Anda di halaman 1dari 10

9/28/2020 TUGAS AKHIR

MODUL 6 - SISTEM INFORMATIKA, JARINGAN


DAN APLIKASI

NAMA PESERTA : ARIF RAHMAN


NIM : 203153772825

KELOMPOK E

ARIF RAHMAN
TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
TUGAS AKHIR

1. Buatlah penyimpanan data melalui cloud computing dan deskripsikan dengan baik langkah-
langkahnya secara sistematis dengan menggunakan berbagai aplikasi?
2. Buatlah menyimpanan recovery data dan deskripsikan dengan baik langkah-langkahnya
secara sistematis dengan menggunakan berbagai aplikasi?
3. Buatlah sistem pengontrolan berbasis arduino untuk mengontrol 2 buah lampu secara
otomatis dan buatkan laporan kegiatan pelaksanaanya.

PEMBAHASAN

1. Buatlah penyimpanan data melalui cloud computing dan deskripsikan dengan baik langkah-
langkahnya secara sistematis dengan menggunakan berbagai aplikasi?
Jawab :

Cloud Storage GoogleApp


(degoo.com) (gmail.com)

Server Hosting
(idWebhost)

Smartphone User
Guru/Pengawas

Gambar 1. Rancangan Cloud Computing

Ujian Online Berbasis Smartphone

Ujian Online berbasis smartphone merupakan Sistem ujian secara online yang menggunakan
smartphone sebagai medianya, dalam ujian ini menggunakan smartphone sebagai media karena
dalam sistem ini akan mengaktifkan beberapa feature dari smartphone sebagai pengawasan dalam
mengerjakan ujian, yaitu diantaranya feature front camera dan microphone. Dengan memanfaatkan
feature tersebut maka akan mendeteksi siapa atau berapa pengguna dalam satu perangkat dan
sedang membicarakan apa pengguna tersebut (berdiskusi/bertanya kepada teman dll).

Adapun alur/proses seluruh kegiatan didalam sistem adalah sebagai berikut :


1. User (peserta ujian) mengakses halaman ujian, kemudian login menggunakan akun khusus yang
telah dibuat.
2. Setelah berhasil login maka peserta ujian dapat memulai ujian, pada saat peserta ujian klik
tombol mulai ujian, maka dengan itu feature front camera dan microphone juga akan aktif,
sehingga pada saat mengerjakan akan juga terekam wajah dan aktifitas suara pengguna.
3. Sistem akan merekam semua aktifitas yang dilakukan oleh pengguna pada saat mengerjakan
ujian, untuk hasil perekaman camera dan microphone akan disimpan ke cloud storage, dan hasil
jawaban ujian akan disimpan di webhosting.
4. Jika peserta sudah menyelesaikan ujian, maka peserta ujian akan mendapatkan email notifikasi
yang berisi hasil dari ujian, seperti : nilai dan persentase kejujuran dalam mengerjakan soal (yang
diperoleh dari hasil record webcam dan microhone). Peserta ujian juga dapat melihat hasil
seluruh peserta ujian yang telah melakukan ujian di halaman web.
5. Dalam proses ujian pengawas dapat mengakses aktifitas setiap peserta ujian seperti melihat
tampilan dari peserta ujian (hasil webcam), aktifitas pembicaraan peserta ujain dan progres
pengerjaan soalnya.

2. Buatlah menyimpanan recovery data dan deskripsikan dengan baik langkah-langkahnya secara
sistematis dengan menggunakan berbagai aplikasi?
Jawab :

Cloud Backup
(cloudmatika.com)

GoogleApp
(gmail.com)

Cloud Storage
(degoo.com)
Server Hosting
(idWebhost)

Guru/Pengawas Smartphone User

Gambar 2. Penyimpanan Recovery data

Sangat penting untuk melakukan backup dan recovery data-data dalam pekerjaan ataupun projek.
Karena untuk mengantisipasi jika sewaktu- waktu terjadi kerusakan pada system maupun perangkat
kerasnya . Seperti misalnya device yang rusak, hilang, dicuri, terkena virus dan lain sebagainya.

Pada dasarnya backup bertujuan untuk mengembalikan data-data yang hilang, rusak, corrupt,
maupun terkena virus. Anda tidak akan pernah tahu hal-hal apa yang mungkin dapat terjadi pada
media penyimpanan Anda, maka akan lebih baik apabila memiliki tidak hanya satu media
penyimpanan data. Sehingga ketika sewaktu-waktu data utama hilang, Anda masih dapat
mengembalikan data-data secara penuh tanpa adanya kerusakan maupun kehilangan.

Pada proses recovery data ini menggunakan cara online, yaitu data-data pada server hosting dan
cloud storage akan dibackup di cloud backup (cloudmatika.com). Jenis banckup yang digunakan
adalah Differential backup, yang mana data-data akan dibackup ke cloud backup secara periodik
berdasarkan waktu yang tejah dijadwalkan sesuai dengan pengaturan yang telah dilakukan.

Sehingga jika terjadi kesalahan atau kerusakan maupun data yang rusak atau hilang, maka kita
dapat melakukan recovery dengan cara login kedalam cloud backup dan memulai recovery.

3. Buatlah sistem pengontrolan berbasis arduino untuk mengontrol 2 buah lampu secara otomatis
dan buatkan laporan kegiatan pelaksanaanya.
Jawab :

PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN 2 BUAH LAMPU SECARA OTOMATIS


DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR)

A. Tentang Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat sumber terbuka,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam
berbagai bidang. Perangkat kerasnya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki
bahasa pemrograman sendiri. Menurut Saptaji (2015:23) Arduino Merupakan papan
elektronik berbasis mikrokontroller ATMega yang memenuhi sistem minimum
mikrokontroller agar dapat bekerja secara mandiri (stand alone controller). Komponen utama
didalam papan Arduinoa dalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merk ATMega yang
dibuat oleh Atmel corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe Atmega yang
berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan
ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.
Ada beberap jenis-jenis Arduino, Dalam pembuatan sistem pengontrolan ini
menggunakan arduino uno, Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama
untuk pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Banyak sekali referensi
yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3),
menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6
pin input analog. Untuk pemprograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type
B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.

B. Alat dan Bahan

No Nama Komponen Jumlah


1 Arduino UNO R3 1
2 Resistor 4600 Ohm 1
3 Photoresistor (LDR) 1
4 Battery 9V 1
5 Light Bulb (lampu bohlam) 2
6 Relay SPDT 1
7 Kabel jumper male-to-male 10
8 Laptop/Komputer 1
9 Kabel USB Type A to Type B 1
C. Rangkaian Sistem

Gambar 3. Rangkaian Sistem Pengontrolan 2 Lampu Otomatis dengan sensor cahaya

D. Sketch yang digunakan

Gambar 4. Code Program Sistem Pengontrolan 2 Lampu Otomatis dengan sensor cahaya

E. Hasil dan Prinsip Kerja


Penjelasan singkat dari Cara kerja program di atas adalah :
Prinsip kerja dari rangkaian ini sangat sederhana. Pada saat kondisi cahaya terang, LDR
akan menerima banyak cahaya sehingga membuat nilai resistansinya menjadi tinggi dan listrik
tidak bisa mengalir. Hal tersebut membuat saklar dalam kondisi off sehingga lampu menjadi mati.
Sebaliknya pada saat kondisi cahaya gelap, LDR tidak menerima cahaya yang
mengakibatkan nilai resistansinya menjadi rendah. Tentu listrik akan bisa mengalir dan
menyebababkan saklar dalam kondisi on dan lampu menyala.
Sistem ini menggunakan output data analog dari sensor cahaya (AO). Output data
tersebut berupa tegangan 0-5v yang akan dicacah oleh ADC (Analog to Digital Converter) dari
Arduino menjadi 10 bit data atau sama dengan 1024 data (0-1023).
Pada saat gelap, nilai data resistansi LDR akan berada di bawah 600, maka diset pin 11
mengeluarkan logic HIGH sehingga LED pun menyala, sedangkan pada saat kondisi terang, maka
nilai data resistansi akan di atas 600 dan pin 11 diset untuk mengeluarkan logic LOW sehingga
LED mati.
Gambar 5. Lampu menyala ketika sensor LDR menerima sensor gelap

Gambar 6. Lampu tidak menyala ketika sensor LDR menerima sensor cahaya terang
LAPORAN
PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN LAMPU OTOMATIS
DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR)

NAMA PESERTA : ARIF RAHMAN


NIM : 203153772825

KELOMPOK E

PROGRAM PROFESI GURU


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2020
A. Latar Belakang Masalah
Ketika ingin meninggalkan rumah dalam waktu yang lama, kemudian dengan alasan tertentu
anda memutuskan untuk setidaknya menyalakan lampu depan rumah selama ditinggal pergi.
Sehingga lampu akan menyala secara terus menerus baik siang maupun malam, padahal tujuan
dari menyalakan lampu adalah untuk menerangi ketika kondisi gelap, maka konsumsi listrik
akan banyak. Oleh karena itu perlu membuat lampu dapat menyala maupun mati berdasarkan
kondisi cahaya, jika kondisi gelap maka lampu akan otomatis menyala, namun jika kondisi
terang (siang hari) maka lampu akan otomatis tidak menyala. Dengan lampu otomatis ini
setidaknya kita bisa mendapatkan keuntungan menghemat listrik setidaknya 50 % dari daya
yang bisa dihabiskan lampu tersebut ketika harus di hidupkan terus menerus selama ditinggal
bepergian.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan sistem pengontrolan lampu secara otomatis ini adalah agar
lampu dapat menyala maupun mati secara otomatis sesuai dengan kondisi cahaya yang ada,
jika kondisi cahaya minim (gelap) maka lampu akan menyala, begitu juga sebaliknya, jika
kondisi cahaya cukup (terang) maka lampu tidak akan menyala.
Perancangan sistem ini memanfaatkan sensor LDR sebagai pendeteksi cahaya disekitar yang
akan jadi pemicu untuk memutuskan lampu menyala atau tidak.

1. Alat dan bahan

No Nama Komponen Jumlah


1 Arduino UNO R3 1
2 Resistor 4600 Ohm 1
3 Photoresistor (LDR) 1
4 Battery 9V 1
5 Light Bulb (lampu bohlam) 2
6 Relay SPDT 1
7 Kabel jumper male-to-male 10
8 Laptop/Komputer 1
9 Kabel USB Type A to Type B 1

Tabel 1. Alat dan bahan

2. Cara kerja
Penjelasan singkat dari Cara kerja program di atas adalah :
Prinsip kerja dari rangkaian ini sangat sederhana. Pada saat kondisi cahaya terang,
LDR akan menerima banyak cahaya sehingga membuat nilai resistansinya menjadi tinggi
dan listrik tidak bisa mengalir. Hal tersebut membuat saklar dalam kondisi off sehingga
lampu menjadi mati.
Sebaliknya pada saat kondisi cahaya gelap, LDR tidak menerima cahaya yang
mengakibatkan nilai resistansinya menjadi rendah. Tentu listrik akan bisa mengalir dan
menyebababkan saklar dalam kondisi on dan lampu menyala.
Sistem ini menggunakan output data analog dari sensor cahaya (AO). Output data
tersebut berupa tegangan 0-5v yang akan dicacah oleh ADC (Analog to Digital Converter)
dari Arduino menjadi 10 bit data atau sama dengan 1024 data (0-1023).
Pada saat gelap, nilai data resistansi LDR akan berada di bawah 600, maka diset
pin 11 mengeluarkan logic HIGH sehingga LED pun menyala, sedangkan pada saat
kondisi terang, maka nilai data resistansi akan di atas 600 dan pin 11 diset untuk
mengeluarkan logic LOW sehingga LED mati.
3. Langkah Kerja
Langkah-langkah dalam membangun sistem pengontrolan ini adalah sebagai berikut :
1) Siapkan alat dan bahan
2) Buatlah rangkaian seperti yang ada pada Rancangan
3) Hubungkan arduino dengan laptop/komputer menggunakan kabel USB
4) Memprogram Arduino
a. Buka Aplikasi Arduino yang sudah terinstall di laptop/komputer
b. Pilih Port USB Arduino sesuai dengan yang terhubung di laptop/komputer
c. Kemudian tuliskan code programnya
d. Compile/Upload ke Arduino

C. Rancangan

Gambar 1. Lampu tidak menyala ketika sensor LDR menerima sensor terang

Gambar 2. Lampu menyala ketika sensor LDR menerima sensor gelap


D. Kesimpulan
Dari perancangan sistem pengontrolan diatas, dapat sisimpulkan bahwa :
1. LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya
tergantung pada cahaya.
2. Menggunaka Sensor LDR dalam membuat lampu menyala dan mati otomatis cukup efektif
untuk diterapkan, jadi akan sangat bermanfaat sekali dengan kegiatan manusia di era
sekarang yang cukup banyak kesibukan diluar rumah.
3. Dengan lampu dapat menyala dan mati secara otomatis sesuai dengan kondisi, maka
konsumsi daya listrik yang dibutuhkan tidak akan meningkat / masih seperti kondisi normal
( jika siang lampu mati, jika malam lampu hidup).

Anda mungkin juga menyukai