Anda di halaman 1dari 3

ETIKA BERGAUL DALAM ISLAM

A. Pengertian Etika Bergaul

Etika ialah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban. Dalam Bahasa Arab, etika biasa disebut dengan adab yaitu kebiasaan atau aturan
tingkah laku praktis yang mempunyai muatan baik yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Menurut al-Jurjani, adab adalah pengetahuan yang dapat menjauhkan
seseorang dari kelalaian.

Sedangkan Bergaul ialah berbaur dengan individu atau kelompok lain. Jadi yang dimaksud
dengan etika bergaul adalah aturan tingkah laku untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
sesama manusia sehingga terjalin hubungan tingkah laku yang baik antar individu.

B. Macam-macam Etika Bergaul dan Praktiknya

Dalam bergaul kita sering berinteraksi dengan orang dewasa, teman sebaya, anak- anak, dan
lawan jenis. Dalam interaski tersebut, kita menemukan beberapa perbedaan cara berinteraksi
dengan mereka. Terkadang seseorang berkata dengan menggunakan wibawanya, terkadang pula
orang akan berkata dengan riang gembira ketika bertemu dengan anak-anak. Berdasarkan segi
umur lawan bicara, etika bergaul ada tiga yaitu

1. Etika bergaul dengan orang yang lebih tua.

Dalam agama Islam orang tua ada tiga yaitu, bapak dan ibu kandung, kedua mertua, dan guru.

Berikut ini adalah tujuh etika yang seharusnya dilakukan kepada orang tua menurut Imam al-
Ghazali, yaitu

a. Mendengarkan dan mengikuti arahan orang tua

b. Berdiri ketika orang tua berdiri

c. Tidak berjalan di depan orang tua

d. Mencari ridha kedua orang tua

e. Bersikap rendah hati kepada orang tua

f. Tidak mengungkit-ungkit kebaikan orang tua

g. Tidak menunjukkan sikap murung dan tajam di hadapan orang tua

h. Sebelum pergi harus meminta izin kepada orang tua

Sedangkan etika yang seharusnya dilakukan kepada guru menurut Imam al- Ghazali, yaitu
a. Meminta izin ketika hendak bertanya

b. Harus menundukkan kepala

c. Tidak berburuk sangka kepada guru

2. Etika bergaul dengan teman sebaya

Teman sebaya adalah orang yang bersama-sama karena adanya kesetaraan umur.

Sebelum berbicara tentang bagaimana cara memperlakukan teman sebaya dengan baik, kita
sebaiknya memilih teman. Pemilihan teman ini bukan berarti memusuhiteman yang tak termasuk
pada pilihan terbaik melainkan tetap berteman kepada siapa saja namun dengan prioritas yang
berbeda. Bagaikan wanginya aroma bunga akan didapatkan bila berteman dengan penjual bunga
dan tak mungkin dengan

penjual daging.

Menurut Imam al-Ghazali, kita harus memperlakukan teman sebaya dengan sembilan cara, yaitu

a. Mengutamakan kepentingan teman dari dirinya

b. Menutup aib teman

c. Mendengarkan teman ketika berdiskusi

d. Menghindari perdebatan yang tidak penting

e. Memanggil dengan panggilan yang baik

f. Memberikan nasihat yag baik

g. Mendoakan sahabat ketika masih hidup atau sudah meninggal

h. Menyapa ketika bertemu

i. Menyukai teman dengan tulus

3. Etika bergaul dengan orang yang lebih muda

Orang yang lebih muda adalah orang yang berumur lebih muda dari kita, bisa anak, adik
kandung, adik kelas, dan lain sebagainya. Sebagai seseorang yang lebih tua, kita seharusnya
memperlakukannya dengan cara

a. Menyayangi orang yang lebih muda


b. Membimbing kepada arah kebaikan

c. Memberikan teladan yang baik

d. Memberikan apresiasi atas pencapaian berharganya

Sedangkan segi gender, etika bergaul ada 2 yaitu etika bergaul dengan sesama jenis dan
dengan lawan jenis. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beretika
pada sesama maupun lawan jenis, yaitu

a. Bersahabat karena Allah


b. Menjaga aurat
c. Menjaga kemaluan

Anda mungkin juga menyukai