Anda di halaman 1dari 16

JURNAL SAINS PEMASARAN INDONESIA

Volume VIII, No. 2, September 2009, halaman 224 - 239

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TENAGA PENJUALAN


DAN KUALITAS PELAYANAN DALAM MEMBANGUN
LOYALITAS PELANGGAN
(Studi Kasus Outlet-Outlet Pelanggan PT. Sinar Majapahit
Purwokerto)
Irawan Waluyo Jati
Universitas Diponegoro Semarang

Abstract

Underlying the percentage of critic that is quite numerous about the sales force competency
and service quality and noticing the decrease of the effective account that create the
dissatisfaction of the customer outlets and then dropping the loyalty. Noticing this situation, PT.
Sinar Majapahit needs to establish some efforts in order to maintain and to increase the number
of its customers by giving more attention to the customer loyalty. Therefore, the purpose of this
research is trying to answer of “How to improve the customer loyalty.”
To answer the question, data is collected from 100 respondents that are consist of the customers
of PT. Sinar Majapahit Purwokerto. They were asked to complete the questionnaires. Items of
the questionnaires were purposively arranged in order to obtain the information about the
sales force competency, service quality and customer loyalty. Then the data is analyzed using
the multiple regression method.
The result of the multiple regression method shows that the salesforce competency has a
positive and significant impact on the loyalty of PT. Sinar Majapahit Purwokerto customers,
service quality has a positive and significant impact on the loyalty of PT. Sinar Majapahit
Purwokerto customers.

Keywords : sales force competency, service quality, customer loyalty

PENDAHULUAN dalam memenangkan persaingan dengan


fungsinya sebagai saluran penjualan

M enjelang pertengahan abad ke-20,


fungsi organisasi retail hanya sebatas
sebagai agen penyalur, sejalan dengan
(Schelhase, Hardoc, Ohlwein, 2000).
Distribusi yang baik akan memberikan
penjualan yang baik pula. Namun distribusi
perubahan lingkungan bisnis, statusnya yang baik tanpa didukung oleh jumlah
bergerak menjadi arena persaingaan bisnis pengecer (dalam hal ini outlet) yang memadai,
secara langsung. Periode saat ini peran outlet tidak akan dapat meningkatkan volume
tidak diragukan lagi menjadi unsur utama penjualan. Sehingga jumlah outlet memegang

224 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

peranan penting dalam mendistribusikan dalam saluran distribusi.


produk perusahaan. Sebaik apapun produk Kualitas pelayanan merupakan salah
yang dijual walaupun dari faktor harga dapat satu faktor kunci bagi kelangsungan hidup
terjangkau dan juga dari promosi gencar, suatu perusahaan. Tidak ada yang lebih
namun tanpa dukungan oleh jumlah outlet penting selain menempatkan masalah
yang memadai maka tidak akan menaikkan loyalitas pelanggan melalui pelayanan
nilai penjualan. Oleh sebab itu, perusahaan sebagai salah satu komitmen bisnisnya.
harus memiliki target pencapaian jumlah outlet Semakin tingginya tuntutan pelayanan oleh
tertentu yang dapat mendukung pemasaran pelanggan, menurut para pelaku bisnis untuk
produk perusahaan ke konsumen akhir. Untuk tetap terus meningkatkan kualitas
mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelayanannya agar dapat membuat
outlet yang melakukan pembelian produknya, pelanggannya loyal. Sunaryo 2002 dalam M
perusahaan perlu memperhatikan faktor- Idris Arif, 2004, dapat membuktikan bahwa
faktor yang mempengaruhi loyalitas outlet. berhasil atau tidaknya pelayanan di outlet
Plan, Reid dan Pullins (1999) akan sangat bergantung kepada ketepatan
mengatakan bahwa dalam membina kunjungan (call), penjualan yang terjadi
hubungan dengan pengecer, peran tenaga (sales), sistem pembayaran penjualan (term
penjual dalam memasarkan produk dapat of payment) serta kebijakan retur. Jika
dikatakan memegang peranan penting pelayanan yang diberikan pada pelanggan
bahkan merupakan ujung tombak pemasaran. itu baik dan memuaskan akan mempunyai
Kemampuan tenaga penjualan untuk pengaruh positif terhadap kinerja usaha.
mengenalkan produk, memasarkan, dan Loyalitas pelanggan adalah kunci dari
meyakinkan pelanggan supaya mau menjalin tujuan marketing, oleh karena itu pemahaman
hubungan dengan bersedia untuk menjual pentingnya proses pemuasan pelanggan
produk tersebut adalah sangat penting. sampai dapat membangun loyalitas
Sebagai tenaga penjual seharusnya memiliki pelanggan adalah suatu proses yang tiada
banyak informasi tentang suatu produk akhir. Loyalitas berarti perwujudan kesetiaan
sehingga dapat menjelaskan tentang produk yang berkaitan dengan faktor ekonomi atau
tersebut, ketrampilan dalam menjalankan psikologis yang memunculkan hambatan bagi
tugas dan komunikasi. Menurut Biong (1993), pelanggan untuk berpindah pada produk atau
tenaga penjual merupakan perantara antara jasa lain. Kepuasan pelanggan yang diperoleh
pihak pelanggan (outlet) dan perusahaan. pelanggan dapat meningkatkan intensitas
Tugas dari tenaga penjual adalah untuk pembelian pelanggan tersebut, dengan
mempengaruhi pelanggan, dengan cara : demikian terciptanya kepuasan pelanggan
mempresentasikan / mempromosikan yang optimal akan mendorong terciptanya
produknya, mengajak kerjasama, menjadi loyalitas di benak pelanggan (Assael, 1995
konsultan bagi pelanggan. Tenaga penjual dalam Mujiharjo, 2005).
yang memiliki banyak pengetahuan tentang Dalam penelitian yang diajukan ini,
informasi produk akan menimbulkan peneliti berusaha untuk mengkaji persepsi
kepuasan bagi pelanggan dan dapat menjadi pelanggan yang diambil dari kritik dan saran
faktor penting dalam membangun hubungan yang diberikan oleh outlet kepada PT. Sinar

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 225


Irawan Waluyo Jati

Majapahit melalui kuesioner yang dilakukan pendapatan perusahaan dapat diakibatkan


pada bulan Juni 2008. oleh menurunnya jumlah pelanggan PT. Sinar
Kritik yang didapatkan oleh PT.Sinar Majapahit yang melakukan pembelian.
Majapahit persentase terbesar ada pada PT. Sinar Majapahit Purwokerto
kompetensi salesman yaitu 45%, kedua merupakan distributor yang menjual produk-
mengenai pelayanan ke outlet yaitu 40% dan produk dari PT. Nutrifood Indonesia, yaitu
yang terakhir adalah mengenai dukungan seperti susu Hilo, Tropicana Slim, WRP, L-
prinsipal sebesar 15%. Untuk membentuk Men dan Nutrisari. Area pemasaran PT.Sinar
loyalitas pelanggan perusahaan harus Majapahit meliputi Kebumen (batas Timur),
mampu memuaskan pelanggan dan Cilacap (batas Selatan), Majenang (batas
meminimalkan keluhan atau kritik dari Barat) dan Wonosobo (batas Utara). Dengan
pelanggan. Kepuasan pelanggan yang akan dukungan armada pengiriman yang memadai
berakhir pada loyalitas pelanggan dapat dan 8 tenaga penjualan. Maka penetrasi dan
dibentuk melalui kualitas pelayanan dari coverage area PT. Sinar Majapahit cukup
perusahaan. Tingginya kualitas pelayanan memadai.
tidak juga lepas dari dukungan internal
perusahaan, terutama dukungan dari sumber TELAAH PUSTAKA, IDENTIFIKASI
daya manusiannya. KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN
Dalam perkembangannya Effective MODEL PENELITIAN EMPIRIS
Account (pelanggan yang aktif melakukan
transaksi setiap bulannya) PT. Sinar Telaah Pustaka Loyalitas Pelanggan
Majapahit mengalami penurunan, terutama Pentingnya loyalitas pelanggan dalam
pada beberapa bulan terakhir tahun 2008. pemasaran tidak diragukan lagi. Pemasar
Apabila melihat pada tabel 1.1, turunnya sangat mengharapkan dapat mempertahankan
jumlah pelanggan PT. Sinar Majapahit pelanggannya dalam jangka panjang, bahkan
diakibatkan oleh ketidakpuasan outlet selaku jika mungkin untuk selamanya. Seseorang
pelanggan sehingga mengakibatkan pelanggan yang loyal akan menjadi aset yang
beberapa outlet berhenti membeli dan sangat bernilai bagi perusahaan. Studi Spake
mungkin berpindah ke produk kompetitor. et al, (2003) mengemukakan bahawa loyalitas
Ketidakpuasan pelanggan terhadap pelanggan bagi perusahaan produk atau jasa
perusahaan atas pelayanan dan sumber akan dapat dipertahankan dan terwujud apabila
daya perusahaan menyebabkan menurunnya perusahaan terus memperhatikan keseluruhan
loyalitas pelanggan. pelayanan yang ditawarkan dari sudut pandang
Mengenai pencapaian target di PT. pelanggan yaitu memberikan nilai lebih
Sinar Majapahit untuk tahun 2008 disebutkan terhadap pelayanan yang ditawarkan pesaing.
bahwa penjualan produk-produk yang Kualitas pelayanan yang sesuai dengan
didistribusikan oleh PT. Sinar Majapahit harapan ke depan dan apa yang diterima
belum menunjukkan hasil yang memuaskan pelanggan akan menciptakan kepuasan
dan belum dapat mencapai target sesuai pelanggan. Kemudian kepuasan pelanggan
yang diharapkan oleh manajemen. Turunnya akan membentuk loyalitas pelanggan.

226 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

Sivadas dan Prewitt (2000) menunjukkan penjualan merupakan keyakinan akan adanya
bahwa loyalitas pelanggan mengekspresikan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh tenaga
perilaku (pelanggan) yang berkaitan dengan penjualan tersebut yang mendukung hubungan
produk maupun jasa. Loyalitas berarti perilaku bisnis. Kompetensi tenaga penjualan biasanya
pelanggan untuk terus menjalin hubungan lebih sering ditunjukkan melalui solusi yang
secara jangka panjang dengan produk atau diberikannya dalam melayani pelanggannya.
jasa. Loyalitas berarti perwujudan kesetiaan Liu dan Leach (2001) dalam pene-
yang berkaitan dengan faktor ekonomi atau litiannya juga melaporkan bahwa kompetensi
faktor psikologis yang memunculkan hambatan tenaga penjualan berpengaruh secara
bagi pelanggan untuk berpindah pada produk signifikan pada kepercayaan pada tenaga
atau jasa lainnya. Sementara Hadi (2002) penjualan dan kepercayaan terhadap tenaga
dalam Ferdinand (2006) menyebutkan bahwa penjualan dipengaruhi oleh beberapa
loyalitas pelanggan mencerminkan niatan karakteristik salah satunya adalah keahlian
berperilaku konsumen atas produk atau jasa dari tenaga penjualan itu sendiri. Dalam
perilaku mana berkemungkinan menghasilkan melakukan pekerjaannya tenaga penjual
pembelian ulang di masa mendatang atau membutuhkan rasa percaya dari para
pembaharuan kontrak jasa atau sebaliknya, pelanggan bahwa tenaga penjualan akan
perilaku itu juga menggambarkan seberapa menepati janji serta memperhatikan
mungkin pelanggan akan beralih ke penyedia pelayanan terhadap pelanggan secara
layanan atau merek lainnya, serta seberapa keseluruhan.
mungkin pelanggan akan memberikan Tenaga penjualan yang kompeten
informasi yang positif kepada pihak lain. menurut Kristina (2005) adalah: dapat
James F Engel dalam Ferdinand (2006) diandalkan (dependable), jujur (honest),
mengemukakan dua alasan pentingnya memiliki keahlian (expert) dan menyenangkan
mempertahankan loyalitas pelanggan : (likeable), memiliki pengetahuan yang baik
a. Umumnya lebih murah mempertahankan mengenai produk, memiliki pengalaman,
pelanggan yang sudah ada daripada mampu memberikan solusi yang dibutuhkan
menarik pelanggan baru. pelanggan. Ketrampilan tenaga penjualan
b. Kehilangan pelanggan dapat menjadi mutlak diperlukan, semakin terampil tenaga
bencana bagi perusahaan. penjualan semakin berpeluang memperoleh
penjualan. Chow dan Holden (1997) menam-
Kompetensi Tenaga Penjualan bahkan bahwa tenaga penjualan yang
Dalam sebuah perusahaan, keberhasilan menyenangkan (favourable) dan konsisten
yang diraih akan dapat memberikan merupakan kompetensi yang banyak disukai
pandangan yang positif dari pihak luar. Salah pelanggan.
satu dimensi keberhasilan adalah kompetensi Pelanggan yang merasa puas
tenaga penjualan. Kompetensi tenaga melakukan transaksi dengan suatu
penjualan dapat diartikan sebagai keahlian perusahaan yang mempunyai tenaga
yang dimiliki tenaga penjualan dalam penjualan dengan kompetensi tinggi akan
melakukan aktifitas penjualan. Liu dan Leach cenderung untuk tetap menjaga loyalitasnya
(2001) menyatakan bahwa keahlian tenaga terhadap perusahaan tersebut. hal ini

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 227


Irawan Waluyo Jati

mendapatkan penjelasan dengan sangat baik kualitas pelayanan yang ingin diterima dengan
oleh Foster and Cadogan (2000 dalam apa yang didapat secara aktual.
Kristina, 2005) yang menyatakan pelanggan Menurut Parasuraman, Zeithaml dan
yang mendapatkan pelayanan sesuai dengan Berry (1985) ada dua faktor yang
yang diharapkannya akan menggunakan mempengaruhi kualitas layanan, yaitu
pengalaman-pengalaman tersebut untuk layanan yang diharapkan dan layanan yang
tetap meneruskan hubungan bisnis dan dirasakan. Apabila layanan yang diterima
mendorongnya untuk meningkatkan interaksi atau dirasakan sesuai dengan yang
bisnis dengan perusahaan yang mempunyai diharapkan, maka kualitas layanan
tenaga penjualan berkompetensi tinggi dipersepsikan baik dan memuaskan. Kualitas
tersebut. dengan kata lain bahwa pelanggan layanan digambarkan sebagai sebuah
akan loyal terhadap perusahaan dengan pernyataan sikap dari hubungan yang
tenaga penjualan yang mempunyai dihasilkan perbandingan antara ekspektasi
kompetensi tinggi. dan kinerja. Ekspektasi / harapan pelanggan
Berdasarkan atas uraian dan hasil merupakan keyakinan pelanggan sebelum
penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa mencoba atau membeli suatu produk yang
apabila kompetensi tenaga penjualan dijadikan standar dalam menilai kinerja
semakin meningkat maka tingkat loyalitas produk tersebut.
pelanggan akan semakin tinggi. Sehingga Cronin dan Taylor (1992) mengemu-
hipotesis yang diajukan adalah sebagai kakan bahwa ada beberapa faktor yang
berikut : mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu
harapan yang diinginkan konsumen
H1 : Semakin tinggi kompetensi tenaga
(expectation), penampilan dari pelayanan
penjual, semakin tinggi loyalitas
(performance), dan inisiatif untuk
pelanggan
melaksanakan sesuatu dengan mantap
(disconfirmation).
Kualitas Pelayanan
Apabila strategi di atas dapat dilakukan,
Salah satu upaya untuk menciptakan,
pelanggan akan dapat merasakan kepuasan
memperhatikan dan meningkatkan
atas jasa yang telah diterimanya (perceived
hubungan dengan pelanggan adalah dengan
service). Karena itu pelanggan akan dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas
memiliki persepsi positif atas jasa yang
secara konsisten dan nilai yang lebih baik
bersangkutan. Parasuraman, Zeithaml dan
pada setiap kesempatan serta memberikan
Berry dalam Oliver (1993) mengidentifikasi
pelayanan yang lebih unggul dari pesaing.
sepuluh dimensi kualitas layanan meliputi :
Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai
tangibles, reliability, responsiveness,
penilaian pelanggan atas keunggulan atau
competence, courtesy, credibility, security,
keistimewaan suatu produk atau layanan
access, communication dan understanding.
secara menyeluruh (Zeithaml, 1996).
Dalam persaingan yang semakin ketat,
Sedangkan Gefan (2002) berpendapat
usaha untuk memberikan kualitas pelayanan
kualitas pelayanan sebagai perbandingan
yang tinggi dan menciptakan kepuasan
subyektif yang dibuat konsumen antara

228 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

pelanggan yang tinggi dirasakan sangat Identifikasi Kebijakan Kualitas Pelayanan


penting bagi para pengusaha, karena Indikator dari kualitas pelayanan yang
menurut Cronin dan Taylor (1992), kualitas ada pada PT. Sinar Majapahit adalah (1)
pelayanan yang tinggi serta kepuasan Ketepatan waktu kunjungan, (2) Penampilan
pelanggan yang tinggi pada akhirnya akan yang menarik, (3) Konsistensi, (4) Daya
menciptakan loyalitas pelanggan. Hal ini juga tanggap, (5) Kejujuran tenaga penjualan, (6)
senada dengan penelitian yang dilakukan Kemudahan untuk dihubungi dan ditemui,
Rusdarti (2004) menyebutkan bahwa jika dan (7) Komunikasi yang jelas.
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
itu baik dan memuaskan maka akan METODE PENELITIAN
berpengaruh pada peningkatan loyalitas
pelanggan. Populasi dan Sampel
Dari paparan tersebut, maka diajukan Dalam penelitian ini, populasi yang
hipotesis sebagai berikut : akan diteliti adalah pelanggan-pelanggan dari
PT. Sinar Majapahit Purwokerto. Teknik
H2 : Semakin tinggi kualitas pelayanan,
pengambilan sampel yang digunakan dalam
semakin tinggi loyalitas pelanggan
penelitian ini adalah purposive sampling.
Metode sampling ini adalah peneliti memiliki
Identifikasi Kebijakan
kriteria tertentu terhadap sampel yang akan
Identifikasi Loyalitas Pelanggan
diteliti (Sutrisno, 1993). Adapun alasan
Indikator variabel loyalitas pelanggan
penggunaan metode ini dikarenakan peneliti
yang ada pada PT Sinar Majapahit terhadap
ingin mendapatkan informasi yang tepat
pelanggannya adalah (1) Pembelian
dengan cara yang praktis.
berkesinambungan, (2) Positive Word of
Dalam hal ini sampel yang diambil
Mouth, (3) Pilihan Utama, (4) Merekomen-
secara purposive sebagai responden
dasikan kepada orang lain, (5) Tetap setia
merupakan pelanggan PT. Sinar Majapahit
meskipun muncul pesaing, dan (6) Tidak
Purwokerto yang telah melakukan transaksi
berfikir untuk pindah ke yang lain.
minimal sebanyak 2 kali selama 2 bulan. Dari
data base pelanggan PT. Sinar Majapahit
Identifikasi Kebijakan Kompetensi Tenaga
Purwokerto bulan Desember 2008, jumlah
Penjualan
pelanggan yang memenuhi persyaratan
Indikator dari variabel kompetensi tenaga
tersebut sebanyak 120 pelanggan. Dari 120
penjualan yang ada di PT. Sinar Majapahit
pelanggan tersebut dengan pertimbangan
terhadap loyalitas pelanggan meliputi (1)
tertentu diambil sebesar 100 pelanggan.
Kemampuan menguasai pengetahuan produk,
(2) Kemampuan menyelesaikan masalah, (3)
Metode Pengumpulan Data
Kemampuan membina hubungan dengan
Metode pengumpulan data yang
pelanggan, (4) Kemampuan persuasif dan
digunakan untuk menunjukan aktifitas ilmiah
mempengaruhi, (5) Kepribadian yang aktif dan
yang sistematis adalah dengan metode
menyenangkan, (6) Pengalaman , dan (7)
angket. Metode ini dilakukan dengan jalan
Kemampuan presentasi.
memberikan pertanyaan (kuesioner) kepada

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 229


Irawan Waluyo Jati

para responden. dan kualitas pelayanan PT. Sinar Majapahit


Pengumpulan data penelitian ini Purwokerto.
menggunakan 2 (dua) macam angket yang
terdiri dari : Metode Analisis Data
a. Pertanyaan Terbuka, berisi beberapa Untuk mengetahui ada tidaknya
pertanyaan tentang data pribadi pengaruh variabel bebas terhadap variabel
responden seperti nama, alamat, terikat maka dilakukan pengujian terhadap
pekerjaan dan lain-lain. Angket ini hipotesis yang akan diajukan pada penelitian
digunakan untuk memilih responden ini. Metode pengujian terhadap hipotesis
yang memenuhi kriteria sebagai dilakukan secara parsial dan secara simultan
responden penelitian ini. dengan menggunakan uji t.
b. Pertanyaan Tertutup, angket ini
digunakan untuk mendapatkan data ANALISIS DATA
tentang dimensi-dimensi variabel yang Uji regresi bertujuan untuk meng-
mempengaruh kemampuan tenaga analisis pengaruh dari beberapa variabel
penjual, kualitas pelayanan dan loyalitas independen terhadap variabel dependen.
pelanggan. Adapun hasil uji regresi berganda disajikan
Dalam pengukurannya, setiap dengan menggunakan SPSS disajikan dalam
responden diminta pendapatnya mengenai Tabel 1.
suatu pernyataan, dengan skala penilaian Berdasarkan data yang disajikan dalam
dari 1 sampai dengan 10. Tanggapan positif Tabel 1 maka dapat dibangun sebuah model
(maksimal) diberi nilai paling besar ( 10 ) dan persamaan regresi seperti di bawah ini.
tanggapan negatif (minimal) diberi nilai paling
Y = 0.415 X1 + 0.565 X2
kecil ( 1 ). Dengan demikian dapat diketahui
sampai sejauh mana tingkat kepuasan dari Dimana :
masing-masing pelanggan yang nantinya X1 = Kompetensi tenaga penjualan
akan menjadi acuan bagi perusahaan untuk X2 = Kualitas pelayanan
meningkatkan kemampuan tenaga penjual

Tabel 1
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .191 2.453 .078 .938
Kompetensi
Tenaga Penjual .363 .058 .415 6.213 .000
Kualitas Pelayanan .444 .053 .565 8.458 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2009

230 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

Berdasarkan hasil yang diperoleh kurang dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan
dalam uji regresi berganda yang disajikan bahwa variabel kompetensi tenaga penjualan
dalam Tabel 1 maka dapat diuraikan sebagai berpengaruh positif dan signifikan terhadap
berikut: loyalitas pelanggan PT. Sinar Majapahit
a. Nilai koefisien regresi untuk variabel Purwokerto, artinya semakin tinggi
kompetensi tenaga penjualan (X1) adalah kompetensi tenaga penjualan semakin tinggi
sebesar 0.415, hal ini menunjukkan loyalitas pelanggan. Dengan demikian
bahwa kompetensi tenaga penjualan hipotesis pertama yang diujikan dalam
berpengaruh positif terhadap loyalitas penelitian ini dapat diterima.
pelanggan PT. Sinar Majapahit
Purwokerto, artinya jika kompetensi Hipotesis Kedua
tenaga penjualan ditingkatkan maka Dari hasil pengujian statistik yang disajikan
loyalitas pelanggan PT. Sinar Majapahit pada Tabel 1 diketahui bahwa nilai thitung dari
Purwokerto juga akan meningkat. variabel kualitas pelayanan (X2) adalah
b. Nilai koefisien regresi untuk variabel 8.458 dengan probability significancy 0.000
kualitas pelayanan (X2) adalah sebesar Oleh karena probability significancy yang
0.565, hal ini menunjukkan bahwa dihasilkan kurang dari 0.05 sehingga dapat
kualitas pelayanan berpengaruh positif disimpulkan bahwa variabel kualitas
terhadap loyalitas pelanggan PT. Sinar pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
Majapahit Purwokerto, artinya jika terhadap loyalitas pelanggan PT. Sinar
kualitas pelayanan ditingkatkan maka Majapahit Purwokerto,artinya semakin tinggi
loyalitas pelanggan PT. Sinar Majapahit kualitas pelayanan semakin tinggi loyalitas
Purwokerto juga akan meningkat. pelanggan. Dengan demikian hipotesis
kedua yang diujikan dalam penelitian ini
Uji Hipotesis dapat diterima.
Untuk menguji hipotesis pada penelitian
ini, digunakan statistik t. Statistik t digunakan Uji Kelayakan Model
untuk melakukan uji signifikansi harga Uji ini dilakukan untuk melihat apakah
koefisien regresi masing-masing variabel model yang dianalisis memiliki tingkat
independent sehingga dapat diketahui kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-
variabel independent mana yang memiliki variabel yang digunakan mampu untuk
pengaruh nyata terhadap variabel dependent. menjelaskan fenomena yang dianalisis.
Adapun indikator yang digunakan dalam
Hipotesis Pertama penilaian kelayakan model adalah :
Dari hasil pengujian statistik yang
disajikan pada Tabel 1 diketahui bahwa nilai 1. Uji Anova
t hitung dari variabel kompetensi tenaga Uji Anova digunakan untuk menguji
penjualan (X1) adalah 6.213 dengan kelayakan persamaan regresi yang
probability significancy 0.000. Oleh karena dihasilkan dalam penelitian ini.
probability significancy yang dihasilkan

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 231


Irawan Waluyo Jati

Tabel 2
Hasil Uji Anova
b
ANOVA

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression a
5998.493 2 2999.246 67.887 .000
Residual 4285.467 97 44.180
Total 10283.960 99
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Kompetensi Tenaga Penjual
b. Dependent Variable: Loyalitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2009

Output anova yang dihasilkan dari uji angka R square dalam model summary
regresi ganda diperoleh nilai Fhitung = 67.887 yang dihasilkan oleh program SPSS.
dengan tingkat signifikansi = 0.000. Oleh Data dalam Tabel 3 menunjukkan
karena tingkat signifikansi < 0.05 sehingga bahwa nilai R Square yang dihasilkan
dapat disimpulkan bahwa semua variabel adalah 0.583. Namun, dengan per-
independent (kompetensi tenaga penjualan timbangan bahwa penggunaan nilai R
dan kualitas pelayanan) yang digunakan square pada uji regresi ganda terdapat
dalam model secara bersama-sama dapat beberapa kelemahan maka analisis
menjelaskan variabel dependentnya goodness of fit dilakukan dengan melihat
(loyalitas pelanggan). nilai Adjusted R square. Model ini
menghasilkan nilai Adjusted R square =
2. Goodness of Fit 0.575 atau 57.5%, artinya kedua variabel
Goodness of fit dari model yang independen (kompetensi tenaga
dikembangkan dianalisis dengan penjualan dan kualitas pelayanan)
mengamati koefisien determinasinya. mampu menjelaskan 57.5% variasi yang
Koefisien ini digunakan menggambarkan terjadi dalam loyalitas pelanggan,
kemampuan model menjelaskan variasi sementara variasi lainnya dijelaskan oleh
yang terjadi dalam variabel dependen. variabel lain yang tidak dicakupkan
Koefisien determinasi ditunjukkan oleh dalam model ini.

Tabel 3
Koefisien Determinasi Uji Regresi Ganda
Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .764a .583 .575 6.647
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan,
Kompetensi Tenaga Penjual

Sumber : Data primer yang diolah, 2009

232 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI tersebut. dengan kata lain bahwa pelanggan


KEBIJAKAN akan loyal terhadap perusahaan dengan
tenaga penjualan yang mempunyai kompetensi
Kesimpulan Atas Hipotesis tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan
Hipotesis Pertama pada tenaga penjual diperlukan untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan.
H1 : Semakin tinggi kompetensi tenaga
penjual, semakin tinggi loyalitas
Hipotesis Kedua
pelanggan
H2 : Semakin tinggi kualitas pelayanan,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi loyalitas pelanggan
kompetensi tenaga penjualan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pelanggan PT. Sinar Majapahit Purwokerto. kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
Kompetensi tenaga penjualan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan PT.
terhadap loyalitas pelanggan karena Sinar Majapahit Purwokerto. Salah satu upaya
kompetensi yang dimiliki oleh tenaga penjualan untuk menciptakan, memperhatikan dan
berkaitan dengan keahlian yang dimiliki tenaga meningkatkan hubungan dengan pelanggan
penjualan dalam melakukan aktifitas penjualan. adalah dengan memberikan pelayanan yang
Keahlian tersebut menunjukkan adanya berkualitas secara konsisten dan nilai yang
pengetahuan khusus yang dimiliki oleh tenaga lebih baik pada setiap kesempatan serta
penjualan tersebut yang mendukung hubungan memberikan pelayanan yang lebih unggul dari
bisnis. Kompetensi tenaga penjualan biasanya pesaing. Kualitas pelayanan harus dimulai dari
lebih sering ditunjukkan melalui solusi yang kebutuhan pelanggan dan berakhir pada
diberikannya dalam melayani pelanggannya. persepsi pelanggan, dimana persepsi
Hal ini berarti semakin tinggi kompetensi tenaga pelanggan terhadap kualitas pelayanan
penjual maka akan dapat memberikan merupakan penilaian menyeluruh atas
kepuasan kepada pelanggannya yang pada keunggulan suatu pelayanan. Apabila layanan
tahap selanjutnya pelanggan yang merasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan
puas tersebut akan menjadi pendorong bagi yang diharapkan, maka kualitas layanan
terjadinya loyalitas pelanggan. dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika
Hasil penelitian ini dapat menjadi bukti persepsi pelanggan terhadap pelayanan adalah
empiris bagi pendapat yang disampaikan oleh baik dan memuaskan baginya maka pelanggan
Foster and Cadogan (2000 dalam Kristina, tersebut akan bersedia untuk melanjutkan
2005) yang menyatakan pelanggan yang hubungannya dengan perusahaan.
mendapatkan pelayanan sesuai dengan yang Hasil penelitian ini menjadi bukti empiris
diharapkannya akan menggunakan yang memperkuat pendapat Rusdarti (2004)
pengalaman-pengalaman tersebut untuk tetap menyebutkan bahwa jika pelayanan yang
meneruskan hubungan bisnis dan diberikan kepada pelanggan itu baik dan
mendorongnya untuk meningkatkan interaksi memuaskan maka akan berpengaruh pada
bisnis dengan perusahaan yang mempunyai peningkatan loyalitas pelanggan. Penelitian
tenaga penjualan berkompetensi tinggi yang dilakukan oleh Cronin dan Taylor (1992)

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 233


Irawan Waluyo Jati

juga sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa mendalam terhadap berbagai literatur yang
kualitas pelayanan yang tinggi serta kepuasan berkaitan dengan variabel kompetensi
pelanggan yang tinggi pada akhirnya akan tenaga penjualan, kualitas pelayanan, dan
menciptakan loyalitas pelanggan. loyalitas pelanggan. Sehingga tentu saja,
hasil penelitian ini akan membawa beberapa
Implikasi Teoritis implikasi teoritis terhadap teori-teori yang
Model yang dikembangkan dalam mendasarinya. Adapun implikasi teoritis dari
penelitian ini didasarkan pada hasil-hasil hasil penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.
penelitian terdahulu dan telaah yang
Tabel 4
Implikasi Teoritis

234 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

Implikasi Manajerial bisa juga menjadi penasehat bagi


Berdasarkan hasil penelitian, outlet-outlet langganannya yang
kompetensi tenaga penjual dan kualitas mempunyai masalah.
pelayanan berpengaruh positif terhadap c. Perlu dilakukan penekanan ulang
loyalitas pelanggan. Penemuan-penemuan kepada setiap tenaga penjual bahwa
dari penelitian ini mengindikasikan bahwa menjaga hubungan yang baik atau
untuk meningkatkan loyalitas pelanggan harmonis dengan pelanggan adalah
dapat diupayakan melalui peningkatan kebutuhan yang tidak dapat dihindari
kompetensi tenaga penjual dan kualitas dan bisa memberikan keuntungan
pelayanan. Dimana kualitas pelayanan pada perusahaan.
memiliki pengaruh lebih besar yaitu sebesar d. Perlu mengajarkan bagaimana selling
0.565, sedang upaya kedua melalui skill yang baik dimana salah satunya
peningkatan kompetensi tenaga penjual yang adalah cara bagaimana pelanggan
memiliki pengaruh sebesar 0.415. dapat terpengaruh dalam membeli
Variabel independen yang diteliti dalam produk yang ditawarkan oleh tenaga
studi ini adalah kompetensi tenaga penjual dan penjual. Karena jika hal ini bisa terjadi
kualitas pelayanan. Dimana kedua variabel permintaan pelanggan terhadap suatu
tersebut merupakan konsep-konsep yang produk akan menjadi meningkat.
penting dalam meningkatkan loyalitas e. Perlu diajarkan kepada tenaga
pelanggan. Implikasi manajerial untuk penjualan tentang pengelolaan
meningkatkan loyalitas pelanggan dari pribadi agar mampu tampil di
penelitian ini bagi PT. Sinar Majapahit adalah : hadapan pelanggan dengan penuh
1. Pertama, loyalitas pelanggan diting- percaya diri, mampu bersikap
katkan dengan meningkatkan kompe- menarik dan menyenangkan
tensi tenaga penjual yang diupayakan f. Perlu dilakukan restaffing atau
melalui : pemilihan ulang tenaga penjualan
a. Perlu dibuat training secara berkala yang sesuai dengan kebutuhan
mengenai pengetahuan produk kepada perusahaan, seperti tenaga penjualan
seluruh tenaga penjualan PT. Sinar yang berpengalaman. Harapannya
Majapahit sehingga tenaga penjual adalah tidak perlu ada adaptasi yang
dalam menawarkan produknya bisa terlalu lama dan adanya pengalaman
mengenai sasaran. Disamping itu dalam menghadapi berbagai jenis
tujuan pengetahuan produk adalah tipe pelanggan.
memberi kekuatan pada produk g. Perlu diadakan role play presentasi
tersebut. Pengetahuan produk dapat setiap harinya sehingga diharapkan
meliputi pengetahuan yang berhubu- di lapangan tenaga penjual dalam
ngan dengan harga dan promosi. mempresentasikan produknya bisa
b. Perlu diadakan training kepada luwes dan lancar.
tenaga penjual mengenai bagaimana 2. Kedua, loyalitas pelanggan ditingkatkan
handling compliant yang baik, dengan meningkatkan kualitas pelaya-
sehingga diharapkan tenaga penjual nan, yang diupayakan dengan:

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 235


Irawan Waluyo Jati

a. Perlu dibuat planning kunjungan outlet program dari PT. Sinar Majapahit
yang akan dikunjungi sebelum yang akan berjalan dibuat dalam hard
berangkat ke area. Planning copy dan wajib diberikan kepada
kunjungan ini harus tertulis dan di setiap outlet yang ikut dalam program
serahkan ke supervisornya untuk tersebut, kemudian supervisor wajib
kemudian dilakukan validasi setelah melakukan validasi apakah sudah
tenaga penjualan pulang dari area. tersampaikan atau belum oleh tenaga
Harapannya adalah tingkat kunjungan penjualan. Sehingga diharapkan ada
tenaga penjualan ke outletnya bisa kejelassan mengenai program yang
meningkat hingga 100%. sudah atau akan dijalankan.
b. Perlu dibuat peraturan yang f. Agar pelanggan dapat dengan mudah
mengharuskan setiap tenaga menghubungi tenaga penjualan,
penjualan berpenampilan rapi dan setiap tenaga penjualan dan
menarik mulai dari seragam yang supervisor diberikan handphone
dikenakan setiap hari sampai dengan beserta nomer teleponnya yang harus
penampilan secara fisik sehingga selalu aktif 24 jam. Disamping itu
enak dipandang dan memperkuat diberitahukan juga nomer telepon
kualitasnya sebagai tenaga penjualan. kantor yang bisa dihubungi pada
c. Perlu diberitahukan kepada setiap waktu hari aktif.
pelanggan PT. Sinar Majapahit untuk g. Perlu dilakukan training cara
segera melapor apabila terjadi penyampaian dan komunikasi yang
keterlambatan pengiriman agar bisa baik kepada setiap tenaga penjual
segera ditindaklanjuti. Kemudian sehingga pesan yang disampaikan
setiap tenaga penjualan hendaknya bisa jelas dan tidak terjadi
selalu mencatat hal-hal yang sudah kesalahpahaman dengan pelanggan.
dijanjikan (seperti gimmick, brosur) ke Selanjutnya setiap ada program atau
outlet untuk segera dilaporkan ke perubahan harga hendaknya segera
supervisor agar segera direalisasi dikomunikasikan dan selalu ada hard
sehingga tidak mengecewakan copy sehingga bisa digunakan
pelanggan. sebagai acuan untuk menyampaikan
d. Perlu dilakukan training untuk kepada outlet-outlet langganannya.
mengasah daya tanggap setiap
tenaga penjual dan di setiap morning Keterbatasan Penelitian
briefing (sebelum berangkat ke area) Penelitian ini tidak terlepas dari
supervisor wajib mengingatkan keterbatasan maupun kelemahan. Disisi lain,
mengenai kebutuhan pelanggan keterbatasan dan kelemahan dalam
sehingga perasaan ingin memberikan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
pelayanan yang terbaik ke setiap penelitian di masa yang akan datang. Adapun
pelanggan tinggi. keterbatasan – keterbatasan yang ditemukan
e. Selalu menjaga kejujuran salah dalam penelitian ini meliputi:
satunya dengan cara program-

236 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

1. Data yang diperoleh dari hasil jawaban DAFTAR REFERENSI


kuesioner masih sangat terbatas
mengingat masih ada responden yang
merasa enggan dan kurang serius dalam Andreassen T. W., 1994, “Satisfaction, Loyalty
memberikan jawaban atas pertanyaan and reputation as Indicator of Customer
Orientation in the Public Sector”,
terbuka, hal ini ditunjukkan oleh nilai
indeks yang semuanya dalam kategori International Journal of Public
Sector Management, Vol. 7, p. 16-34.
sedang.
2. Objek penelitian yang diteliti terbatas Biong, Harald, 1993, “ Satisfaction and
pada pelanggan PT. Sinar Majapahit Loyalty to Suppliers within the
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat Grocery Trade”, European Journal
digeneralisir untuk kasus di luar sampel. of Marketing, Vol. 27, p. 21-38.

Agenda Penelitian Yang Akan Datang Chow, Simeon dan Reed Holden, 1997,
Hasil-hasil dalam penelitian ini dan “Toward An Understanding of Loyalty:
keterbatasan-keterbatasan yang ditemukan The Moderating Role of Trust”,
agar dapat dijadikan sumber ide dan Journal of Managerial Issues, Vol.
masukan bagi pengembangan penelitian ini IX, No.3
dimasa yang akan datang, maka perluasan
Cronin, Joseph Jr., Steven A. Taylor, 1992,
yang disarankan dari penelitian ini adalah :
“Measuring Service Quality : A
1. Pada penelitian yang akan datang untuk
Rexamination and Extention”,
meningkatkan nilai indeks dapat dilakukan
Journal of Marketing, Vol. 56.
dengan meyakinkan responden untuk
mengisi kuesioner dengan sejujur- Ferdinand, Augusty, 2006,”Metodologi
jujurnya dan penelitian lanjutan dilakukan Penelitian Manajemen”, Badan
dengan menggunakan objek penelitian Penerbit Universitas Diponegoro.
yang lebih luas misalnya melibatkan
pelanggan dari agen distributor di luar Foster, Brian dan John W. Cadogan.
area PT. Sinar Majapahit. 2000,”Relationship Selling and
2. Model penelitian empirik ini dapat diujikan Customer Loyalty : An Empirical
lagi dengan kasus yang sama, dengan Investigation”, Marketing Intelli-
responden dari jenis distributor yang gence & Planning, Vol. 18.
berbeda misal distributor kertas atau Gefan, D. 2002, “Customer Loyalty in e-
distributor pakaian (apparel) dengan Commerce”, Journal of the
sampel yang lebih besar serta Association of Information
melakukan penambahan variabel Systems, Vol. 3, pp. 27-51
independen lain yang secara teoritis
memiliki pengaruh terhadap loyalitas Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis
pelanggan, misalnya reputasi Multivariate Dengan Program
perusahaan (Andreassen, 1994). SPSS, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 237


Irawan Waluyo Jati

Indriantoro, Nur., dan Bambang Supomo, Parasuraman, Valerie A. Zeithaml and


2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Leonard L. Berry, 1985, “A
Badan Penerbit Universitas Conceptual Model of Service Quality
Gajahmada, Yogyakarta and Its Implication for Future
Research”, Journal of Marketing,
Kristina, Alan S, 2005, “Analisis Pengaruh
Vol. 49.
Kepercayaan Pengelola Apotek
Terhadap Pemasok Maupun Tenaga Plan, Richard E,. David A. Reid dan Ellen
Penjualan Dalam Membangun Kese- Bolman Pullins. 1999, “Perceived
tiaan Melalui Kepuasan Pengelola Trust in Bussines to Bussines Sales :
Apotek Terhadap Pemasok”, Jurnal A New Measure”, Journal of
Sains Pemasaran Indonesia, Vol. IV, Personal Selling and Sales
No. 3, Desember 2005 Management. Vol. 19

Liu, Annie H. and Mark P. Leach, 2001, “ Rusdarti, 2004, “Pengaruh Kualitas
Developing Loyal Customers With a Pelayanan dan Nilai Pelayanan
Value-adding Sales Force: Examining Terhadap Loyalitas Nasabah pada
Customer Satisfication and the Bank BPD Jawa Tengah Cabang
Perceived Credibility of Consultative Semarang”, Jurnal Bisnis Strategi,
Salespeople “, Journal of Personal Vol. 13, Juli, pp. 54-65
Selling & Sales Management, Vol.
XXI, No. 2, Spring. P. 147-156. Schellhase, Ralf, Hardock, Petra dan
Ohlwein, Martin. 2000, “Customer
Mujiharjo, Bagyo. 2006, “Analisis Faktor- Satisfaction in Bussines to Bussines
Faktor yang Mempengaruhi Kepua- Marketing : The Case of The Retail
san Pelanggan dan Pengaruhnya Organizaton and Their Supplier”,
Terhadap Loyalitas Pelanggan:, Journal of Bussines & Industrial
Jurnal Sains Pemasaran Marketing. Vol. 15
Indonesia. Vol. V
Sivadas, Eugene., and Jamie L. Baker-
M. Idris Arif, 2004,” Analisis Kinerja Distribusi Prewitt., (2000),” An Examination of
Selling-In untuk Meningkatkan The Relationship Between Service
Kinerja Pemasaran”, Jurnal Sains Quality, Customer Satisfaction, and
Pemasaran Indonesia.Vol III Store Loyalty”, International Journal
of Retail & Distribution
Oliver, Richard L., 1993, “Cognitive, Affective Management, Vol. 28, p. 73-82
and Attribute Base of the Satisfaction
Response”, Journal of Consumer
Research.

238 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

Spake, Deborah F., Sharon E. Beatty., Swan, John E., I Fred Tranwick, Jr, David R.
Beverly K. Brockman., and Tammy Rink dan Jenny J. Roberts.
Neal Crutchfield (2003), “Consumer 1998,”Measuring Dimensions of
Comfort in Service Relationships; Purchase Trust of Industrial
Measurement and Importance”, Salespeople”, Jounal of Personal
Journal of Service Research, Vol. Selling & Sales Management. Vol. 8.
5, p. 316-332
Tjiptono, F. Chandra, Y dan Diana. A, 2004,
Sutrisno, Hadi, 1993, Statistik 2, Yogyakarta, “Marketing Scale”, Andi Offset,
Penerbit Andi, Yogyakarta Yogyakarta.

Zeithaml, Valarie & Mario Jo Bitner , 1996,


Service Marketing, New York, Mc
Graw Hill Companies Inc.

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 239

Anda mungkin juga menyukai