Anda di halaman 1dari 19

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

BERBANGSA DAN BERNEGARA

Disusun Oleh :
Sulhawati (6662200008)
Amanda Angelica Suhandi (6662200019)
Ana Diva Fauziah (6662200020)
Vanessa Devara Ardine (6662200021)
Karimah Al Jamalat (6662200031)
Deana Derawati (6662200040)
Alika Miftah Fauziah (6662200043)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................2
Pendahuluan...........................................................................................................................3

A. Latar Belakang..................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4

C. Tujuan................................................................................................................................5

BAB II...............................................................................................6
Pembahasan............................................................................................................................6

A. Perlunya Ideologi Bagi Suatu Bangsa...............................................................................6

B. Awal Mula Pancasila Sebagai Ideologi.............................................................................6

C. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.......................................................................7

D. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi NKRI.........................................................................8

E. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.......................8

F. Perbedaan Pancasila Dengan Ideologi Yang Dianut Oleh Negara-Negara Di Dunia.......9


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terombang-
ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah barang tentu perlu
memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka
bangsa dan negara akan rapuh. Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah seharusnya
menjadi rule of life bagi segenap bangsa Indonesia, tidak terkecuali mahasiswa. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai
budaya milik bangsa sendiri yang diyakini kebenarannya. Oleh karena itu, Pancasila
adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa.
Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat,
kebudayaan, dan agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai
pandangan hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila adalah ideologi dasar bangsa Indonesia, yaitu sebagai nilai-nilai yang
mendasari segala aspek kehidupan bermasyarakat rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari
lima sendi utama, yaitu: (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang adil dan
beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat
kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945 ini resmi ditetapkan sebagai dasar
Negara Indonesia dan masih terus digunakan hingga saat ini. Penerapannya berbeda
sesuai dengan masa yang ada. Di setiap masa, Pancasila mengalami perkembangan
terutama dalam mengartikan Pancasila itu sendiri. Dalam masa-masa tersebut, terdapat
banyak hal yang belum relevan dalam penerapan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia, sehingga banyak penyimpangan yang terjadi.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari gambaran sekilas yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa pokok masalah yang akan dibahas, diantaranya sebagai berikut:
1. Apa pengertian pancasila sebagai ideologi?
2. Apa makna pancasila sebagai ideologi?
3. Bagaimana fungsi pancasila sebagai ideologi?
4. Bagaimana nilai pancasila sebagai ideologi?
5. Apa yang membedakan pancasila dengan ideologi lain?
6. Mengapa Pancasila dipilih sebagai Ideologi bangsa?
7. Bagaimana pancasila sebagai ideologi terbuka dan tertutup?

C. TUJUAN
Tujuan pembahasan pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara karena
pancasila adalah ideologi yang digunakan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesa.
Selain itu Makna dari ideologi pancasila itu sendiri yaitu nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak dicapai menjadi pedoman hidup dalam
penyelenggaraan bernegara dan pancasila disepakati bersama serta digunakan sebagai
prinsip yang dipegang teguh dan menjadi sarana pemersatu bangsa Indonesia. Kedua
makna tersebut menunjukkan bahwa pancasila menjadi fundamental dalam kehidupan
bernegara di Indonesia selain itu jika dilihat dari fungsinya,fungsi ideologi pancasila itu
sendiri yaitu sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia. Maka dari itu sudah sewajibnya
bagi kita rakyat Indonesia khususnya generasi muda untuk terus memegang teguh prinsip
dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan menjadikannya pedoman dalam
penyelenggaraan bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perlunya Ideologi bagi suatu Negara


Sebelum membahas seberapa pentingnya sebuah ideologi bagi sebuah negara, maka kita
harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan
“ideologi”
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja
Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa
Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan
tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang
pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’
disamakan artinya dengan cita-cita.
Dari penjelasan tersebut, dapat kita ketahui bahwa “ideologi pancasila merupakan
kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk
mencapai tujuan dengan berdasar kepada lima sila dalam pancasila”. Sehingga negara
yang memiliki ideologi pancasila juga memiliki sebuah dasar negara yang berdasarkan
pancasila. Dasar negara menjadi sebuah tatanan untuk mengatur penyelenggaraan negara
serta menjadi pedoman hidup bernegara.

2. Pentingnya Ideologi bagi Suatu Negara


Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri.
Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi
berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama
berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai
ideologi. Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh karena itu
ideology juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan
sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan)
dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi
pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun keanekaragaman,
misalnya dengan memakai semboyan “kesatuan dalam perbedaan” dan “perbedaan dalam
kesatuan”.

B. Asal mula Pancasila sebagai Ideologi


Proses pembuatan pancasila sendiri menjadi salah satu sejarah terpenting bagi indonesia,
yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 1 Juni. Kata “Pancasila” berasal dari Bahasa
Sansekerta yang merupakan gabungan dari dua suku kata, yakni “Panca” yang berarti lima
dan “Sila” yang berarti prinsip atau asas. Sehingga apabila digabungkan, arti kata Pancasila
adalah lima prinsip. Pancasila dirumuskan sebagai ideologi negara saat sidang pertama
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, seperti yang termuat dalam pembukaan UUD
1945 alinea (paragraf) keempat. Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila
terdiri dari lima sila. Kelima sila itu adalah:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung
Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Dan Kelima sila tersebut digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai ideologi negara karena
Pancasila dipandang cocok bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu kita perlu
mempertahankannya melalui pengamalan dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang
pemerintahan, kehidupan masyarakat dan bidang pendidikan
C. Makna Pancasila sebagai Ideologi bangsa
Makna Ideologi Pancasila adalah sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan
dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena pada hakikatnya Pancasila merupakan
Ideologi tersendiri yang merupakan bukti nyata pengaplikasian jati diri bangsa Indonesia.
Ideologi mampu menjawab secara meyakinkan pertanyaan mengapa dan untuk apa mereka
menjadi satu bangsa dan mendirikan negara. Sejalan dengan itu ideologi adalah landasan dan
sekaligus tujuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai Ideologi
nasional, pancasila mengandung semua sifat yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.
Beberapa negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai ideologi negara
menurut sudut pandang mereka.
 Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, bahwa
Pancasila adalah asas bersama yang mambu membuat semua kelompok masyarakat di
Indonesia ini bersatu dan menerima asas tersebut.
 Adnan Buyung Nasution pada tahun 1995 mengemukakan bahwa telah terjadi
perubahan fungsi asli Pancasila. Walaupun mendapat julukan sebagai filsafat atau
buah pikir yang mendalam. Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai sarana
demokrasi bagi seluruh warga negara Indonesia. Dalam perkembangannya, Pancasila
menjadi ideologi yang unik hanya dimiliki oleh Indonesia, dan berbeda dari ideologi
yang lainnya.
 Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai filsafat. Pancasila adalah
ideologi yang komprehensif, mencakup semua aspek. Hal tersebut menggambarkan
bahwa Pancasila itu bersifat masif dan bisa diinterpretasikan dalam berbagai bentuk.
Di masa pemerintahan orde baru, bahkan Pancasila menjadi monopoli politik.
Walaupun berbeda pandangan mengenai makna dari pancasila itu sendiri, akan tetapi
pada hakikatnya semua sepakat bahwa pancasila merupakan prinsip yang tepat bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia.
D. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi NKRI
Sebagai Ideologi Negara, Pancasila setidaknya memiliki empat fungsi pokok dalam
kehidupan bernegara, yaitu:
1. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu.
Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena sebagai masyarakat
majemuk sering kali terancam perpecahan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi
gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad
perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan
nasional sebagai pengamalan Pancasila.
3. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi
dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila.
4. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik
mengenai keadaan Bangsa dan Negara.

E. Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa


Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai
kerokhanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis,
baik nilai material, vital, kebenaran (kenyataan), estetis, estis maupun religius.
Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila
bersifat universal (berlaku di manapun), sehingga dapat diterapkan di negara lain. Nilai-nilai
Pancasila bersifat objektif, maksudnya:
 Rumusan dari Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam, menunjukan
adanya sifat umum Universal dan abstrak.
 Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
 Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.
Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila
itu terlekat pada bangsa Indonesia sendiri, karena:
 Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia.
 Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
 Nilai-nilai Pancasila terkandung nilai kerokhanian yang sesuai dengan hati nurani
bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber nilai bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber acuan dalam bertingkah laku dan
bertindak dalam menentukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari budaya
bangsa Indonesia, sehingga menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh bangsa lain.
Menjadikan Pancasila sebagai ideologi juga merupakan sumber nilai, sehingga Pancasila
merupakan asas kerokhanian bagi tertib hokum Indonesia, dan meliputi suasana kebatinan
(Geistlichenhintergrund) dari UUD 1945 serta mewujudkan cita-cita hokum bagi hokum
dasar negara. Pancasila mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah
untuk memelihara serta menjaga budi pekerti kemanusiaan dan cita-cita moral rakyat yang
luhur.
F. Perbedaan Pancasila dengan Ideologi lain yang dianut oleh negara-negara di dunia
Di dunia ini terdapat berbagai ideologi yang digunakan oleh berbagai negara di dunia ini,
perbedaan penggunaan ideologi tersebut dikarenakan adanya perbedaan tentang cita-cita dan
cara pandang dalam mencapai sebuah tujuan dalam setiap negara, selain itu, setiap negara
mempunyai perspektif yang berbeda dalam menyikapi suatu permasalahan dan cara
penyelesaiannya karena setiap negara memiliki masyarakat yang memiliki perbedaan dalam
hal budaya dan kehidupan dalam masyarakat.
Ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan yang dijadikan pedoman dalam menjalankan
pemerintahan, menjadi sebuah keharusan yang dimiliki negara berdaulat. Ideologi negara-
negara di dunia tersebut bermacam-macam. Sesuai dengan ciri khas negaranya. Sebuah
ideologi yang lahir dari pandangan hidup Bangsa Indonesia dan kemudian dijadikan suatu
rumusan oleh para pendiri negara. Dengan dijadikannya ideologi, maka Pancasila menjadi
pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Sebuah ideologi yang merupakan ideologi terbuka.
Ideologi yang selalu terbuka dengan pemikiran-pemikiran baru sesuai perkembangan zaman
yang sejalan dengan kepribadian bangsa. Berikut merupakan ciri Ideologi Pancasila secara
umum :
 Ideologi Pancasila berasal dari falsafah hidup masyarakat.
 Ideologi Pancasila berdasarkan ketuhanan YME.
 Ideologi Pancasila menganut sistem pemerintahan demokrasi Pancasila.
 Ideologi Pancasila menerapkan sistem pemerintahan dan semua aspek kehidupan
berdasarkan hukum.
 Ideologi Pancasila bersifat terbuka, kreatif, dan dinamis.
 Isi ideologi Pancasila tidak bersifat operasional dan terperinci. Hanya memuat poin-
poinnya saja.
 Ideologi Pancasila berasal dari rakyat dan menginspirasi rakyat.
 Ideologi Pancasila menghargai keberagaman dengan tidak keluar dari prinsip-prinsip
dan batasannya sebagai ideologi terbuka.
Di dunia ini lahir dan berkembang berbagai ideologi dalam sebuah negara seperti
Pancasila yang dipakai oleh Indonesia, Kapitalisme yang digunakan oleh Amerika,
Komunisme yang digunakan oleh Rusia serta Ideologi sosialisme yang dianut oleh Vietnam
dan fasisme yang dulu semasa perang dunia pertama dan kedua di anut oleh Italia dan
Jerman. Berikut penjabaran mengenai hal-hal yang membedakan Ideologi-ideologi tersebut
satu sama lain.
1.Pancasila
Pancasila digunakan sebagai ideologi karena nilai luhur yang diyakini kebenarannya serta
kebaikannya yang digunakan sebagai acuan atau pedoman kehidupan bangsa Indonesia
sehingga menimbulkan tekad yang kuat dalam mewujudkannya dalam kehidupan nyata.
Dijadikannya pancasila sebagai ideologi bagi bangsa Indonesia maka setiap permasalahannya
keagamaan, kenegaraan, ekonomi, kebudayaan, dan politik dapat dijelaskan oleh ideologi
pancasila.
Dalam perspektif agama pancasila jelas mengakui adanya agama dan percaya terhadap
keberadaan tuhan, hal tersebut mengacu pada sila yang terdapat dalam pancasila yakni sila
pertama yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa" artinya Pancasila mewajibkan warga
negara Indonesia supaya menganut agama atau kepercayaan seperti agama islam, kristen,
protestan, hindu, dan budha, dll, dengan demikian, pandangan pancasila dalam konteks
agama dan kepercayaan sangat menentang adanya orang yang tidak memiliki agama atau
atheisme.
Pancasila dengan sifatnya yang luwes memberikan kebebasan setiap individu untuk memilih
agama yang dijadikan sebagai kepercayaan. Hubungan antara agama dan negara juga cukup
erat sehingga dalam Pancasila tidak mengenal yang namanya sekuler atau menghilangkan
unsur-unsur agama dalam suatu kehidupan bermasyarakat.
Dalam bidang ekonomi Pancasila memandang bahwa peran negara sangat penting dalam
kegiatan perekonomian karena apabila negara tidak ikut campur tangan terhadap segala
sesuatu yang berkaitan dengan ekonomi maka akan dapat menimbulkan eksploitasi terhadap
individu ataupun alam serta dengan terlibatnya negara dalam ekonomi dapat meminimalisir
adanya tindak penipuan serta menghindari segala bentuk monopoli yang dilakukan oleh pihak
swasta.
Oleh karena itu, di Indonesia yang menganut ideologi pancasila kegiatan ekonomi dibagi
dalam kepemilikan negara dan swasta karena dalam pancasila menjunjung tinggi adanya
keadilan sosial yang tertera pada sila kelima dalam pancasila. Dalam sila kedua yang
berbunyi "kemanusiaan yang adil dan beradab" dalam konteks ekonomi hal tersebut
bermaksud bahwa Indonesia sangat menjunjung prinsip humanis dan menolak segala bentuk
eksploitasi sumber daya manusia yang dapat merugikan rakyat.
Dalam bidang kebudayaan khususnya pendidikan Pancasila memandang bahwa semua rakyat
berhak merasakan pendidikan dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi serta
pancasila memberikan kebebasan mengembangkan suatu ide dan mendapatkan ilmu serta
pengetahuan. Tujuan dari Pancasila dalam pendidikan adalah membentuk suatu masyarakat
yang bertanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa dan Negara serta membentuk akhlak
yang mulia yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Dalam bidang Politik dan juga Hukum, pancasila menganut sistem politik yakni demokrasi
pancasila demokrasi yang didasarkan pada asas kekeluargaan serta musyawarah untuk
mufakat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sistem politik yang digunakan dalam
ideologi pancasila juga mengakui setiap kebebasan individu tetapi harus dengan rasa
tanggung jawab serta dalam demokrasi pancasila tidak terdapat dominasi mayoritas atas
minoritas ataupun sebaliknya, dalam sistem politik pancasila menjunjung tinggi hak asasi
manusia dan juga melindungi hak masyarakat yang menjadi minoritas.
Di indonesia juga terdapat berbagai partai politik walaupun tidak banyak jumlahnya yang
mana partai politik digunakan sebagai penyalur aspirasi masyarakat terhadap pemerintah.
Dalam bdiang hukum, pancasila digunakan sebagai dasar dan sumber hukum dan konstitusi
yang terdapat di Indonesia karena pancasila merupakan pedoman yang digunakan oleh warga
negara Indonesia dalam memutuskan dan menyelesaikan masalah. Selain itu, dalam hukum
pancasila menjunjung tinggi keadilan sosial dan mengakui keberadaan individu dan
masyarakat untuk mendapatkan haknya.
Sebagai Ideologi pancasila mempunyai ciri khas yakni hanya Indonesia yang menggunakan
ideologi pancasila untuk memandang suatu permasalahan bangsa, hal tersebut membedakan
dengan bangsa lain yang menggunakan ideologi yang sama antar negara. Selain itu, pancasila
memiliki kekhasan mampu menyatukan perbedaan baik etnis, ras, dan agama yang
dituangkan dalam sila ketiga yang berbunyi "persatuan indonesia".
Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi yang sifatnya terbuka karena pancasila memiliki
sifat yang fleksibel dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selain itu, pancasila
merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat Indonesia serta keberadaan
Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia tidak dipaksakan kepada rakyat Indonesia.

2.Kapitalisme-Liberalisme
Ideologi yang ada di dunia ini bermacam-macam salah satunya adalah Kapitalisme.
Kapitalisme merupakan ideologi yang berkembang di Amerika Serikat, ideologi ini
dikembangkan oleh Adam Smith yang merespons terhadap adanya paham merkantilisme,
Adam Smith menganggap bahwa merkantilisme kurang mendukung perekonomian
masyarakat pada waktu itu karena Adam Smith menganggap bahwa tanah adalah hal yang
penting dalam proses produksi sehingga Adam Smith beranggapan bahwa ada sistem yang
tersembunyi dalam berjalannya suatu perekonomian sehingga pasar harus bebas dari segala
campur tangan pemerintah.
Sehingga pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas saja. Adapun negara yang menganut
ideologi kaptilasime ini di antaranya adalah Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Spanyol,
Prancis, dan Australia, dan lain-lain. Negara-negara tersebut menggunakan ideologi
kapitalisme untuk mewujudkan cita-cita bangsa serta mencapai tujuan, negara tersebut yakin
bahwa ideologi kapitalisme sesuai dengan kehidupan yang terdapat dalam masyarakat, karena
dulu di negara barat pada abad ke 18 dominasi gereja terhadap aspek kehidupan sangat besar
sehingga muncullah ideologi kapitalisme karena merasa kehidupan masyarakat dikekang oleh
dogma-dogma gereja akibatnya muncul reaksi dalam masyarakat yang sebelumnya tersiksa
hingga pada akhirnya menimbulkan gerakan perlawanan terhadap para feodal, raja, dan tirani.
Masyarakat menuntut adanya liberty, fraternity, dan egality. Dengan adanya hal tersebut
maka lahirlah ideologi liberalisme.

Keterkaitan antara liberalisme dengan kapitalisme cukup erat karena ideologi ini sama-sama
menginginkan kebebasan dan menolak segala campur tangan negara dalam kehidupan
bermasyarakat.

Dalam kapitalisme dan liberalisme sangat menjunjung tinggi sekularitas sehingga dalam
sebuah negara yang menganut ideologi ini cenderung memisahkan antara urusan agama
dengan pemerintahan atau negara.

Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu dapat beragama ataupun tidak beragama,
negara tidak ikut mengurusi individu dalam bidang keagamaan artinya terdapat sebuah
kebebasan dalam menentukan agama apakah seseorang menganut Islam ataupun menjadi
seorang ateis hal tersebut di negara yang menganut ideologi kapitalisme-liberalisme
merupakan hal yang sah dan legal.

Sementara itu, dalam bidang ekonomi kapitalisme sering dikatakan merupakan wujud dari
ideologi liberalisme dalam sektor ekonomi, perekonomian dalam liberalisme dan kapitalisme
sebenarnya hampir sama yakni menekan setiap individu dalam kebebasan, dalam liberalisme
dan kapitalisme menentang adanya campur tangan pemerintah dalam suatu perdagangan atau
sektor perekonomian, menurut individu yang menganut ideologi ini perekonomian akan
terbentuk dengan sendirinya melalui mekanisme pasar tanpa intervensi oleh pemerintah.
Dalam negara yang menganut ideologi ini kepemilikan didasarkan atas kepemilikan individu
swasta.

Dalam sektor pendidikan negara yang menganut ideologi liberalisme-kapitalisme sangat


menekankan kepada kebebasan berpikir dan berpendapat pada setiap individu, dengan
demikian negara tidak membatasi individu dalam urusan pengembangan iptek sehingga
akibat adanya kebebasan tersebut membuat ilmu pengetahuan di negara yang menganut
ideologi liberalisme-kapitalisme cepat berkembang.

Selain itu, dalam kapitalisme identik dengan uang sehingga pendidikan dalam negara yang
menganut kapitalisme-liberalisme memiliki tujuan dan orientasi dalam masa depan supaya
bisa mencetak uang yang banyak serta menjadi individu yang terampil dan profesional yang
nantinya dapat membantu sistem kapitalisme terus berlangsung.

Oleh karena itu, pada negara kapitalisme-liberalisme pendidikan sangat terjamin bahkan
didanai oleh pemerintah sebagai investasi supaya nantinya sistem kapitalisme berlangsung
cukup baik.

Dalam bidang politik dan hukum, ideologi kapitalisme dan juga liberalisme yang berkembang
di negara di dunia ini, umumnya dalam sebuah negara yang menganut ideologi tersebut akan
terdapat banyak sekali partai yang bersaing dalam pemilu karena setiap individu mempunyai
kebebasan untuk mendirikan partai politik untuk ikut berpartisipasi dalam kontestasi
pemilihan umum, banyaknya partai politik dalam negara yang menganut ideologi liberalisme-
kapitalisme karena sistem demokrasi berkembang pesat di negara yang menganut ideologi
tersebut.

Dalam bidang hukum negara yang menggunakan ideologi liberalisme-kapitalisme pada


umumnya mempunyai negara bagian dalam suatu wilayah negara federal sehingga setiap
negara bagian mempunyai peraturan berbeda-beda, dalam bidang hukum liberalisme dan
kapitalisme memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada individu akan tetapi tetap
patuh dan bertanggung jawab kepada hukum, negara juga memberi kepastian hukum kepada
setiap individu.

Sebagai ideologi liberalisme-kapitalisme memiliki ciri yang khas yaitu kepemilikan segala
sesuatu khususnya dalam bidang ekonomi adalah kepemilikan berdasarkan individu atau
swasta serta menolak adanya campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar sehingga
alat-alat produksi dimiliki oleh para swasta. Ideologi liberalisme juga memiliki kekhasan
dalam hal kebebasan, ideologi ini menentang segala bentuk intervensi pemerintah kepada
warga negara karena hal tersebut merupakan bentuk pengekangan dan tidak mencirikan
kebebasan.

Ideologi liberalisme dan kapitalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang terbuka karena
memberikan kebebasan dalam setiap aktivitas warga negara. Selain itu, dalam ideologi
liberalisme-kapitalisme menghargai keberadaan pluarisme.

3. Komunisme

Komunis merupakan salah satu ideologi yang terdapat di dunia ini dan sekarang masih
terdapat negara yang menganut ideologi tersebut seperti Kuba dan Rusia. Komunisme
merupakan ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx yang merupakan seorang
filsuf yang berasal dari Jerman. Komunisme lahir sebagai akibat dari adanya sistem
kapitalisme yang terjadi di Inggris pada saat terjadinya revolusi Industri pada abad ke 18,

Karl Marx melihat adanya eksploitasi terhadap para pekerja yang kala itu disebut sebagai
kaum proletar, yang bekerja untuk menghasilkan uang bagi para pengusaha atau disebut
sebagai borjuis, bagi Karl Marx hal tersebut merupakan sebuah penindasan sehingga Karl
Marx berpikir supaya tidak ada penindasan seperti yang dilakukan oleh kapitalisme maka
lebih baik jika semua alat produksi negaralah yang memegang kendali supaya tidak ada
masyarakat yang tersekat pada kelas-kelas tertentu seperti pekerja dengan pengusaha.

Dalam konteks beragama individu yang hidup dalam negara yang menggunakan ideologi
komunis adalah individu tetap berhak memeluk agama yang diyakini tetapi dalam praktiknya
hal tersebut sangat dibatasi kebebasan untuk memeluk agama yang diyakini dengan
keberadaan individu yang beragama diatur oleh negara untuk mengikuti ideologi dari negara.

Komunis dalam hubungan antara negara dengan agama dapat dikatakan bersifat sekuler
artinya agama dipisahkan dalam kegiatan bernegara dan pengambilan keputusan sehingga
agama tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap negara.

Dalam negara yang menganut ideologi komunisme sering sekali menemukan individu yang
tidak percaya adanya keberadaan tuhan atau dewa dan dewi karena dalam negara komunis
pemerataan ekonomi serta materi lebih penting terhadap keberadaan agama itu sendiri.

Dalam ideologi komunis khususnya dalam sektor ekonomi, kepemilikan alat produksi oleh
individu atau swasta sangat ditentang oleh ideologi ini sesuai dengan apa yang di cita-cita kan
oleh Karl Marx kepemilikan alat produksi oleh individu atau swasta hanya akan membawa ke
dalam masyarakat yang terdapat stratifikasi atau kelas, dengan adanya kelas menurut Marx
dapat menimbulkan penindasan kepada golongan yang lebih lemah yakni para pekerja
sehingga dalam negara yang menganut ideologi komunis sejatinya menggunakan sistem
ekonomi yang terpusat atau komando, semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga
tidak terdapat kelas dalam sebuah masyarakat.

Peran negara dalam ekonomi dalam ideologi komunisme sangat besar, negara sangat
mengintervensi kegiatan warga negara dalam sektor ekonomi, dalam negara komunis sektor
produksi dikuasai oleh negara sehingga pemenuhan bahan mentah sampai proses
pendistribusian hasil produksi dikendalikan oleh negara. Akibat dari sistem komunis yang
terjadi adalah banyak individu yang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya karena individu
harus patuh terhadap perintah pemerintah.
Dalam bidang pendidikan ideologi komunisme diajarkan dan ditanamkan secara intensif
kepada warga negara supaya nantinya warga negara dapat patuh terhadap perintah negara.

Dalam negara komunisme pendidikan yang sebelumnya swasta akan dinasionalisasikan


langkah tersebut diambil supaya sistem pendidikan di negara komunis dapat dikontrol
sepenuhnya oleh negara. Demi menjamin hak warga negara dalam memperoleh pendidikan
setiap warga negara berhak untuk mengenyam pendidikan secara gratis tetapi harus tetap
tunduk dan taat kepada negara, hal tersebut dicontohkan oleh Kuba yang sampai sekarang
masih menganut sistem komunis.

Dalam bidang politik serta hukum, komunisme sebagai ideologi yang digunakan oleh
beberapa negara di belahan dunia pada umumnya mempunyai satu partai saja dalam sebuah
negara yang menganut komunis, tentu saja setiap warga negara hanya mempunyai satu partai
pilihan saja, sehingga dalam bidang politik kebebasan mengemukakan pendapat sangat
dibatasi oleh pemerintah komunis, sehingga dapat dikatakan apabila negara komunis kurang
menjunjung nilai-nilai hak asasi manusia.

Dalam bidang hukum negara yang menganut ideologi komunis memiliki sumber hukum
yakni keputusan tertinggi yang dibuat oleh penguasa dan harus ditaati oleh setiap warga
negara. Dalam negara yang menganut komunis setiap kebebasan individu dalam melakukan
aktivitas khususnya melakukan kritik terhadap pemerintah akan dikenakan hukum yang tegas
secara langsung, sehingga dalam negara komunis dapat dikatakan kebebasan berpendapat
sangat dibatasi oleh hukum yang telah dibuat oleh penguasa. Komunisme berada di atas
hukum sehingga pelaksanaan hukum hanya untuk mementingkan dan melanggengkan sistem
komunisme.

Ideologi komunis mempunyai kekhasan yaitu segala sektor ekonomi dan alat produksi diatur
dan dikuasai oleh negara. Komunis menolak adanya sistem kelas dalam masyarakat sehingga
keberadaan pengusaha dan pekerja yang menyebabkan kesenjangan sangat ditentang. Oleh
karena itu, dalam sistem komunisme setiap aktivitas dalam segala bidang mendapatkan
intervensi dari negara.

Komunisme sebagai ideologi dapat dikatakan sebagai ideologi yang tertutup karena dalam
praktiknya yang terjadi setiap negara yang menganut komunisme apabila melihat sejarah
selalu terjadi revolusi yang mengakibatkan pertumpahan darah sehingga hadirnya komunisme
dalam sebuah negara terkesan dipaksakan oleh pihak yang menjadi pemenang dalam
perjuangan untuk merebut kekuasaan. Selain itu, banyak negara di luar Eropa yang menganut
paham komunisme hal tersebut jelas berbeda secara nilai-nilai luhur dari sebuah bangsa atau
negara yang menganut komunisme sehingga dapat dikatakan komunisme bukan merupakan
suatu cita-cita dan tujuan suatu negara.
4. Sosialisme
Sosialisme merupakan ideologi yang muncul sebagai respons atas kemunculan ideologi
liberal dan kapitalis pada akhir abad-18 sampai dengan awal abad-19 Masehi di wilayah
benua Eropa seperti halnya komunisme
Dalam ideologi sosialisme erat kaitannya dengan kebersamaan dan rasa solidaritas yang
tinggi antar masyarakat sehingga terjadi pemerataan dalam kehidupan masyarakat dan tidak
terjadi kesenjangan seperti yang terjadi dalam masyarakat liberal-kapitalis. Adapun negara
yang menganut ideologi sosialisme yakni Laos.

Dalam konteks agama sosialis menganggap bahwa setiap individu berhak memeluk agama
yang diyakini setiap individu tetapi dalam sosialisme juga menganggap hal yang sah dan
lumrah apabila individu tidak menganut agama serta tidak percaya dengan keberadaan tuhan
atau ateisme. Dalam pemerintahan untuk menjalankan sebuah negara, Sosialisme memiliki
sifat yang sekuler yakni tidak melibatkan agama dalam urusan yang menyangkut dengan
negara seperti pembuatan keputusan maupun kebijakan pengaruh agama dihilangkan.
Sosialisme memandang ekonomi seharusnya setiap individu tidak menciptakan kesenjangan
dalam kehidupan bermasyarakat artinya antar individu harus rela untuk berbagi antar sesama
sehingga terjadi pemerataan. Hubungan sosialisme dengan pemerintahan dalam sektor
ekonomi adalah pemerintah menjadi pengendali dalam sektor ekonomi yang terjadi dalam
masyarakat dan mengharuskan setiap individu untuk saling membantu sehingga dapat
menciptakan kesejahteraan yang dapat dirasakan secara bersama-sama, pemerintah juga ikut
intervensi dalam membentuk harga yang terjadi dalam mekanisme pasar. Segala bentuk alat
produksi dikuasai oleh negara sehingga peran individu atau swasta sangat dibatasi atau kecil.
Dalam negara yang menganut ideologi sosialis dalam bidang pendidikan peran pemerintah
sangat diperlukan karena dalam negara sosialis dalam pendidikan akan melakukan
doktrinisasi dan juga pengabdian secara total kepada negara sehingga dalam negara sosialis
para pelajar kelak nantinya tidak akan pernah lupa terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam
sosialisme dengan melakukan doktrinisasi dalam dunia pendidikan menurut negara yang
menganut sistem sosialis akan dapat membentuk individu yang setia dan taat pada negara.
Dalam negara sosialis setiap individu wajib untuk mendapatkan hak belajar sesuai waktu
yang ditentukan oleh setiap negara yang menganut sistem sosialisme. Negara juga
menyediakan fasilitas dan biaya pendidikan yang gratis untuk mengenyam pendidikan di
negara sosialis
Dalam bidang politik dan hukum, sosialisme menganut pada demokrasi dengan kolektivitas
atau kebersamaan karena persamaan antar individu dalam masyarakat sosialis sangat
dijunjung tinggi dengan persamaan maka demokrasi akan dapat terlihat secara nyata dengan
menggunakan prinsip yang terdapat dalam sosialisme, dalam negara yang menganut sistem
sosialis pada umumnya akan mempunyai partai tunggal dalam sebuah negara artinya warga
negara hanya mempunyai satu pilihan partai saja.
Dalam bidang hukum negara sosialis menggunakan penguasa negara sebagai sumber hukum
dalam sebuah negara, hukum di negara sosialis diutamakan untuk kepentingan umum bukan
kepentingan individu. Hukum dalam negara sosialis digunakan untuk melanggengkan
prinsip-prinsip yang ada pada sosialisme. Sehingga dalam negara yang menganut ideologi
sosialisme hak setiap individu cenderung dibatasi dan individu tidak mempunyai kesempatan
untuk memperjuangkan kepentingan pribadinya karena bertentangan dengan hukum yang ada
pada ideologi sosialis.

Sosialisme memiliki ciri yang khas yaitu kebersamaan antar masyarakat, individu yang harus
saling membantu antar individu lainnya supaya tidak terjadi kesenjangan dan merasakan
kesejahteraan secara bersama-sama sehingga masyarakat yang hidup dalam sosialisme sangat
menjunjung tinggi adanya solidaritas. Sosialisme merupakan ideologi yang sifatnya tertutup
karena penggunaan ideologi sosialisme yang menuntut masyarakat untuk mempunyai
kesetiaan yang total dan berkorban untuk ideologi tersebut.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan antara Pancasila dengan ideologi lain yaitu
dapat dilihat dari aspek-aspek yang telah dipaparkan. Seperti aspek ekonomi, agama,
pemerintahan, politik, serta hukum dan lain-lain. Setiap Ideologi memiliki kekurangan dan
kelebihannya masing-masing dalam mengatur dan mengarahkan pandangan hidup bernegara.
G. Faktor yang mempengaruhi dipilihnya Pancasila sebagai Ideologi
1. Kesamaan pemikiran yg menimbulkan semangat berbangsa yang satu, bertanah air
satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
2. Indonesia terdiri dari banyak pulau dan suku serta masyarakat yg heterogen, dan
pancasila dianggap mampu untuk mempersatukan
3. Pancasila merupakan perwujudan dari bangsa Indonesia itu sendiri karena apa yang
terkandung dalam Pancasila merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa
Indonesia
4. Sila-sila dalam pancasila saling melengkapi
H. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka & Tertutup
Pancasila sebagai ideologi terbagi menjadi dua yaitu ,pancasila ideologi terbuka dan tertutup.
Dalam hubungannya yang dinamis dengan fungsi negara maka ideologi harus senantiasa
terbuka, mampu beradaptasi, dan sekaligus mampu mengantisipasi terhadap setiap perubahan
yang terjadi atau yang dikehendaki masyarakat pendukungnya. Inilah yang disebut sebagai
ideologi terbuka.
Di sisi lain, dalam proses penyesuaian dengan perubahan tersebut ideologi pun dapat bersifat
kaku, dogmatis, dan tertutup. Peran ideologi menjadi penangkal setiap perubahan yang tidak
dikehendaki, dipaksakan untuk ditaati dan dijalankan oleh pemerintah kepada rakyat.
Ideologi yang seperti ini disebut juga ideologi tertutup.
a) Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka sebab pancasila mampu menyesuaikan
diri dalam perkembangan zaman. Ideologi terbuka adalah ideologi yang mampu
mengikuti perkembangan zaman dan bersifat dinamis. Di mana nilai-nilai dasar Pancasila
dapat dikembangkan sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan zaman.
Salah satu fungsi dari Pancasila yakni untuk memberikan orientasi ke depan telah
menuntut bangsa Indonesia untuk menyadari situasi yang sedang dihadapinya. Kemajuan
ilmu pengetahuan, kecanggihan teknologi, dan sarana komunikasi yang semakin modern
membuat dunia semakin kecil dan menguatnya interdependensi di kalangan bangsa-
bangsa. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka Pancasila perlu tampil sebagai
ideologi terbuka. Keterbukaan disini bukan berati mengubah nilai-nilai dasar Pancasila,
tapi mengeksplisitkan wawasan secara lebih konkrit. Ideologi ini harus luwes dan
fleksibel dalam mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dasarnya,
atau bahasa lainnya adalah menjadi Ideologi Terbuka, sehingga memiliki kemampuan
untuk memecahkan masalah-masalah baru. Ideologi merupakan tuntutan zaman. Sehingga
dapat berfungsi sesuai dengan permasalahan yang timbul. Pancasila sebagai ideologi
memiliki 3 dimensi penting yaitu :
 Dimensi Realitas mencerminkan kemampuan suatu ideologi untuk mengadaptasikan
nilai-nilai kehidupan yang berkembang di suatu kelompok masyarakat.
 Dimensi Idealisme mencerminkan kemampuan suatu ideologi untuk menggugah
harapan para penganut/pendukungnya.
 Dimensi Fleksibilitas mencerminkan kemampuan suatu ideologi untuk
mempengaruhi dan beradaptasi terhadap perkembangan masyarakat.

b) Pancasila sebagai Ideologi Tertutup


Ideologi tertutup ialah suatu gagasan atau ide cita-cita dan juga sebuah pandangan
yang mutlak serta tidak dapat diingkari serta wajib di terima dan dipatuhi oleh seluruh
lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pancasila ideologi tertutup memiliki sifat totaliter
yaitu berusaha mengawasi gerak gerik setiap masyarakat dan memaksakan kehendak
terhadap masyarakat. Pancasila ideologi tertutup juga bersifat apriori serta diogmatis
sehingga tidak dapat dikritik ataupun di ubah. Pancasila sebagai ideologi tertutup sangat
menuntut kepatuhan serta ketaatan yang mutlak. Sebab tujuan-tujuan dan norma-norma
politik dan sosial, yang dinyatakan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi,
melainkan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan
berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain.
Jadi kesimpulan yang dapat ambil dari penjabaran diatas ialah pentingnya pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara untuk memberi pedoman hidup kepada bangsa diera
modern ini, namun tanpa mengubah asas-asas yang telah terkandung didalamnya.
Sehingga dapat mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan hidup serta pegangan
hidup yang dipelihara, diamankan dan dapat diteruskan kepada generasi berikutnya.
BAB III
PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.
Segala bentuk kekurangan dalam makalah ini datangnya dari kami dan kami mohonkan maaf,
semoga kedepannya kedepannya dapat lebih baik kembali. Atas perhatiannya kami
mengucapkan banyak terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai