Anda di halaman 1dari 6

RIVIEW MATERI MENGENAI PERPINDAHAN PANAS

Mata Kuliah : Biologi Dasar Dan Biologi Perkembangan

Dosen : Maria A.D Barbara, S.S.T., M.Kes

DISUSUN OLEH :

1. Tiara Sukmawati 2120035


2. Desiana Kamilah 2120038
3. Nela Rahayu Putri 2120043
4. Eneng Rika Maulydiani 2120045

JURUSAN DIII KEBIDANAN TINGKAT 1

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

2021

PERPINDAHAN PANAS
Perpindahan panas (heat transfer) adalah proses berpindahnya energi kalor atau panas (heat)
karena adanya perbedaan temperatur. Berikut merupakan penjelasan terhadap perpindahan
panas melalui peristiwa konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi pada tubuh manusia
dengan lingkungan:

1. Konduksi

Konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke
daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat, cair atau gas) atau antara
medium - medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung tanpa adanya
perpindahan molekul yang cukup besar menurut

teori kinetic konduksi panas atau pertukaran panas secara langsung pada proses konduksi
bergantung pada sifat konduktivitas objek dan material yang bersentuhan secara langsung
dengan kulit manusia.dalam melakukan perancangan alat dan ruang kerja sangat bergantung
pada kondisi tivitas panas. Berikut merupakan perhitungan heat transfer melalui permukaan
material

Dengan: q=∆T × h

q=intensitas heat transfer sinar matahari melalui permukaan galvalum (Watt)

∆t= selisih suhu antara di dalam dan di luar gedung (K)

h=nilai konduktivitas material (Watt/K)

2. Konveksi
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas,
penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai mekanisme
perpindahan energi antara permukaan benda padat, cairan atau gas.

Dalam memperkirakan efek konveksi pada pendinginan tubuh, itu disamakan dengan
konduksi. Sebagai salah satu mekanisme perpindahan panas dasar,konveksi melibatkan
pengangkutan energi melalui gerakan medium transfer panas, dalam hal ini udara yang
mengelilingi tubuh

Menurut perpindahan panas konveksi, aliran fluida dapat diklasifikasikanmenjadi:

a. Konveksi paksa (forced convection). Terjadi bila aliran fluida disebabkan oleh gaya luar.
Seperti: blower, pompa, dan kipas angin.

b. Konveksi alamiah (natural convection). Terjadi bila aliran fluida disebabkan oleh efek
gaya apungnya (bouyancy forced effect).

3. Evaporasi keringat

proses keluarnya keringat untuk mengurangi panas dari dalam tubuh terjadi karena keringat
pada bagian kulit menguap atau mengalami proses evaporasi. Manusia dalam kondisi normal
akan menguap kan kurang lebih 1 liter keringat.dalam satu hari manusia akan kehilangan
sekitar seperempat dari total panas yang hilang melalui proses evaporasi keringat.jika
temperatur sekeliling melebihi ambang batas kenyamanan kulit akan menyesuaikan dengan
cara mengeluarkan lebih banyak keringat untuk menyeimbangkan temperatur tubuh.

4. Radiasi
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yangbersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam ruang, bahkan bila terdapat ruang
hampa diantara benda – benda tersebut.

proses perpindahan panas yang berupa gelombang gelombang elektromagnetik.tubuh


manusia akan memperoleh pancaran panas dari setiap permukaan yang memiliki temperatur
lebih tinggi dan akan memancarkan panas Kepada objek atau permukaan yang memiliki
temperatur lebih rendah dari.proses pertukaran panas melalui radiasi yang terjadi antara tubuh
manusia dan sekelilingnya terjadi dalam dua arah sepanjang waktuPeristiwa radiasi akan
lebih efektif terjadi pada ruang hampa, berbeda dari perpindahan panas konduksi dan
konveksi yang mengharuskan adanya media perpindahan panas.

 Radiasi Matahari

Energi radiasi yang menimpa permukaan suatu benda, maka sebagian energi radiasi tersebut
akan dipantulkan (reflection), sebagian akan diserap (absorbtion), dan sebagian lagi akan
diteruskan (transmisition). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan radiasi matahari
pada suatu permukaan di bumi antara lain:

a. Posisi Matahari

Sepanjang bumi mengelilingi matahari pada suatu lintasan yang berbentuk elips, yang disebut
sebagai bidang ekliptika. Di Indonesia sendiri, ada dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Musim hujan terjadi pada saat posisi matahari berada paling jauh diselatan bagi
belahan bumi bagian utara (pada umumnya terjadi pada bulan Desember). Sedangkan musim
kemarau terjadi pada saat posisi matahari berada pada titik paling utara bagian bumi (pada
umumnya terjadi pada bulan Juni).

b. Lokasi dan kemiringan permukaan


Lokasi dan kemiringan permukaan benda ditentukan oleh besarnya sudut datang radiasi pada
permukaan benda tersebut.

c. Waktu matahari

Perhitungan intensitas matahari pada saat tertentu umumnya didasarkan pada waktu matahari,
yaitu waktu tertentu dalam hubungannya dengan matahari yang didasarkan pada garis bujur
lokasi tersebut.

d. Keadaan cuaca

Faktor transmisi kandungan atmosfer dapat mempengaruhi jumlah radiasi matahari yang
mencapai permukaan bumi. Di atmosfer, radiasi matahari diserap oleh unsur-unsur ozon, uap
air, dan karbon dioksida. Disamping diserap, radiasi matahari juga dihamburkan oleh
partikel-partikel seperti udara, uap air, dan debu.

 Kolektor surya

Kolektor surya merupakan alat yang berfungsi menyerap efek radiasi sinar matahari dan
merubahnya menjadi energi panas (kalor) yang berguna.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sugiona.dkk.2018.Ergonomi Untuk Pemula ( Prinsip Dasar dan Aplikasinya). Malang. Ub


Press

2. Frank kreith.1997.Prinsip Perpindahan panas.Jakarta.Erlangga

3. JP.Holman.1997.Perpindahan Kalor.Jakarta. Erlangga

4. Necati, Ozisik.1985.Heat Tranfer.Singapura.Mcgraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai