DI SUSUN OLEH
P :1813018
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Ma ha Esa karena
berkat dan rahmat serta penyertaan Nya sehingga makalah
‘’PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
MASALAH KOMUNIKASI KOMUNIKASI ‘’ ini dapat kami di selesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami berusa ha menyajikan bahan dan Bahasa
yang sederhana,singkat serta mudah dicerna is inya oleh para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini.Maka kami berharap
adanya masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang akan
mendatang. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan dipergunakan dengan layak sebagaimana mestinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian komunikasi dan Pengertian lansia
B. Komunikasi pada lansia
C. Kendala kendala dan hambatan dalam berkomunikasi pada lansia
D. Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi
dan pada reaksi penolakan
E. Keterampilan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia
F. Prinsip Prinsip Etik Pelayanan Kesehatan Pada Lansia.
A. Kesimpula
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Kelompok lansia dini (55 –64 tahun), merupakan kelompok yang baru
memasuki lansia.
2. Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70
tahun.
B. Komunikasi pada lansia
5) Lingkungan wawancara
a. Posisi duduk berhadapan
b. Jaga privasi.
c. Penerangan yang cukup dan cegah latar belakang yang sila
d. Kurangi keramaian dan berisik
e. Komunikasi dengan lansia kita mencoba untuk mengerti dan menjaga
kita mengekspresikan diri kita sendiri efek dari kmunikasi adalah
pengaruh timbal balik seperti cermin.
6) Kendala-kendala dan hambatan dalam berkomunikasi dengan lansia
a. Gangguan neurology
b. serring menyebabkan gangguan bicara dan berkomunikasi dapat juga
karena pengobatan medis, mulut yang kering dan lain-lain.Penurunan
daya pikir sering menyebabkan gangguan dalam mendengarkan,
mengingat dan respon pada pertanyaan seseorang. Perawat se
ring memanggil dengan “nenek”, “sayang”, dan lain-lain. Hal tersebut
membuat tersinggung harga dirinya dianjurkan memanggil nama
panggilannya.
c. Dianjurkan menegur dan mendengarkan dengan penuh perhatian
d. Perbedaan budaya hambatan komunikasi, dan sulit menjalin
hubungan saling percaya.Gangguan sensoris dalam pendengarannya
e. Gangguan penglihatan sehingga sulit menginterprestasikan pesan-
pesan non-verbal.
f. “Overload” dari sensoris : terlalu banyak informasi dalam satu waktu
atau banyak orang berkomunikasi dalam yang sama sehingga kognitif
berkurang.
g. Gangguan fisik yang menyebabkan sulit berfokus dalam pembicaraan
misalnya focus pada rasa sakit, haus, lapar, capai, kandung kemih
penuh, udara yang tidak enak, dan lain-lain.
h. Hambatan pada pribadi : penurunan sensoris, ketidaknyamanan fisik,
efek pengobatan dan kondisi patologi, gangguan fungsi psikososial,
karena depresi atau dimensia, gangguan kontak dengan realita.
i. Hambatan dalam suasana/lingkungan tempat wawancara :
ribut/berisik, terlalu banyak informasi dalam waktu yang sama, terlalu
banyak orang yang ikut bicara, peerbedaan budaya, perbedaan,
bahasa, prejudice, dan strereotipes
Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan
pada reaksi penolakan.
A. Teknik pendekatan dalam perawatan lansia pada konteks komunikasi
1. Pendekatan fisik Mencari kesehatan tentang kesehatan obyektif,
kebutuhan, kejadian yang di alami, perubahan fisik organ tubuh,
tingkat kesehatan yang masih bisa di capai dan di kembangkan serta
penyakit yang dapat di cegah progresifitasnya.
2. Pendekatan psikologis
Pendekatan ini bersifat abstrak dan mengarah pada perubahan ,
maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk
melaksanakan pendekatan ini, perawat sebagai konselor, advokat
terhadap segala sesuatu yang asing atau sebagai pena,pung masalah
pribadi dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien.
3. Pendekatan sosial
Pendekatan ini di laksanakan meningkatkan keterampilan berinteraksi
dengan lingkungan. Mengadakan diskusi tukar fikiran bercerita serta
bermain merupakan implementasi dari pendekatan ini agar klien dapat
berinteraksi dengan sesama lansia maupun dengan petugas
kesehatan,
4. Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan tuhan atau agama yang di anutnyaterutama pada saat klien
sakit atau mendekati kematian.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA