksi obat dan
efeksamping obat
- Dokumentasikan respon
dari analgetik dan efek-
efek yang tidak diinginkan
- Lakukan tindakan-
tindakan untuk
menurunkan efek analgetik
(konstipasi/iritasi
lambung)
3. Manajemen lingkungan :
kenyamanan
Definisi : memanipulasi
lingkungan untuk
kepentingan terapeutik
Intervensi :
- Pilihlah ruangan dengan
lingkungan yang tepat
- Batasi pengunjung
- Tentukan hal-hal yang
menyebabkan
ketidaknyamanan seperti
pakaian lembab
- Sediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih
- Tentukan temperatur
ruangan yang paling
nyaman
- Sediakan lingkungan yang
tenang
- Perhatikan hygiene pasien
untuk menjaga
kenyamanan
- Atur posisi pasien yang
membuat nyaman.
2 Cemas Setelah dilakukan Menurunkan cemas
asuhan
Definisi : Perasaan Definisi : meminimalkan rasa
keperawatan
gelisah yang tak takut, cemas, merasa dalam
selama......x24 jam
jelas dari bahaya atau ketidaknyamanan
pasien
ketidaknyamanan terhadap sumber yang tidak
menunjukan
atau ketakutan yang diketahui
dapat :
disertai respon
Intervernsi:
autonom (sumner 1. Mengontrol
tidak spesifik atau cemas: - Tenangkan pasien
tidak diketahui oleh
Definisi : - Jelaskan seluruh prosedurt
individu); perasaan
Tindakan tindakan kepada pasien dan
keprihatinan
seseorang untuk perasaan yang mungkin
disebabkan dari
mengurangi muncul pada saat melakukan
antisipasi terhadap
perasaan tindakan
bahaya. Sinyal ini
tertekan/terbeba
merupakan - Berusaha memahami
ni dan
peringatan adanya keadaan pasien
ketegangan dari
ancaman yang akan
sumber yang - Berikan informasi tentang
datang dan
tidak dapat diagnosa, prognosis dan
memungkinkan
diidentifikasi tindakan
individu untuk
mengambil langkah Indikator : - Mendampingi pasien untuk
untuk menyetujui mengurangi kecemasan dan
terhadap tindakan. - Monitor
intensitas meningkatkan kenyamanan
cemas - Dorong pasien untuk
Faktor yang - Meghilangkan menyampaikan tentang isi
berhubungan : penyebab perasaannya
terpapar racun, cemas - Kaji tingkat kecemasan
konflik yang tidak
- Menurunkan - Dengarkan dengan penuh
disadari tentang stimulus perhatian
nilai-nilai lingkungan
- Ciptakan hubungan saling
utama/tujuan hidup, ketika cemas
percaya
berhubungan dengan
- Mencari
keturunan/herediter, - Bantu pasien menjelaskan
informasi
kebutuhan tidak keadaan yang bisa
untuk
terpenuhi, transmisi menimbulkan kecemasan
menurunkan
iterpersonal, krisis
cemas - Bantu pasien untuk
situasional/maturasi
onal, ancaman mengungkapkan hal hal yang
- Gunakan
kematian, ancaman membuat cemas
strategi
terhadap konsep koping efektif - Ajarkan pasien teknik
diri, stress, substans relaksasi
abuse, perubahan - Melaporkan
dalam: status peran, kepada - Berikan obat obat yang
status kesehatan, perawat mengurangi cemas
pola interaksi, penurunan
fungsi peran, lama cemas
lingkungan, status - Menggunakan
ekonomi. teknik
Batasan relaksasi
karaktersistik : untuk
menurunkan
Perilaku cemas
- Produktivitas - Mempertrahan
berkurang kan hubungan
sosial
- Scanning dan
kewaspadaan - Mempertahan
kan
- Kontak mata
konsentrasi
yang buruk
- Melaporkan
- Gelisah
kepada
- Pandangan perawat tidur
sekilas cukup
- Pergerakan - Melaporkan
yang tidak kepada
berhubungan, (misal perawat
: berjalan dengan bahwa cemas
menyeret kaki, tidak
pergelangan mempengatru
tangan/lengan hi keadaan
fisik
- Menunjukkan
perhatian - Tidak adanya
seharusnya dalam tingkahlaku
kejadian hidup yang
menunjukan
- Insomnia
cemas
- Resah
Affektive
2. Koping yang
- Penyesalan baik
- Irritable Definisi :
Tindakan
- Kesedihan yang untuk
mendalam mengelola
- Ketakutan stressor yang
menggunakan
- Gelisah, gugup sumber
- Mudah individu
tersinggung Indikator :
- Rasa nyeri - Mengenal
hebat dan menetap koping efektif
- Ketidakberdaya - Mengenal
an meningkat koping tak
- Membingungka efektif
n - Memverbalka
- Ketidaktentuan n kemampuan
kontrol
- Peningkatan
kewaspadaan - Melaporkan
menurunnya
- Fokus pada diri stress
- Perasaan tidak - Memverbalka
adekuat n penerimaan
- Ketakutan terhadap
situasi
- Distress
- Mencari
- Kekhawatiran, informasi
prihatin yang
- Cemas berkaitan
dengan
Fisiologis : penyakit dan
pengobatanny
- Suara gemetar a
- Gemetar, - Modifikasi
tangan tremor gaya hidup
sesuai
- Goyah
kebutuhan
- Respirasi
- Beradaptasi
meningkat
dengan
(simpatis)
perubahan
- Keinginan perkembangan
kencing
- Menggunakan
(parasimpatis)
support sosial
- Nadi meningkat yang
(simpatis) memungkinka
n
- Berkeringat
banyak - Mengerjakan
sesuatu yang
- Wajah tegang menurunkan
- Anorexia stress
(simpatis) - Mengenal
- Jantung strategi
berdetak kuat koping
(simpatis) multipel
- Diare - Menggunakan
(parasimpatis) strategi
koping efektif
- Keragu-raguan
dalam berkemih - Menghindari
(parasimpatis) situasi penuh
stress
- Kelelahan
(Simpatis) - Memverbalka
n kebutuhan
- Mulut kering akan bantuan
(simpatis)
- Mencari
- Kelemahan pertolongan
(simpatis) professional
yang sesuai
- Melaporkan
menurunnya
keluhan fisik
- Melaporkan
menurunnya
perasaan
negatif
- Melaporkan
kenyamanan
psikologis
yang
meningkat
Post Operasi
3. Manajemen
lingkungan : kenyamanan
Definisi : memanipulasi
lingkungan untuk
kepentingan terapeutik
Intervensi :
- Pilihlah ruangan dengan
lingkungan yang tepat
- Batasi pengunjung
- Tentukan hal-hal yang
menyebabkan
ketidaknyamanan seperti
pakaian lembab
- Sediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih
- Tentukan temperatur
ruangan yang paling
nyaman
- Sediakan lingkungan
yang tenang
- Perhatikan hygiene
pasien untuk menjaga
kenyamanan
- Atur posisi pasien yang
membuat nyaman.
- Menyebutkan
makanan-makanan
2. Ajarkan : Diet
yang diperbolehkan
dalam diet - Kaji pengetahuan klien
tentang diet yang
- Menyebutkan
makanan-makanan dianjurkan
yang dilarang
- Tentukan sikap keluarga
- Memilih makanan- klien terhadap diet
makanan yang
- Jelaskan tujuan diet
dianjurkan dalam
diet - Informasikan berapa
lama diet harus diikuti
- Anjarkan klien tentang
3. Pengobatan, dengan
makanan yang boleh dan
indikator:
tidak boleh dimakan
- Menggambarkan
- Bantu klien untuk
metode pengobatan
mencatat makanan
yang tepat
kesukaan dalam diet yang
- Menggambarkan dianjurkan
tindakan-tindakan
- Observasi pilihan
dalam pengobatan
makanan klien sesuai
- Menggambarkan dengan diet yang
efek samping dalam dianjurkan
pengobatan
- Anjurkan membuat
- Menyebutkan rencana makan
interakasi obat
- Dorong untuk mengikuti
dengan agen yang
informasi yang diberikan
lainnya
oleh tenaga kesehatan lain
- Menyebutkan rute
- Konsul ahli gizi
pemberian obat
yang tepat - Libatkan keluarga
2. Ajarkan : pengobatan
- Jelaskan klien utk
mengenal karakteristik
obat
- Informasikan nama
generik dan nama dagang
- Jelaskan tujuan dan kerja
obat
- Jelaskan dosis, rute dan
durasi obat
- Evaluasi kemampuan
klien menggunakan obat
- Ajarkan klien untuk
melakukan prosedur
sebelum minum obat
- Informasikan apa yang
dilakukan jika dosis obat
hilang
- Informasikan akibat
tidak minum obat
- Informasikan efek
samping obat
- Jelaskan tanda dan gejala
over dosis obat
- Jelaskan cara menyimpan
obat
- Jelaskan interaksi obat
- Jelaskan cara mencegah
atau mengurangi efek
samping obat
- Berikan informasi tertulis
tentang aksi, tujuan, efek
samping obat, dll
4 Sindroma Defisit Setelah dilakukan asuhan 1.Bantu dalam perawatan
Perawatan Diri keperawatan selama … x diri (mandi, berpakaian,
24 jam, klien mampu berhias, makan, toileting)
(kurang perawatan
melakukan perawatan
diri : mandi, Definisi : membantu
diri: Activities of Daily
berpakaian, makan, pasien untuk memenuhi
Living (ADL), dengan
dan toileting) ADL
indikator:
Intervensi :
- Makan
Definisi : - Monitor kemempuan
- Berpakaian
klien untuk perawatan
Gangguan
- Toileting diri yang mandiri.
kemampuan untuk
melakukan ADL - Mandi - Monitor kebutuhan
pada diri klien untuk alat-alat
- Berhias
bantu untuk
- Hygiene kebersihan diri,
Batasan - oral hygiene berpakaian, berhias,
karakteristik : toileting dan makan.
- ambulasi:
ketidakmampuan
berjalan - Sediakan bantuan
untuk mandi,
sampai klien mampu
ketidakmampuan - ambulasi:
secara utuh untuk
untuk berpakaian, wheelchair
melakukan self-care.
ketidakmampuan
untuk makan, - transfer
- Dorong klien untuk
ketidakmampuan performance
melakukan aktivitas
untuk toileting sehari-hari yang
normal sesuai
kemampuan yang
dimiliki.
Faktor yang - Dorong untuk
berhubungan : melakukan secara
kelemahan, mandiri, tapi beri
kerusakan kognitif bantuan ketika klien
atau perceptual, tidak mampu
kerusakan melakukannya.
neuromuskular/
- Ajarkan klien/
otot-otot saraf.
keluarga untuk
mendorong
kemandirian, untuk
memberikan bantuan
hanya jika pasien
tidak mampu untuk
melakukannya.
- Berikan aktivitas rutin
sehari- hari sesuai
kemampuan.
- Pertimbangkan usia
klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
5. Disfungsi seksual Setelah dilakukan 1. Berikan keterbukaan
perawaatn selama 2-3 pada pasien/orang terdekat
hari pasien mampu untuk membicarakan
mempertahankan fungsi tentang masalah
seksualnya inkontinensia dan fungsi
seksual
Kriteria =
2. Berikan informasi
- pasien menyadari
akurat ttg harapan
keadaaannya dan akan
kembalinya fungsi seksual
memulai lagi interaksi
seksual dan aktivitas 3. Diskusikan dasar
secara optimal anatomi, jujur dalam
menjawab pertanyaan
- pasien memahami
pasien
situasi individual
4. Diskusikan ejakulasi
- menunjukan
retrograd bila pendekatan
ketrampilan pemecahan
transuretral/suprapubik
masalah
digunakan
5. Rujuk ke penasehat
seksual sesuai indikasi
6. P K : Perdarahan Setelah dilakukan 1. Pantau tanda dan gejala
tindakan keperawatan hemoragi
selama 4-5 hari perawat
2. Pantau balutan, kateter,
menagtasi dan
drain yang bervariasi
meminimalkan
tergantung jenis
komplikasi vaskulair
pembedahan yg
Kriteria = dilakuakan (TUR,
suprpubik, retropubik,
- tidak terjadi
perineal)
perdarahan
3. Instruksikan klien
- tidak pasien syok
menghindari ngejan, tidak
hemoragik
duduk di kursi tegak lurus
4. Lakukan irigasi
kandung kemih
5. Pastikan asupan cairan
yang adekuat
3. Implementasi (pengertian)
Implementasi merupakan tahap yang muncul jika perencanaan yang
dibuat diaplikasikan pada klien. Sebelum melakukan implementasi,
seharusnya menerima laporan tindakan dari perawat shift sebelumnya hal-
hal tersebut merupakan kunci dari efisiensi kerja pertukaran sift
(Deswani,2009)
4. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat dapat menemukan reaksi klien terhadap
intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apakah
sasaran dari rencana keperawatan telah dapat diterima. Perencanaan
merupakan dasar yang mendukung proses evaluasi.
Daftar Fustaka